Home / Romansa / Lagi-lagi Jatuh Cinta / bab 3 perhatian yang tulus

Share

bab 3 perhatian yang tulus

Author: Tini
last update Last Updated: 2025-03-26 20:52:56

Melihat reaksi bundanya, Zaki menghentikan makannya dan minum. "Udah, nanti aja makanannya Bun. Bun, kalo aku punya temen terus dia tukang selingkuh gimana?" Bundanya mengernyit, "Temen kamu ada yang suka selingkuh?"

Zaki menjelaskan situasinya pada bundanya. Bundanya memberikan pendapatnya, "Selingkuh kan perbuatan ga baik, nanti kalo nular sama anak Ibu gimana? Masih banyak orang baik yang bisa dijadikan teman."

Zaki sedikit berpikir lalu mengangguk. "Temen kaya gitu dibuang aja, kalo cewe yang diselingkuhin sama temenku, aku wajar ga ngerasa bersalah, Bun?" Bundanya sedikit berpikir, "Bersalah gimana sayang? Kamu kan ga buat jahat sama cewe temenmu."

Zaki menjelaskan perasaannya, "Cewe nya ga tau, Bun, kalo cowo nya selingkuh, dan ga Zaki kasih tau juga... Zaki kasian, Bun." Sekilas bundanya melihat Zaki terlihat murung saat menceritakan hal tersebut.

Bundanya memberikan dukungan pada Zaki, "Ya udah, koko kasih tau aja, harus berani jangan sampe temen koko terus nyakitin dia."

Mendengar dukungan Bunda, Zaki berpikir lagi. "Tapi gak tega, Bun, kalau nanti dia bunuh diri--" Ucapan Zaki terhenti saat Bunda mencomot bibir Zaki sampai tertutup rapat.

Bibirnya dijadikan bibir bebek. "Jangan ngomong gitu, amit-amit, positif thinking dong," ucap Bunda dan melepaskan tangannya.

Menerima comotan dari tangan Bunda membuat Zaki bad mood. "Nanti aja ah, Zaki pikirin. Tuh tangan Bunda bau body lotion, udah Zaki mau lanjut makan."

Bunda terkekeh kecil. "Maaf, Bunda refleks, sayang."

Zaki membaringkan tubuhnya, hatinya sedikit gelisah. Membuka aplikasi W******p dan mengetik pesan, Zaki mengirim sebuah pesan teks pada Kania, mengajaknya bertemu besok untuk mengatakan sesuatu.

Keesokan harinya, Zaki sudah siap dengan stelannya. Hanya beberapa langkah lagi dia sampai di tempat itu. Zaki melihat Kania sedang berdiri melihat danau cantik di hadapannya.

Zaki berjalan mendekat dan menyapa Kania. "Hi, lo sudah lama sampai sini?" Tanya Zaki pada Kania. Namun, saat Zaki melihat ekspresi Kania, dia sudah tahu jawabannya.

"Sorry ya, tadi gue--" "Gak apa-apa, lo mau ngomong apa, Ki? Langsung aja," ucap Kania menyelip ucapan Zaki.

Mendengar itu, Zaki merasa grogi. "Ini gue kasih tahu sekarang atau lain kali..." pikir Zaki, membuat Kania menunggu.

"Heh, kok diam aja?" Zaki menatap Kania dengan grogi dan cemas. Kania menghela napas.

"Kalau lo gak mau ngomong-ngomong, gue mau pergi. Gue mau lihat event, keburu telat." Zaki menatap Kania dan berkata dalam hatinya.

"Pantes dandan cantik banget, ternyata dia ada tujuan datang ke tempat lain." "Ya udah, gue ikut, yo," ucap Zaki sambil tersenyum ke arah Kania.

"Katanya mau ngomong sesuatu?" Tanya Kania bingung. Zaki malah mendorong tubuh Kania dari belakang untuk segera pergi.

"Yo, ke event," ucap Zaki. Saat Kania mencoba meminta penjelasan, dia hanya sekedar memberikan senyuman.

...

Akhirnya mereka pun sampai di mall tempat event berlangsung. Sedari SMP, Kania adalah penggemar figure action. Dan sialnya, ini adalah untuk ketiga kalinya Zaki kehilangan Kania.

