Audrey juga mendengar tentang kedatangan Xavier ini, hatinya sedikit merasa canggung mengingat kejadian di awal pertemua mereka dulu. Namun sekarang keadaanya sudah berbeda, dirinya sekarang adalah istri dari Stefan dan mau tak mau Xavier adalah adik iparnya. Jadi Adurey berpikir tak ada salahnya jika mulai bersikap manis kepada Xavier.
Malam hari Stefan dan Xavier bersamaan sampai di rumah, seperti biasa Audrey akan menyambut kepulangan Stefan. Xavier memandangi Audrey dengan tatapan aneh, lalu melirik ke perut Audrey. Xavier sudah mendengar kabar tentang kehamilan Audrey. Xavier menyapa sekedarnya lalu bergegas masuk ke kamarnya.
"Eh!.... dia...." pikir Audrey.
"Aku akan bicara dengannya nanti," ujar Stefan.
"Tidak! kau tidak perlu melakukan itu,: ujar Audrey.
"Biarkan hubungan kami terbangun dengan cara yang normal tanpa paksaan, itu nanti akan terasa lebih dekat nanti," jelas Audrey.
"Ikut apa kata Nyonya," jawab Stefan dengan patuh.
Hari ini Xavier akan pergi dinas luar bersama Gery, mendengar jika mereka akan pergi jauh maka Audrey pun meminta kepala koki untuk menyiapkan buah ceri. Buah yang biasa digunakan untuk mempercantik kue ini termasuk sumber alami hormon melatonin yang membantu mengatur ulang jam tubuh. Audrey menyiapkan bekal buah ceri karena ini adalah makanan yang baik untuk dimakan ketika mengalami jet lag.Xavier memandang bingung kotak makan transparan yang diletakan oleh kepala pelayan, lalu melihat kearah Audrey. Merasa dipandangi seperti itu Audrey pun segera menjelaskan.Saat bepergian ke daerah yang berbeda zona waktu, tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan waktu setempat, sehingga terjadilah jet lag. Hal ini terjadi karena tubuh mempunyai jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya. Jam biologis ini dinamakan irama sirkadian, yang membuat seorang menjadi terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.Jet lag akan ditandai dengan rasa lelah dan k
Xavier harus merasakan sehari semalam merasakan dinginnya lantai penjara, karena menunggu keputusan dari dokter tentang keterangan dari Kakek Simon. Stefan ketika mendengar kabar bahwa Xavier di tahan segera saja ingin terbang pergi ke Hawai. Namun Gery meyakinkannya bahwa dia dapat menangani masalah ini."Kau di sana saja, jagalah Audrey dengan baik, Jika terjadi apa-apa dengan kehamilannya maka bukan kau saja yang akan kena prahara dari Mia, aku juga akan ikut terseret," ujar Gery.Mengetahui kemampuan teman baiknya ini seperti apa, akhirnya Stefan pun urung untuk pergi menyusul. Keesokan harinya akhirnya Xavier pun dibebaskan, "Maafkan atas kesalah pahaman ini." ujar kepala polisi.Xavier, "..."Xavier hanya diam saja tidak menjawab dan memasang wajah kesal kepada kepala polisi dan jajarannya yang telah menangkapnya. Gery masih bisa bersikap lebih sopan, dan berpamitan pergi seraya membawa Xavier keluar dari kantor polisi."Mudah sekali meminta
Selesai membereskan permasalahn di Hawai, dan juga kesepakatan selanjutnya dari kerjasama antara Adams dan Wyat, Bahkan setelah tersebar berita bahwa Keluarga Adams bekerjasama dengan Wyatt Grup, 99% semua klien yang Gery prospek menyatakan bersedia bekerja sama dengan Wyatt Grup. Menjadikannya pemasok utama bagi kelangsungan bisnis mereka.Setelah permasalahan pekrjaan di Hawai selesai, Maka Xavier dan Gery pun bersiap untuk kembali pulang. Namun Xavier belum puas hati karena masih belum merasakan jalan-jalan yang sebenarnya di Hawai. Melihat andil besar Xavier maka Stefan dan Gery pun memberikan ijin Xavier untuk berplesir beberapa hari di Hawai, sementara Gery kembali pulang terlebih dulu.Jika Gery sudah ada di Wyatt Grup, maka Xavier masih berada di pembaringannya. Xavier dibangunkan oleh alarm yang ada diatas nakasnya. Melihat angka jarum jam sudah menunjukan ke angka 9, maka Xavier segera saja bangun dan merapihkan dirinya. Jadwal bersenang-senang telah disusun,
