Ye Chen yang sudah bersiap, langsung bergerak menghindari serangan Ye Fei, kemudian meninju dadanya hingga dia terpental tiga meter dan memuntahkan darah segar.
Dahulu, Ye Chen tidak akan mampu menghindari serangan Ye Fei. Namun saat ini dia adalah kaisar naga yang memiliki pengetahuan beladiri tingkat dewa. Meskipun Ye Fei sudah berkultivasi, pengetahuannya sebagai kaisar naga membuatnya mampu menandingi Ye Fei. Sementara itu, Ye Ming dan Lin Hua hanya menyaksikan perselisihan tersebut. Mereka tidak membantu Ye Chen karena khawatir Ye Chen akan mendapatkan perlakuan lebih kejam dari ayah Ye Fei yang merupakan patriark klan ye. Melihat putranya ternyata dapat melawan Ye Fei, Ye Ming mengucek matanya. "Hua'er, apa aku tidak salah lihat?" tanya Ye Ming kepada istrinya. "Tidak, itu benar-benar putra kita. Putra kita mampu menandingi Ye Fei," balas Lin Hua. Ye Fei tentu kaget dengan perlawanan Ye Chen. Dia bangkit dari tanah sambil menyeka darah yang keluar dari bibirnya. "Bajingan, bagaimana mungkin kamu berhasil menghindari seranganku?" "Sampah sepertimu tidak akan pernah bisa melukaiku," balas Ye Chen mencibir. "Kurang ajar! Aku mungkin kurang waspada." Ye Fei merasa kegagalannya menyerang Ye Chen karena dia kurang waspada. Dia kemudian kembali melesat ke arah Ye Chen. "Tinju Gagak Hitam." Saat tinju Ye Fei hendak mengenai dada Ye Chen, Ye Chen dengan cepat memiringkan tubuhnya dan kembali meninju Ye Fei. Bammm Ye Fei kembali terpental tiga meter dan memuntahkan darah segar. "Dengan kultivasimu yang rendah, kamu tidak akan mampu mengalahkanku," ledek Ye Chen. Ye Ming dan Lin Hua hanya menatap tanpa berkedip. Ye Chen yang sekarang terlihat berbeda dari Ye Chen sebelumnya. Perkataannya yang menyatakan bahwa dia tidak akan ditindas lagi tampaknya begitu masuk akal bagi mereka. Ye Chen mendekat ke arah Ye Fei, kemudian memukuli dan menendanginya tanpa ampun. Hal itu tampak berbanding terbalik dimana jika dahulu Ye Chenlah yang mendapat perlakukan kejam seperti itu dari Ye Fei. "Cihhh, kamu sangat lemah," ledek Ye Chen kemudian meninggalkan Ye Fei yang terkapar di tanah lalu menghadap ke ayah dan ibunya. "Ayah, ibu, aku akan pergi ke gunung petir." Ye Chen meminta izin kepada kedua orang tuanya. "Hati-hati nak!" balas ayah dan ibunya. Setelah mendapatkan izin, Ye Chen kemudian berjalan pergi menuju ke gunung petir. Gunung petir merupakan gunung yang penuh dengan sumberdaya yang terletak di dekat kota bulan, tempat Ye Chen berada saat ini. Kepergiannya ke gunung petir bukan untuk mencari herbal dan menyetorkannya ke gudang klan ye, tapi untuk membuat pil guna meningkatkan kultivasinya sendiri. Sesampainya di gunung petir, Ye Chen langsung mengambil banyak herbal berharga berupa daun tulip merah, ginseng emas, jamur kuning dan getah putih yang tumbuh subur disana. Ye Chen kemudian menuju ke gua tempat dia biasa beristirahat di gunung itu. "Aku akan meracik pil dari bahan herbal yang telah aku dapatkan," gumamnya. Ye Chen meletakkan semua herbal yang dia peroleh di depannya, lalu menggerakkan tangannya untuk membuat formasi. Jika kultivator biasa meracik pil dengan tungku dan energi api, Ye Chen yang tidak memiliki tungku dan belum dapat mengeluarkan energi api akan meracik pil dengan formasi. Dari formasi yang Ye Chen buat, muncul api yang membakar semua herbal yang ada. Ye Chen kemudian memisahkan kotoran yang terkandung di dalam herbal dari esensinya. Tahap berikutnya, Ye Chen mulai menurunkan suhu api yang dia buat hingga herbal-herbal itu kembali dingin. Ye Chen