"Di mana sih... cape banget, duduk dulu kali ya. Biarin aja tuh bocah ilang," Zaki terlihat kewalahan, wajahnya sampai berkeringat. Atmosfernya juga tak enak karena berdesakan.

"Haduh, haus banget..." Zaki berjalan ke arah kedai minum dengan berjalan lunglai. Tak lama kemudian, "Mantap dah, ke-charge lagi nih. Tinggal nyari anak hilang."

Zaki berjalan dengan langkah besar dan percaya diri dengan energi dari minuman teh susu yang habis ia minum. Zaki berjalan ke arah toilet karena di sana tidak terlalu ramai dengan pengunjungnya.

"Kania, where are you? Mana sih, jangan-jangan ditangkap anomali tung-tung." Zaki ngawur berbicara sendiri. Tak lama kemudian, langkah Zaki terhenti saat melihat Kania sendiri di tempat yang tidak banyak orang lewat.

Ia tahu persis stelan yang dipakai Kania tadi. Zaki berjalan pelan mendekati Kania yang berjongkok. Zaki ikut berjongkok melihat keadaannya.

"Kenapa?" Tanya Zaki dengan nada cemas. Kania menggeleng dengan tatapan kosong. Zaki melihat mata Kania yang bengkak dan pipinya yang basah bekas air mata.

"Heh, lo kenapa?" Zaki menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajahnya. Zaki menghela napas dengan lembut, Zaki menepuk bahu Kania beberapa kali.

"Berdiri dulu..." Zaki pun memapah Kania untuk duduk di bangku. Setelah itu, Kania belum berkata satu patah kata pun, membuat Zaki merasa bingung.

Kemudian dia menyerahkan minuman teh susu pada Kania. "Minum, jangan nangis terus." Kania menerima dengan gerakan pelan dan lemas.

"Makasi," ucapnya dengan suara serak. Zaki tidak akan menanyakan kenapa Kania nangis agar dia tidak merasa tertekan.

"Lo masih mau di sini atau pulang?" Kania terlihat lesu. "Pulang aja, Ki. Aku udah cape." Zaki berdiri dari duduknya.

"Yaudah, gue anter lu cuci muka dulu. Mata lo nanti perih lagi," ucapnya sambil memegang pergelangan tangan Kania lembut.

Kania sedikit terharu karena Zaki baik sekali. Dia berjalan ke dalam toilet dan mencuci mukanya. Saat pertama kali melihat wajahnya, ia syok saat melihat wajah yang bengkak dan jelek.

"Ya ampun, malah kayak popo Barbie," gumam Kania dengan suara serak. Dia merasa malu dengan wajah yang seperti ini dan dilihat oleh Zaki sedari tadi.

Kania selesai mencuci muka dan hendak berjalan pergi dari toilet bersama Zaki. Namun, tiba-tiba Kania berbalik badan mencoba menyembunyikan wajahnya agar tidak terlihat oleh Galang dan Saskia.

Awalnya Zaki merasa kebingungan dan heran. Namun, saat Zaki menyadari hal itu, dia segera memeluk Kania dan menyembunyikan wajahnya di tengkuk Kania agar wajahnya juga tidak terlihat oleh mereka.

Terlihat Saskia dan Galang masuk ke toilet bersamaan. Zaki sekarang tahu alasan kenapa Kania menangis sedari tadi. Ternyata sebelum dia memberi tahu tentang perselingkuhan itu, Kania sudah melihatnya lebih awal.

Perasaan kesal muncul dan mulai memuncak, membuat Zaki tanpa sadar mengeratkan pelukannya. Selang beberapa detik, Galang dan Saskia pergi. Zaki pun menghela napas dan melepaskan pelukannya.

"Oh no, she is crying again," ucap Zaki dalam hati. "Jadi ini alasan kamu nangis, emang brengsek si Galang. Kania jujur gue malu pernah temenan sama orang bajingan kaya dia."

"Sekarang jangan nangis lagi, oke? Ayo pulang." Zaki berjalan pelan menjauh dari toilet, tapi Kania tak mengikutinya dan hanya tersedu-sedu di tempat.

