Share

Bab 46

Penulis: Langit Berawan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-20 06:34:22

Tok tok tok! Aizar mengetuk daun pintu kamar adiknya beberapa kali, tidak lama kemudian daun pintu pun terbuka. Dari balik pintu tersembul wajah seorang gadis bermata sipit dan berdagu tirus seiring suara musik terdengar nyaring dari dalam kamar.

Melihat kehadiran Aizar, Debby tampak terkejut, apalagi saat melihat Aizar datang untuk mengantar sarapan.

“Pagi, Deb... baru bangun tidur ya? Ini aku bawa sarapanmu,” ucap Aizar menyapa adiknya dengan akrab. Sebaliknya Debby malah meresponsnya dengan ketus.

“Ngapain sih pakai bawain makananku segala? Memang Bik Nunuk kemana?” tegas Debby dengan wajah cemberut.

“Nggak baik pagi-pagi sudah marah-marah, nanti cepat tua lho, Deb,” ucap Aizar malah mencandai adiknya.

“Kamu belum jawab pertanyaanku, kenapa bukan Bik Nunuk yang mengantar sarapanku?” tegas Debby lagi.

“Iya nanti aku jawab, tapi mau ditaruh mana makanan ini, lama-lama terasa berat aku memegangnya terus,” ujar Aizar coba mengelak pertanyaan Debby.

“Biar sini aku pegang, kamu jangan ma
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 60

    Di dalam gazebo Aizar mulai termenung mengingat pengalaman menyenangkan hari ini, ia berkenalan dengan dua orang gadis sekaligus, Furi dan Irene. Keduanya memiliki wajah yang cantik, tak ia pungkiri telah membuatnya jatuh hati. Tapi, jika harus memilih, sudah pasti Furi akan menjadi pilihannya karena lebih memiliki daya tarik, karena ia berbeda dari semua wanita yang pernah dia temui.“Seandainya Furi sudah punya pacar, aku akan tetap berusaha membuatnya mencintaiku dengan cara menjadi sahabatnya,” pikir Aizar sambil melamun dan merasakan ada rasa rindu pada Furi.Setelah merasa benar-benar mengantuk, Aizar kembali ke kamar. Ia langsung membuka pakaian, hanya mengenakan boxer berwarna putih, lalu merebahkan tubuh di atas kasur yang empuk. Baru saja memejamkan mata, tiba-tiba Aizar tercium aroma bunga mawar di dalam kamar. Pandangan Aizar menatap sekeliling ruangan, tetapi tidak ada setangkai bunga pun yang ditemukan. Detik itu, ia teringat wanita yang mendatanginya dalam mimpi. Apak

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 59

    “Apa rencanamu setelah dari sini? Apa kamu mau aku antar ke tempat lain?” tanya Irene setelah cukup lama bersama Aizar ngobrol berduaan di alun-alun kota.“Sudah malam, lebih baik aku langsung pulang. Biar nanti aku naik taksi saja,” jelas Aizar.“Kenapa harus naik taksi? Aku bisa mengantarmu sampai ke rumah kok,” jelas Irene merasa keberatan.“Jangan, nanti aku merepotkanmu. Lagipula, rumahku lumayan jauh dari sini,” tegas Aizar coba menolak keinginan Irene.“Aku pernah kok ke rumah kamu, jadi aku sudah tahu jalan menuju ke sana. Sudahlah biar aku antar saja,” pinta Irene bersikeras.Aizar pun tidak bisa menolak keinginan Irene walaupun di dalam hati tiba-tiba timbul rasa khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada diri gadis itu.Sementara Debby bergegas pulang ke rumah setelah memastikan kedua orang suruhannya melakukan pekerjaannya dengan baik. Sesampainya Debby di rumah, Cempaka yang sedang menonton TV, langsung menanyakan keberadaan Aizar. Debby pun menjelaskan kalau kakaknya itu