lalu kembali membuat formasi agar herbal-herbal yang sudah terpisah dari kotoran menggumpal menjadi beberapa butir bulatan kecil. Tidak lama setelah itu, herbal-herbal itu telah menjadi puluhan pil kultivasi tingkat 3. Ye Chen menelan satu pil kultivasi kemudian duduk bersila dengan posisi lotus. Dia mulai berkultivasi dengan menyerap pil yang berhasil dia racik. Sementara itu, Ye Fei yang terluka parah oleh Ye Chen menghadap ke ayahnya, Ye Long. Ye Long adalah patriark klan ye yang terkenal sangat kejam kepada Ye Chen dan keluarganya. "Fei'er siapa yang menindasmu seperti itu?" tanya Ye Long melihat luka-luka putranya. "Ye Chenlah yang melakukannya," balas Ye Fei. "Apa?" Ye Long terbelalak, tidak percaya Ye Chen melakukannya. "Bagaimana mungkin sampah itu mampu mengalahkanmu?" "Fei'er juga tidak tahu, dia tiba-tiba memiliki kemampuan yang sangat hebat." "Dimana sampah itu sekarang?" "Dia pergi ke gunung petir." "Ayah pasti akan menghukumnya dengan berat setelah dia kembali," gumam Ye Long. "Apa yang akan ayah lakukan terhadapnya?" tanya Ye Fei. "Ayah akan menggantungnya di depan gerbang klan.""Patriark, tuan muda inilah yang telah menghancurkan klan huang dan organisasi bayangan hantu." Manager restoran mengenalkan Ye Chen kepada Chen Li. "Silahkan duduk tuan muda." Chen Li bersikap sopan kepada Ye Chen karena dia telah mengetahui jika Ye Chen adalah pemuda yang ingin menjual binatang spirit. Ye Chenpun duduk di kursi dihadapan Chen Li. "Apa tuan muda yang akan menjual daging binatang spirit tingkat langit hingga surgawi?" tanya Chen Li. "Benar," jawab Ye Chen. Chen Li menelan ludahnya. Baginya, binatang spirit tingkat langit hingga tingkat surgawi mustahi untuk di dapatkan. Jika klan chen menjual makanan dari daging binatang spirit itu, klan chen pasti akan menjadi klan yang sangat kaya raya. "Berapa banyak daging yang ingin tuan muda jual? Klan chen akan membelinya," kata Chen Li. "Sangat banyak sehingga tidak akan cukup jika aku mengeluarkannya disini. Setidaknya, butuh tempat penyimpanan yang sangat luas," jawab Ye Chen. "Baiklah, mari kita pergi ke gudan
Setelah membunuh seluruh anggota klan huang, Ye Chen menyusuri markas mereka dan mendapatkan harta yang cukup banyak di gudang sumberdaya klan. Diapun menjarah semua harta berharga yang dimiliki klan itu. Ye Chen kemudian melesat keluar dari markas klan huang. Dia bergerak cepat menuju ke arah barat untuk mencari keberadaan markas organisasi bayangan hantu. Setelah dua hari melesat, Ye Chen menemukan sebuah lembah yang ditumbuhi berbagai macam bunga yang indah. Namun dibalik keindahan bunga-bunga tersebut menyimpan racun yang sangat mematikan. Ye Chen yang kebal akan racun, tidak merasa terancam, dia segera bergerak menuju ke lembah dan melihat banyak gua disana. "Siapa kamu?" tiga orang anggota organisasi bayangan hantu menghentikan langkah Ye Chen. Mereka tampak bingung karena Ye Chen dapat masuk ke area lembah bunga karena hanya anggota organisasi bayangan hantu sajalah yang kebal akan racun yang dihasilkan bunga-bunga yang ada disana. "Dimana ketua kalian?" Ye Chen langs