Membuat Zaki mengeluarkan jari tengah pada sembarang orang. Dalam hati Zaki berkata, "Kenapa harus terjadi padaku? Dasar Galang sialan tukang menyakiti wanita! Jadi gue kan yang repot."

Zaki menghampiri Kania dan menghela napas pelan. "Ayo," ajaknya baik-baik. Kania tetap diam di tempat sambil terisak-isak.

"Ayo pulang, tadi katanya mau pulang?"

"Krik krik...

"Gue tinggal juga lo!" Zaki tak sengaja meninggikan suaranya, dan itu semakin memperburuk keadaan, membuat Zaki meringis lelah.

Zaki memegang pergelangan tangan Kania, lebih tepatnya pada kain baju yang ada di pergelangan tangannya. Zaki adalah gentleman.

Zaki menariknya, tapi Kania tak kunjung ikut, dia masih mematung. Zaki melepaskan tarikannya. Dia akhirnya melampiaskan amarahnya dengan menghela napas tepat di telinga Kania dan di wajahnya.

Kania tidak bisa bernapas dengan baik, mendongakkan wajahnya dan melihat Zaki. "Lo ngapain, hiks?" Sekarang Zaki lah yang mulai ingin menangis, tapi ada sebuah pepatah bahwa pria tidak menangis.

"Ih, gak tau ah, gue pulang aja." Zaki pergi dari hadapan Kania dengan langkah yang di hentak-hentakkan.

Kania berhenti menangis dan mengelap wajahnya dengan tisu. Kania pikir Zaki sudah benar-benar pergi meninggalkannya karena Zaki sudah tidak terlihat.

Tapi Kania tidak sengaja melihat wajahnya yang terpantul di kaca yang berada di samping Kania, membuat Kania terkekeh dalam hati. Ternyata lelaki itu sedang memantaunya di balik rak figure action.

Kania terlihat berjalan mendekat ke arah rak dan berkata, "Zaki sama si Galang sama aja, sama-sama jahat, hiks." Ucapnya dengan sengaja menyamakan Zaki agar terdengar olehnya.

Zaki yang mendengarnya hampir tersedak dengan hoax menyakitkan. "Heh, anak durjanah!" Sentak Zaki yang berada di belakang Kania dengan wajah konyol.

Kania berbalik. "Eh, ada Zaki, katanya tadi mau pulang." Ucap Kania tidak tahu malu. Zaki memalingkan wajahnya kesal dan berjalan meninggalkan Kania begitu saja.

Tapi Kania malah berjalan cepat menghampiri. "Gitu aja marah, sensi banget kayak ladyboy, haha." Ejek Kania.

Awalnya Zaki merasa kesal dengan ejekannya, tapi lama-lama melihat Kania tersenyum dan terlihat lebih baik daripada tadi, dia mulai menikmati ejekannya dengan suka rela.

Dua hari kemudian, para siswa/i SMA Negeri 1 Bandung sudah kembali sekolah seperti biasa. Bel istirahat sudah berbunyi, membuat Kania menghela napas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 4 kita putus.

    Galang mengirimkan pesan teks bahwa dia akan pergi ke kelasnya. Kania akan memperjelas semua hal hari ini dan akan memutuskan hubungannya dengan Galang. Keputusan ini sudah ia pikirkan sejak dua hari sebelumnya. Kania juga sudah menceritakan hal ini pada sahabatnya, Fara. Sekarang mereka berdua berada di kelas menunggu si bajingan Galang datang. "Gue dukung lo, pokonya lu harus putusin dia! Jangan dengerin penjelasannya, oke?" Dukungan Fara membuat Kania semakin yakin.Toh dari dulu juga dia merasa curiga, cuma belum sampai dilihat depan mata aja kelakuan busuknya.Fara duduk di bangku paling belakang dan melihat Galang masuk ke kelasnya, menghampiri Kania. Galang duduk di bangku yang bersebelahan dengan Kania."Kamu kenapa gak bales chat aku dari dua hari kemarin? Aku khawatir, tau!" Kania menatap Galang malas. "Stop, Lang, gak usah munafik."Ucapan kasar yang dilontarkan Kania secara tiba-tiba membuat Galang merasa bingung dan kesal. Galang masih terdiam, dan Kania sudah beranjak

