Home / Pendekar / Lahirnya Legenda Ksatria Abadi / Bab 54. DIBILANG CURANG

Share

Bab 54. DIBILANG CURANG

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2025-11-11 11:15:29

Bab 54. DIBILANG CURANG

Satu persatu setiap peserta naik keatas arena pertandingan, dimana setiap arena berisi lima orang peserta yang akan menyisakan dua orang pemenang.

Jaka Tole tidak tahu, kalau dia sekarang menjadi pusat dari serangan empat peserta lainnya.

Tentu saja empat peserta yang lainnya sudah mengatur rencana untuk menghabisi Jaka Tole terlebih dahulu, sebelum mereka menentukan empat peserta yang tersisa untuk bertarung memperebutkan dua pemenang.

Setelah kelima peserta masuk ke arena pertandingan, panitia segera memberi perintah untuk memulai pertandingan.

Awalnya Jaka Tole sama sekali tidak memperhatikan keanehan dari tatapan keempat lawannya, akan tetapi ketika tiba-tiba saja dia dikepung empat orang peserta, hal ini tentu saja membuatnya bingung.

“Kenapa kalian menatapku seperti itu? Bukankah kita harus bertempur secara acak?” kata Jaka Tole sambil menatap satu persatu keempat lawannya.

“Ha ha ha ha…apakah ini bukan termas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kodel 123
bang author knp aupdete bab ny jgn sdikit" dong
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 66. TOMBOL MEKANIS

    Bab 66. TOMBOL MEKANIS Jaka Tole yang fokus bersemedi sudah berada di titik, dimana keadaan sekelilingnya sudah terasa hampa, dia seakan sedang duduk sendirian di sebuah dimensi hampa yang tidak ada orang yang menemaninya. Sementara itu pemandangan di langit diatas puncak gunung Maung sudah mulai terlihat kembali cerah, bintang dan bulan mulai menampakkan senyumnya. Tentu saja awan hitam yang baru saja membawa ujian kesengsaraan bagi Jaka Tole langsung menghilang, setelah petir kesengsaraan menyambar tubuhnya sebanyak sembilan kali. Petir kesengsaraan sepertinya mempunyai indera dan pemikiran sendiri, buktinya dia bisa memasuki bagian terdalam gua dan langsung menembakkan petirnya ke Jaka Tole. Padahal gua keramat sangatlah rapat, sama sekali tidak ada lobang yang bisa membuat cahaya matahari masuk. Hanya lorong tempat Jaka Tole masuk sajalah yang dia tahu adanya lobang di tempat ini. Akan tetapi dia tidak tahu dimana letak masuknya udara segar

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 65. TIDAK MUNGKIN

    Bab 65. TIDAK MUNGKIN Ki Braja menatap Ki Supa dengan tatapan tajam, dari ekspresi wajahnya saja bisa di lihat kalau ketua Padepokan Maung Siliwangi merasa kesal dengan Ki Supa yang tidak melaporkan keberadaan orang asing di puncak gunung Maung. Ki Supa segera menangkupkan kedua telapak tangannya di depan kepala kearah ketua Padepokan Maung Siliwangi, sambil tetap duduk bersila di tempatnya. “Hormat ketua, sebelumnya semua orang di Padepokan juga sudah tahu siapa orang yang baru-baru ini berada di puncak gunung Maung.” “Semua orang sudah tahu? Ki Supa kalau bicara itu yang jelas, jangan berputar-putar. Coba kamu sebutkan siapa orangnya yang sudah berani memasuki puncak gunung Maung tanpa sepengetahuanku?” kata Ki Braja sambil menatap kearah Ki Supa dengan tatapan tajam dan penuh wibawa. Sekali lagi Ki Supa menangkupkan kedua tangannya di depan kepala sebelum menjawab pertanyaan Ki Braja. “Ketua, apakah ketua masih ingat dengan pertandingan y

