Share

Penasaran

Author: Pein
last update Last Updated: 2023-07-30 21:36:49

Avril menatap Rey lekat-lekat dari atas sampai bawah, penampilannya tidak terlihat sama sekali seperti orang kaya pada umumnya, malah terkesan seperti gelandangan.

"Hati-hati bisa gak sih?" gerutu Rey sambil memegangi kepalanya yang terbentur.

"Rey, kamu tinggal di sana?" tanya Avril memastikan, mengabaikan perkataan Rey.

Rey hanya mengangguk pelan, pasalnya akan menjawab iya, tapi belum pernah sama sekali tinggal di sana. Boro-boro tinggal melihatnya saja ia tidak pernah.

Avril menutup mulutnya tidak percaya, wanita itu menggelengkan kepalanya terheran-heran, seorang pria berpenampilan lusuh memiliki apartemen Golden Home.

"Kamu kenapa Vril?" tegur Rey kepada wanita yang sudah sangat baik terhadapnya itu.

"Tidak apa-apa," jawabnya singkat sambil menghirup napas dalam-dalam kemudian membuangnya.

Ada banyak hal yang ingin di tanyakan Avril kepada Rey. Namun, wanita itu takut pria yang sedang bersamanya itu ilfil kepadanya, sehingga ia kembali melajukan mobilnya menuju Apartemen Golden Home.

Sepanjang perjalanan Avril mencuri-curi pandang kearah Rey, wanita itu semakin penasaran dengan identitas pria itu.

***

Sementara itu diparkiran Mall, terlihat wanita yang diselamatkan Rey datang ke sana membawa Polisi.

Wanita dan Polisi bingung saat melihat para penculik semuanya terkapar tidak sadarkan diri diparkiran.

"Nona Monica, benar mereka penculiknya?" tanya salah satu polisi.

Wanita yang bernama Monica itu mengangguk. "Benar pak, saya yakin merekalah yang tadi akan menculik saya," jawabnya yakin.

Para Polisi saling menatap, mereka tidak tahu apa yang terjadi. Namun, mereka bergegas meringkus para penculik yang sudah tidak sadarkan diri.

Tidak berselang lama sebuah mobil Rolls-Royce tiba ditempat kejadian dengan di kawal beberapa mobil dibelakangnya.

Seorang pria paruh baya dengan tergopoh-gopoh menghampiri Monica.

"Nak, kamu tidak apa-apa kan?" tanyanya langsung terlihat khawatir.

Monica menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa Ayah."

"Tuan Santander," sapa Polisi dengan sopan.

Caesar Santander hanya menganggukkan kepala menanggapi sapaan polisi, pria paruh baya itu hanya fokus kepada putrinya.

"Sudah Ayah bilang, bawa pengawal bersama kamu, jangan jalan sendirian, untung kamu tidak apa-apa," tegurnya kesal karena putrinya tidak pernah mendengarkan jika diberitahu.

"Apaan sih Ayah, malah marah-marah tidak jelas!" gerutu Monica yang langsung pergi ke mobilnya.

Caesar hanya bisa menghela napas kasar melihat putrinya yang keras kepala itu tidak bisa di ajak bicara baik-baik. Pria itu menyuruh beberapa pengawal untuk mengikuti mobil Monica, sementara ia akan mencaritahu siapa dalang dibalik rencana penculikan anaknya.

Mobil Monica meninggalkan tempat tersebut, wanita itu memikirkan pria yang telah menyelamatkan dirinya.

"Siapa sebenarnya dia? Aku harus mencarinya!" ucapnya penuh penekanan.

Monica Santander, anak satu-satunya Caesar Santander yang merupakan orang terkaya di kota Andalas.

Wanita yang dibesarkan dengan segala kemewahan yang dimiliki orang tuanya merasa bosan dengan kehidupannya yang selalu di atur. Sebab itulah ia sering pergi diam-diam agar bisa menikmati hidup menurutnya.

Namun, Monica tidak sadar, kalau banyak lawan bisnis Ayahnya yang menghalalkan segala cara untuk menghancurkan kekuasan sang Ayah. Sehingga membuatnya tidak memikirkan resiko yang sedang menanti saat ia memberontak.

Mobil Monica sampai dikediaman Santander. Mansion Mewah layaknya istana dengan segala fasilitas yang serba ada tentunya.