    Last Updated : 2025-03-26
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 5 kecewa

    Selang beberapa menit, Zaki keluar. Dia terlihat menghela napas lega. Kania memberikan tisu, lalu Zaki menerimanya."Buat lo, biar gak mual," ucap Kania sambil menyerahkan sekotak susu rasa vanila, membuat Zaki tersenyum dan menerimanya."Thanks." Waktu pulang pun tiba. Hari ini Kania pulang bersama Zaki atas ajakannya.Sedangkan Fara hari ini dia ada ekstrakurikuler, jadi tidak bisa pulang lebih awal bersama Kania."Far, gue duluan ya, bye!" Pamit Kania pada Fara yang sedang membereskan buku-bukunya.Kania berdiri menunggu kedatangan Zaki. Tak lama kemudian, lelaki itu datang dengan tas gendongnya."Hai," Kania menoleh ke arah suara dan melihat Zaki. Kania mengangguk dan berjalan ke arah parkiran motor, tapi tiba-tiba langkah Zaki terhenti."Eh, bentar!" Raut wajah Zaki membuat Kania penasaran. "Kenapa?" "Kunci motor gue ketinggalan, tunggu dulu ya, nih, bantu gue pegangin HP ama tas dulu, thanks."Zaki pun segera pergi kembali ke kelasnya. Kania menghela napas menyaksikan keceroboha

    Last Updated : 2025-03-26
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 6 shelli

    "Gue duluan, bro, ada yang harus gue urus," pamit Zaki, mengambil sweater nya dan keluar dari tempat itu.Saat Zaki berjalan ke arah mobilnya, tiba-tiba sesuatu yang keras menghantam tengkuknya keras, membuat Zaki kehilangan kesadarannya. Itu adalah perbuatan Galang."Cepet masukin ke mobilnya," perintah Galang pada Saskia dan satu perempuan lainnya. Mereka pun berhasil memasukkan Zaki ke dalam mobil dan mendudukkannya.Gadis yang menemani Saskia pun masuk dan duduk bersebelahan dengan Zaki. "Lu acak rambutnya, Shel," perintah Saskia.Ia juga mengoleskan jejak lipstik di pipi dan di bibir Zaki. "Mantap, sekarang lu pose, lagi ciuman sama dia.""Kepalanya agak miring kan, cium beneran aja ah lama!" Ucap Saskia membuat Shella tersenyum malu.Shella adalah cewe yang menjadikan Zaki sebagai crush nya. Tak disangka dia mempunyai kesempatan untuk menciumnya.Crak! "Wih mantap, tinggal dikirim," sahut Galang. Tiba-tiba seorang supir dari keluarga Zaki datang untuk mengecek."Sedang apa kalia

    Last Updated : 2025-03-26
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 7 bertemu kembali

    Hari seleksi akhir wawancara pun tiba arya dengan stelan hitam dan kemeja coklatnya menambah kesan elegan dan memukau.Wawancara pun segera dimulai dari perkenalan dan beberapa pertanyaan pada masing-masing kandidat. Ada sekitar 12 orang yang terpilih.Para kandidat duduk berjajar dan berhadapan dengan para tokoh penting seperti manajer dan presdir.Ada sedikit hal yang menarik saat setiap orang sedang memerhatikan keberlangsungan acara.Tapi perhatian Arya sepenuhnya diberikan kepada seorang perempuan berambut cokelat yang duduk di tengah-tengah kandidat lain.Arya menatapnya dengan tatapan tajam layaknya predator yang sedang memperhatikan mangsanya. Pergerakan Kania tidak akan luput dari penglihatannya.Perempuan berambut cokelat yang tergerai indah itu adalah Kania, teman semasa SMA, teman yang beberapa tahun lalu begitu ia nanti kepulangannya dan berharap bisa bertemu lagi.Arya berdecak kesal, membuat beberapa orang menatap cemas ke arahnya. Sebenarnya apa ada yang salah? Apa ada

