Share

Bab 446

Kondisi Lilian memburuk esok paginya. Teman sekamar yang membangunkannya membawa Lilian ke rumah sakit.

Lilian merasa lebih baik setelah mendapatkan perawatan. Tetapi dia tidak menyangka akan bertemu Gerald di tempat itu.

"Temanku dirawat di rumah sakit ini. Aku mau membelikan bubur untuknya," jawab Gerald sambil tersenyum.

"Gerald? Oh, ini Gerald teman sekelasmu yang selalu disuruh-suruh itu?" tanya salah seorang teman Lilian sambil memandang Gerald jijik.

"Quilla! Apa yang kamu bicarakan?" ujar Lilian merasa malu.

"Apa? Ini orangnya, kan? Lihat saja sekarang juga dia sedang melaksanakan perintah. Dia tadi bilang mau mengambilkan bubur untuk seseorang, kan?" ujar Quilla nyinyir.

Wajah Lilian berubah antara merah dan pucat, dia tidak tahu harus bersikap.

Quilla memang seperti itu. Selama Lilian mengenalnya, dia selalu blak-blakan. Bisa dibilang, Quilla jauh lebih tidak berperasaan dibanding Lilian, meskipun memang Lilian yang menceritakan itu semua pada Quilla sebelumnya.

Hal itu kare
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status