Share

2

Penulis: Gleoriud
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-11 20:16:01

Asap rokok mengepul dari mulutnya. Kaki kirinya ditekuk, sedangkan kaki kanan berselonjor di atas lantai itu. Sudah lima batang rokok yang dibakar dan dinikmati oleh bibir gelap itu. Namun, dia tak kunjung bangkit dari tempat duduknya semula.

Dia bukanlah pria yang gampang untuk dekat dengan seseorang. Terlahir dari keluarga broken home membuatnya tak mempercayai orang lain. Dari kecil, dia diasuh oleh ibu tiri. Tak ada yang salah dengan status ibu tiri itu, buktinya wanita tanpa anak yang menikahi ayahnya itu menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri. Sedangkan ibu kandungnya menikah dengan selingkuhannya.

Sampai usia enam tahun, James dibesarkan dengan menyaksikan pertengkaran orang tuanya. Ayahnya adalah laki-laki yang keras dan pencemburu, dia dingin, tak bisa menunjukkan kasih sayang. Sampai pada akhirnya ibunya lelah, dia berselingkuh dengan temannya sendiri.

James mematikan rokok yang belum habis dihisap itu. Dari kecil, dia menarik diri dari pergaulan, dia rendah diri karena setiap acara sekolah ke dua orang tuanya tak pernah mendampinginya. James tak memiliki teman, hanya rokok yang menjadi pelariannya sejak SMP.

Sampai suatu ketika, dua orang berandalan mau menerimanya apa adanya. Leon dan Mark. Saat itulah semua dimulai.

Leon ... James menghela nafas panjang. Pria tampan dengan segudang kebandelan dan prestasi buruknya. Pria arogan dan sombong, tapi mampu menerima dirinya saat itu. Leon selalu melibatkannya dalam setiap kegiatan, walaupun tidak semua yang mereka lakukan adalah hal positif. Namun, perhatian Leon membuatnya merasa dibutuhkan.

Saat berteman dengan Leon, kepercayaan dirinya bangkit, dia mampu mendongakkan wajah dan menantang setiap orang yang menyudutkannya.

Leon, lama kelamaan memberi pengaruh yang sangat besar pada James, dia menjadi bergantung pada Leon, tak bisa sehari pun tanpa Leon, sampai akhirnya perasaan tak wajar itu tumbuh. Dia jatuh cinta pada Leon, sahabatnya sendiri. Parahnya, perasaan yang tumbuh menantang kodratnya sebagai manusia.

Dia pernah mengaku pada Leon, bahwa dia penyuka sesama jenis, tapi dia tak mengatakan bahwa dia menyukai leon. Lalu apa tanggapan Leon? Pria arogan itu menjadikan itu senjata untuk menekannya.

Saat itulah James tau, bahwa Leon takkan pernah menjadi miliknya, karena dia laki-laki yang akan tetap berada pada jalurnya.

Sampai akhirnya, hatinya patah saat Leon menikah dengan pilihan orangtuanya. Saat itu juga, James menjauhi laki-laki itu. Perasaan cinta berubah menjadi benci.

Perhatian James teralihkan pada bunyi ketukan sepatu. Di sana, wanita  cantik yang berstatus sebagai istrinya, tengah membawakan secangkir teh. Sejak pembahasan bayi tabung kemaren, mereka belum bicara sama sekali.

"Maaf, apa aku menganggu?" Bulan menatap takut-takut sambil menggigit bibir bawahnya.

"Tidak, bawa teh itu ke sini!" jawab James.

Bulan membuka sepatunya, kemudian ikut duduk bersimpuh di lantai, menatap pemandangan di luar balkon.

"Ada apa? Mau membahas bayi tabung lagi?" tanya James dingin.

Bulan buru-buru menggeleng, menunjukkan bahwa dugaan James salah.

"Tidak. Aku hanya ingin menemanimu."

Bibir James terkatup rapat. Kemudian setelah beberapa menit, James kembali melanjutkan pembicaraan.

"Sampai kapan kau akan bertahan? Apa yang kau inginkan tak ada satu pun ada pada diriku, kau bisa memilih laki-laki yang lebih baik."

Bulan meremas rok selutut bermotif bunga-bunga itu.

