Home / Fantasi / Legenda Pendekar Biru / BAB 9 Putra Mahkota bagian 1

Share

BAB 9 Putra Mahkota bagian 1

Author: Pujangga
last update Last Updated: 2025-07-12 11:14:18

“Jangan bilang kalian adalah ...?” Balada mengerutkan kening.

“Kakak juga nanti akan tahu setelah lelaki ini sembuh, Kak,” ujar Lintang ikut tersenyum membuat kecurigaan Balada semakin besar.

Setelah mengatakan itu, Lintang langsung memulai proses menciptakan ramuan.

Karena sekarang dirinya tidak memiliki tenaga dalam, maka proses pembentukan ramuan harus Lintang lakukan secara manual.

Lintang menggunakan bejana kayu dan alat tumbuk biasa, dia memasukan semua tanaman obat ke dalam bejana itu.

Kemudian meminta salah satu pendekar mengambil bisa ular dari taringnya yang langsung di teteskan ke dalam bejana.

“Paman Jandra, tolong haluskan semua bahan ini sampai menjadi serbuk,” pinta Lintang kepada pengawal Raden Mangkukarsa.

“Ba-baik tuan,” angguk Jandra patuh.

Dia kini tidak berani menatap mata Lintang entah mengapa.

Jandra pun langsung menumbuk semua bahan dalam bejana sampai menjadi halus. Tidak sulit bagi dia melakukannya karena memiliki tenaga yang kuat.

“Sudah selesai tuan,” ungka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 530

    “Kakak benar Ramanda, Rama jangan berpikir yang tidak-tidak dulu,” tutur putri Arum sembari merapihkan pakaian Galuh yang acak-acakan. Sementara air matanya terus mengalir tidak tega menyaksikan kondisi sang ayah.Khawatir dengan keberadaan Sang Taka, Arga pun lantas segera mengalirkan energi dalam jumlah banyak ke tubuh Galuh, membuat semua lukanya perlahan pulih seperti sedia kala.Beruntung tubuh Galuh dan Arga memiliki banyak kesamaan sehingga energi milik Arga tidak ditolaknya.Andai putri Arum yang melakukan itu, maka energi yang dialirkan tidak akan pernah bisa memulihkan Galuh, bahkan akan terpental kembali berbalik menyerang pemiliknya.Selepas dipulihkan, Galuh segera bangkit, menyeka air mata putri Arum sembari memeluknya. Sementara Arga mulai memperhatikan Lintang.Arga bangkit dari duduknya, Dia berdiri menatap Lintang yang masih menitikan air mata.Ada tekanan batin yang luar biasa ketika mata mereka saling bertemu. Namun Arga masih tetap menyangkal pikiran mengenai Lint

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 529

    Bukan hanya Lintang saja yang terkejut dengan kehadiran Arga dan Putri Arum.Tetapi Sang Taka juga ikut terperanjat kaget hingga langsung melebarkan mata.Dia tidak percaya dengan apa yang sedang dialaminya, di mana secara tidak terduga, lagi-lagi kembali muncul kesatria asing yang akan mengganggu pertarungannya.Sang Taka tidak tahu entah dari mana Arga dan Putri Arum berasal, yang jelas energi mereka berdua telah membuat dirinya gelisah.“Si-sial! Sebetulnya apa yang tejadi dengan semesta ini? Mengapa banyak mahluk luar yang berdatangan?” umpat Sang Taka mengepalkan tangan.Dia sudah bisa menebak bahwa serangan kuatnya kepada Lintang pasti akan mampu digagalkan oleh mereka karena Arga dan Putri Arum datang dengan menunjukan energi dahsyat yang meluap-luap.Dan benar saja, sesaat setelah tiba, sepasang pendekar maha sakti tersebut langsung berlesatan ke depan laju serangan Sang Taka.Wush!Waktu seakan lambat bagi mereka berdua, sehingga Arga bisa melihat dengan jelas energi apa yang

