LOGINWilson Xia berdiri terdiam sejenak, menatap langit kosong tempat gurunya menghilang. Di jarinya, cincin naga berkilat lembut, mengingatkannya pada janji besar yang harus dipenuhi sepuluh tahun mendatang.
"Baiklah, waktunya kembali ke dunia yang sesungguhnya," gumamnya sambil berjalan menuju Kota Beichan. Setelah berjalan sekitar satu kilometer, Wilson Xia tiba di gerbang kota yang megah. Kota Beichan ternyata jauh lebih besar dari yang dibayangkannya. Berbeda dengan Kota Changsen tempat tinggalnya dulu yang hanya berisi sekitar lima juta penduduk, kota ini dipenuhi sekitar 50 juta jiwa. Di gerbang kota, dua penjaga berpostur tegap berdiri dengan tenang. Keduanya mengenakan seragam berwarna biru tua dengan lambang penjaga kota di dada. Yang satu bertubuh tinggi dengan kumis tebal, satunya lagi lebih pendek namun dengan bahu yang lebar. Mereka tidak menghalangi siapa pun yang masuk, hanya mengamati dengan mata waspada. Wilson Xia melewati gerbang tanpa masalah dan langsung terpukau oleh pemandangan kota. Bangunan-bangunan kecil berjajar rapi di sepanjang jalan utama. Kios-kios pedagang menjual berbagai macam barang, mulai dari makanan hingga perlengkapan kultivasi sederhana. Aroma kopi yang harum menguar dari kedai-kedai yang ramai dikunjungi. Di sudut-sudut jalan, Wilson Xia melihat beberapa kasino dengan lampu-lampu yang berkedip menarik perhatian. Tawa dan sorak sorai terdengar dari dalam, menandakan betapa ramainya aktivitas perjudian di kota ini. Yang membuat Wilson Xia agak tidak nyaman adalah keberadaan rumah bordil di beberapa area. Wanita-wanita berpakaian mencolok berdiri di depan bangunan, menggoda setiap pria yang lewat dengan senyum manis dan gerakan yang menggairahkan. "Hei tampan, mau mampir sebentar?" seru salah satu dari mereka kepada Wilson Xia. Wilson Xia hanya menggeleng dan mempercepat langkah. Dia tidak tertarik dengan hiburan semacam itu. Yang paling membuatnya lega adalah ketika memeriksa cincin penyimpanan pemberian gurunya. Ternyata di dalamnya tersimpan sekitar 1.000 keping emas dan puluhan ribu keping perak, plus berbagai bahan lainnya yang sangat berharga. Dengan kekayaan ini, dia tidak perlu khawatir soal biaya hidup untuk waktu yang lama. Wilson Xia mencari restoran yang cocok dan akhirnya menemukan satu tempat yang terlihat bersih dan nyaman. Papan nama bertuliskan "Restoran Bunga Teratai" tergantung di depan pintu. Begitu masuk, seorang wanita muda berusia sekitar 19 tahun menyambutnya dengan senyum ramah. Gadis itu berparas cantik dengan kesederhanaan yang mempesona. Rambutnya yang hitam legam diikat rapi, dan pakaiannya sederhana namun bersih. "Selamat datang, kakak. Mau pesan apa?" tanya gadis itu dengan sopan. "Aku ingin menu yang paling enak di sini," jawab Wilson Xia sambil duduk di meja dekat jendela. "Baiklah, kakak dari mana? Sepertinya bukan penduduk lokal," tanya gadis itu sambil mencatat pesanan. "Aku dari Kota Changsen, sedang dalam perjalanan," jawab Wilson Xia singkat. "Wah, jauh sekali! Pasti melelahkan. Nanti saya siapkan makanan terbaik untuk kakak," kata gadis itu dengan antusias sebelum pergi ke dapur. Saat Wilson Xia menunggu makanan, percakapan di meja sebelah menarik perhatiannya. Dua pria paruh baya sedang berdiskusi dengan penuh semangat. "Hari ini hari terakhir tantangan Putri Lian Yu loh!" kata seorang pemuda yang kira-kira berusia 30 tahun dengan pedang di punggungnya. "Iya, sayang sekali sudah hampir seminggu sejak putri Lian yu mengadakan tantangan tapi tidak ada yang bisa mengalahkannya," sahut temannya di sisi lain. "Padahal hadiahnya sangat menggiurkan, jika menang bisa menikahi putri Lian Yu dan menjadi menantu gubernur kota." "Benar.. Sayang sekali.. Andai saja aku berusia di bawah 20 tahun aku pasti akan datang menantang putri Lian Yu. Selain bisa menjadi menantu gubernur kota, aku juga akan mendapatkan pil alam Tao." Wilson