"Aku tak tau sampai kapan harus bertahan. Aku akan menjalaninya semampuku."

James menoleh ke samping, wanita yang terkesan lembut dan naif ini, pada dasarnya keras kepala. Dia sangat cantik, sayangnya mengorbankan dirinya pada orang yang tak akan pernah mencintainya.

"Bagaimana kuliahmu?" Bulan bertanya tanpa melihat James, karena dia tau mata James masih mengawasinya.

James tertawa hambar.

"Aku sudah DO."

"Apa?" Mata Bulan membulat kaget.

"Sudah kubilang, tak ada alasan bagimu untuk tetap bertahan, selain tak menyukai wanita, banyak lagi kekurangan diriku yang belum kau dengar. Satu lagi, aku sudah memiliki kekasih, dan pastinya dia bukan seorang perempuan."

Bulan memandang James tanpa kedip.  Lalu entah setan dari mana, dia mendekat, kemudian mencium pria itu lebih dulu. James sampai terkesiap, hanya satu detik, sampai bulan melepaskannya kembali.

"Apa yang kau rasakan?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Laki-laki Selingkuhan Suamiku   35

    Tujuh tahun kemudianBulan kerepotan di dapur menggendong anak keduanya yang tak mau ditaruh. Anak pertamanya yang berusia lima tahun, sedang mempersiapkan dirinya untuk ke sekolah. Ini hari pertama baginya, dia begitu antusias saat mengetahui akan bertemu teman-teman baru."Menyisir rambut itu, bukan begitu caranya," kata James pada putranya. Anak laki-laki itu amat mirip dengan Bulan. Sedangkan anak kedua mereka yang berusia satu tahun berjenis kelamin perempuan dan tak mau lepas dari gendongan Bulan malah mirip dengan James."Apakah masih lama, James? Aku tak bisa bekerja sambil menggendong anak," seru Bulan dari arah dapur."Sebentar," sahut James bergegas merapikan dasi putranya.Dia mengambil gadis kecil itu dari gendongan Bulan, sedangkan Bulan dengan cekatan meletakkan beberapa porsi nasi goreng di atas meja makan.James sudah rapi dengan stelan jasnya, sejak dia sembuh, dia sudah mulai bekerja di perusahaan keluarganya, sedangkan Bulan membuka toko kue yang tak jauh dari ruma

  • Laki-laki Selingkuhan Suamiku   34

    Setiap orang memiliki impian yang berbeda-beda. Semua pasti memiliki alasan kenapa mereka menginginkan sesuatu untuk hidup mereka. Salah satunya Riyan, mimpinya adalah James, pria sempurna yang memberinya apa saja. Uang, perhatian, kasih sayang dan masa depan. Baginya, James adalah pria yang sempurna, pria tampan yang membuat laki-laki yang memiliki kecendrungan berbeda sepertinya tergila-gila. James bagaikan air di tengah rasa dahaga, dia memberikan apa pun yang diminta oleh orang yang disayanginya. Riyan telah bermimpi, akan menghabiskan sisa hidupnya dengan James. Namun, semuanya gagal karena wanita itu.Saat James berpaling, dia sangat marah, dia lebih memilih melenyapkan James dari pada melihatnya jatuh ke tangan orang lain. Jika James tak bisa menjadi miliknya, maka orang lain juga sama. "Jawab! Apa kau menyesal telah menganiayanya?" tanya papa James geram, dalam kurun waktu dua puluh empat jam, Riyan berhasil ditangkap, saat dia mencoba melarikan diri ke luar kota. Papa James

  • Laki-laki Selingkuhan Suamiku   33

    Dia berusaha membuka matanya, mengabaikan rasa sakit di segala sendi tubuhnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit bewarna putih, kemudian bau obat yang sangat menyengat. Serta suara derap langkah yang tak begitu jauh."Syukurlah, kamu sudah sadar."Sebuah suara menyentak James. James berusaha mengingat, bagaimana sulitnya dia menyeret kakinya ke jalan raya, saat dia hampir saja sampai dia malah terguling dan tak sadarkan diri. James pikir, dia sudah mati.James melirik suara yang berasal di sampingnya. Seorang wanita muda berusia kira-kira pertengahan dua puluhan, melepaskan nafas lega. Dia memakai baju kaus bewarna putih dan celana jins panjang, rambutnya sebahu dan berkulit hitam manis."Aku Jane, aku yang menemukanmu tergeletak di jalan raya, dan aku langsung membawamu ke sini. Tunggu, aku panggilkan dokter dulu." Wanita itu bangkit.James berpikir, orang tuanya dan Bulan harus tau bahwa dia masih hidup. Bulan, Bulan istrinya, apa kabar wanita itu saat ini? Dia telah

