Yu Shan melapisi tangannya dengan tenaga dalam dan hanya dengan sekali lambaian tangan, sebilah pedang yang tergeletak di tanah pun seketika melesat ke dalam genggamannya."Aku tak peduli, apakah kalian ini hanya menjalankan perintah atau tidak. Yang pasti, kalian harus tetap membayar nyawa orang-orang yang telah kalian bantai di malam ini!" Sepertinya, Yu Shan tak berniat mengampuni orang-orang ini."Ampuni kami, Tuan!" "Ampuni kami!" Para pengikut Mo Jiao berkata seraya menjura dan memohon."Tuan yang baik hati, tolong beri kami kesempatan untuk hidup lebih lama. Kami memiliki keluarga yang harus kami lindungi!" Salah seorang dari pengikut Mo Jiao merangkak, berusaha meraih ujung jubah Yu Shan "Kami berjanji untuk tidak melakukannya lagi" Yu Shan melakukan gerakan cepat, menggeser kakinya guna menghindari Sambaran tangan pria yang sedang berusaha menjilat padanya."Apa kamu pikir mereka yang sudah kalian bantai malam ini juga tidak memiliki keluarga?" tanya Yu Shan tajam."Kami be
"Itu bukan urusanmu!" Qing Yuan benar-benar merasa sangat muak dengan perhatian para lelaki ini.Jika mereka adalah orang baik, bukankah seharusnya ayah dan ibunya tidak memiliki dendam kepada mereka berdua?Pemuda itu berdiri dengan tertatih-tatih sambil berusaha memadatkan tenaga dalamnya. "Ayo, kita segera bertarung sampai mati!""Aku, Yang Yuan, tidak akan membiarkan kalian pergi hidup-hidup malam ini!" "Dasar keras kepala!" Yu Shan merasa geram juga dengan tingkah anak muda ini. Shen Ming. "...."Yang Yuan sendiri merasa heran, mengapa tenaganya menjadi sangat lemah?Pemadatan tenaga dalamnya gagal. Seluruh jalur meridian dan pembuluh darah vena terasa sangat lemah. Namun, pemuda itu menyembunyikan kegagalannya itu dengan sangat baik.Baginya, seorang Qing Yuan tak boleh terlihat lemah di hadapan musuh.Yu Shan bertanya, "Yang Yuan, aku merasa tidak mengenalmu sama sekali, tetapi sepertinya kamu sangat ingin membunuh kami berdua. Katakan, apa yang membuat mu ingin membunuh kami?
"Ketua!" Qing Wei tak kalah panik. Gadis itu langsung menyerbu ke arah sang ketua dan segera berlutut dengan satu kaki. "Baguslah, kalian datang tepat waktu," bisik Qing Yuan dengan suara lemah dan lelah."Ketua, mengapa Anda baru memberi tanda setelah Anda menjadi seperti ini?" Qing Wei segera menghampiri dan langsung menopang tubuh Qing Yuan. "Ketua, bagaimana keadaanmu dan ...." "Ah Wei, jangan dulu menanyakan hal lain. Sekarang, cepat bawa aku pergi dari sini!" Qing Yuan menggapai tangan Qing Wei. "Baiklah." Gadis itu segera memeluk dan memapah Qing Yuan dengan sangat hati-hati."Ketua, sebenarnya apa yang telah terjadi di sini?" Qing Wei tetap merasa penasaran."Nanti saja aku ceritakan. Sekarang kita kembali saja dulu, aku terluka!" jawab Qing Yuan dengan napas tersengal."Baiklah." Qing Wei lalu berseru kepada para pengawal bayangan lainnya. "Semuanya, kita kembali sekarang!" "Ah Wei, apakah ada kabar tentang kelompok Kakak Shui?" tanya Qing Yuan yang masih tidak bisa tena
Shen Ji merapatkan tubuhnya pada daun pintu dengan wajah pucat. Pikirannya sangat kacau dan membayangkan hal yang tidak-tidak.Bagaimana jika itu adalah hantu atau orang jahat?Shen Ji terus menguatkan hati dan berusaha memberanikan diri untuk melihat keluar melalui celah jendela. Cahaya lampion-lampion bergantungan di ujung-ujung atap kediaman, cukup untuk memberi sedikit penerangan hingga mata gadis itu dapat menangkap kelebatan-kelebatan sosok misterius."Bayangan hitam!" Shen Ji terpekik kecil sambil menutup mulutnya. "Ada banyak bayangan hitam menuju ke mari!" Saking takutnya saat melihat ada banyak bayangan hitam berlarian dan berloncatan dengan gerakan cepat dan ringan, Shen Ji merasa ingin pingsan saja. Terlebih lagi, dia sempat melihat wajah-wajah buruk yang sangat menakutkan melintas di depan pintu wisma. "To--tolooong! Ada hantuuuuu!" Shen Ji berbalik badan sambil menutup wajahnya serapat mungkin.Shen Ji pun sudah terkulai lemas di baik pintu sambil terus memanjatkan doa-
