Wang Bo tertegun ternyata Liu Shin memiliki koin giok ungu yang menunjukkan Liu Shin telah bekerjasama dengan Paviliun Teratai sebelumnya. Dan koin giok ungu kebanyakan di miliki oleh sekte besar atau seseorang dari sekte misterius yang bekerjasama dengan Paviliun Teratai.Setelah selesai dengan urusannya, Liu Shin kemudian pergi ke ruangan lelang untuk mengetahui berapa harga yang di dapatkan dari lil-pil yang di buatnya.Berbagai khasiat dan manfaat dari pil-pil yang Liu Shin buat dengan cepat tersebar. Beberapa Bangsawan Kerajaan, bahkan Raja sendiri sangat penasaran dan ingin memiliki salah satunya. Beberapa Sekte besar yang akan mengikuti dan mengamati turnamen juga mendengar berita tersebut dan bergegas menuju ke Paviliun Teratai."Aku dengar Paviliun akan melelang Pil penumbuh bagian tubuh? Aku harus mendapatkannya untuk putraku," ucap salah satu Patriark sekte besar yang putranya kehilangan lengan kanannya."Apa? Pil perubah wajah? cepat bergegas, Kita akan kesana""Pil pengua
Liu Shin hanya dapat melihat beberapa meter di dalam kabut. Tetapi, kabut remeh seperti itu tidak mengurangi kewaspadaan, pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa, dan insting Liu Shin sedikitpun. Beberapa senjata, efek dari serangan, sileut yang berhamburan kesana kemari di arena bukanlah apa-apa dan dengan mudah di hindari olehnya."Ombak Angin Tornado."Seorang Pendekar muda mengeluarkan jurusnya menghilangkan kabut asap yang sedikit demi sedikit memudar. Pendekar muda itu bernama Ma Tai. Ma Tai dengan segera menyerang Tong Fang karena sangat dongkol dengan Tong Fang yang melakukan hal licik semacam itu.Terlihat setelah kabut asap memudar, Pendekar muda yang terkapar, pura-pura kehilangan kesadaran agar tidak mendapatkan serangan tiba-tiba dari yang lainnya. Liu Shin menelan ludah melihat Seorang Pendekar yang pengecut seperti itu.Hanya tersisa empat Pendekar muda di arena yang Liu Shin tempati. Para Penonton menganggap Liu Shin sangat beruntung seperti Pendekar yang pura-pura p
Kin Lei mengeluarkan Pedang miliknya, Para Penonton kembali kagum dengan Pedang milik Kin Lei yang merupakan Pusaka tingkat Kaisar.Liu Shin tidak mau tertinggal dengan mengeluarkan Pedang Pusaka tingkat langit yang di peroleh saat memprovokasi klan Dao di Paviliun Kota Xunyang miliknya.Para Penonton mengucek matanya tidak percaya."I ... i ... itu Pusaka tingkat langit, darimana Si Topeng Serigala Malam mencurinya?""Meskipun Pendekar Serigala Malam memiliki Pusaka tingkat langit, tetap saja sia-sia di pegang oleh Pendekar Pemula sepertinya."TrangTrangTrangLiu Shin dan Kin Lei beradu jurus Pedang. Mereka berdua tampak menari-nari dengan Pedang Mereka masing-masing di atas arena.Para Penonton mulai sedikit kagum dan terpana dengan Liu Shin. Mereka mulai sedikit mengakui kemampuan Liu Shin."Pendekar topeng malam hebat juga, gerakannya sangat Lincah, tidak kalah dari Kin Lei." gumam salah satu Penonton."Bukan topeng malam, tapi Serigala Malam, Pendekar Serigala Malam," sahut yan
Setidaknya ada tiga dari lima Peserta yang di gadang-gadang menempati tiga besar Pemenang turnamen Kerajaan di hati Para Penonton, yaitu Ma Huan, Jian Mi, Zhie An, Xi Ningwei, dan Hang Feng.Liu Shin sudah mendapatkan lawannya, lawannya mengira Liu Shin adalah yang paling terlemah. Dia tidak mengetahui kehebatan Liu Shin karena pada babak pertama bertanding bersamaan dengan Liu Shin di arena lain. Lawan Liu Shin merupakan Pendekar yang benar-benar beruntung karena sedikit bermain trik kotor saat babak pertama.Lawan Liu Shin adalah Peserta yang dua tingkat lebih tinggi dari Liu Shin, berada di tingkat Pendekar Raja awal. Dari 100 Orang Peserta, Dia adalah Pendekar muda yang terlemah.Sebelum babak kedua di lakukan, Para Penonton menjadi sangat terkejut dengan kedatangan Raja Shang Sui. Mereka mengira Raja Shang Sui tidak menghadiri turnamen karena ada urusan dan permasalahan yang mendesak."Kenapa Raja datang? bukankah Dia memiliki urusan yang lebih mendesak?" gumam beberapa Penonton.