Namun Gery tetap tidak menyerah, Tuan dan Nyonya Spencer membukan pintu untuk Gery dan mempersilahkannya masuk. MerekA pun berbicara serius tentang apa yang baru saja tejadi, Tuan dan Nyonya Spencer malah meminta Gery untuk menjauhi putrinya, karena tidak ingin ada hal buruk yang menimpa putri satu-satunya itu."Tidak!" jawab Gery dengan Lugas."Maaf aku tidak bisa memenuhi ingin kalian," jawab Gery lagi."Aku akan segera membereskan masalah ini," janji Gery seraya pergi pamit.Begitu pergi meninggalkan rumah Mia, Gery segera menggerakan para asistennya mencari celah sekecil apa pun yang bisa membalikan panaH-panah yang Melinda lempar untuk Mia. Sementara itu Stefan segera meminta team humas Wyat Grup segera menurunkan berita tentang Mia, Stefan khawatir jika berita buruk tentang Mia itu nanti bisa menganggu masa kehamilan Audrey.Hanya dalam hitungan jam saja, maka berita-berita itu turun dengan cepat. Semua link berita sudah tidak bisa diakses la
Gery segera pergi ke pabrik Mia, namun ketika Gery tiba di sana dia tidak dapat menemukan MIa. Gery bertanya kepada Sekreatis Mia, kemana Mia pergi. SekretariS itu mengatakan bahwa Mia sedang cuti untuk beberapa hari, dan pergi berlibur. Setelah mengetahui tujuan Mia, Gery langsung saja membeli tiket secara online untuk pergi menyusul Mia.Mia baru saja sampai di bandara, begitu juga dengan Gery. Mereka bertemu karena memiliki tujuan wisata yang sama. Mia sedikit terkejut, :Kau sedang apa disini?" tanya Mia."Tentu saja, ikut pergi denganmu," jawab Gery."Tapi?" tanya Mia.Gery langsung saja menggenggam tangan Mia, "Mana tas-mu?" tanya Mia."Tidak membawa." jawab ringan Gery."Tidak membawa,: ujar Mia."Aku sudah membawa yang aku inginkan," ujar Gery seraya mencium tangan Mia.Mendengar bahwa Gery sedang pergi berlibur dengan Mia, maka Stefan juga merencanakan berlibur dengan Audrey. Stefan juga berencana melatih Xavier, Jika d
Stefan hanya tercengang melihat selera makan istrinya ini, wanita imutnya dengan nafsu makan yang membesar. Gery memandangi Mia yang sangat mendukung nafsu makan Audrey yang berubah drastis itu. Nampak Mia sedang mengupasi udang-udang untuk Audrey makan, dan juga dia makan.Setelah puas memakan seafood, mereka pun sedikit berjalan santai menikmati jajanan kaki lima dan juga melihat-lihat toko Souvenir. Gery memandangi Stefan yang sedang melihat makanan yang sedang Stefan pegang, langsung saja menyeletuk, "makanlah, haibiskan! demi istrimu yang sedang hamil," ledek Gery kepada Stefan."Hissh.... apa kau mau bonusmu hangus," ujar Stefan.Gery, "..."Stefan pun mulai memasukan jajanan kaki lima itu ke mulutnya, seumur-umur mana pernah dia makan-makanan yang di jual di pinggir jalan. namun demi menyenangkan hati Audrey dia pun melahapnya dengan satu alis naik keatas. Namun rasanya sepadan dengan melihat senyuman Audrey yang terlihat cerah. Stefan mengingat te
"Aku harap kami tidak menyakitimu terlalu mendalam," lirih Audrey kepada Harold."Hei! aku adalah seorang psiakter, jadi setidaknya aku memiliki dasar-dasar untuk memulihkan patah hatiku," jawab Harold sambil tertawa."Jika begitu, maka aku bisa tenang," ujar Audrey."Bolehkah aku memelukmu?" tanya Harold.Audrey tersenyum lalu memeluk Harold, "berbahagialah," ujarnya."Ok," jawab Harold.Dari kejauhan Stefan melihat adegan manis tersebut, segera saja bangkit berdiri karena merasa tak senang dengan apa yang baru saja dilihatnya di depan mata. Namun Gery menarik tangan Stefan."Tenanglah, bagaimana pun juga kau berhutang kepadanya.""Kau berhutang maaf kepadanya, karena telah menghancurkan pernikahannya kala itu," ujar Gery lagi.Mendengar perkataan Gery, maka Stefan pun kembali duduk ke kursinya. Stefan juga merasa dia memang masih berhutang maaf kepada Harold karena telah menculik mempelai wanitanya di waktu itu.
Xavier sudah mengumpulkan keberanian dalam kurun waktu beberapa hari ini, untuk meminta maaf kepada Audrey. Hari ini Xavier merasa adalah waktu yang tepat karena Stefan meminta Xavier agar menemani Audrey memeriksakan kandungannya. Mereka berdua pun pergi ke rumah sakit, sedikit canggung namun Xavier sebisa mungkin bersikap natural.Dokter kandungan menyatakan bahwa semua baik-baik saja, Xavier memandangi foto USG dengan terkagum. Pemeriksaan selesai mereka berjalan di koridor rumah sakit. Lalu Xavier memulai membuka pembicaraan."Audrey," panggil Xavier."Ya," jawab Audrey."A-aku ingin meminta maaf kepadamu," ujar Xavier"Meminta maaf? tanya Audrey bingung."Aku telah melakukan kesalah besar kepadamu, waktu itu," jelas Xavier."kesalahan, bisakah kau menejelaskannya dengan lebih jelas!" pinta Audrey."Autumn Of The Sea," ujar XavierAudrey, "...""Malam itu, aku menjadikanmu taruhan." jelas Xavier."Taruh