Share
Bab 49: Generasi Terkuat
Bab terkait
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 50: Pilihan Kejam
Dalam sekejap, suara patah tulang menyapu pendengaran semua orang yang berada di loby hotel Zircon, yang pada saat bersamaan disusul lolongan menyedihkan Chad Culkin.Genzo Fernandez dan orang-orangnya, Sarah Clarke, Denis Tiger dan para petugas keamanan Hotel Zircon, serta semua orang yang berada di loby hotel, menatap pemandangan yang baru saja terjadi dengan wajah tercengang, sulit untuk mempercayai kenyataan.Semua mata tertuju ke bawah, hanya untuk mendapati Chad Culkin tengah meringkuk di lantai dalam kondisi Tragis.Tulang lengannya yang sekeras baja, yang sebelum ini ia gunakan untuk memukul lantai hotel hingga berlubang, kini telah remuk hanya dengan satu kali beradu tinju dengan Tristan.Genzo Fernandez melirik Tristan dengan perasaan ngeri, dia menelan ludah dengan susah payah. Chad Culkin adalah kartu As yang ia bawa untuk menaklukkan Kota Fuji, tapi sekarang sudah dihancurkan.Kepercayaan diri Genzo Fernandez ikut hancur, sepertinya ambisi untuk memonopoli perbisnisan di P
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 51: Produk Sampah
Perkataan Tristan membuat Genzo Fernandez menggigil, dia merasakan seperti adanya hawa dingin yang menyelimuti tubuhnya, hingga membuatnya kesulitan bernapas.Dia sudah berumur hampir setengah abad, saat masih membangun dominasinya di Provinsi Apollon, dia sudah terlalu sering mendengarkan ancaman dari lawan-lawan yang berhasil ditaklukkan, dan dia hanya mengabaikan saja.Namun, ancaman Tristan terasa sangat berbeda, ia memiliki firasat ancaman itu akan terbukti, dan sekarang hanya tinggal menunggu waktu saja.Genzo Fernandez berdiri dengan bimbang. Satu sisi dia takut pada ancaman Tristan, tapi di sisi lainnya dia juga tidak berani menerima tawaran Tristan di depan Chad Culkin.Chad Culkin adalah orang yang dia bayar untuk membantunya menaklukkan Kota Fuji, malam ini bernasib sial karena harus bertemu dengan lawan yang lebih tangguh.Chad Culkin menjadi korban, lengannya remuk, jadi sudah pasti akan menempatkan Tristan sebagai musuh nomor satu. Jika saat ini Genzo Fernandez menerima t
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 52: Kemarahan Denis Tiger
Begitu mendengar seruan wanita berkacamata itu, suasana di dalam ballroom menjadi heboh dalam sekejap.Beberapa pimpinan perusahaan langsung berdiri, masing-masing dari mereka melihat ke arah Tristan dengan ekspresi ketidak-puasan dan penolakan."Kesepakatan yang kamu tawarkan sangat konyol! Mari ambil satu contoh, Stanford Group dari ibukota adalah perusahaan kosmetik terbesar di Negara Dentalusia, produk-produk yang mereka keluarkan selalu menjadi brand kosmetik terlaris nomor satu. Jika mereka datang untuk menawarkan kerja sama antar perusahaan, mereka tidak akan berani menawarkan keuntungan 50 persen untuk semua orang.""Sedangkan kamu, tidak memiliki rekam jejak apa pun, tapi berani menginginkan keuntungan 50 persen untuk diri sendiri. Apakah kamu waras?"Yang berkata adalah Marco Fisher, direktur utama Fisher Company.Di Kota Fuji, Fisher Company adalah produsen produk kecantikan dan obat-obatan paling yang berkembang saat ini. Meski ekuitas perusahaannya tidak sebesar Loreng Gro
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 53: Kenapa Ingin Bergabung?
Perasaan Hendra Ricci bercampur-aduk, marah, kesal dan juga takut.Denis Tiger, selain merupakan seorang taipan kaya raya yang memiliki pengaruh besar di Kota Fuji, dia juga merupakan seorang master bela diri, kemampuan bertarungnya bahkan terkenal sampai ke seluruh penjuru Provinsi River.Untuk ukuran pria muda yang belum lama terjun ke dunia bisnis, Hendra Ricci tentu saja tidak berani melawan senioritas Denis Tiger. Jadi dia hanya bisa melampiaskan kekesalan dengan kata-kata, dan mencoba mengandalkan nama ayahnya.Namun, sepertinya nama besar Herman Ricci sama sekali tidak mempengaruhi Denis Tiger, dia malah berdecih sinis."Hendra, biar aku beri tahu, bahkan jika ayahmu si Herman tua itu ada di sini dan dia berani bicara tidak sopan pada Tuan Graham, aku tetap akan berbuat kejam padanya!""Saat kamu pulang nanti, sampaikan pesanku pada ayahmu, mulai saat ini, Loreng Group tidak memiliki kerja sama apa pun lagi dengan Ricci's Corp!"Seusai berkata tegas pada Hendra Ricci, Denis Tige
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 54: Kau Pasti Berakhir di Ranjangku
Tristan membalikkan kata-kata yang keluar dari mulut mereka sendiri, membuat Evelyn Floryn dan yang lainnya menundukkan malu. Mereka tidak tahu bagaimana harus menjelaskan."Kamu, bukankah sebelum ini aku berkata silakan coba terlebih dulu manfaat body lotion Shine Nature, baru memutuskan? Sayangnya kamu langsung membuat penilaian buruk dan dengan tegas menolaknya. Orang sepertimu suka memandang sesuatu dari satu sisi saja, ingin bergabung dalam proyek ini? Kamu tidak layak!"Perkataan Tristan tidak keras, bahkan terkesan agak santai, tapi terasa sangat pedas dan menusuk bagi Evelyn Floryn.Selanjutnya Tristan menoleh ke arah Marco Fisher. "Kamu tadi membandingkan aku dengan Stanford Group, jadi mengapa kamu tidak mendatangi perusahaan itu dan mengajukan kerja sama?"Tristan satu per satu menolak mereka yang sebelum ini meragukan mutu produk Shine Nature. Bukan karena Tristan tidak pemaaf ataupun tidak ingin memberi kesempatan, tapi karena Tristan tidak melihat adanya ketulusan di mata
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 55: Kamu Ingin Dikirim ke Rumah Sakit?
