Share

Laras love story
Laras love story
Penulis: Daisy

01

Hai perkenalkan nama Aku Laras, saya seorang wanita biasa seperti yang lainnya. Tapi mungkin ada beberapa yang menarik dari kisah saya, yaitu kisah cinta ku.

Aneh tapi menarik buat ku untuk menceritakannya ke kalian, jadi aku Laras ayu Ningsih akan menceritakan keluh kesah dalam hidupku dalam kisahku.

Laras, itu nama yang orang tuaku berikan setelah lahir, Laras ayu Ningsih itu nama setelah Aku besar. Ya ada sedikit penambahan dalam namaku, tapi itu tidak mempengaruhi sikapku. Karna Aku tetap Aku

Damar, perkenalkan dia teman masa kecilku. Kami berteman dekat setelah kami bertemu saat sekolah dasar bersama, semenjak itu kami berteman sampai sekarang. Susah senang harus cerita satu sama lain, jika ada yang tidak cerita musuhan sampai salah satu dari kami mau menceritakan masalah yang belum di ceritakan

Banyu, dia pacarku. Ya bisa di bilang mantan pacarku, kenapa Aku bilang begitu? Dia sudah punya istri dan anehnya Aku masih mencintai dia sampai sekarang, susah memang tapi bagaimanapun harus tetap di paksa. Karna sesungguhnya mengikhlaskan itu tidak ada, hanya ada terpaksa lalu terbiasa

Ratih, ya dia istri mantan pacarku. Dia sebenarnya teman lamaku tapi karna suatu kejadian kami jadi sering mengabaikan satu sama lain dan tidak saling menyapa meski sering bertemu.

Tia, ouh dia mantan pacar dari mantan pacarku.ya bisa di bilang dia mantan kekasih Banyu yaps mantan pacarku juga. Dia orang pertama yang meluluhkan hati Banyu, dan karna ada masalah dan urusan tertentu Banyu dan Tia berpisah. Ya setelah itu aku dan Banyu menjadi sepasang kekasih.

Baiklah aku ingin mengajak kalian untuk tahu kisahku selanjutnya.

Hari Senin, tepat tanggal 2 April aku dan Banyu menjadi sepasang kekasih, dan tepat tanggal itu juga hari yang paling menyakitkan bagi ku. Hari dimana Aku ingin pergi sejauh-jauhnya dan menghilang begitu saja dari muka bumi.

Yah hari pernikahan Banyu yang sayangnya itu adalah hari dimana anniversary yang ke 1 tahun bagi hubungan Aku dan Banyu. Sangat menyakitkan tapi harus di lakukan.

Ini hari pertama masuk perguruan tinggi, ya Aku baru saja lulus SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sekarang Aku lagi berada di lingkungan kampus, Yap tepat bersama Damar. Kenapa harus bersama Damar? Sebenarnya Damar yang ingin ikut satu perguruan tinggi bersamaku, jadi karna memilih kampus itu hal yang tidak di larang, jadi ya Aku biarkan saja Damar satu perguruan tinggi bersama saya. Toh kalo ada Damar lumayan bisa jadi penjaga Aku juga selama di kampus.

Kenapa Aku bilang Damar jadi penjaga Aku? Karna selama di kampus Damar bukannya belajar tapi yang ada dia malah memantau dan melihat segala gerak-gerik kelakuan Aku dan orang yang ada di sekitarku

Terdengar posesif? Mungkin sebagian orang menilainya sedikit posesif, tapi bagi Aku selagi tidak menggangu sesuatu yang Aku suka itu masih Aku anggap wajar.

Namanya juga temen waktu kecil, pasti ada lah masa-masa saat Aku terpuruk dan yang dia lakukan menghiburku. Tapi itu mustahil buat di lakukan, karna selama Aku terpuruk tidak ada seorangpun yang bisa memperbaiki keadaanku, terkecuali Aku sendiri.

Jadi mungkin karna sebab itu Damar sering menjagaku, dan melindungiku dari orang-orang yang mungkin membuat Aku terpuruk. Karna sekali Aku terpuruk hanya diri sendiri yang bisa memperbaikinya.

Laras terus melihat ke arah jam tangannya menunjuk pukul 16:00 WIB. Dan kembali melihat sekitaran kampus.

Kenapa masih ada di sekitaran kampus padahal sudah sore? Jawabanya hanya ada di Damar, salahkan saja kenapa waktu istirahat terus makan makanan yang pedas maka nya sampai sekarang terus bolak-balik ke WC kampus

Menyebalkan? Tentu, sangat menyebalkan. Padahal sudah Laras peringatkan jangan makan yang pedes saat istirahat tadi, tapi yang namanya Damar nggak ada yang namanya nurut yang ada hanya bantahan dan sekarang sukurin tau rasa sekarang bolak-balik ke WC jadinya.

“Sudah selesai.” Ucap Laras dengan nada sedikit acuh, dan terus melihat layar hp nya

“Sudah, kenapa tiba-tiba jadi cuek hm.” Ucap Damar sambil merangkul Laras

“Ish, jangan pegang-pegang kalo masih nggak mau nurut sama Laras.” Ucap Laras, lalu melepas rangkulan Damar dan berjalan menjauhi Damar

“Ish Laras maafin Damar ya.” Ucap Damar sambil terus memohon dan terus mengikuti Laras

Karena sudah muak dengan permohonan Damar, akhirnya Laras berhenti dan duduk di taman kampus sambil melihat ke arah Damar yang ingin menghampirinya dengan tatapan menusuk.

Damar pun menghampiri Laras dan duduk di sebelahnya lalu merangkul kembali Laras

“Maaf ya plis.” Ucap Damar lalu kembali memasang wajah memohonnya, tidak tau saja wajah itu begitu begitu muak jika di perlihatkan oleh Damar. Kalian belum tau saja, jika Damar sudah memasang wajah seperti itu bukan nya Laras kasihan, malah Laras akan menonjok atau menjauhkan muka Damar dari hadapannya.

Bukannya Laras tidak memiliki rasa iba, tapi kalo kalian liat sendiri Damar dengan muka memohon. Pasti kalian akan melakukan hal yang sama yang di lakukan Laras.

Bukannya rasa iba yang muncul, malah rasa jijik saat melihat muka Damar memelas seperti itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status