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 58

    “Aku sedang mengagumi bulu mata kakakmu yang panjang dan lentik itu, Deb,” ujar Irene mencari alasan. Aizar hanya tersenyum mendengarnya.“Awalnya dari mata, nanti turun ke hati lho...,” balas Debby kembali duduk semeja bersama mereka. “Tapi, nggak apa-apa sih kalau kamu jadian sama kakakku, Ren. Setidaknya aku tidak perlu repot-repot lagi menemaninya keluar,” tambahnya pada Irene.Aizar hanya menggeleng kepala sambil memandang ke arah Debby untuk menunjukan kalau dia keberatan dengan perkataan adiknya itu.Irene merasa senang sekali mendapat kepercayaan dari Debby. Aizar pun sebenarnya merasa tidak keberatan, hanya saja ia kurang suka dengan sikap Debby yang kurang respect padanya di depan orang lain.Saat pesanan makan mereka datang, Aizar yang memesan steak tidak tahu cara makan dengan pisau dan garpu. Debby tampak cuek melihat Aizar kebingungan, tapi Irene dengan sigap mengajari Aizar cara memakan daging sapi beserta kentang goreng dan sayuran.“Ciee... sepertinya langsung cocok,

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 57

    “Hei, Ren... sudah lama kamu sampai?” sapa Debby pada gadis itu.“Lumayan, sudah 15 menitan,” jawab gadis yang rambutnya diberi hair light pirang itu.“Ini kenalin kakakku,” ucap Debby memperkenalkan Aizar padanya.Aizar pun menyalami gadis itu sambil memperkenalkan namanya, demikian pula gadis itu menyebutkan kalau namanya Irene, teman kuliah Debby.“Kok kamu baru cerita kalau punya kakak ganteng, Deb?” ujar Irene saat mereka sudah duduk bersama.“Iya, dia baru pulang dari tugasnya setelah belasan tahun,” jawab Debby sekenanya.“Lho, emang Kak Aizar kerja di mana? Kok lama banget baru pulang?” tanya Irene merasa heran.“Aku sebenarnya...” ucap Aizar terhenti.“Dia bekerja di kehutanan, jauh di pelosok...” potong Debby menjelaskan. Aizar hanya mengangguk mengiyakan ucapan adiknya karena tidak tahu harus menjawab apa.“Berarti sekarang Kakak tinggal di sini, kan? Nggak pergi lagi ke tempat kerjanya?” tanya Irene.Aizar pun mengiyakan kembali pertanyaan gadis di depannya yang makin la

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 56

    Cempaka merasa gembira melihat Aizar mulai bisa mengambil hati adiknya dalam waku singkat, padahal Debby memiliki watak keras yang tidak mudah didekati orang baru. Ia semakin yakin kehadiran Aizar akan membawa kebahagiaan dalam keluarganya.“Kalian berdua akan pergi kemana, sih, kok Mama nggak diajak?” tanya Cempaka melihat Aizar dan Debby sudah siap-siap untuk keluar rumah.“Kemarin aku sudah keluar sama Mama, sekarang giliran aku keluar sama Debby, aku mau minta ditraktir makan dan belanja sama dia, Mah,” jawab Aizar beralasan.“Enak aja... kamu yang ngajak aku jalan, berarti kamu yang bayarin aku,” bantah Debby sambil memasang wajah cemberut.“Iya, tenang saja... aku yang traktir,” balas Aizar.“Memangnya kamu punya duit, Nak?” tanya Cempaka coba memastikan.“Hari ini kan aku menemani kakek meeting ke pusat kota, Mah, jadi Kakek memberiku uang,”jelas Aizar beralasan.“Tidak heran namanya juga cucu kesayangan, baru mengantar meeting saja sudah dapat bayaran,” ujar Debby menyindir Ai

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 55

    “Dimana kamu belajar menjadi pawang burung?” tanya Furi merasa penasaran pada kemampuan Aizar.“Kan sudah aku bilang, aku bukan pawang burung, tapi aku berteman dengan burung-burung,” jelas Aizar sambil tersenyum.“Kamu pikir kamu Tarzan bisa berteman denga hewan? Ada-ada saja sih alasanmu,” ujar Furi tidak mempercayai ucapan Aizar.Belum sempat Aizar memberi penjelasan, tiba-tiba seorang mekanik mobil dari bengkel datang untuk memperbaiki mobil Furi yang mogok. Keduanya pun segera menghampiri lelaki itu, lalu Furi menjelaskan masalah kampas kopling mobilnya yang bermasalah.“Baik, Bu, saya akan menggantinya dengan yang baru,” ucap lelaki itu yang sudah membawa semua peralatan di dalam mobil yang dibawanya.“Lama tidak, Pak?” tanya Furi coba memastikan.“Kurang lebih butuh waktu 1 jam,” jelas si mekanik itu.Menyadari hal itu, Aizar pun berinisiatif mengajak Furi untuk menunggu di sebuah kedai makan yang tampak ada di seberang jalan. “Aku mau saja, tapi... aku tidak biasa nyeberang j

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status