    Last Updated : 2025-03-28
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 8 aku kira kamu tidak akan pernah muncul lagi

    Karna itu bukan hal yang wajib untuk ia hadiri. Sambutan dari Bu Manajer dan ketua HRD dengan senang hati Kania dan Tarisa menerimanya dengan penuh rasa terima kasih. Ketua tim HRD mempersilakan Kania dan Tarisa untuk memberi sambutan. Tarisa berbicara terlebih dahulu. Dari penampilannya, ia terlihat elegan, terpancar dalam dirinya. "Terima kasih atas sambutan hangat dari tim. Saya Tarisa Yuliani, senang bergabung dengan perusahaan ini dan berharap dapat berkontribusi dalam tim." Sekarang adalah giliran Kania untuk memberi sambutan. Ia sedikit mengambil langkah maju dan membungkukkan diri sejenak. "Halo semua, saya Kania." "Saya sangat senang bergabung dengan tim ini dan berharap dapat belajar serta berkembang bersama." Pembawaan Kania yang santai dan tenang membuat beberapa orang mengaguminya, karena pertama kali kerja sebagai pemula, dia terlihat berbakat dan bisa beradaptasi dengan mudah. Acara sambutan pun selesai. Semua karyawan sudah kembali fokus pada pekerjaannya.

    Last Updated : 2025-03-28
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 9 kabar buruk

    Kania menghampiri meja Tarisa. "Pekerjaanmu belum selesai ya?" tanya Kania, dan dibalas dengan anggukan lesu. "baru di hari pertama, tapi kepala ku sudah ingin meledak," ucap Tarisa terdengar sangat miris dan menyedihkan. "Hmm... ini soal coding ya? Kayaknya lo bisa tekan ini deh..." Tarisa mengikuti arahan Kania. "Berhasil!" seru Tarisa membuat Kania ikut senang. "Bisa gitu lo? Keren-keren." Tarisa mengacungkan jempol. "Pernah belajar dikit itu mah." Mereka berdua terlihat asik, untungnya mereka hanya berdua saja yang ada di ruangan ini karena sebagian dari mereka pergi meeting dan pulang. "Lo mau pulang sekarang?" tanya Tarisa sambil menyeruput kopinya. "Iya, yaudah ya, gue pulang dulu, bye-bye," pamit Kania seraya berjalan pergi dari sana. Satu jam telah berlalu, akhirnya Tarisa sudah menyelesaikan pekerjaannya. "Akhirnya selesai setelah mengorbankan setengah akal sehat."Lagi-lagi kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat berlebihan. Seseorang berjalan menghampir

    Last Updated : 2025-03-28
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   Bab 10 mencoba memperbaiki

    Kania meneteskan air matanya pilu. "Mama... Kania harus cepet-cepet lunasin hutang-hutang keluarga kita, sebelum Kania benar-benar pergi." Gumam Kania seraya menyimpan selembar kertas itu ke dalam tasnya. Kania hanya mengambil cuti selama 3 hari. Dia akan tetap bekerja keras demi melunasi hutang keluarganya. Setelah kepergian sang ayah, perekonomian Kania dan mamanya lama-lama memburuk. Para kerabat tidak begitu peduli pada mereka. Apalagi waktu itu Kania bersikeras ingin kuliah demi kehidupan yang lebih baik. Tapi hal itu juga menyebabkan hutang-hutang yang semakin membesar. Dan umur mamanya yang sudah tidak muda lagi membuat Kania semakin kesulitan. Kania mengerjakan pekerjaannya yang tertunda beberapa hari lalu. Badannya lemas pagi tadi, dia tidak sempat sarapan karena bangun terlalu siang. Arya menatap Kania dari kejauhan, tatapannya terlihat khawatir. Tapi dia sama sekali tidak berniat untuk menghampiri dan menanyakan kondisi wanita itu. "Nanti juga sembuh lagi," gum

    Last Updated : 2025-04-07
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   huh...

