Share

Bab XXII : Babak Baru Penyelidikan

Langkah kaki Fadjar gontai saat dirinya berdiri di depan bangunan kosong dengan pintu besar bergembok. Toko Jepang Banzai rupanya sudah tutup selama seminggu. Sungguh menjadi kenyataan yang sulit untuk diterima. Mungkin akan lebih gampang mengakui jika memang sejak dahulu kala, toko Jepang ini tidak pernah ada.

“Ti….dak mungkin,” Betapa terkejutnya Fadjar atas fakta yang tersaji di hadapannya. Toko Banzai tutup, bukan sementara waktu, melainkan untuk selamanya.

Tak ada lagi pembeli yang saling bercengkrama satu sama lain di depan pintu toko. Berlalu sudah pemandangan bagaimana para pelanggan pribumi, berdarah peranakan, maupun keturunan Eropa saling berinteraksi mengenai pembelian perabot rumah tangga. Tentara-tentara pribumi, maupun Hindia Belanda, berikut dengan para pegawai negeri sipil tak lagi dapat mencuci seragam di binatu yang juga disediakan oleh toko Banzai ini. Poernomo yakin, banyak orang yang kehilangan dengan keberadaan toko ini.

Melihat tidak adanya kehidupan sekecil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status