Xia menajamkan pendengaran. "Benar, bagi kita yang berada di alam kebangkitan, jika ingin menerobos tentu membutuhkan dorongan khusus agar lebih cepat, dan Pil Terobosan Alam Tao pasti menjadi hal yang paling masuk cepat!" lanjut pria pertama. "Bisa langsung membuat orang menembus dari Alam Kebangkitan ke Alam Tao! Belum lagi sang pemenang akan menikahi putri tercantik di kota ini." Wilson Xia hampir tersedak mendengar kata "Pil Alam Tao". Pil alam Tao adalah pil yang bisa membantu menerobos dari alam kebangkitan ke alam Tao. Alam Tao adalah alam yang berada di atas alam kebangkitan. Selama berlatih dengan gurunya hampir 2 tahun ini, usia Wilson Xia sudah 18 tahun, hanya beberapa bulan lagi 19 tahun. kuktivasinya juga telah mencapai puncak, selangkah lagi dia akan menerobos. Namun jika dia sudah menerobos ke alam Tao, dia akan lebih percaya diri untuk membalas dendam nantinya. . . . Awalnya dia tidak terlalu tertarik dengan tantangan semacam itu. Namun mendengar hadiah Pil Terobosan Alam Tao, minatnya langsung berkobar. "Putri Lian Yu memang luar biasa," lanjut pria kedua dengan nada kagum. "Kecantikannya di kenal dengan kecantikan nomor satu di kota Beichan, kultivasi di Alam Kebangkitan tingkat tahap puncak, dia juga sosok yang di kenal sebagai jenius yang di pilih langit. Makanya dia berani menantang semua remaja di bawah 20 tahun." . . . Gadis pelayan datang membawa makanan, memotong konsentrasi Wilson Xia yang sedang mendengarkan. "Ini pesanan kakak," katanya sambil meletakkan piring berisi nasi dengan lauk daging yang menggiurkan. "Terima kasih," Wilson Xia tersenyum. "Oh ya, bisakah kau tunjukkan arah ke kediaman Gubernur Wei?" Gadis itu terlihat sedikit terkejut. "Kakak mau ikut tantangan Putri Lian Yu?" "Aku hanya ingin melihat-lihat," jawab Wilson Xia sambil mulai makan dengan lahap. "Dari sini lurus ke utara sekitar dua kilometer, kakak akan melihat mansion besar dengan pagar emas. Itu kediaman gubernur," jelas gadis itu. "Tapi kakak yakin hanya melihat-lihat? sebaiknya jangan melawan putri Lian Yu, dia sangat kuat. Sudah banyak pemuda kuat yang kalah dari putri." Wilson Xia hanya tersenyum misterius. "Baik aku paham, aku hanya penasaran saja." Setelah menghabiskan makanan, dia meletakkan 10 keping perak di atas meja. kemudian Wilson Xia langsung bergegas meninggalkan restoran. Pil Terobosan Alam Tao terlalu berharga untuk dilewatkan. Lagipula, dia perlu menguji seberapa kuat dirinya sekarang setelah latihan intensif bersama Xuan Chen. Dengan langkah mantap, Wilson Xia berjalan menuju kediaman gubernur.Pertempuran besar pecah! *Boomm! Craaashhh! Duaarrr!* Puluhan serangan mematikan melesat dari segala arah. Dinding balai lelang mulai retak dan runtuh membuat orang yang ada sebelumnya melarikan diri dengan panik. San Kong bertarung mati-matian, menahan serangan dengan cermin perunggu di tangannya. Meskipun bisa menahan serangan untuk sesaat, tapi kondisinya juga tidak terlalu baik. Dia sendirian melawan puluhan musuh. Perlahan-lahan luka di tubuhnya mulai bertambah. Dari sudut bibirnya juga mulai keluar darah segar. "Lari..." San kong melambaikan tangannya ke arah Huo Ji, lalu energi yang lembut langsung menghempaskan Wilson bertiga keluar dari bangunan lelang Bersamaan dengan itu, dia berteriak pada Huo Ji. "Tuan Muda, lari sejauh mungkin." "Paman kong." Muo Ji terlihat panik melihat paman kong terluka parah. Matanya yang bulat tak kuasa menahan air mata, lal
"Seratus tujuh puluh ribu satu kali..." Cindy Yuvia mengangkat palu kecilnya. Ruangan hening. Tidak ada yang berani menawar lebih tinggi lagi. "Seratus tujuh puluh ribu dua kali..." Masih tidak ada suara. "Seratus tujuh puluh ribu tiga kali!" *Tok!* Palu itu jatuh dengan suara yang menggelegar di seluruh ruangan. "Selamat senior!" Cindy Yuvia tersenyum cerah sambil menatap ke arah ruangan VIP Sekte Teratai Salju. "Api spiritual yang langka ini resmi menjadi milik Sekte Teratai Salju anda!" Kata-kata api spiritual yang langka jelas menekankan pada maksud tertentu. Tepuk tangan terdengar di beberapa tempat, tapi lebih banyak yang diam dengan wajah kecewa atau cemas. Di dalam ruangan, lelaki yang berasal dari sekte teratai salju itu memasang wajah muram, “Xon, gadis ini sengaja menekankan kata ’langka’ jelas ingin membuat konflik antara
