Home / Pendekar / Lahirnya Legenda Ksatria Abadi / Bab 7. JERITAN KEMATIAN WAROK BUTO KOLO

Share

Bab 7. JERITAN KEMATIAN WAROK BUTO KOLO

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2025-10-08 21:17:21
Bab 7. JERITAN KEMATIAN WAROK BUTO KOLO

Krak…!

Sekali lagi terdengar suara tulang patah, suara ini menyerupai suara bambu yang ditekuk dengan paksa dan begitu nyaring.

Saking nyaringnya suara tulang patah ini, membuat telinga siapa saja yang mendengarnya langsung bergidik ngeri.

“Argh… sialan kamu kampret… ! “ maki Warok Buto Kolo dengan wajah dipenuhi ekspresi kesakitan bercampur dengan kemarahan.

Mendengar makian Warok Buto Kolo, ekspresi wajah Jaka Tole tetap datar seakan makian pentolan perampok itu hanya angin lalu.

Setelah menghancurkan kaki Warok Buto Kolo, Jaka Tole melepaskan pegangan pada tangan Warok itu.

Bruk…

Tubuh Warok Buto Kolo terjatuh di lantai ubin batu, begitu Jaka Tole melepaskan cengkraman pada tangannya.

Tatapan mata Jaka Tole langsung berubah sangat tajam, ketika mendengar makian pentolan perampok ini.

Dengan santainya pemuda berpenampilan aneh ini, segera mengangkat kakiny
MN Rohmadi

Terimakasih, jangan lupa beri komentar karya penulis ini.

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sitie khotimah
apa yang akan terjadi pada jagoan kita
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 70. JURUS TARING MAUNG MENGOYAK MANGSA

    Bab 70. JURUS TARING MAUNG MENGOYAK MANGSA Kedatangan Jaka Tole segera membuat situasi berubah, para murid yang sebelumnya sangat terdesak seketika menghela nafas lega. Mereka langsung bisa menghirup nafas lega, kepala mereka segera mendongak ke langit. Mata mereka langsung membelalak lebar, ekspresi mereka menggambarkan seperti ekspresi orang yang melihat hantu. Tentu saja para murid senior sangat mengenali sosok pemuda yang sedang melayang di langit sambil mengayunkan dua buah golok besar, ke segala arah. Kini dalam sekejap ribuan pasukan golongan hitam sudah tergeletak tanpa nyawa, tersambar angin sabetan sepasang golok besar milik Jaka Tole. Ki Braja, sesepuh, tetua dan para guru tampak gembira melihat ada pendekar yang membantu mereka. “Siapa pendekar itu? Syukurlah dengan kedatangannya, kita bisa bernafas lega,” gumam Ki Braja sambil terus bertarung dengan pimpinan golongan hitam yang juga sudah mencapai alam Kaisar. Den

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 69. JAKA TOLE TURUN TANGAN

    Bab 69. JAKA TOLE TURUN TANGAN “Apa? Mereka sudah menerobos penghalang pertama? Baiklah, semuanya mari kita bendung dan hancurkan pasukan hitam yang menyerang Padepokan kita. Semua murid baru segera siaga dan bersiap menghadapi serbuan musuh, ketika mereka berhasil melewati kita.” Ki Braja segera memberi perintah kepada para sesepuh dan tetua Padepokan Maung Siliwangi untuk ikut menahan serbuan musuh, agar mereka tidak sampai ke puncak, tempat markas utama Padepokan berada. “Baik ketua!” Semua orang segera keluar dari Paseban Agung menuju pintu masuk Padepokan yang berada di lereng gunung Maung. Pasukan Padepokan Maung Siliwangi yang awalnya terdesak oleh serbuan pasukan hitam, kini bisa sedikit bernafas lega, setelah para sesepuh dan tetua Padepokan ikut turun tangan menghadang para penyerang. Suara jeritan kesakitan bercampur dengan teriakan penyemangat berbaur menjadi satu, membuat suasana di gunung Maung benar-benar sangat mengerikan.

