Beranda / Romansa / Lady D Milik Sang Penguasa / Bab 164. Apakah kamu membenciku?

Share

Bab 164. Apakah kamu membenciku?

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-16 10:08:59

Dea menelan ludah, otaknya bekerja cepat. Ia tahu tak bisa terus menolak tanpa alasan. Frans bukan pria bodoh, dan bagaimanapun, mereka memang telah dianggap pasangan sah, setidaknya di mata publik istana... mata semua orang yang menjadi saksi saat pernikahan dilangsungkan.

 Tapi... hatinya belum siap. Rasa trauma, ketidakpercayaan, semua masih membekas. Dan satu hal pasti, dia mencintai Yama, walau apa pun yang sudah terjadi di antara mereka hanyalah luka yang mendalam.

“Aaah... aku... aku lapar, juga belum menyikat gigi,” kilah Dea dengan senyum canggung. Perutnya memang mengeluarkan suara "Kruk", seolah-olah mendukung kebohongan daruratnya.

Frans terdiam, mengamati wajah Dea beberapa detik yang terasa lama. Ia tahu gadis itu berbohong. Tapi ia juga tidak ingin memaksanya, tidak sekarang. Ada rasa aneh dalam dirinya yang membuatnya bersedia menahan diri, setidaknya dia tidak tega membiarkan istrinya lapar.

&n

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 166. Temani aku mandi

    Dea menelan salivanya yang terasa seperti butiran kerikil di kerongkongannya.Pintu kamar mandi tertutup, menyisakan suara gemericik air."Temani aku mandi, Sayang."Dea tetap duduk di tempatnya. Ia ingin menangis, tapi air matanya tak keluar. Ia ingin marah, tapi tidak tahu kepada siapa. Ini bukan hanya tentang Fran, ini tentang dunia yang memaksanya menjadi wanita dewasa dalam semalam. Menemani pria itu mandi? setiap hari? Menjengkelkan, monolog Dea dengan kesal."Sayang... cepat!"Suara Frans membuat Dea merasa semakin kesal dan ingin muntah. Dengan geram, ia berdiri perlahan dan mulai membuka lemari pakaian. Tumpukan kemeja putih, dasi sutra, jas formal berbaris seperti prajurit yang siap berperang. Ia memilih satu kemeja putih dan salah satu jas dengan warna biru tua dan dasi perak, lalu meletakkannya di atas kursi.Beberapa menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka,

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 165. Beberapa ciuman

    Frans bangkit dari kursinya dan duduk di seberangnya. Ia menyendok telur orak-arik, lalu melirik ke arah Dea.“Kalau begitu... mari kita mulai dari awal. Anggap kita baru saling mengenal. Kamu tidak punya pilihan untuk tetap mencintai Yama.”Ada penegasan dalam suaranya.Dea menatapnya akhirnya, mata mereka bertemu. Ada ketegangan, tapi juga ketulusan.“Baik,” katanya pelan.Mereka makan dalam diam, tapi kali ini bukan diam yang canggung, melainkan diam yang berisi janji tak terucap. Keputusan yang harus dipatuhi.Namun jauh di dalam hati Frans, hasratnya belum padam. Ia masih menginginkannya. Tapi untuk sekarang, ia menahan diri. Karena mungkin, rasa yang tumbuh pelan-pelan... akan jauh lebih dalam daripada yang dipaksa terburu-buru. Dia ingin memeluk Dea dengan balasan yang sama, dia tidak ingin memaksa Dea melakukan hubungan suami istri begitu saja tanpa makna

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 164. Apakah kamu membenciku?