Gerry Nael menoleh ke belakang, hanya untuk melihat Tristan dengan kedua tangannya berada di dalam saku jaket, berjalan selangkah demi selangkah mendekati mejanya.Dengan gerakan yang agak sempoyongan karena terlalu banyak meneguk alkohol, Gerry Nael segera berdiri untuk menyambut Tristan. Dia tersenyum lebar, memperlakukan Tristan seperti teman akrab."David kebetulan kamu datang, ayo, silakan duduk dan minum, aku akan bersulang untukmu!" Meskipun Gerry Nael memperlihatkan sikap ramah, tapi sebenarnya dia sedang mencemooh di dalam hatinya.Mendengar basa-basi Gerry Nael, sudut bibir Tristan berkedut secara alami. Kecoa busuk semacam ini, mana layak untuk bersulang dengannya!"Tidak perlu banyak bicara, tadi kamu bilang walaupun ada seribu David Graham di dunia ini, tetap tidak akan bisa menghalangimu, benar begitu? Sekarang aku sudah berdiri di sini, apa kamu berani mengatakannya lagi?"Suara Tristan tidak keras, tapi terdengar dingin dan menakutkan. Gerry Nael bahkan sedikit gemetar
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 56: Aku Harus Pergi
"Ka-kamu adalah Tuan Graham?"Seperti disambar petir, tubuh Thomas Addison langsung gemetaran.Hanya dengan mendengar Tristan mengakui dirinya adalah orang yang mengirim landak kuning ke rumah sakit, sudah cukup bagi Thomas Addison untuk mengenali siapa pria di hadapannya ini."Tuan Graham, Thomas bersalah tidak langsung mengenalimu, mohon Tuan sudi memaafkan ...."Suara Thomas Addison bergetar, dia segera berlutut memohon maaf. Pada saat ini, yang dia pikirkan hanya satu, yaitu berusaha sebaik mungkin agar Tristan tidak tersinggung.Menghadapi eksistensi seperti Tristan, dia tidak memiliki keberanian sama sekali. Jangankan dia ataupun ayahnya, bahkan Denis Tiger yang satu tindakannya bisa membuat Kota Fuji berguncang, dibuat tunduk oleh Tristan.Melihat Thomas Addison berlutut seperti orang bodoh, Gerry Nael menjadi bingung sekaligus marah."Kakak Sepupu, apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu berlutut? Dia memang bermarga Graham, tapi dia adalah pria idiot yang menjadi menantu di kelua
Lelaki Tak Terkalahkan Bab 57: Pertama dan Terakhir
Alea tentu saja tidak mengerti apa yang dimaksud Tristan dengan tempat berbahaya, atau mungkin dia memang tidak mau mengerti.Bagi Alea, tidak ada kata bahaya selama itu mereka lewati bersama.Alea menatap Tristan dengan nelangsa, entah mengapa semenjak suaminya ini kembali dari koma dan ditambah dengan segala perubahan positifnya, Alea merasakan seperti adanya tembok tak kasat mata yang menjadi pembatas di antara keduanya.Semakin Alea melihat perkembangan Tristan, semakin pula ia merasa tertinggal jauh di belakang."David apa bagimu aku ini adalah beban? Apa sekarang ini kamu sedang berusaha menjauhi aku secara perlahan-lahan?''Tristan menoleh ke samping, hanya untuk melihat ekspresi sendu di wajah Alea. Sedikit banyak Tristan dapat menyadari jika saat ini Alea sedang tidak percaya diri, mungkin itu dikarenakan melihat perubahan luar biasa yang terjadi pada diri Tristan."Alea, kamu ini bicara apa? Tidak peduli sejauh mana pun aku melangkah, kamu tetap akan menjadi orang yang sangat
Bab terbaru
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 121: Tamu Tengah Malam
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 120: Bersedia Melakukan Apa Saja
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 119: Untuk Membuat Perhitungan
- Lelaki Tak Terkalahkan Ban 118: Harus Diberi Pelajaran!
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 117: Bisakah Kalian Percaya?
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 116: Menyusul ke Kota Fuji
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 115: Tidak Bisa Kabur
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 114: Teknik Penukar Jiwa
- Lelaki Tak Terkalahkan Bab 113: Ini yang Sebenarnya
