Share

Bab 13

Aku tertegun menatap halaman lembar terakhir novel itu. Novel yang belum selesai dibaca tempo hari. Perasaan aku meninggalkannya di sofa. Entah bagaimana ceritanya novel tersebut tau-tau ada di laci meja rias.

Namun bukan itu yang membuat tertegun. Tapi tulisan tangan yang ada di sana.

KAMU

Dear kamu,

Andai rasa adalah waktu, maka kamu adalah detik demi detik itu. Bergerak perlahan, teratur, dan pasti.

Dear kamu,

Andai hati ini singgasana, maka kamulah sang ratu itu. Si penguasa yang istimewa.

Dear kamu,

Andai cinta adalah jalan, maka bagiku hanya ada satu tujuan. Kamu.

Hanya sebatas itu. Tanpa titimangsa. Tanpa tanda tangan. Apa lagi nama pembuat.

Mungkinkah tulisan itu adalah milik penulisnya? Tapi apa iya semesra itu ia memperlakukan pembacanya? Bucin bener.

Tapi kalau bukan, siapa?

Bang Fajar?

Jelas bukan dia banget. Lagipula novel itu aku beli baru beberapa hari yang lalu di salah satu toko buku di blok M square.

Farhan?

Mungkinkah?

Jangan terlalu kege’eran, Yat
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status