공유

Meracik Pil

작가: Alie-Afie
last update 최신 업데이트: 2025-06-23 15:25:44

Ye Chen yang sudah bersiap, langsung bergerak menghindari serangan Ye Fei, kemudian meninju dadanya hingga dia terpental tiga meter dan memuntahkan darah segar.

Dahulu, Ye Chen tidak akan mampu menghindari serangan Ye Fei. Namun saat ini dia adalah kaisar naga yang memiliki pengetahuan beladiri tingkat dewa. Meskipun Ye Fei sudah berkultivasi, pengetahuannya sebagai kaisar naga membuatnya mampu menandingi Ye Fei.

Sementara itu, Ye Ming dan Lin Hua hanya menyaksikan perselisihan tersebut. Mereka tidak membantu Ye Chen karena khawatir Ye Chen akan mendapatkan perlakuan lebih kejam dari ayah Ye Fei yang merupakan patriark klan ye.

Melihat putranya ternyata dapat melawan Ye Fei, Ye Ming mengucek matanya. "Hua'er, apa aku tidak salah lihat?" tanya Ye Ming kepada istrinya.

"Tidak, itu benar-benar putra kita. Putra kita mampu menandingi Ye Fei," balas Lin Hua.

Ye Fei tentu kaget dengan perlawanan Ye Chen. Dia bangkit dari tanah sambil menyeka darah yang keluar dari bibirnya. "Bajingan, bagaimana mungkin kamu berhasil menghindari seranganku?"

"Sampah sepertimu tidak akan pernah bisa melukaiku," balas Ye Chen mencibir.

"Kurang ajar! Aku mungkin kurang waspada." Ye Fei merasa kegagalannya menyerang Ye Chen karena dia kurang waspada. Dia kemudian kembali melesat ke arah Ye Chen. "Tinju Gagak Hitam."

Saat tinju Ye Fei hendak mengenai dada Ye Chen, Ye Chen dengan cepat memiringkan tubuhnya dan kembali meninju Ye Fei.

Bammm

Ye Fei kembali terpental tiga meter dan memuntahkan darah segar.

"Dengan kultivasimu yang rendah, kamu tidak akan mampu mengalahkanku," ledek Ye Chen.

Ye Ming dan Lin Hua hanya menatap tanpa berkedip. Ye Chen yang sekarang terlihat berbeda dari Ye Chen sebelumnya. Perkataannya yang menyatakan bahwa dia tidak akan ditindas lagi tampaknya begitu masuk akal bagi mereka.

Ye Chen mendekat ke arah Ye Fei, kemudian memukuli dan menendanginya tanpa ampun. Hal itu tampak berbanding terbalik dimana jika dahulu Ye Chenlah yang mendapat perlakukan kejam seperti itu dari Ye Fei.

"Cihhh, kamu sangat lemah," ledek Ye Chen kemudian meninggalkan Ye Fei yang terkapar di tanah lalu menghadap ke ayah dan ibunya.

"Ayah, ibu, aku akan pergi ke gunung petir." Ye Chen meminta izin kepada kedua orang tuanya.

"Hati-hati nak!" balas ayah dan ibunya.

Setelah mendapatkan izin, Ye Chen kemudian berjalan pergi menuju ke gunung petir.

Gunung petir merupakan gunung yang penuh dengan sumberdaya yang terletak di dekat kota bulan, tempat Ye Chen berada saat ini. Kepergiannya ke gunung petir bukan untuk mencari herbal dan menyetorkannya ke gudang klan ye, tapi untuk membuat pil guna meningkatkan kultivasinya sendiri.

Sesampainya di gunung petir, Ye Chen langsung mengambil banyak herbal berharga berupa daun tulip merah, ginseng emas, jamur kuning dan getah putih yang tumbuh subur disana.

Ye Chen kemudian menuju ke gua tempat dia biasa beristirahat di gunung itu. "Aku akan meracik pil dari bahan herbal yang telah aku dapatkan," gumamnya.

Ye Chen meletakkan semua herbal yang dia peroleh di depannya, lalu menggerakkan tangannya untuk membuat formasi. Jika kultivator biasa meracik pil dengan tungku dan energi api, Ye Chen yang tidak memiliki tungku dan belum dapat mengeluarkan energi api akan meracik pil dengan formasi.

Dari formasi yang Ye Chen buat, muncul api yang membakar semua herbal yang ada. Ye Chen kemudian memisahkan kotoran yang terkandung di dalam herbal dari esensinya.

