Share

Bab 18

Lima menit kemudian, dua anak buah Codet menggiring Falisha keluar. Gallen memindai sekujur tubuh adiknya di bawah temaram sisa-sisa mentari senja. Rambut Falisha awut-awutan. Beberapa luka lebam membekas pada kulit lengannya yang putih mulus.

Gallen menekan amarah di dada. Semakin dekat jarak Falisha dengan dirinya, kian jelas jejak kekejaman Codet di matanya. Giginya mengerit. Dalam hati ia bersumpah akan mencabut nyawa Codet dan anak buahnya jika para bajingan itu berani merusak masa depan adiknya.

Gallen menaruh koper di lantai, lalu mundur beberapa langkah. Matanya awas mengikuti setiap gerakan anak buah Codet yang membawa Falisha.

Begitu Falisha dan koper berdiri sejajar, Gallen dan Codet serentak bergerak maju. Masing-masing mengambil apa yang seharusnya menjadi milik mereka.

Gallen menuntun Falisha menuju motor. “Apa mereka menyakitimu?”

Falisha menggeleng. Tubuhnya masih gemetar. Sisa-sisa ketakutan akan mendapat perlakuan tak senonoh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zaenal Abidom Abidom
teryata Gallen orang yg hebat sedang menunggu cerita selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status