"Badanku bau?" Saat ini dia masih harus bertarung melawan banyak orang, tetapi dengan konyolnya Yu Zhen mencium lengan baju hingga ketiaknya sendiri."Bau apa? Kakak Linglah yang sangat bau!" Yu Zhen mendengus kesal sambil berusaha meraih sebuah papan kayu yang tergeletak tak jauh darinya.Yu Zhen berencana menggunakan papan kayu tersebut untuk menangkis serangan dari para musuhnya. Pada saat hendak berangkat ke perjamuan, semua tamu memang tidak membawa senjata demi menghormati tuan rumah. Adapun Shi Qian yang melawan musuh dengan sebilah pedang, itu karena dia merampasnya dari salah seorang dari pria bertopeng yang menyerangnya dan berhasil dia kalahkan."Kamu yang bau, tapi malah menuduh kakakmu yang tampan dan anggun ini!" Yu Ling mendorong sekali lagi badan Yu Zhen. Namun, kekuatannya saat ini terlalu lemah sedangkan Yu Zhen dalam kondisi prima dan sehat. Walaupun Yu Ling berusaha keras mendorong sang adik, tapi tubuh Yu Zhen tak bergerak sedikit pun."Cepat bangun! Apakah kamu
Tidak. Shen Ning terlalu takut untuk mati."Tu--Tuan, tolong jangan sakiti saya!" Shen berbisik lirih penuh permohonan dengan badan gemetar dan wajah pucat pasi.Pria penyandera menyeringai sinis di balik topeng, dan dia tidak mengatakan apa pun.Xiao Si Tian merasa geram. Dia melecutkan selendangnya hingga segelombang angin kembali berderu ke arah para penyerang."Licik! Lepaskan dia!" Xiao Si Tian berseru marah sambil menunjuk ke arah Shen Ning.Dia tidak mengenal gadis yang disandera, tapi Xiao Si Tian dapat mengetahui kalau gadis itu adalah salah seorang pelayan dari Keluarga Shen, karena itu bisa dilihat dari seragam yang dikenakannya."Lepaskan kataku!" Xiao Si Tian membentak sambil bergerak maju.Si penyandera tidak ingin mati konyol di tempat ini dan dia memukul tengkuk Shen Ning hingga pingsan.Lelaki bertopeng itu pun menempelkan pedangnya di leher Shen Ning. "Berani maju selangkah lagi, maka leher gadis ini akan kupotong di depanmu sekarang juga!"Benda dingin berlumpur dar
Semua wanita saling berbisikan di belakang Nyonya Shi dan suaminya, sedangkan keduanya hanya berdiri tak berdaya. Meskipun secara samar, tentu saja mereka mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh banyak orang.Mereka semua bertanya-tanya, ada masalah apakah yang menjadikan Yu Ling bersikap kasar dan sangat tidak sopan hingga membuat Shi Gao dan istrinya tak seberdaya itu?Nyonya Shi hampir saja maju untuk membela anak gadisnya, tapi Shi Gao segera mencegahnya. Pria itu menangkap tangan sang istri dan menariknya hingga wanita itu pun kembali mundur."Bersabarlah, Istriku!" bisik Shi Gao di sisi telinga ibu dari kelima Nona Shi."Tapi, aku benar-benar tidak tahan lagi dengan tingkah laku anak itu, Suamiku!" Shi Gao berbisik lagi. "Aku tahu bagaimana perasaanmu. Tapi masalahnya akan menjadi sangat rumit kalau kita juga ikut memperkeruh suasana. Apalagi sekarang di luar masih belum aman. Kita tunggu saat yang tepat untuk membicarakan masalah putri kita dengan Kakak Yu."Perasaan tersing
Gadis itu sampai terbungkuk saat berhenti di depan Yu Zhen. Dia berusaha untuk mengatur napasnya yang kacau dan sedikit sesak akibat berlari dan merasa panik."Nona Xiao, ada apa?" Yu Zhen terkejut.Xiao Si Tian menunjuk ke suatu arah. "I--itu ....""Di--di di sana ....""Tenangkan dirimu terlebih dahulu, Nona. Setelah itu baru ceritakan ada kejadian apa di sana." Yu Zhen berkata menegangkan, tapi dia menjadi lebih khawatir.Xiao Si Tian sudah mulai merasa lebih baik setelah beberapa lamanya menenangkan diri. Dia pun berkata, "Mereka berhasil kabur dengan membawa salah seorang pelayan dari Keluarga Shen." "Membawa salah seorang pelayan Keluarga Shen?" Yu Zhen sedikit terkejut."Benar sekali. Dan gadis itu kulihat baru saja datang dari wisma selatan ...." "Wisma selatan?" Yu Zhen memenggal perkataan Xiao Si Tian."Tuan Muda Yu, tunggu!" Xiao Si Tian dibuat sangat terkejut atas menghilangnya Yu Zhen dari hadapannya. "Secepat itu dia pergi dengan ilmu peringan tubuh yang luar biasa cep