Tahap berikutnya, Ye Chen mulai menurunkan suhu api yang dia buat hingga herbal-herbal itu kembali dingin. Ye Chen lalu kembali membuat formasi agar herbal-herbal yang sudah terpisah dari kotoran menggumpal menjadi beberapa butir bulatan kecil.

Tidak lama setelah itu, herbal-herbal itu telah menjadi puluhan pil kultivasi tingkat 3.

Ye Chen menelan satu pil kultivasi kemudian duduk bersila dengan posisi lotus. Dia mulai berkultivasi dengan menyerap pil yang berhasil dia racik.

Sementara itu, Ye Fei yang terluka parah oleh Ye Chen menghadap ke ayahnya, Ye Long. Ye Long adalah patriark klan ye yang terkenal sangat kejam kepada Ye Chen dan keluarganya.

"Fei'er siapa yang menindasmu seperti itu?" tanya Ye Long melihat luka-luka putranya.

"Ye Chenlah yang melakukannya," balas Ye Fei.

"Apa?" Ye Long terbelalak, tidak percaya Ye Chen melakukannya. "Bagaimana mungkin sampah itu mampu mengalahkanmu?"

"Fei'er juga tidak tahu, dia tiba-tiba memiliki kemampuan yang sangat hebat."

"Dimana sampah itu sekarang?"

"Dia pergi ke gunung petir."

"Ayah pasti akan menghukumnya dengan berat setelah dia kembali," gumam Ye Long.

"Apa yang akan ayah lakukan terhadapnya?" tanya Ye Fei.

"Ayah akan menggantungnya di depan gerbang klan."

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mulai menarik
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Legenda Kaisar Naga   Babi Raksasa

    Bing Ruyue kembali membombardir babi raksasa dengan teknik pedangnya. Babi raksasa itupun kembali dengan mudah meregenerasi kulit dan dagingnya yang terluka. "Yue'er, sepertinya kelemahan babi itu ada pada otaknya." Ye Chen mencoba memberi saran kepada Bing Ruyue. Bing Ruyuepun mengerti dan langsung melesat ke udara. "Teknik Pedang Angin, Pedang Penghancur Langit." Bing Ruyue jatuh tepat di atas kepala babi raksasa dan menancapkan pedangnya ke otak babi itu. Bing Ruyue kemudian menusukkan pedangnya berkali-kali hingga babi raksasa itupun tewas. "Kakak chen, aku berhasil mengalahkan babi raksasa tingkat kaisar ini." Bing Ruyue terlihat sangat gembira dengan pencapaiannya. Ye Chen hanya tersenyum melihat Bing Ruyue. Meskipun tidak sekali serangan mengalahkan babi raksasa, Bing Ruyue juga patut diberi pujian. "Yue'er sangat hebat," kata Ye Chen. "Itu semua berkat kakak chen yang mengatakan kelemahan babi raksasa ini. Jika tidak, entah berapa lama Yue'er bisa mengalahkannya,

  • Legenda Kaisar Naga   Bayangan Hantu

    "Ngomong-ngomong, aku baru pernah memakan daging selezat ini," lanjut Bing Ruyue. "Bumbu rahasia klan ye memang sangat lezat," jawab Ye Chen. Tak lama daging binatang spirit yang mereka bakar habis mereka santap. Bing Ruyue kemudian meminta Ye Chen untuk beristirahat sementara dia sendiri akan berjaga. "Kamu saja yang beristirahat, aku yang akan berjaga," kata Ye Chen. "Baiklah kalau itu maumu," balas Bing Ruyue. Baru saja akan beristirahat, 10 orang berjubah hitam yang Ye Chen lihat sebelumnya mengepung tempat mereka. "Kakak Chen, siapa mereka?" Bing Ruyue sedikit ketakutan melihat 10 orang berjubah hitam tersebut. "Entahlah, sepertinya mereka tidak bersahabat," jawab Ye Chen. Benar saja perkataan Ye Chen, salah satu orang berjubah hitam melesat sangat cepat ke arah Bing Ruyue dan mencoba membunuhnya dengan pedangnya. Ye Chen yang melihatnya langsung bergerak menangkis serangan orang tersebut dan menendangnya hingga dia terpental mengenai sebuah pohon. "Bunuh kedu

