Hari pernikahan kita telah tiba, di sebuah kamar besar Rena sedang di dandani oleh MUA.
" Nona anda sangat cantik sekali" kata MUA tersebut
" Terimakasih mbak" kata Rena
" Sama-sama nona, semuanya sudah selesai kami keluar dulu" kata MUA tersebut
" Sayang kamu cantik sekali" kata Vivi
" Terimakasih mah" kata Rena tersenyum
" Iya sayang sama-sama" kata Vivi
" Wow pengantin wanitanya cantik sekali" kata Luna yang baru masuk
" Terimakasih tante" kata Rena
" Iya sayang sama-sama" kata Luna
" Sayang mama keluar sebentar ya mau lihat Radit" kata Vivi
" Iya mah" kata rena
****
Di sebuah kamar yang tak kalah besar terlihat Radit sudah siap dengan jas pengantinnya.
" Sayang kamu sudah selesai" kata Vivi yang baru masuk
" Iya maha" kata Radit
' sebentar lagi kamu sudah jadi suami jadi jangan pernah menyakiti hati istrimu, wanita itu tipis seka
Serenatidak pernah menyangka bahwa ternyata pernikahan yang terjadi hanyalah pernikahannya kontrak. "Sayang kok ngelamun sih," kata Vivi yang sedari tadi melihat menantunya melamun. "Ahh nggak apa-apa mah," kata Rena. "Oh iya sayang nanti temani ibu ke rumah sakit yah buat kontrak kaki ibu ini," kata Vivi. "Iya mah, Serena siap-siap dulu yah," kata Rena lalu bangkit dari tempat duduknya menuju kamar untuk bersiap-siap, setelah itu ia turun lagi. "Sudah sayang," tanya Vivi. "Iya, Rena kita masuk," kata Vivi setelah sampai di rumah sakit. "Iya, Ma," kata Rena lalu melangkah masuk ke dalam rumah sakit. Setelah dari rumah sakit kini nyonya Vivi dan Rena sedang duduk di sebuah restoran mewah. "Oh iya sayang kapan kalian bulan madu," tanya Vivi. "Rena terserah kak Radit aja mah," kata Rena tersenyum. "Heiii, Vi," sapa Luna yang baru masuk restoran. "Luna ayo sini," kata Vivi melamba
Setelah sampai di kampus, Rena masuk ke kelas setelah di bertemu dengan rektor berkaitan dengan jurusan dan kelas yang dia pilih. "Hai mahasiswa baru ya," tanya seorang perempuan yang duduk di samping Rena. "Ah, iya," kata Rena tersenyum. "Kenalin aku Stella baru dua minggu masuk kampus ini," kata perempuan yang bernama stella sambil mengulurkan tangannya ke pada Rena. "Aku Rena," kata Rena menerima uluran tangan Stella sambil tersenyum. "Selamat pagi adik-adik," kata dosen yang baru masuk "Pagi, Pa," kata semua mahasiswa. Dua jam mengikuti pelajaran akhirnya kini waktu untuk beristirahat. "Rena kamu tinggal di mana?" tanya Stella "Aku tinggal bersama sua, ahh maksudnya aku tinggal sama majikan aku?" kata Rena yang hampir keceplosan bilang suami. "Ohhhh ya terus kamu di ijinin kerja," tanya Stella. "Iya asal kan pekerjaan rumah di kerjakan pagi hari biar pulang kampus langsung masak makan m
Sore harinya Rena sudah ada rumah, sepeese biasa dia membersihkan semua pekerja rumah dan memasak makan malam meskipun itu tidak akan pernah di sentuh oleh suaminya namun dia tetap melakukan itu berharap suatu saat suaminya mau mencicipi masakannya. "Mending mandi dulu deh sambil nunggu tuan Radit," kata Serena lalu berlalu ke kamar untuk membersihkan badannya tidak lama kemudian terdengar suara deru mobil yang masuk ke pekarangan rumah. Rena pun berlari membuka pintu depan. "Malam tuan, mau makan atau mandi dulu," tanya Rena tersenyum, namu orang yang di tanya tidak menjawabnya malah langsung berjalan menuju ke kamarnya. Rena yang melihat itupun menunduk kan kepalanya Setelah Radit benar-benar tidak keluar makan dari tadi Rena pun pergi menuju meja makan. "Ekhmmmmm," dehaman Radit membuat Rena kaget dan langsung berdiri dari meja makan. "Tuan Radit mau makan apa?" tanya Rena "Saya cuma mau bilang besok saya akan ke luar ko
Kedatangan Stella yang menjemputnya. Tidak lama kemudian Stella datang. "Heiii Rena," kata Stella. "Hai, ayo langsung berangkat saja," kata Rena lalu naik ke motor Stella. "Sudah siap, Baby," kata Stella terkekeh. "Sudah ayo," kata Rena. Tidak sampai beberapa menit di perjalanan kini mereka sudah sampai di tempat yang mereka janjikan. "Kamu pesan apa, Beb," tanya Stella. "Aku cappucino saja," jawab Rena. "Mbak capuccinonya dua, yah," kata Stella kepada pelayanan yang sudah berdiri di meja mereka. "Tunggu sebentar ya, Mbak," kata pelayan itu ramah. Setelah menunggu lima menit akhirnya pesanan mereka pun datang. "Silahkan mbak selamat menikmati," kata pelayan tadi. "Terimakasih, Mbak," kata Rena. "Ohhhh yah bagaimana kamu sudah ijin belum sama majikan kamu soal kompetisi," tanya Stella. "Sudah kata majikan aku dia senang banget mendengarnya," kata Rena. "Wah baik ban