Zhie An bergerak mundur dengan sangat cepat menghindari teknik serangan sabit Hang Feng. Dia kemudian melesat kembali ke arah Hang Feng dengan gaya memutar. Hang Feng bersiap menahan serangan Zhie An yang sangat tiba-tiba.TrangTrangTrangBunyi dentingan kedua pusaka terdengar nyaring saling beradu. Zhie An tidak tinggal diam saat serangan kapaknya di halau oleh Hang Feng. Dia melihat sebuah celah dan menendang bagian dada Hang Feng sampai memuntahkan sedikit darah segar.Hang Feng masih berdiri tegak tidak terpengaruh sedikitpun oleh Zhie An. Dia mulai menyalurkan lebih banyak tenaga dalamnya ke sabit pusaka miliknya."Sabit ketiga, Sabit Api." Seketika kedua pusaka sabit Hang Feng di selimuti oleh api.Para Penonton berdecak kagum, Hang Feng mampu mentransfer dan mengeluarkan benih energi api ke pusaka miliknya.Hang Feng melemparkan kedua sabitnya ke arah Zhie An. Zhie An tampak waspada dan mengalirkan lebih banyak tenaga dalam ke kapak miliknya.TrangggTrangggDua sabit di seli
"Baik Raja ... Ngomong-ngomong, apa Raja mengetahui Patriark dan Tetua sekte yang datang ke turnamen? Dari sekte mana saja Mereka berasal?""Setelah acara turnamen, Aku akan memperkenalkan Kamu dengan Patriark atau Tetua sekte dari Aliansi Pelindung Kerajaan dan sekte dari Kekaisaran yang Aku kenal." jawab Raja."Terimakasih Raja, kalau begitu Aku permisi dulu," ucap Liu Shin kepada Raja, Wang Bo, dan Wang Lo."Tunggu Tuan muda!" cegah Wang Lo."Ada apa Tuan?" tanya Liu Shin."Aku sangat yakin Kamu Pemuda yang menjual pil-pil aneh," ucap Wang Lo."Apa maksudmu?" Liu Shin berpura-pura tidak tahu."Kami hanya tidak ingin kehilangan Pemuda yang menjual pil-pil itu, ingin mengetahui tentang Dia, darimana Dia berasal, dan lainnya yang ingin Kami ketahui, Paviliun tidak boleh kehilangan kerjasama dengan Tuan muda seperti itu," sahut Wang Bo.Liu Shin menjawab Wang Bo dengan telepati jiwa."Aku memang orangnya, Kalian tidak perlu khawatir tentang masalah kerjasama, klan Wang adalah saudaraku.
Di arena lain, Seorang Peserta yang juga mengenakan sebuah topeng berwarna merah, telah mengalahkan lawannya.Satu demi satu pertarungan sengit berjalan dan menyisakan empat Peserta terhebat yang akan memasuki babak selanjutnya. Mereka adalah Liu Shin, Jian Mi, Si Topeng Merah, dan Hang Feng. Mereka akan memperebutkan posisi tiga besar yang akan mendapat hadiah turnamen.Hadiah turnamen kali ini cukup mengagumkan. Selain hadiah yang sudah di siapkan oleh Kerajaan seperti turnamen tahun-tahun sebelumnya, Raja secara pribadi dan Paviliun Teratai juga menambah pundi-pundi penghasilan bagi Peserta turnamen.Liu Shin akan berhadapan dengan Hang Feng, dan Jian Mi akan berhadapan dengan Si Topeng Merah.Selanjutnya, masing-masing pemenang akan bertarung memperebutkan posisi pertama dan kedua, sementara yang kalah akan bertarung memperebutkan posisi ketiga dan keempat.Di atas dua arena, keempat Peserta sudah saling berhadapan untuk memperebutkan posisi tiga besar.Jian Mi sudah bersiap dengan
Di suatu tempat di Sekte Bayangan Kematian, beberapa orang telah berkumpul."Kita tetap jalankan rencana selanjutnya," ucap Patriak Sekte Bayangan Kematian kepada Patriark sekte lain dari Aliansi Pemberontak bernama Chong Li.Setelah beberapa hari Aliansi Pemberontak menyebarkan racun, Mereka sedikit geram karena Raja Shang Sui berhasil menangani hal itu.Beberapa dari Aliansi Pemberontak salah satunya adalah Sekte Lembah Hitam yang sudah kehilangan kekuatannya.Selain itu ada juga Sekte Kalajengking Hitam yang bertugas menyebarkan racun, Sekte Tiga Darah, Sekte Harimau Putih, Sekte Elang Hitam, Sekte Tengkorak Hitam, Sekte Ular Hitam, dan sekte aliran hitam maupun putih kecil lain yang merasa tidak puas dengan Raja Shang Sui."Tapi Patriark, rencana sebelumnya telah gagal, apa Kita tidak menunggu lebih lama lagi?" ujar Patriark Sekte Kalajengking Hitam, Lu Hong."Benar Patriark ... Bagaimana jika Pemberontakan yang telah Kita susun bertahun-tahun gagal?" sahut Patriark Sekte Harimau