  • Legenda Kaisar Naga   Putri Kaisar Bing

    Ye Chen dan Bing Ruyue kemudian melanjutkan langkah mereka mencari mawar musim semi. "Seberapa tinggi tingkat kultivasimu?" tanya Bing Ruyue. "Jelas lebih tinggi darimu yang hanya berada ditingkatan penggabungan qi kesembilan," jawab Ye Chen. "Ternyata kamu dapat melihat kultivasiku," kata Bing Ruyue dianggukan oleh Ye Chen. Bing Ruyue kemudian mengingat pertarungannya dengan Ye Chen saat di air terjun. "Jurus pedangmu sangat hebat," katanya. "Bukan jurus pedangku yang hebat tetapi jurus pedangmu yang masih banyak celah dan kekurangan," jawab Ye Chen. "Tapi kamu terdesak saat itu," kata Bing Ruyue. "Entahlah, aku seakan tidak berdaya melawanmu, lagian aku hanya bertahan saat itu," jawab Ye Chen. "Aku minta maaf karena tidak sengaja melihatmu mandi," lanjutnya. "Kamu lebih baik diam dan jangan katakan kejadian itu kepada orang lain atau aku akan membunuhmu," perintah Bing Ruyue. Dia malu jika orang lain mengetahui Ye Chen melihatnya sedang mandi. "Aku berjanji tidak a

  • Legenda Kaisar Naga   Hari Kompetisi

    'Pemuda itu cukup hebat, siapa dia sebenarnya?' Bing Ruyue bertanya-tanya di dalam hatinya. Bing Ruyuepun akhirnya pergi dari tempat tersebut untuk kembali ke kediamannya dengan perasaan dongkol. Sementara itu, Ye Chen akhirnya berhasil menemukan jalan kembali ke villanya. "Gadis itu sangat cantik, tapi dia sangat kejam," desah Ye Chen sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tanpa terasa, Ye Chen tertidur dengan pulas hingga hari kompetisi siap diselenggarakan. Dia kemudian keluar dari villa setelah membersihkan badannya menuju ke tempat berkumpulnya generasi muda yang akan ikut kompetisi. Kompetisi tersebut merupakan kompetisi untuk memperebutkan mawar musim semi yang ada di gunung xingjing. Para generasi muda harus menjelajahi gunung xinjing untuk menemukan mawar musim semi yang tumbuh setiap lima tahun sekali. Mereka yang menemukan mawar musim semi akan dinobatkan menjadi pemenang kompetisi dan berhak mendapatkan akses untuk berkultivasi di kolam spiritual. Gunung xin

  • Legenda Kaisar Naga   Kesalahpahaman

    Ye Chen menengok ke arah Zhao Feng. "Senior ..." Zhao Feng mengangguk. "Pergilah ke villa! aku harus membahas sesuatu yang penting dengan para tetua," kata Zhao Feng sedikit terburu-buru. Generasi muda yang akan ikut kompetisi mendapatkan sebuah villa khusus. Ye Chen dipinta menuju ke villa yang disediakan karena Zhao Feng akan pergi menemui tetua sekte untuk membahas pemberontakan yang akan dilakukan oleh aliansi sekte aliran hitam. Ye Chen kemudian diantar oleh salah satu penjaga menuju ke sebuah villa. Di perjalanan menuju villa, Ye Chen melihat-lihat bangunan sekte menara suci yang sangat megah, banyak juga pohon cemara yang menghiasi sekte tersebut. "Tuan muda, ini villa tempatmu menginap," kata penjaga setelah sampai di sebuah villa mewah. "Baik," jawab Ye Chen. "Untuk menunggu kompetisi diselenggarakan anda dapat berkeliling melihat-lihat sekte menara suci," kata penjaga itu lagi. Ye Chen mengangguk kemudian memasuki villa yang telah disediakan. Ye Chen kemudian

  • Legenda Kaisar Naga   Uji Kelayakan

    Tak lama, kepiting raksasa muncul di hadapan Ye Chen. "Aku harus membunuh kepiting raksasa ini dengan satu serangan atau dia akan kabur," gumam Ye Chen kemudian menarik pedang dari punggungnya. Kepiting raksasa itu mencoba menerkam Ye Chen dengan capitnya. Namun Ye Chen dengan gerakannya yang sangat cepat melompat terlebih dahulu ke udara. "Teknik Pedang Air, Tebasan Gelombang Kehancuran." Ye Chen mencoba jurus yang sudah dia pelajari, yaitu jurus pertama dari teknik pedang air. Dengan jurusnya itu, Ye Chen ternyata berhasil membuat kepiting raksasa terbelah menjadi dua dan tewas seketika. "Hanya kepiting raksasa tingkat raja, bukanlah tandinganku," gumam Ye Chen setelah menghabisi kepiting raksasa itu. Kepiting raksasa itu ternyata adalah binatang spirit tingkat raja. Ye Chen dapat mengalahkannya dengan singkat karena binatang spirit tingkat raja sangatlah lemah di matanya. Dia kemudian mengambil kristal jiwa kepiting itu dan menyimpannya dalam dunia jiwa. Orang-orang d

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status