Share

Bab XXIII : Pendosa yang Tak Berdosa

Banyak kata terlontar.

Banyak jalan diarahkan.

Aku hanya menunduk dan menemukan bayanganku di daratan.

Bahagia dapat berdiri tanpa sandaran.

Kata didengar telinga.

Jalan dilampaui kaki.

Namun, suka-suka hati dan pikirku ingin mendengar dan melampaui yang mana.

***

Untuk kedua kawanku bernama mata....

Janganlah kau sebegitu percayanya dengan apa yang kau lihat!

Tempat-tempat itu....

Kota-kota itu....

Bagaimana jika hanya fatamorgana?

Tak masalah jika kebangkitanmu tidak sempurna dan penuh goyah.

Daripada kau terus terperosok di titik itu.

Dunia ini penuh gravitasi.

Jatuh itu ke bawah.

Penangkalnya hanya....

Bangkit!

Karena bayanganmu di bawah kaki sana berharap kau ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status