Share

Bab 38

Jam istirahat pun tiba. Maryam mengikuti bu Herlina ke ruang guru untuk membahas perbuatannya yang memalsukan nilaiku. Kupandang gadis berkuncir dua yang berjalan mengekori bu Herlina sambil tersenyum miring. 'Mampus kamu, Maryam.'

Setelah sosok kedua perempuan itu lenyap di balik pintu, aku mengalihkan pandanganku ke ranselku. Kukeluarkan sebuah kotak makan berwarna ungu dari dalam ranselku dan memakan bekalku dengan lahap.

Saat aku sedang memakan bekalku, tiba-tiba seorang guru memasuki ruangan ini. Guru tersebut adalah pak Yeremia. Dia bercelingak-celinguk, seperti mencari seseorang. Kemudian, mata kami pun saling bertemu.

"Freya, dimana Celestine dan kawan-kawannya?" tanya pak Yeremia kepadaku karena hanya ada aku seorang diri di dalam ruangan ini.

"Sepertinya mereka lagi di kantin, Pak; kalau Maryam mungkin masih di ruang guru," jawabku.

Pak Yeremia ber oh ria dan membalasku. "Kalau mereka sudah kembali, beri tahu mereka ke ruangan saya, ya."<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status