Analisa Jue Xin membuat mereka khawatir. "Istana...," gumam Shu Han. "Ilmu Bidadari Merah sangat tinggi. Jika Yang Mulia tidak mau menyerahkan Nadi Naga, lalu melancarkan serangan, semisal menggunakan Jurus Penumpas Dunia.. Seperti yang pernah diceritakan Guru Iy, jurus itu sungguh dahsyat. Apa yang akan terjadi selanjutnya?" Shan Han langsung mewek. "Ayahanda!" Jue Xin pun memberikan keputusan. "Sekarang juga, kita berangkat ke Ibu Kota. Lu Meng, siapkan keretanya! Kita tidak boleh terlambat." "Aku ikut dengan kalian," kata Tian Mao, mengejutkan semua orang. Jue Xin juga terkejut mendengarnya. "Apa benar tidak apa-apa?" Tian Mao pun berkata, "Jangan pikirkan hal lain. Fokus, selamatkan dunia ini. Selamatkan istri dan anakmu, juga... besanku.." Jue Xin mengangguk dengan mantap. "Aku akan mengajak semua biksu dan biksuni berdoa bersama, agar kalian berhasil mengusir iblis dari muka bumi," pungkas Biksu Mong "Terima kasih, Biksu," ucap Jue Xin. Di Ibu Kota. Xin Yue dan Yu S
Jue Xin tidak peduli. Akan ia menggunakan Pedang Elang Kelabu sebagai gantinya Pedang Malaikat, meski ia tahu, kualitasnya jauh berbeda. Saat latihan dulu, ia pernah coba. Hasilnya lumayan. Jue Xin memutar-mutar Pedang Elamg Kelabu di udara. Mengumpulkan tenaga dalam dan memusatkannya pada si pedang. Pemandangan yang luar biasa. Mengagumkan.Tubuh Jue Xin dikelilingi cahaya berwarna putih, bercampur ungu dan kelabu. Yang mana, kemudian semua warna cahaya itu melingkupi pedang. Ia menodongkan mata pedang ke arah Bidadari Merah.Si iblis terperangah. Dalam pandangannya, penampakan Jue Xin sangat mirip dengan Sheng Kun, lima ratus tahun yang lalu. "Sheng Kun? Tidak mungkin!" Bidadari Merah langsung beraksi. Ia mengibaskan lengan pakaiannya, hingga menimbulkan hembusan angin yang luar biasa kencang.Semua penonton berlari menjauhi arena tempur. Menyelamatkan diri dari dampak yang tidak terduga dari pertempuran ini.Beberapa pohon tumbang, bagian Istana juga porak poranda. Saking kuatnya a
Love: Nirvana & Hell Konon, pada zaman kuno dalam sejarah kehidupan para abadi, terciptalah bermacam-macam klan yang saling berebut kekuasaan atas dunia keabadian. Klan Putih dan Klan Hitam adalah musuh bebuyutan, lawan abadi. Seperti hitam dan putih yang tidak bisa disatukan. Pertemuan mereka hanyalah menimbulkan perseteruan kelabu yang sulit menemui akhir. Suku Langit adalah yang terbesar dalam Klan Putih dipimpin oleh Raja Langit yang perkasa. Tinggal di Istana Langit tertinggi dan menentukan kehidupan di langit dan bumi beserta isinya. Sedangkan Klan Hitam, dipimpin oleh Raja Suku Iblis Wu Dian, yang selalu membuat onar dan kerusakan di seluruh penjuru. * Adalah sebuah hari, di mana kedua kubu saling bersinggungan, dan mereka menyerukan perang. Masalah ini dipicu perebutan wilayah, dan terjadinya aksi saling membunuh suku-suku dari dua kubu. Suku Langit mengerahkan 200.000 Tentara Langit yang siap mati. Dibantu oleh klan-klan yang sealiran. Juga para dewa dari Kunlun dan dewi
30.000 tahun kemudianPagoda Awan Merah.Seorang gadis bergaun putih tengah berjuang untuk keluar dari pagoda yang berdiri di atas awan senja ini. Untuk keluar dari sana, ia harus mengalahkan musuh di setiap lantai pagoda yang terdiri dari tujuh susun itu. Ia mengerahkan semua jurus dan kekuatan dengan seimbang. Meski lelah, tapi dia harus berhasil. Mengayunkan Pedang Phoenix Perak andalannya. Gadis itu bernama Feng Qian. Putri bungsu Raja Langit yang saat ini berkuasa.Semenjak berusia 1000 tahun, Feng Qian sudah harus belajar banyak hal. Salah satunya ilmu bela diri. Ia berguru pada Yue Yuan, pimpinan Kun Lun. Karena Kun Lun tidak menerima murid perempuan, maka secara khusus Yue Yuan melatih Feng Qian di Laut Barat. Pada usia 20.000 tahun, gadi