    "Tapi saya juga sambil beker-"ucapan kania sengaja di sela oleh arya "Tidak ada tapi-tapi yang punya perusahaan ini adalah saya bukan anda, mulai sekarang lanjutkan perkejaan mu dengan baik." Ketus nya lalu pergi dengan angkuh, membuat Kania semakin bad mood dan segera menghentikan aktivitas mengunyah permen "Dasar bos songong!" Umpat kania pelan namun entah kenapa kania merasa arya mendengar nya karna setelah mengucapkan umpatan itu kania mendengar suara gebrakan yang berasal di ruangan arya.Kania memilih menutup mulut nya rapat - rapat dan segera menyelesaikan pekerjaan, waktu berlalu hingga setengah jam kania masih berkutat dengan berkas-berkas nya "semangat, 5 tumpukan lagi.." gumam nya menyemangati diri sendiri Arya keluar dari ruangan nya dan menghampiri kania "ekhem." Arya mencoba mengambil perhatian kania tapi kania terlihat fokus pada berkas-berkasnya"Ekhem!" Arya memasang wajah datar melihat kania yang masih berkutat tak mengalihkan perhatian nya Plak!Arya menggebrak m

    Last Updated : 2025-04-07

Latest chapter

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   huh...

    "Tapi saya juga sambil beker-"ucapan kania sengaja di sela oleh arya "Tidak ada tapi-tapi yang punya perusahaan ini adalah saya bukan anda, mulai sekarang lanjutkan perkejaan mu dengan baik." Ketus nya lalu pergi dengan angkuh, membuat Kania semakin bad mood dan segera menghentikan aktivitas mengunyah permen "Dasar bos songong!" Umpat kania pelan namun entah kenapa kania merasa arya mendengar nya karna setelah mengucapkan umpatan itu kania mendengar suara gebrakan yang berasal di ruangan arya.Kania memilih menutup mulut nya rapat - rapat dan segera menyelesaikan pekerjaan, waktu berlalu hingga setengah jam kania masih berkutat dengan berkas-berkas nya "semangat, 5 tumpukan lagi.." gumam nya menyemangati diri sendiri Arya keluar dari ruangan nya dan menghampiri kania "ekhem." Arya mencoba mengambil perhatian kania tapi kania terlihat fokus pada berkas-berkasnya"Ekhem!" Arya memasang wajah datar melihat kania yang masih berkutat tak mengalihkan perhatian nya Plak!Arya menggebrak m

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   Bab 10 mencoba memperbaiki

    Kania meneteskan air matanya pilu. "Mama... Kania harus cepet-cepet lunasin hutang-hutang keluarga kita, sebelum Kania benar-benar pergi." Gumam Kania seraya menyimpan selembar kertas itu ke dalam tasnya. Kania hanya mengambil cuti selama 3 hari. Dia akan tetap bekerja keras demi melunasi hutang keluarganya. Setelah kepergian sang ayah, perekonomian Kania dan mamanya lama-lama memburuk. Para kerabat tidak begitu peduli pada mereka. Apalagi waktu itu Kania bersikeras ingin kuliah demi kehidupan yang lebih baik. Tapi hal itu juga menyebabkan hutang-hutang yang semakin membesar. Dan umur mamanya yang sudah tidak muda lagi membuat Kania semakin kesulitan. Kania mengerjakan pekerjaannya yang tertunda beberapa hari lalu. Badannya lemas pagi tadi, dia tidak sempat sarapan karena bangun terlalu siang. Arya menatap Kania dari kejauhan, tatapannya terlihat khawatir. Tapi dia sama sekali tidak berniat untuk menghampiri dan menanyakan kondisi wanita itu. "Nanti juga sembuh lagi," gum

