Beberapa warga Ibukota juga melihat Liu Shin terbang dengan pedang yang menghunus ke arah langit di sinari dengan terang rembulan. Dia dan pedangnya seolah sedang menantang langit."Siapa yang terbang?" gumam Mereka."Itu ... sepertinya Aku pernah melihatnya.""Dia tidak begitu asing di mataku.""Pendekar Serigala Malam. Dia Pendekar muda yang ikut turnamen.""Dia bisa terbang, Pendekar Serigala Malam bisa terbang."Warga yang melihatnya mulai terlihat kagum dengan Liu Shin yang terbang. Mereka tidak tahu kalau Liu Shin hanya terbawa terbang oleh pedang di tangannya.Di sisi lain, Wang Bo yang membawa ratusan pasukan bersama Li Siyu juga melihat akan hal itu. Begitupun dengan Sekte Rajawali Putih yang sedang melesat ke arah lokasi pertempuran. Sekte Rajawali Putih juga merupakan salah satu dari sekte Pelindung Kerajaan Shang yang terlambat datang. Mereka membawa ribuan Pasukan melesat ke arah tempat pertempuran.Liu Shin melukai sedikit jarinya, menempelkan darah ke gagang pedang itu.
"Apa Kamu takut denganku Pak Tua?" ledek Liu Shin."Sialan, rasakan senjata mematikanku! Jerat Kematian."Shuriken besar berputar di sekeliling Chong Li. Dia menggerak-gerakkan tangannya membuat shuriken besar mengeluarkan shuriken-shuriken kecil yang melesat satu demi satu sampai ratusan ke arah Liu Shin.Mata Liu Shin yang sangat tajam, dapat dengan mudah menghindar dan menangkis shuriken-shuriken yang melesat ke segala sisinya.Beberapa Prajurit musuh maupun Kerajaan di sekitar Liu Shin terkena shuriken kecil, membuat Mereka tewas seketika dengan tubuh menghitam.Liu Shin menelan ludah melihat hal itu, "Apa Kamu menggunakan racun, Pak Tua?""Tidak ada urusannya denganmu Bocah tengik," balas Chong Li kembali mengeluarkan shuriken-shuriken kecil yang kali ini berjumlah ribuan, membombardir ke arah Liu Shin dari semua sisi."Sialan, Pak tua ini sangat licik, menyerangku dari atas. Bagaimana Aku menghadapinya?" gumam Liu Shin."Aku akan membunuhnya," ucap Zhu Lao dari cincin ruang dime
Chong Li kemudian menyuruh Tetua segera meluluh lantahkan Kerajaan dan memburu Raja Shang Sui.Wang Bo, Li Siyu dan orang-orang bertopeng berhasil sedikit membalik keadaan. Akan tetapi, jumlah musuh yang berkali lipat lebih banyak membuat Mereka dapat dengan mudah menerobos dan meluluhlantakkan gerbang Ibukota.Di udara, Patriark dan Pasukan Sekte Rajawali Putih telah di kepung oleh beberapa Tetua dan puluhan ribu pasukan Sekte Elang Hitam.Patriark Sekte Rajawali Putih terluka parah, tewas dan terjatuh dari atas langit. Bersamaan dengan hal itu, Pasukan sektenya terpaksa bergerak menjauh dari Pasukan Sekte Elang Hitam.BommmBommmBommm"Bola Api Penghancur.""Panah Api Raksasa.""Tinju Penghancur Gunung."Beberapa Tetua Sekte Elang Hitam membombardir gerbang Istana Kerajaan. Hanya butuh waktu singkat gerbang itu hancur berantakan.Ribuan anak panah api juga di lesatkan, membuat beberapa prajurit tewas dan bangunan Istana terbakar."Patriark, cepat Kalian berempat telan pil dari Mena
Raja berhasil di buat terluka parah oleh salah satu Tetua sekte pemberontak."Aku terpaksa harus melepaskan takhta ini kepada orang-orang yang keji," gumam Raja memejamkan mata, seolah akan menerima kematiannya.Seorang Tetua berniat mengarahkan tombak ke perut Raja Shang Sui. Tetapi sebelum itu di lakukan, Zhu Lao terlebih dahulu mencekik Tetua itu dan meninjunya sampai tewas seketika.Raja yang tidak kunjung mendapatkan serangan terakhir, mulai membuka mata. Dia memicingkan matanya, tidak percaya seorang Tetua yang akan mengakhiri hidupnya sudah tewas terkapar di tanah."Tuan Pendekar Serigala Malam, apa Kamu yang membunuhnya?" tanya Raja Sui.Zhu Lao tidak menghiraukan, Dia melesat ke arah Wang Bo dan Li Siyu yang juga sudah terluka cukup parah.Zhu Lao mengeluarkan pedang Serigala Malam. Secepat kilat, empat kepala Patriark pihak musuh terjatuh di tanah.Wang Bo, Li Siyu dan Raja Shang Sui sangat tercengang melihat Liu Shin. Mereka sangat kualahan bahkan hampir mati, sementara Liu