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 68. PADEPOKAN MAUNG SILIWANGI DISERANG PENDEKAR GOLONGAN HITAM

    Bab 68. PADEPOKAN MAUNG SILIWANGI DISERANG PENDEKAR GOLONGAN HITAM Dan sebelum Jaka Tole mencerna apa sebetulnya yang sedang terjadi pada tubuhnya, tiba-tiba saja sebuah telapak tangan sudah mendarat di kepalanya. Kemudian sebuah energi hangat langsung memasuki tubuhnya beserta sebuah ingatan tentang jurus-jurus silat dan ajian tingkat tinggi. Dari gambaran yang masuk kedalam tubuhnya, Jaka Tole bisa melihat kalau sebagian besar jurus silat itu menyerupai jurus silat yang pernah dipelajari di Padepokan Maung Siliwangi. Hanya saja jurus silat ini terlihat lebih kuat dan bertenaga. “Sekarang kamu bisa keluar dari ruangan ini dan pelajari ilmu yang saya berikan.” Begitu energi hangat yang memasuki kepalanya terhenti, tiba tiba-tiba saja tubuh Jaka Tole terlempar dari ruang rahasia ini. Dan kembali ke ruangan sebelumnya dia bersemedi. Setelah itu pintu ruang rahasia kembali tertutup. “Eh… kenapa saya keluar? Saya belum me

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 67. PERTAPA

    Bab 67. PERTAPA Klik Terdengar suara aneh saat Jaka Tole berusaha mencabut batu hitam yang menonjol itu. Awalnya Jaka Tole menarik kemudian menekan dan memutar batu itu, dan disaat dia berusaha memutar batu sebesar kepalan tangan itu, tiba-tiba saja terdengar suara aneh. Drrttt… Setelah terdengar suara klik, tiba tiba-tiba saja terasa sebuah getaran di didinding gua yang disentuhnya. Secara reflek Jaka Tole berusaha menjauh, sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan seketika terpampang di depan matanya. Debu beterbangan ketika dinding gua bergerak masuk ke dalam seperti ada yang menariknya. Jaka Tole semakin waspada dan berusaha menanamkan matanya untuk melihat isi dibalik dinding gua. Setelah debu yang berterbangan mereda, dihadapan Jaka Tole kini terlihat sebuah ruangan lagi, akan tetapi anehnya ruangan ini cukup terang. “Ruangan apa ini? Kenapa ada ruangan lain di dalam gua ini?” gumam Jaka Tole sambil mel

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 66. TOMBOL MEKANIS

    Bab 66. TOMBOL MEKANIS Jaka Tole yang fokus bersemedi sudah berada di titik, dimana keadaan sekelilingnya sudah terasa hampa, dia seakan sedang duduk sendirian di sebuah dimensi hampa yang tidak ada orang yang menemaninya. Sementara itu pemandangan di langit diatas puncak gunung Maung sudah mulai terlihat kembali cerah, bintang dan bulan mulai menampakkan senyumnya. Tentu saja awan hitam yang baru saja membawa ujian kesengsaraan bagi Jaka Tole langsung menghilang, setelah petir kesengsaraan menyambar tubuhnya sebanyak sembilan kali. Petir kesengsaraan sepertinya mempunyai indera dan pemikiran sendiri, buktinya dia bisa memasuki bagian terdalam gua dan langsung menembakkan petirnya ke Jaka Tole. Padahal gua keramat sangatlah rapat, sama sekali tidak ada lobang yang bisa membuat cahaya matahari masuk. Hanya lorong tempat Jaka Tole masuk sajalah yang dia tahu adanya lobang di tempat ini. Akan tetapi dia tidak tahu dimana letak masuknya udara segar

  • Lahirnya Legenda Ksatria Abadi   Bab 65. TIDAK MUNGKIN

    Bab 65. TIDAK MUNGKIN Ki Braja menatap Ki Supa dengan tatapan tajam, dari ekspresi wajahnya saja bisa di lihat kalau ketua Padepokan Maung Siliwangi merasa kesal dengan Ki Supa yang tidak melaporkan keberadaan orang asing di puncak gunung Maung. Ki Supa segera menangkupkan kedua telapak tangannya di depan kepala kearah ketua Padepokan Maung Siliwangi, sambil tetap duduk bersila di tempatnya. “Hormat ketua, sebelumnya semua orang di Padepokan juga sudah tahu siapa orang yang baru-baru ini berada di puncak gunung Maung.” “Semua orang sudah tahu? Ki Supa kalau bicara itu yang jelas, jangan berputar-putar. Coba kamu sebutkan siapa orangnya yang sudah berani memasuki puncak gunung Maung tanpa sepengetahuanku?” kata Ki Braja sambil menatap kearah Ki Supa dengan tatapan tajam dan penuh wibawa. Sekali lagi Ki Supa menangkupkan kedua tangannya di depan kepala sebelum menjawab pertanyaan Ki Braja. “Ketua, apakah ketua masih ingat dengan pertandingan y

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status