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 528

    “Me-mereka?” Madu Lanang terkejut terhadap pola serangan kelompok Balada.Bahkan Asgar sampai menganga takjub, baru kali ini dia terkesan dengan kemampuan orang lain, di mana biasanya ular tengik tersebut hanya bisa mengutuk dan memaki.“Apa yang kalian tunggu! Ayo bergerak!” seru Galuh di sela-sela pertarungan.“Ba-baik!” angguk Asgar dan Madu Lanang.Selanjutnya bersama Dewi Rembulan dan Zufu, mereka lantas bergabung dengan pasukan Balada.Dengan begitu, satu persatu kesatria hitam pun bisa dikalahkan, sempai pada akhirnya, pasukan Galuh bisa membantai mereka semua.Setelah pasukan kesatria hitam selesai, barulah Galuh mengirim pesan telepati kepada Saudagar Weda agar melakukan serangan penghabisan.Mendengar hal itu, semua pasukan di medan pertempuran besar pun tidak lagi menahan diri. Mereka langsung melakukan pembantaian besar-besaran.Termasuk kelompok Balada dan Dewi Rembulan, Galuh memberi perintah kepada mereka agar membantu menyelesaikan perang, karena dipihak musuh masih te

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 527

    Wush! Trang! Trang! Trang! BUMMM!Pertempuran antara Galuh, Si Hawuk, dan 600 kesatria hitam seketika terjadi sangat sengit.Dalam beberapa saat Galuh masih bisa bertahan, bahkan mampu mendaratkan serangan, membuat sebagian kesatria hitam terluka parah.Tetapi selanjutnya giliran Galuh yang terkena serangan, karena Si Hawuk tidak mampu lagi bertarung.Alhasil Galuh langsung terpojok dalam waktu singkat. Tebasan, pukulan, dan tusukan pedang bersarang di tubuhnya, membuat darah Galuh seketika mengalir membanjiri badan.Trang! Sring! Sring! Bles! Cruuuat! Aaaaa!Galuh mundur ke belakang sembari membawa tubuh Si Hawuk yang sudah sangat lemah.Namun 100 kesatria hitam yang tadi dipentalkannya sudah berada di belakang dengan telah melayangkan serangan kuat.“Sial!” umpat Galuh.Dia dengan cepat berbalik berniat menyilangkan pedang, tetapi serangan musuh terlalu banyak sehingga Galuh tidak akan mampu menahannya.Namun tepat sebelum semua serangan itu berhasil mengenai sasaran, dari arah berl

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 526

    “Sial! Me-mengapa bisa begini?” umpat Sang Taka heran.Dia terus meracau di dalam hati, mempertanyakan mengapa Lintang bisa sekuat itu? Padahal tingkat kanuragannya tidak lebih dari seorang pendekar alam karsa.Berbeda dengan Lintang yang mampu bertarung imbang melawan Sang Taka.Galuh bersama rombongannya ternyata malah mengalami nasib naas. Di mana mereka hampir mengalami kekalahan di tangan para kesatria hitam.Bahkan Batara Dewala sudah terkapar lebih dulu akibat mengorbankan diri menyelamatkan Jinggo dan Mayang.Wush!Galuh menyambar tubuh kakak seperguruannya tersebut dengan kecepatan kilat, dia membawa Batara Dewala menjauh dari lokasi pertarungan.Sementara Madu Lanang, Asgar, Bawana, Zufu, dan Dewi Rembulan bertugas menahan pergerakan lawan.Sedangkan Jinggo sendiri sedang terluka parah bersama Mayang, Putri Widuri, Limo, dan Samhu.Wush! Wush!Si Bodas dan Si Hawuk mengejar Galuh untuk memastikan keselamatan Sang Batara.“Piii?” Si Bodas cemas.“Ini sangat buruk Bodas. Tapi

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 525

    Lintang dan Sang Taka terpundur secara bersamaan, setelah itu mereka segera kembali maju, kembali saling melayangkan serangan.Dengan begitu, pertarungan antara dua kesatria maha sakti pun terjadi tak terelakan.Sang Taka menghunuskan tombak pusaka berniat menusuk jantung milik Lintang. Tetapi dengan sigap Lintang segera menyilangkan Cakra Sudarsana.Trang!Dua senjata maha kuat lagi-lagi bertemu, menciptakan gelombang energi besar yang sangat terang.Namun kali ini mereka tidak terpundur, tetapi kembali saling melayangkan serangan.Tidak mempan dengan tusukan, Sang Taka kemudian merubah pola kuda-kuda bertarung.Dia membuka kaki kirinya sedikit lebar, kemudian dengan kecepatan kilat, tangan kanan ditarik secara horizontal, membuat tombak pusaka bermata ganda miliknya seketika terayun ke arah leher Lintang.Mendapati itu Lintang tidak tinggal diam, pemuda tersebut langsung mengibaskan tangan, menciptakan kubah sempurna dari energi putih untuk bertahan.Dan benar saja, tepat ketika uju

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status