Wanita itu masuk kedalam Mansion, para pelayan yang melihatnya langsung membungkukkan badan sambil menyapa. Namun, Monica mengabaikan mereka langsung pergi ke kamar mengunci pintu. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang sambil menatap langit-langit, mengingat wajah pria yang telah menyelamatkannya.

"Bu ... sepertinya aku sudah menemukan pria yang bisa menjagaku, Ibu di sana juga pasti melihatnya bukan? Betapa beraninya pria itu menyelamatkan Monic?" ucapnya bermonolog.

Monica menghela napas, menutupi matanya dengan lengan. "Bodohnya aku, kenapa tadi tidak menunggu di sana, melihatnya menghajar para penculik itu?" gerutunya kesal pada diri sendiri.

***

Bersamaan dengan itu, Rey dan Avril sampai di Apartemen Golden Home. Mereka berdua bergegas turun dari mobil.

Hacih!

Tiba-tiba Rey bersin, membuat Avril reflek menoleh dan bertanya. "Kamu sakit Rey?"

Rey mengusap hidungnya. "Tidak, hidungku hanya gatal," jawabnya santai.

Rey menatap Apartemen tersebut, pria itu tertegun sejenak melihat bangunan yang menjulang tinggi nan megah tersebut.

Avril juga terkagum-kagum melihat bangunan tersebut, pasalnya ia pun ingin memiliki Apartemen di sana.

[Tuan, kunci kamar ada di saku celana Anda.]

Teguran dari Sistem dibenaknya membuat pria itu tersadar kembali dari lamunan. Ia mengambil kunci Apartemen yang berupa kartu gesek tentunya sudah dengan kode namanya.

Rey mencoba untuk tetap tenang agar Avril tidak curiga terhadapnya. Pria itu mengambil barang belanjaan dari bagasi mobil dengan santai.

"Vril, kamu mau mampir?" tanya pria itu sedikit ragu.

Avril tersadar, wanita itu menoleh. "Memangnya boleh?"

Rey mengulas sebuah senyum. "Tentu saja boleh, masalahnya kamu tidak takut aku ngapa-ngapain kamu?" goda Rey kepada wanita itu.

"Eh ...." seketika wajah Avril merah merona.

Wanita mana yang tidak terpikat dengan pesona pemilik salah satu Apartemen Golden Home? Apa lagi Rey mahir beladiri juga, walaupun tampilannya lusuh, jika sudah tahu semua itu, jangankan Avril, sekelas artis saja pasti akan membuka hatinya untuk Rey.

"Ayo jalan," tegur Rey pelan.

Avril mengangguk pelan, ia masih malu-malu dengan pria yang baru dikenalnya itu. Entah kenapa Avril tidak takut sama sekali dengan Rey, padahal mereka baru bertemu hari ini.

Baru saja akan masuk kedalam gedung, seorang Security menahan Rey, tentu saja karena penampilan pria itu yang masih lusuh.

Rey menghela napas, ia paling malas direndahkan oleh orang-orang seperti mereka. Ia mengeluarkan kunci apartemennya sambil mengeluarkan selembar uang seratus Drago menyisipkan ke kantong Security.

"Aku habis kecebur got, tidak usah banyak bertanya," ucapnya malas.

Security mengulas sebuah senyum. "Tentu tuan, silahkan masuk," jawabnya ramah.

Avril menggelengkan kepalanya sambil tersenyum simpul, sejak awal bertemu tingkah Rey memang sedikit aneh.

Rey naik ke Lift dengan pengarahan dari Sistem dalam benaknya. Rey seolah sudah hafal dengan gedung tersebut.

Avril tidak berbicara sama sekali, wanita itu terlihat sangat gugup didalam Lift, ia baru menyadari kalau dirinya sangatlah berani hanya berduaan dengan pria yang baru dikenalnya.

Mereka keluar dari Lift setelah sampai dilantai tempat apartemen Rey berada.

Apartemen orang kaya memang jarang ditempati, mereka yang memiliki Apartemen tersebut kebanyakan hanya untuk menunjukkan identitasnya atau menyembunyikan kekasih gelap, hal itu sudah menjadi rahasia umum orang-orang kaya di kota Andalas.

Rey sampai di Apartemen miliknya, tangannya sedikit bergetar saat akan menggesekkan kunci kamar, pria itu tidak menyangka sama sekali, setelah sekian lama akhirnya memiliki tempat tinggal yang layak.