    Dea menelan ludah, otaknya bekerja cepat. Ia tahu tak bisa terus menolak tanpa alasan. Frans bukan pria bodoh, dan bagaimanapun, mereka memang telah dianggap pasangan sah, setidaknya di mata publik istana... mata semua orang yang menjadi saksi saat pernikahan dilangsungkan.Tapi... hatinya belum siap. Rasa trauma, ketidakpercayaan, semua masih membekas. Dan satu hal pasti, dia mencintai Yama, walau apa pun yang sudah terjadi di antara mereka hanyalah luka yang mendalam.“Aaah... aku... aku lapar, juga belum menyikat gigi,” kilah Dea dengan senyum canggung. Perutnya memang mengeluarkan suara "Kruk", seolah-olah mendukung kebohongan daruratnya.Frans terdiam, mengamati wajah Dea beberapa detik yang terasa lama. Ia tahu gadis itu berbohong. Tapi ia juga tidak ingin memaksanya, tidak sekarang. Ada rasa aneh dalam dirinya yang membuatnya bersedia menahan diri, setidaknya dia tidak tega membiarkan istrinya lapar.&n

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 163. Penolakan

    Dengan hati yang patah, Meisya duduk di tepi ranjang. Ia menoleh sekali lagi ke Yama, yang masih terbaring kaku di ranjang, dan sebuah rasa sakit yang luar biasa menyelimuti hatinya."Aku akan selalu ada untukmu, Yama," katanya dengan suara serak. "Tapi jika kamu terus begini, aku tidak bisa melanjutkan. Aku tidak bisa terus berharap pada sesuatu yang tidak pernah ada."Meisya berdiri di samping ranjang, air matanya yang belum kering masih membasahi pipinya. Meisya menarik bathrobe di samping ranjang dan memakainya.Hatinya terpecah antara keputusasaan dan harapan yang tersisa. Ia tahu betul, bahwa meskipun sudah berusaha dengan sepenuh hati, Yama masih tak mampu merasakan apa yang ia inginkan. Namun entah mengapa, ia tak bisa sepenuhnya menyerah. Dia hanya merasa haus dan lelah.Ketika ia hendak pergi, langkahnya terhenti. Tangan Yama yang dingin, namun kini terasa sedikit lebih kuat, meraih pergelangan tangannya

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 162. Kekosongan

    Di benua yang lain, malam pengantin itu terasa lebih panjang dari malam lainnya, dan Yama masih terdiam di kursi rodanya di depan cermin. Menatap ketidakberdayaannya.Hanya keheningan yang mengisi ruang kamar, membungkusnya dalam ketidakpastian. Meisya, dengan hati yang terpecah, berdiri di sudut ruangan, mengamati pria yang telah dipilihnya untuk dijaga dan dicintai. Tapi seiring berjalannya waktu, ia semakin merasa bahwa cintanya tidak sampai ke hati Yama. Pria itu terperangkap dalam dunia yang hanya dipenuhi bayang-bayang Dea.Meisya menghela napas panjang. Ia tahu bahwa Yama sedang berjuang melawan perasaannya, namun ia juga merasa bahwa ia tidak bisa hanya duduk diam. Sudah terlalu lama ia menahan rasa sakitnya, dan malam ini ia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lebih, berharap bisa mengubah sedikitnya perasaan Yama.Dia ingin meminta hak sebagai istri, dia menginginkan malam pertama pernikahan mereka. Dia ing

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 161. Tidak menarik!

    Dea masih diam walau merasa sangat rendah dan Pangeran kembali mencoba menciumnya, namun wanita itu tidak membalas, tidak juga meronta.Bibirnya hanya diam saat dilumat dengan penuh gairah oleh Frans, demikian juga saat tubuhnya sudah benar-benar polos di bawah tubuh Frans yang menindihnya.Pria itu melahap bagian dadanya dengan buas sampai Dea harus mengigit bibirnya sendiri karena menahan nyeri, tetapi Dea hanya seperti patung, menangis dalam diam dengan tubuh yang bergetar halus menahan rasa jijik dalam dirinya.Dan diamnya Dea membuat gairah Pangeran itu tiba-tiba padam."Tidak menarik!" geramnya lalu duduk di tepi ranjang dengan perasaan gundah."Seperti menikmati patung manekin di ruang kerjaku!" lanjutnya dengan kesal lalu menjambak rambutnya sendiri, sementara Dea segera menutup tubuhnya yang terbuka dengan selimut yang berhasil ditariknya. Meringkuk dan memeluk kakinya dengan tubuh yang bergetar hebat.Pangeran Frans lalu berjalan keluar kamar dengan hanya memakai sebuah han