Puncak Gunung IblisUdara yang panas berasal dari kawah berisikan lahar mendidih. Menguap tiada henti. Seorang pria berdiri di sana, menatap ke tengah kawah tersebut. Ada sebilah pedang yang tengah ditempa oleh seorang pandai besi ghaib. Pedang Pembunuh Dewa. Siapapun dewa yang kena tebas pedang itu, akan menemui ajal dengan raga hancur, dan jiwa yang tidak akan pernah bisa reinkarnasi selamanya.Li Yuan berdiri di salah satu sisi kawah. Ia memiliki dendam besar, sehingga nekat menciptakan pedang itu. Ia mendendam kepada Kaisar Langit, yang telah membunuh ibunya, juga menghabisi Klan Duyung, yang merupakan klan asal sang ibunda. Klan Duyung merupakan salah satu sesama aliran hitam dengan Suku Iblis."Aku tidak akan pernah mengampuni peristiwa itu." Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Digenggamnya sebongk
Sesuai perintah Raja Langit, Feng Yun melakukan pencarian terhadap adiknya, Feng Liu dan Putri Zi Xiang. Ia juga dibantu oleh Nan Xing. Siapa tahu ada catatan khusus di buku nasib yang bisa mendeteksi keberadaan sang adik. Tapi hingga hampir setengah bulan ini, tidak ditemukan sedikit pun petunjuk.Hal ini membuat Nan Xing menarik kesimpulan. "Mereka tidak bersembunyi di dunia fana, Yang Mulia.""Tapi di mana?" Pertanyaan itu tidak Feng Yun tujukan pada Nan Xing, tetapi pada dirinya sendiri juga. "Hukuman bagi Feng Qian didengar hampir banyak kalangan karena mulut si Ratu Kupu-Kupu tidak bisa dijaga. Lalu ia mulai menganalisa sesuatu. "Seharusnya, jika Feng Liu masih di alam keabadian, dia pasti mendengar kabar ini." Tangan Feng Yun mengepal. "Dasar! Anak tidak berguna!" umpatnya kemudian."Mohon, Yang Mulia jangan termakan kesimpulan hamba dulu. Mungkin juga saat ini Pangeran Langit Keenam punya kesulitan." Nan Xing ber
Shen Hua dan Li Yuan mempersiapkan pernikahan mereka di gubuk tua itu. Dengan uang sisa hasil menjual peninggalan keluarga yang Li Yuan bilang, mereka sama-sama menghias segalanya dengan dominasi warna merah. Ditambah simbol-simbol kebahagiaan."Kita hanya berdua. Tidak apa-apa, kan?" tanya Li Yuan."Siapa bilang kita hanya berdua?" kata Shen Hua dengan senyum yang penuh kebahagiaan. "Lihatlah, langit yang biru membentang luas itu. Aku yakin, meski tidak tampak dengan mata, para dewa dan dewi itu hadir untuk merestui kita."Jawaban Shen Hua membuat Li Yuan berpikir. Apakah keturunan iblis seperti dirinya diizinkan menyembahyangi para dewa dan dewi saat menikah? Ia hanya tidak ingin mengecewakan Shen Hua. Ia pun berkata, "Kau benar."Maka, Li Yuan pun memasangkan kain berwarna merah di kepala Shen Hua. Menjadi tudung yang menjuntai dan menutupi wajah sang mempelai wa
Hari itu, Feng Qian bingung harus bagaimana. Jika pulang ke Laut Barat, bisa-bisa bertemu dengan Sun Zhun. Aduh! Benar-benar sesuatu yang tidak diinginkan. Apalagi si pangeran manja itu sudah dapat dukungan dari Ratu Langit. Menyebalkan! Meski rencana pernikahan seorang Putri Langit seperti dirinya belum diputuskan secara permanen, tetap saja, menyebalkan. Karena Ratu Langit sudah punya kandidat. Jika kandidat itu mendapat persetujuan dari Raja Langit, maka habislah!!Berpikir sejenak. Daripada tidak melakukan apapun. Lantas ia ingat! Ada tempat menyenangkan yang bisa ia kunjungi, untuk sekedar mengusir galau. Telaga Bulan. Bukankah di sana ia punya teman baik yang lucu? "Bing, ayo kita pergi ke Telaga Bulan!""Baik, Yang Mulia." Bing segera berubah wujud menjadi burung bangau langit. Membiarkan Feng Qian naik ke punggungnya.