Share

68. Kita Impas

"Demian, apa kamu yakin, sarapanmu itu cukup membuatmu kenyang? Toh, semalam kamu minum darah yang kudonorkan. Apa kamu tidak tertarik meminum darahku pagi ini secara langsung?" celoteh Acasha sembari menyantap sandwich isi daging panggang.

Demian mendesah pelan. Ia menyahut setelah menelan sandwich di dalam mulut. "Tentu. Karena aku sudah minum darah semalam, aku tak perlu minum lagi pagi ini. Aku juga masih punya satu kantong di tempat penyimpanan Tarissa. Jadi, terima kasih. Aku tidak tertarik."

Acasha mencebikkan bibir. "Baiklah. Tapi, katakan saja kapan pun kamu ingin," balas Acasha lanjut mengunyah sandwich potongan terakhir.

Sudah sejak bangun tidur, Acasha menawarkan darahnya kepada Demian. Dia tak lagi merasa takut karena dia sudah sangat yakin bahwa para vampir penghuni mansion ini adalah vampir-vampir yang baik. 

Meskipun mereka vampir, mereka selalu memperlakukan Acasha selayaknya manusia pada umumnya. Mereka menghargai keberadaan Acasha. Mereka tidak pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status