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 160. Malam pertama yang hambar

    Meisya tersenyum samar, pelan, namun getir. “Ya. Aku nggak ke mana-mana, Yama. Aku akan menunggu sampai hatiku hanya akan menjadi milikku.”Hening membungkus mereka.Lalu, tanpa aba-aba, Yama menggeser tubuhnya ke depan, menatap Meisya lebih dalam, menembus batas luka dan amarah yang selama ini membelenggunya. Perlahan, ia menyentuh pipi Meisya yang dingin terkena embusan malam.Veil yang dipakai Meisya sudah bercampur dengan lumpur tanah di mana mereka berada, tetapi wanita itu tidak peduli. Kedua matanya menatap Yama dengan penuh harap.Dia menginginkan sebuah ciuman dari Yama. Pria yang dia cintai sepenuh hati.Dan Yama mencium wanita itu.Ciuman itu bukan ledakan gairah, melainkan ciuman yang pelan, panjang, dan sarat luka. Seolah Yama ingin berkata, “Maaf. Aku akhirnya melihatmu. Aku akhirnya sadar kamu nyata.”Meisya terdiam, membalas ciuman itu dengan hati yang berkecamuk. Ia ingin bahagia, tapi tahu ini lahir dari patah hati pria itu pada wanita lain. Tapi ia tidak peduli. Kar

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 159. Kesedihan Yama

    “Saya bersedia.”Satu kalimat dari Dea. Ringan di bibirnya, tapi berat seperti batu karang di dada Yama.Tangannya yang memegang gelas bergetar. Getaran kecil yang hanya Meisya di sampingnya yang bisa rasakan.“Yama…” bisik Meisya lembut, menggenggam lengannya. “Tenanglah... Semua orang sedang melihat…”Tapi Yama tidak mendengar. Dia menunduk, menatap lantai marmer di bawah kakinya. Hatinya seperti dihantam ribuan pisau kecil—perlahan, tapi pasti mematikan.Meisya segera mengambil alih gelas yang dipegangnya agar tidak terjatuh.Tamu-tamu tertawa, musik berganti irama menjadi lebih cepat, champagne dituangkan lagi dan lagi. Namun bagi Yama, dunia menjadi sunyi. Ia merasa tidak berada di pesta. Ia merasa terjebak dalam neraka sunyi miliknya sendiri.Senyum palsu menyebar di seke

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 158. Pernikahan di belahan dunia yang berbeda

    Karena keterbatasan waktu, Pangeran Frans membuat gaun yang lebih sederhana tetapi sangat elegan di banding gaun sebelumnya.Sebuah kalung berlapiskan permata biru melingkar di leher Dea. Betapa cantik dirinya saat ini dengan riasan make up yang natural.Pelayan berdiri terpaku. Bahkan mereka tak mampu menyembunyikan kekaguman. Tapi wajah Dea? Pucat. Matanya sedikit bengkak. Bibirnya diam, seolah menolak untuk ikut merayakan. Make up artist terpaksa menampakan gincu merah pada bibirnya supaya wajahnya terlihat lebih cerah.Seorang petugas mendekat dengan ponsel, bisik-bisik. Layar kecil itu menunjukkan siaran langsung dari pernikahan Yama.“Yama-sama… sudah tiba di altar…” lapor pelayan, setengah takut, namun itu adalah perintah Ratu. Ratu ingin Dea sadar bahwa pernikahannya hari ini adalah langkah yang benar karena pria yang dia harapkan juga melakukan hal yang sama.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status