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 64. MENEBAK-NEBAK

    Bab 64. MENEBAK-NEBAK Pada bulan kedua, Jaka Tole menerobos dua tingkat lagi, yaitu Kaisar tingkat sepuh dilanjutkan dengan Kaisar tingkat puncak. Dan pada bulan ketiga, setelah dua bulan berlalu barulah Jaka Tole mencapai level tinggi yang selalu diimpikan para pendekar yaitu level pendekar Kesengsaraan. Pada umumnya pendekar yang mencapai level Kesengsaraan, usianya sudah lebih dari seratus tahun. Akan tetapi kini sepertinya kebiasaan itu sudah menghilang, karena Jaka Tole, seorang anak manusia yang baru berusia dua puluh tahunan sudah mulai menembus level Kesengsaraan. Tanpa diketahui Jaka Tole, di puncak gunung Maung tengah terjadi fenomena aneh yang sangat mengerikan. Saat ini adalah malam hari, langit yang sebelumnya cerah dengan bintang dan bulan yang menyinari puncak gunung Maung, tiba-tiba saja menghilang. Dan di langit yang sebelumnya cerah itu, kini sudah berganti kegelapan yang sangat mencekam dengan angin yang menderu-d

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 63. NAIK TINGKAT

    Bab 63. NAIK TINGKAT “Anak itu benar-benar beruntung, yang tidak bisa dimengerti adalah cara dia memenangkan pertandingan ini. Kalau dilihat dari tingkat Prananya, dia sama sekali belum menembus pondasi dasar.” Sementara itu Jaka Tole yang sedang merambat di dinding gunung yang curam, sengaja dibuat lama dan kesulitan,karena dia sudah mengetahui keberadaan Ki Supa yang mengantarnya ke tempat ini. Hingga akhirnya Jaka Tole sampai juga di cekungan mulut gua, dan sebelum memasuki gua keramat, Jaka Tole berpura-pura kehabisan nafas dan nampak terengah-engah sambil mengusap peluh yang membasahi dahinya. Sebelum memasuki gua keramat, kesadaran spiritual Jaka Tole terlebih dahulu memeriksa situasi di dalam goa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah dirasa cukup aman, Jaka Tole segera memasuki mulut gua dan menghilang dalam kegelapan. Ki Supa yang sedari tadi mengawasi Jaka Tole, tampak bernafas lega setelah melihat

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 62. GOA KERAMAT

    Bab 62. GOA KERAMAT “Baik guru,” sahut Jaka Tole dengan perlahan, dia juga khawatir jika suaranya akan mengganggu ketenangan tidur para leluhur. Ki Supa terus berjalan melewati makam leluhur Padepokan, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah tebing yang curam. Mereka berhenti di bibir sebuah jurang, kemudian Ki Supa berkata sambil menunjuk kerah tebing berbatu, “Kamu lihat gua yang ada di balik cerukan batu itu?” Jaka Tole segera mengikuti arah jari telunjuk Ki Supa, samar-samar dia bisa melihat bayangan lobang gua yang tertutup cerukan batu besar. “Saya melihatnya guru.” “Itu gua keramat tempat kamu melakukan semedi. Kamu harus memikirkan bagaimana cara agar sampai ke gua itu, guru hanya mengantar sampai disini saja.” “Baik guru,” kata Jaka Tole singkat. “Baiklah, guru tidak bisa menemanimu. Ingat satu tahun lagi guru akan menjemputmu, berusaha dan pikirkan cara agar kamu bisa memasuki gua itu.” Setelah memberi pesan kepada Jaka T

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 61. MAKAM LELUHUR

    Bab 61. MAKAM LELUHUR Setelah tiga pemenang diumumkan, semua orang masih tidak percaya kalau Jaka Tole yang notabene adalah seorang murid baru, mampu mengalahkan para kakak seniornya. Padahal Jaka Tole belum mempelajari tenaga dalam atau energi Prana sebagai penguat tubuh dan pencak silatnya. “Ini benar-benar mengejutkan, ternyata kita mempunyai mutiara yang selama ini tersimpan di antara murid-murid baru,” kata salah seorang guru sambil menatap dengan pandangan takjub kearah Jaka Tole yang masih berdiri di atas arena pertandingan. Penyerahan hadiah yang selama ini ditunggu-tunggu para pemenang pun tiba. “Juara ketiga Dakum, mendapatkan hadiah lima pil jamu peningkat energi Prana dan seratus keping emas.” Para penonton langsung bertepuk tangan dengan riuhnya menyaksikan penyerahan hadiah dari seorang guru kepada Dakum. “Juara kedua Jarman, mendapatkan hadiah sepuluh pil jamu peningkat energi Prana dan dua ratus keping emas.”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status