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 9 kabar buruk

    Kania menghampiri meja Tarisa. "Pekerjaanmu belum selesai ya?" tanya Kania, dan dibalas dengan anggukan lesu. "baru di hari pertama, tapi kepala ku sudah ingin meledak," ucap Tarisa terdengar sangat miris dan menyedihkan. "Hmm... ini soal coding ya? Kayaknya lo bisa tekan ini deh..." Tarisa mengikuti arahan Kania. "Berhasil!" seru Tarisa membuat Kania ikut senang. "Bisa gitu lo? Keren-keren." Tarisa mengacungkan jempol. "Pernah belajar dikit itu mah." Mereka berdua terlihat asik, untungnya mereka hanya berdua saja yang ada di ruangan ini karena sebagian dari mereka pergi meeting dan pulang. "Lo mau pulang sekarang?" tanya Tarisa sambil menyeruput kopinya. "Iya, yaudah ya, gue pulang dulu, bye-bye," pamit Kania seraya berjalan pergi dari sana. Satu jam telah berlalu, akhirnya Tarisa sudah menyelesaikan pekerjaannya. "Akhirnya selesai setelah mengorbankan setengah akal sehat."Lagi-lagi kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat berlebihan. Seseorang berjalan menghampir

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 8 aku kira kamu tidak akan pernah muncul lagi

    Karna itu bukan hal yang wajib untuk ia hadiri. Sambutan dari Bu Manajer dan ketua HRD dengan senang hati Kania dan Tarisa menerimanya dengan penuh rasa terima kasih. Ketua tim HRD mempersilakan Kania dan Tarisa untuk memberi sambutan. Tarisa berbicara terlebih dahulu. Dari penampilannya, ia terlihat elegan, terpancar dalam dirinya. "Terima kasih atas sambutan hangat dari tim. Saya Tarisa Yuliani, senang bergabung dengan perusahaan ini dan berharap dapat berkontribusi dalam tim." Sekarang adalah giliran Kania untuk memberi sambutan. Ia sedikit mengambil langkah maju dan membungkukkan diri sejenak. "Halo semua, saya Kania." "Saya sangat senang bergabung dengan tim ini dan berharap dapat belajar serta berkembang bersama." Pembawaan Kania yang santai dan tenang membuat beberapa orang mengaguminya, karena pertama kali kerja sebagai pemula, dia terlihat berbakat dan bisa beradaptasi dengan mudah. Acara sambutan pun selesai. Semua karyawan sudah kembali fokus pada pekerjaannya.

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 7 bertemu kembali

    Hari seleksi akhir wawancara pun tiba arya dengan stelan hitam dan kemeja coklatnya menambah kesan elegan dan memukau.Wawancara pun segera dimulai dari perkenalan dan beberapa pertanyaan pada masing-masing kandidat. Ada sekitar 12 orang yang terpilih.Para kandidat duduk berjajar dan berhadapan dengan para tokoh penting seperti manajer dan presdir.Ada sedikit hal yang menarik saat setiap orang sedang memerhatikan keberlangsungan acara.Tapi perhatian Arya sepenuhnya diberikan kepada seorang perempuan berambut cokelat yang duduk di tengah-tengah kandidat lain.Arya menatapnya dengan tatapan tajam layaknya predator yang sedang memperhatikan mangsanya. Pergerakan Kania tidak akan luput dari penglihatannya.Perempuan berambut cokelat yang tergerai indah itu adalah Kania, teman semasa SMA, teman yang beberapa tahun lalu begitu ia nanti kepulangannya dan berharap bisa bertemu lagi.Arya berdecak kesal, membuat beberapa orang menatap cemas ke arahnya. Sebenarnya apa ada yang salah? Apa ada

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 6 shelli

    "Gue duluan, bro, ada yang harus gue urus," pamit Zaki, mengambil sweater nya dan keluar dari tempat itu.Saat Zaki berjalan ke arah mobilnya, tiba-tiba sesuatu yang keras menghantam tengkuknya keras, membuat Zaki kehilangan kesadarannya. Itu adalah perbuatan Galang."Cepet masukin ke mobilnya," perintah Galang pada Saskia dan satu perempuan lainnya. Mereka pun berhasil memasukkan Zaki ke dalam mobil dan mendudukkannya.Gadis yang menemani Saskia pun masuk dan duduk bersebelahan dengan Zaki. "Lu acak rambutnya, Shel," perintah Saskia.Ia juga mengoleskan jejak lipstik di pipi dan di bibir Zaki. "Mantap, sekarang lu pose, lagi ciuman sama dia.""Kepalanya agak miring kan, cium beneran aja ah lama!" Ucap Saskia membuat Shella tersenyum malu.Shella adalah cewe yang menjadikan Zaki sebagai crush nya. Tak disangka dia mempunyai kesempatan untuk menciumnya.Crak! "Wih mantap, tinggal dikirim," sahut Galang. Tiba-tiba seorang supir dari keluarga Zaki datang untuk mengecek."Sedang apa kalia