Chong Li melesat dengan sangat cepat, kabur dari arena pertempuran tanpa di sadari oleh orang-orang dari pihak Kerajaan. Mereka terfokuskan oleh Pendekar Serigala Malam dan pengejaran terhadap Prajurit musuh yang berusaha kabur.Tidak butuh waktu lama Raja menyatakan kemenangan sejenak setelah tubuh Liu Shin di ambil alih oleh Zhu Lao. Meskipun banyak korban jiwa, bangunan dan Istana hancur lebur dan terbakar, Dia masih tetap bersyukur akan hal itu atau kejahatan merajalela jika Kerajaan jatuh ke tangan Para Pemberontak yang keji.Beberapa Prajurit musuh di biarkan kabur karena Mereka sudah sangat kehabisan tenaga untuk memburu pihak musuh.Raja, Patriark sekte aliansi pelindung, Patriak dan beberapa Tetia klan mendatangi Liu Shin yang telah selesai dengan urusannya membasmi orang-orang keji."Pendekar Serigala Malam, Saya atas nama Warga Ibukota Kerajaan Shang berterimakasih sebanyak-banyaknya atas ... ""Aku harus pergi," potong Zhu Lao.Zhu Lao melesat dengan sangat cepat meninggal
Pemimpin itu kemudian menyuruh bawahannya melepaskan Liu Shin."Anak muda, darimana Kamu berasal?" tanya Pemimpin itu. Dia kemudian mempersilahkan Liu Shin untuk duduk di depannya."Kamu bisa memanggilku Sie Gong," lanjutnya memperkenalkan diri."Aku dari Kota Naga Langit," balas Liu Shin."Aku baru pernah mendengarnya, Kota macam itu?" tanya Sie Gong."Salah satu Kota di Kerajaan Senwu." balas Liu Shin."Kerajaan Shang?" Sie Gong mengerutkan keningnya."Jangan bertele-tele, Dunia apa yang Kamu tinggali?""Apa maksud Senior? tentu sama seperti dunia tempat keberadaan Kita sekarang," balas Liu Shin."Duduklah! Coba ceritakan tentang dunia di luar tempat ini? Sudah puluhan ribu tahun Kami tidak dapat keluar dari sini. Begitupun dari luar, tidak ada yang pernah masuk ke tempat ini." terang Sie Gong.Liu Shin tanpa banyak menolak kemudian mulai menceritakan sedikit tentang dunia tempatnya tinggal yang Dia ketahui.Setelah mendapatkan penjelasan dari Liu Shin, Sie Gong mulai menyadari bahw
"Bagaimana Tuan bisa menerobos empat susunan lapisan segel formasi? Di lihat dari pengamatanku, Tuan memiliki tubuh spesial sehingga dapat masuk ke tempat ini," balas Sie Gong."Apa Kamu tahu tentang tubuh spesialku?" tanya Liu Shin."Aku sedikit tahu tentang beberapa tubuh spesial yang kebal terhadap beberapa segel formasi, racun atau apapun, mungkin hal itu membuat Tuan dapat masuk ke dalam tempat ini," jawab Sie Gong."Jika dugaanku benar, dengan tubuh spesial itu pula Tuan dapat dengan mudah keluar dari tempat ini, tetapi Suku Awan Petir juga perlu keluar dari tempat ini," lanjut Sie Gong.Sie Gong lalu memberitahukan tentang tugu penyegel yang perlu Liu Shin hancurkan agar lapisan segel formasi menghilang.Pulau itu sangat luas, dahulu di sebut sebagai pulau Awan Petir, tidak ada yang berani masuk kawasan pulau dan keberadaan Suku Awan Petir sangat tersembunyi dan misterius.Sie Gong tidak mengetahui secara pasti kenapa pulau itu berpindah tempat. Satu hal yang pasti, kultivasi m
Benua tempat Liu Shin berada di sebut sebagai Benua Tianlang. Terdapat tiga kekuasaan besar di Benua itu, yaitu Kekaisaran Qing, Kekaisaran Bing, dan Kekaisaran Wu. Selain itu, terdapat juga wilayah yang tidak masuk ke dalam kekuasaan ke tiga Kekaisaran besar itu di Benua Tianlang. Wilayah bebas itu juga tidak kalah luas dari luas wilayah ketiga Kekaisaran.Di Benua Tianlang terdapat ribuan sampai mungkin puluhan ribu sekte baik kecil ataupun besar dari beraliran hitam, putih, ataupun netral.Sekte-sekte tersebut bahkan ada yang terbentuk sebelum terbentuknya Kekaisaran itu sendiri. Banyak juga dari sekte yang tidak mengenal aturan Kerajaan maupun Kekaisaran.Selain itu, banyak pula suku manusia-manusia Barbar di dalam maupun di luar wilayah Kekaisaran. Mereka mendiami hutan-hutan, pegunungan, lautan, atau pulau baik yang sudah di ketahui ataupun yang masih tersembunyi dan sangat misterius.Liu Shin terus berlatih di pulau Awan Petir. Beberapa Beast spirit menjadi bahan pelatihannya,