Pintu apartemen terbuka. Rey mencoba untuk setenang mungkin masuk kedalam. Namun, saat sudah didalam ia tertegun ditempat melihat betapa mewahnya Apartemen pemberian Sistem. Pria itu sampai lupa kalau dibelakangnya ada Avril.

Brug

Avril yang sedang mengagumi apartemen Rey menabrak pria yang sedang tertegun itu, hingga wanita itu hampir saja jatuh. Namun, Rey segera meraih tangan dan merangkul pinggang Avril, tatapan mereka saling bertemu satu sama lain, mirip adegan di film-film.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Lahirnya sang Milyarder Terkuat   Bab 141

    Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu

  • Lahirnya sang Milyarder Terkuat   Bab 140

    Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere

  • Lahirnya sang Milyarder Terkuat   Bab 139

    Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes

  • Lahirnya sang Milyarder Terkuat   Bab 138

    Rey berdiri di atas atap rumahnya, menatap langit yang semakin gelap. Raihdo baru saja meninggalkan Rey setelah mereka membuat segel kontrak janji.Raihdo berjanji tidak akan memberitahukan kekuatan yang dimilikinya pada Dewa lainnya dan akan melindungi rahasia Rey.Angin malam bertiup kencang, membuat rambut hitam Rey terbang mengikuti hembusan angin. Matanya yang tajam melihat ke arah langit, seolah mencari sosok Raihdo yang sudah menghilang.Rey menghela napas panjang, menahan kebingungan dan kekhawatiran yang kini mulai menguasai pikirannya."Semakin rumit saja, masalahku," gumam Rey dalam hati.Dalam sekejap, hidupnya berubah drastis. Entitas yang seharusnya jauh dari kehidupannya, kini turun ke Bumi dan mencampuri urusannya. Rey merasa gelisah, namun sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Rey menghentakkan kakinya ke atap, mengekspresikan rasa frustrasinya. Dia tahu bahwa situasi ini berpotensi membawa bahaya bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.R

  • Lahirnya sang Milyarder Terkuat   Bab 137

    Raihdo terkejut ketika melihat kekuatan yang dimiliki oleh Rey, yang sudah mencapai tingkat Dewa tinggi. Dia merasa takjub dan tak percaya, bagaimana mungkin seorang manusia biasa seperti Rey bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Rey berdiri tegak, penuh percaya diri, dengan sinar kilauan kekuatan yang melingkupi tubuhnya. Kemampuan regenerasi yang dimiliki Rey juga sangat cepat, membuat Raihdo merasa tidak mampu lagi untuk melawannya. Setelah berpikir panjang, Raihdo akhirnya memutuskan untuk menyerah. Dia menunjukan wajah memelas pada Rey, memohon belas kasihannya.Rey menatap Raihdo dengan pandangan tajam, mencoba menilai kejujuran dari wajah sosok tersebut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya angkat bicara. "Baiklah, aku akan mengampunimu. Tapi, jelaskan padaku, apa tujuanmu datang ke Bumi?"Rey melepaskan injakan kakinya dari dada Raihdo, sosok tersebut pun perlahan beranjak dari tanah dan bertekuk lutut dihadapan Rey.Raihdo menghela napas panjang, kemudian mulai bercerita. "Sebe

  • Lahirnya sang Milyarder Terkuat   Bab 136

    Raihdo, terkejut melihat sosok manusia yang datang menghampirinya. Energi spiritual yang dimiliki manusia itu begitu kuat, sehingga Raihdo merasa tertekan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Keringat dingin mengalir di wajah Raihdo, dan matanya terbelalak, menatap sosok tersebut dengan takjub."Siapa kau?!" tanya Raihdo dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.Sosok manusia itu tersenyum tipis, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan tegas, "seharusnya bukankah aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di sini?"Raihdo menelan ludah, merasakan betapa luar biasa tekanan yang diberikan oleh energi spiritual Rey. Dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada manusia yang mampu menekan dirinya,sebagai sosok Dewa penjaga gerbang langit, hingga sejauh ini.Rey melangkah maju, menyadari ketakutan Raihdo, namun tetap tidak menurunkan energi spiritualnya. "Aku tidak tahu apa yang kau cari di sini, tetapi dari kekuatanmu, aku yakin kau bukanlah manusia biasa," uc

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status