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 5 kecewa

    Selang beberapa menit, Zaki keluar. Dia terlihat menghela napas lega. Kania memberikan tisu, lalu Zaki menerimanya."Buat lo, biar gak mual," ucap Kania sambil menyerahkan sekotak susu rasa vanila, membuat Zaki tersenyum dan menerimanya."Thanks." Waktu pulang pun tiba. Hari ini Kania pulang bersama Zaki atas ajakannya.Sedangkan Fara hari ini dia ada ekstrakurikuler, jadi tidak bisa pulang lebih awal bersama Kania."Far, gue duluan ya, bye!" Pamit Kania pada Fara yang sedang membereskan buku-bukunya.Kania berdiri menunggu kedatangan Zaki. Tak lama kemudian, lelaki itu datang dengan tas gendongnya."Hai," Kania menoleh ke arah suara dan melihat Zaki. Kania mengangguk dan berjalan ke arah parkiran motor, tapi tiba-tiba langkah Zaki terhenti."Eh, bentar!" Raut wajah Zaki membuat Kania penasaran. "Kenapa?" "Kunci motor gue ketinggalan, tunggu dulu ya, nih, bantu gue pegangin HP ama tas dulu, thanks."Zaki pun segera pergi kembali ke kelasnya. Kania menghela napas menyaksikan keceroboha

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 4 kita putus.

    Galang mengirimkan pesan teks bahwa dia akan pergi ke kelasnya. Kania akan memperjelas semua hal hari ini dan akan memutuskan hubungannya dengan Galang. Keputusan ini sudah ia pikirkan sejak dua hari sebelumnya. Kania juga sudah menceritakan hal ini pada sahabatnya, Fara. Sekarang mereka berdua berada di kelas menunggu si bajingan Galang datang. "Gue dukung lo, pokonya lu harus putusin dia! Jangan dengerin penjelasannya, oke?" Dukungan Fara membuat Kania semakin yakin.Toh dari dulu juga dia merasa curiga, cuma belum sampai dilihat depan mata aja kelakuan busuknya.Fara duduk di bangku paling belakang dan melihat Galang masuk ke kelasnya, menghampiri Kania. Galang duduk di bangku yang bersebelahan dengan Kania."Kamu kenapa gak bales chat aku dari dua hari kemarin? Aku khawatir, tau!" Kania menatap Galang malas. "Stop, Lang, gak usah munafik."Ucapan kasar yang dilontarkan Kania secara tiba-tiba membuat Galang merasa bingung dan kesal. Galang masih terdiam, dan Kania sudah beranjak

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 3 perhatian yang tulus

    Melihat reaksi bundanya, Zaki menghentikan makannya dan minum. "Udah, nanti aja makanannya Bun. Bun, kalo aku punya temen terus dia tukang selingkuh gimana?" Bundanya mengernyit, "Temen kamu ada yang suka selingkuh?"Zaki menjelaskan situasinya pada bundanya. Bundanya memberikan pendapatnya, "Selingkuh kan perbuatan ga baik, nanti kalo nular sama anak Ibu gimana? Masih banyak orang baik yang bisa dijadikan teman."Zaki sedikit berpikir lalu mengangguk. "Temen kaya gitu dibuang aja, kalo cewe yang diselingkuhin sama temenku, aku wajar ga ngerasa bersalah, Bun?" Bundanya sedikit berpikir, "Bersalah gimana sayang? Kamu kan ga buat jahat sama cewe temenmu."Zaki menjelaskan perasaannya, "Cewe nya ga tau, Bun, kalo cowo nya selingkuh, dan ga Zaki kasih tau juga... Zaki kasian, Bun." Sekilas bundanya melihat Zaki terlihat murung saat menceritakan hal tersebut.Bundanya memberikan dukungan pada Zaki, "Ya udah, koko kasih tau aja, harus berani jangan sampe temen koko terus nyakitin dia."Mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status