  • Laki-laki Selingkuhan Suamiku   32

    James pura-pura tidur saat derap langkah semakin mendekat ke pintu baja itu. Derap langkah yang sudah dihafalnya di luar kepala. Ini entah pagi ke berapa, entah hari apa, dia sama sekali tidak tau, yang dia tau, jika terus berada di sini, sebentar lagi dia akan menjadi mayat.Dia tau, ini jadwal makannya. Setelah tiga hari, baru dia diperbolehkan memakan nasi. Sebuah siksaan yang lebih berat daripada pukulan, adalah menahan lapar, sangat mengerikan melawan bunyi perut yang terus saja minta diisi. Dia sudah hafal betul, apa saja rentetan kegiatan yang akan dilakukan Riyan padanya. Memaksa makan, memberi suntikan, dan meminta maaf. Jika James menolak, pria itu akan meradang dan murka. Riyan adalah sosok yang sangat tak masuk akal, berulangkali dia mengatakan bahwa dia mencintainya, tapi dia malah memperlakukannya bagaikan Sandra dan dibunuh perlahan-lahan. James sudah merenung selama satu malam, mungkin dia perlu merubah taktik, membangkang pada Riyan takkan pernah membuatnya berhasil

  • Laki-laki Selingkuhan Suamiku   31

    "Ayo, Bulan! Makanlah!" kata mamanya berusaha menyentak lamunan Bulan. Wanita cantik yang telah kurus itu menggeleng. Dia seperti mayat yang tak memiliki semangat hidup. Tatapannya kosong, dia bahkan tak bicara selama beberapa hari, mamanya hanya bisa menahan tangis, dan memohon doa pada sang Kuasa agar putri satu-satunya itu kembali seperti semula.Banyak hal yang terjadi dalam beberapa bulan ini, tapi semuanya kejadian yang menyedihkan. Bulan tak mau dirawat di rumah sakit karena James tak kunjung datang. Padahal dia masih dalam masa pengobatan, penyakit Anemia aplastik yang dideritanya cukup parah.Sejak tak kembalinya James, Bulan seakan kehilangan gairah hidup. Dia menghabiskan waktu hanya merenung dan menangis.Orangtua mana yang takkan terenyuh dengan kondisi anaknya yang seperti itu, Bulan anak satu-satunya yang diharapkan, dia tak punya saudara. Selama ini mamanya berusaha untuk tegar dan tak mengeluarkan air mata di dekat Bulan. Tapi, saat malam menjelang, mamanya menangis s

  • Laki-laki Selingkuhan Suamiku   30

    Bulan menatap ke pintu keluar ruangan perawatan dengan pandangan menunggu. Beberapa kali ada yang masuk dari sana, mulai dari Dokter, Perawat, orangtuanya serta orangtua James. Tapi, satu orang yang ditunggunya tak kunjung datang, bahkan telah berlalu beberapa jam setelah pria itu pergi dengan wajah marah.Bulan tau dia lemah, selain suka mengambil kesimpulan sendiri, dia juga cepat terpengaruh dengan ucapan orang lain. Termasuk ucapan Riyan yang mengatakan bahwa James hanya kasihan, kasihan padanya yang sekarat. Jika dia tau James akan memberikan reaksi seperti ini, Bulan lebih memilih bungkam dan tak menceritakan tentang kedatangan Riyan.Bulan ingin sehat, pasti, seperti janji James padanya, bahwa mereka akan melanjutkan pernikahan dan memiliki banyak anak. Sebuah janji yang sangat manis dan indah, tak ada yang lebih menggembirakan selain bisa menghabiskan hidup dengan orang yang kita cintai.Pintu terbuka sekali lagi, Bulan berharap Jameslah yang datang, tapi ternyata tidak. Wajah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status