Share

243. Markas Negri Singunan

Sehingga Angsa Putih mendesah pelan, lantas menepuk pundak temannya tiga kali. "Ki Santa tidak di undang dalam rapat itu, ketentuan nasip para tawanan tergantung Paduka Raja Jaya Negara beserta pejabat kerajaan. Kita hanya persatuan Hulubalang, bahkan Damar Tirta tidak di undang dalam rapat itu."

Ki Jangga menatap mata Angsa putih dengan tajam, untuk beberapa saat

tidak berkedip sedikitpun. Lantas

mengalihkan pandangan pada seribu

tawanan dengan kebencian.

"Tenangkan perasaanmu kawan! Tidak ada gunanya kau menaruh dendam pada

tawanan yang tidak lagi berdaya." Angsa

Putih menuangkan arak pada dua cawan,

kemudian salah satunya disodorkan kepada Ki Jangga. "Akan ada waktunya kau bisa mengamuk sesuka hatimu, tentu saja bukan pada seribu orang di sana yang tidak memiliki kemampuan, atau pula pada tua bangka Ki Santa.

Ki Jangga terdiam lagi, kali ini

urat-urat di keningnya keluar bak cacing

dibalik kulit, tampak sedang berpikir

mungkin pula mencerna perkataan

sahabatnya.

"Perang belum berhe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lilik Bowo
berkarya terus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status