"Jika tuan muda benar-benar akan melakukannya, klan chen akan berlepas diri. Aku harap tuan muda jangan membawa-bawa nama klan chen," ucap manager restoran. Dia takut jika Ye Chen mengalami kekalahan, maka klan chen yang akan menerima akibatnya. Dia yang tidak mengetahui kehebatan Ye Chen, tentu lebih memilih menyelamatkan klannya. Ye Chen mengangguk, mengerti akan kekhawatiran manager restoran. "Kalau begitu, aku undur diri terlebih dahulu." Ye Chen keluar dari restoran bulan sabit. Dia kemudian bergerak menuju markas klan huang setelah mencari tahu keberadaannya. Markas klan huang terlihat cukup besar, hampir menyamai sebuah desa dengan anggota sekitar 3.000 orang. Ye Chen kemudian menyelinap masuk markas tersebut untuk menyelidikinya terlebih dahulu. Dia tidak sekonyong-konyong menyerang klan huang begitu saja sebelum mengetahui informasi lebih jelas tentang keterlibatan klan itu dengan organisasi bayangan hantu. Ye Chen menyelinap bagaikan sebuah bayangan dan sampai di aul
Ye Chen kemudian berlari ke arah selatan untuk menuju ibukota kekaisaran bing. Dia berlari dengan kecepatan yang sangat cepat, diluar nalar manusia biasa dengan teknik langkah naga. Setelah beberapa saat berlalu, Ye Chen berhasil keluar dari area hutan tengkorak. Dia terus berlari ke arah selatan hingga sampai di wilayah provinsi yunan. Provinsi yunan merupakan provinsi yang lebih besar dari provinsi awan perak. Tingkat kultivasi pendekar di provinsi tersebut juga jauh lebih tinggi dibanding pendekar yang ada di provinsi awan perak. Ye Chen berlari dari desa ke desa dan tak lama kemudian mendapati sebuah kota bernama kota bintang kelabu. Diapun berniat singgah di kota itu untuk menjual daging binatang spirit. Di gerbang kota, terlihat puluhan orang yang mengantri untuk memasuki kota bintang kelabu. Mereka terdiri dari petualang, pedagang dan lain sebagainya. Ye Chenpun ikut mengantri untuk memasuki kota tersebut. "Tunjukkan lencana identitasmu!" penjaga gerbang meminta lenca
Setelah melakukan segel budak, Ye Chen menyuruh He Long dan ribuan pasukannya masuk ke dalam dunia jiwanya. Dia tidak akan mengeluarkan He Long dan pasukannya kecuali dalam kondisi terdesak. Hal itu karena He Long menjadi buruan Luo Zie sementara Ye Chen masih belum cukup hebat untuk menandinginya. Dia khawatir Luo Zie mengendus keberadaan He Long dan juga dirinya yang bereinkarnasi. "He Long, di dunia jiwaku kamu dan pasukanmu bisa memperkuat kekuatanmu agar kembali seperti sebelumnya bahkan jauh lebih hebat lagi," kata Ye Chen. "Baik tuan, namun aku dan pasukanku memerlukan sumberdaya tingkat tinggi," balas He Long. Sama seperti kultivator, binatang spirit juga dapat berkultivasi, begitupun dengan He Long dan pasukannya. Hanya saja, sumberdaya mereka berbeda dengan kultivator biasa. Saat ini, He Long dan pasukannya berada ditahap surgawi. Secara umum, tingkatan tertinggi binatang spirit memang berada ditingkat surgawi, namun masih ada tingkatan setelahnya yaitu tingkatan yang
Karena hal itu, Ye Chen kemudian membantu burung poenik yang sudah terluka parah akibat dikeroyok sepuluh burung rajawali. Dia segera melesat ke area pertarungan dan menyerang rajawali-rajawali itu. "Teknik Pedang Petir, Pengoyak Langit." Ye Chen mengeluarkan tekniknya untuk menghadapi burung rajawali. Dengan kecepatan gerakannya, satu ekor rajawali berhasil ditebas olehnya dan tewas seketika. Ye Chen terus bergerak menyerang rajawali-rajawali itu hingga tak lama kesepuluh rajawali berhasil dikalahkan. Sementara itu, burung poenik yang terluka parah mulai kehilangan kesadaran dan jatuh ke tanah. Ye Chen mendekat untuk menolong burung poenik tersebut. Ye Chen menggerakkan tangannya membuat formasi dengan energi penyembuh. Dia kemudian mengarahkan tangannya ke burung poenik yang tergeletak di tanah. Hanya beberapa detik luka-luka di tubuh burung poenik tersebut sembuh seperti sedia kala. Namun, kekuatan burung poenik tersebut menurun drastis karena luka dalamnya sangat parah s