Sudah dua bulan Rena dan Radit tidak bertemu. Rena dan Stella juga sudah memenangkan kompetisi di luar negeri. Radit juga sudah bertunangan dengan Bianca meskipun tidak banyak yang tahu hanya Arga dan orang tua Bianca yang tahu. Keluarga Bagaskara juga sudah dua bulan berada di Surabaya namun belum menemukan putri mereka yang hilang. Rena sering menginap di rumah mama Vivi dan Stella. "Rena gimana kalo hari ini kita jalan-jalan," kata Stella. "Stella, aku nggak bisa untuk hari ini soalnya perasaan aku nggak enak," kata Rena murung. "Kamu sakit Rena" tanya Stella khawatir. "Nggak Stella cuma nggak tau kayak akan ada terjadi sesuatu," kata Rena gelisah. "Ya sudah yuk kita pergi ke kafe seberapa jalan aja buat nenangin diri kamu, hari ini kafe di sana akan ada penyanyi loh tuh teman-teman kampus kita sudah pada ke sana semua," kata Stella sambil menunjuk ke arah kafe yang sedang ramai. "Kamu duluan aja ya aku ke toilet sebentar," ka
Di sebuah apartemen Radit dan Arga sedang santai di ruang tamu, mereka di kaget kan dengan berita yang yang muncul di TV Selamat pagi pamirsa hari ini kami akan mengabarkan sebuah berita kecelakaan di jakaJak tepatnya di depan kampus UG. Kecelakaan menyebabkan seorang mahasiswa bernama Serena Narayana hampir kehilangan nyawanya. Setelah berita itu muncul beberapa foto di tempat kejadian dan rincian kecelakaan tersebut hingga tentang keadaan Serena yang di bantu dengan alat rumah sakit. Melihat itu Radit secepat kilat berlari keluar dari apartemen dan Arga juga mengikutinya dari belakang. Radit dan Arga langsung menaiki jet pribadi Radit yang sudah terparkir di atap apartemen. Setelah 1 jam melakukan penerbangan kini jet Radit mendarat di atap rumah sakit tempat di mana Serena di rawat. "Mah, gimana keadaan Rena?" tanya Radit saat sudah sampai di ruang rawat Rena. "Rena koma, Dit, nggak tau kapan sadar," jawab Vivi menangis. "Ma
Setelah seminggu di rawat keadaan Rena sudah sehat dan hari ini di perbolehkan untuk pulang. Hubungannya dengan Radit pun sudah membaik, meskipun tidak ada pernyataan cinta di antara mereka. " Nanti jangan terlalu beraktivitas dulu" kata dokter memperingatkan Rena "Iya doker" kata Rena tersenyum " Kalo begitu kami permisi dulu" kata dokter itu lalu keluar ruangan " Ayo kita pulang" ajak Radit menggandeng tangan Rena " Iya kak" kata Rena malu Mereka pun keluar rumah sakit dan pulang ke rumah. Sesampai di rumah Rena kaget dengan apa yang ia lihat di depannya ada sepuluh orang berdiri menyambut kedatangan mereka " Kak mereka siapa" tanya Rena kepada Radit " Mereka pekerja di sini, jadi kamu nggak usah Bekerja lagi" kata Radit " Tapi aku masih bisa mengerjakannya sendiri kak" kata Rena nggak enak " Sudah kamu kan baru keluar rumah sakit, jadi jangan terlalu banyak beraktivitas" kata Radit " Terimakas
Hari ini Rena sedang jalan-jalan dengan mertuanya Vivi." Rena ayo kita ke panti asuhan, udah lama nih nggak ke sana lagi" kata Vivi yang masih berada di rumah Radit untuk beberapa hari sebelum Rena benar-benar sembuh karena dia sudah menganggap Rena sebagai putrinya sendiri" Iya mah, Rena sampe lupa lagi, Rena siap-siap dulu mah tunggu sebentar" kata Rena lalu berlari ke arah kamar" Jangan lari Rena lagian mama nggak buru-buru" kata Vivi yang kwartir melihat Rena berlari di tangga" Iya ma Rena hati-hati kok" kata RenaSetelah lima menit bersiap-siap akhirnya Rena turun dari tangga dan berjalan ke arah Vivi" Ayo mah Rena sudah nggak sabar pengen cari tau orang tua kandung Rena " kata Rena bersemangat dengan senyuman yang tidak lepas dari bibir tipisnya." Iya sayang nanti mama juga akan bantu cari informasi di panti yah, kan pemilik panti juga teman mama " kata Vivi yang memperhatikan raut senang dari wajah menantunya" Ter