Share

Welcome Back

“Papa? Yah, papa sudah jauh lebih baik sekarang.”

Deril menunggu, tapi Anira tidak lagi mengatakan apa-apa. Untuk kesekian kalinya, pria itu harus menelan pil pahit. Dia bukan lagi orang yang menjadi tempat Anira menceritakan kehidupannya.

Gadis itu hanya memberikan jawaban basa-basi padanya. Deril juga tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Rasanya ada begitu banyak hal yang ingin dia sampaikannya, tapi di saat yang sama dia merasa tidak ada topik yang bisa membukan pembicaraan itu.

Anira terlalu menutup diri. Sudah terlalu lama, Deril sadar dia tidak bisa terlalu terburu-buru. Keduanya berjalan ke mobil yang ada di parkiran. Deril memasukkan semua koper Lamira ke bagasi belakang mobil itu.

Keduanya lalu masuk ke dalam mobil. Reksa dan Sisi sudah menunggu di dalam, sedang memakan donat yang baru mereka makan.

“Ini gue harus antar kalian kemana?”

“Ke rumah lama gue.”

“Oke.” Reksa menghidupkan mesin mobilnya, mengemudikannya pelan, keluar dari lahan parkir itu. “Itu di maka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status