Hampir semua orang menelan air liur. Hati Wilson seolah jatuh dan hancur berkeping keping. “Lima puluh ribu keping emas ini terlalu mahal. Belum lagi aku sudah hampir menghabiskan uangku setelah membeli budak.” Wajah Wilson berubah pahit. Namun kesedihan Wilson tidak berlangsung lama karena suara dari ruangan VIP nomor satu langsung menggelegar. "Enam puluh ribu keping emas!" Suasana ruangan menjadi sunyi. Hanya suara api yang bergerak di kotak terdengar. Namun ketenangan itu tidak bertahan lama. "Tujuh puluh ribu keping emas!" teriak suara dari ruangan VIP nomor empat dengan nada tegas. Seperti tersulut api, ruangan VIP lain mulai mengeluarkan penawaran. "Tujuh puluh lima ribu!" ruangan VIP nomor sembilan. "Delapan puluh ribu!" ruangan VIP nomor sepuluh. "Delapan puluh lima ribu!" ruangan VIP nomor tiga.
Wilson memandang budak yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan iba. Pria itu terlihat masih terkejut dengan keputusan Wilson membelihnya dengan harga sangat mahal. "Siapa namamu?" tanya Wilson dengan nada santai. "Nama saya... Juan Wei," jawab budak itu dengan suara pelan dan bergetar. "Juan Wei," Wilson mengulangi nama itu. "Bagaimana bisa kamu berakhir menjadi budak?" Juan chen menundukkan kepalanya kemudian berkata, "Keluarga saya adalah keturunan terakhir Kerajaan Daxia, aku tidak begitu jelas, hanya ayah saya sebelum terbunuh mengatakan bahwa aku memiliki darah dari keturunan kaisar Daxia. Setelah kerajaan itu runtuh berabad-abad lalu, keturunannya hanya tersisa sedikit. Beberapa generasi yang lalu, keluarga saya dijual sebagai budak untuk membayar hutang. Sejak itu, kami menjadi budak turun-temurun." “Sebelumnya ayah saya berusaha membuat saya kabur, agar tidak menjadi budak seumur hidup, namun hasiln
Mata pria itu bertemu dengan mata Wilson. Di sana, Wilson bisa melihat keputusasaan dan harapan kecil untuk hidup terpancar dari wajahnya. Beberapa orang mulai mengangkat papan mereka, sekadar untuk bersenang-senang. "Tiga ribu dua ratus!" seorang pria berteriak dengan nada bercanda. "Tiga ribu lima ratus!" yang lain menambah. Orang-orang ini mulai menawar harga meskipun Cindy Yuvia belum menyebutkan harga.. Namun Huo Ji dan Muo Ji tidak mengangkat papan mereka. Justru, mereka menatap Wilson dengan penuh pertanyaan. Sebab ekspresi Wilson terlihat ragu-ragu dan bimbang, berbeda dengan sikapnya yang tenang sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, Wilson Xia mengangkat papannya. "Berapa harga awal budak ini?" tanyanya langsung pada Cindy Yuvia, suaranya terdengar biasa saja setelah dia menenangkan diri, tapi dari tatapan matanya dia terlih
Jie San dan Tian Bai terus menaikkan harga sambil saling mencela satu sama lain. "Dua puluh empat ribu! Dan dengarkan baik-baik, Tian Bai," Jie San menyeringai, "siapa yang kalah harus mengakui dirinya sebagai cucu!" "Apa?! Kamu yang akan jadi cucuku, Jie San!" Tian Bai menggertakkan gigi. "Dua puluh lima ribu!" Sembari terus menaikan harga, mereka bahkan mulai saling menghina dengan kata-kata kasar, membuat beberapa orang di sekitar mereka menggelengkan kepala. "Saudara Huo Ji," Wilson tiba-tiba bertanya sambil melihat Huo Ji yang masih serius, "berapa harga pedang spiritual tingkat tujuh pada umumnya?" Huo Ji menoleh sejenak. "Harga umumnya mencapai lima belas ribu keping emas jika kualitas biasa. Jika kualitas lebih tinggi bisa mencapai dua puluh ribu atau bahkan lebih." "Kualitas itu terletak pada atribut dari







