Share

Menjadi Aib Bagi Suami CEO-ku

Pria yang belum diketahui namanya itu pergi menjauh dari tempat tidur. Dia membuka lemari besar yang ada di kamar. 

Pria itu menunjukkan sesuatu ke Lisa. Kemudian dia berkata, "Ini buktinya kalau kita sudah menikah."

"Buku nikah itu palsu! Aku aja gak kenal dengan kamu!"

Lisa yang ketakutan kembali melempar bantal. Bantal itu mengenai tangan kanan si pria. Buku nikah yang dipegangnya jatuh ke lantai.

Pria itu mendekati Lisa, "Kamu mabuk atau bagaimana? Aku Ervin, suami kamu dan semalam adalah hari pernikahan kita, Sayang."

Lisa masih tidak bisa mengerti dengan situasi yang ada. Lisa pernah menonton film tentang seseorang menikah di sebuah kapel di Las Vegas. Film tersebut juga menceritakan bahwa yang menikah kilat di sana dalam keadaan mabuk. 

Apa mungkin Lisa dan Ervin menikah kilat saat dirinya mabuk? Eh, tapi hal itu tidak mungkin karena mereka berada di Indonesia.

"Emangnya di Indonesia bisa nikah kilat kayak di Las Vegas? Eh, berarti kamu ngambil kesempatan sewaktu aku mabuk!" kata Lisa.

"Nikah kilat? Mabuk? Kamu ngomong apa?"

"Terus, kalau bukan gitu. Gimana kita menikah?"

Ervin hendak duduk di tempat tidur, tapi Lisa melarang. Lisa menyuruh Ervin menceritakan semuanya dari bangku. Ervin setuju dan dia pun mulai menceritakan kisah cinta mereka.

Mereka berdua sudah pacaran sejak SMA dan memutuskan menikah 5 tahun setelah lulus. 

"Apa? Kita pacaran sejak SMA? Aku aja jomblo dari lahir. Aku mau tanya, berapa umurku sekarang?" tanya Lisa.

"Umur kamu 23 tahun, Sayang."

Lisa bertanya-tanya, apakah dia pergi ke masa depan? Akan tetapi, itu tidak mungkin karena dia tidak pernah pacaran dengan Ervin. Jangankan pacaran, dia juga tidak pernah kenal dengan pria itu.  

"Kamu mau tanya apa lagi, Sayang? Udah, gak usah akting deh. Terus, kenapa kamu melihat ke arah handukku? Kamu ngintip punyaku? Mau mulai main?" Ervin menggoda istrinya.

Wajah Lisa memerah dan dia langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Ervin pun tertawa melihat tingkah istrinya.

"Kalau gitu, aku mulai, ya?" lanjut Ervin menggoda.

"Jangan! Semalam kan kita udah melakukan itu, ma ... masih sakit!"

"Hahaha, kamu beneran aneh. Semalam kita gak ngelakuin apa-apa. Kamu kan yang nyuruh aku buat menundanya. Walaupun aku pengen, tapi kalau kamu nolak dan mau melakukannya saat bulan madu. Aku mah oke aja."

Ervin mengambil baju dari lemari dan mengenakannya tepat di depan Lisa. Lisa hanya bisa menutup matanya. Gadis itu berharap bisa segera bangun. 

Hanya itu yang masuk akal. Semalam Lisa membayangkan punya suami seorang CEO tampan dan sekarang pasti dirinya sedang bermimpi. 

'Bangun ... bangun ... ayo bangun dong. Eh, tapi aku kok tutup mata, ya? Ah, gak ... gak boleh. Masa pikiranku kotor banget. Lupain aja deh. Sebentar lagi aku bakalan bangun,' itu adalah gejolak di batin Lisa.

Sebuah sentuhan lembut menyentuh dahi Lisa membuat gadis itu membuka matanya. Lisa sangat terkejut karena baru kali ini dia dicium. Ervin pun melanjutkan ciumannya di bibir istrinya.

"Nah, Sayang. Kamu mau bulan madunya kapan? Minggu depan?" tanya Ervin setelah mencium Lisa.

"Hah? Kok aku belum bangun? Ini masih mimpi?"

Mata wanita itu melotot dan menampar-nampar pipinya. Kata-kata Lisa membuat Ervin semakin bertanya-tanya. Apa sebenarnya yang sedang istrinya perbuat? 

"Ini bukan mimpi dan ini nyata. Aku adalah suami kamu dan sangat-sangat cinta dengan kamu." Ervin mencubit pipi istrinya.

Ervin melanjutkan perkataannya, "Mau ke dokter? Mungkin kamu amnesia atau apa gitu? Sebelum berangkat, kita sarapan dulu. Aku udah lapar banget nih."

Lisa pun mengikuti Ervin dan sesampainya di ruang makan, Lisa sampai menitikan air matanya. Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa melihat nasi dan lauk yang sangat lengkap. Ada ikan, ayam, dan rendang. 

'Siapa yang makan rendang untuk sarapan? Ah, itu gak usah dipikirkan. Mending sekarang aku makan aja. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?' ucap batin Lisa yang perutnya menggelar konser GTS.

Melihat Lisa yang makan dengan lahap, Ervin sangat bahagia.

"Ini makanan sisa dari resepsi pernikahan kita. Jadi, kalau basi gak masalah, kan?" kata Ervin.

Lisa tidak menghiraukan kata-kata candaan yang dilontarkan oleh orang yang mengaku sebagai suaminya. Dia terus makan dengan lahap sampai tambah 5 piring. Ervin menggeleng-geleng kepala melihat betapa rakusnya Lisa.

"Ternyata memang benar, sifat asli pasangan bisa dilihat setelah kita nikah." Ervin tertawa ngakak saat mengatakan itu.

Lisa tersenyum malu mendengar perkataan 'suaminya' yang sedang tertawa puas. Wanita itu bertambah malu karena mengeluarkan sendawa dan suara sendawanya sangat kuat. Ervin pun semakin semangat menertawainya.

Selesai makan, Ervin kembali mencium kening Lisa dan setelah itu dia pamitan pergi kerja. 

Mendengar suara mobil yang menjauh, Lisa bertanya ke seorang pembantu yang ada di sana mengenai pekerjaan yang dimiliki oleh Ervin. 

"Apa?!"

Sepertinya Lisa sangat sering terkejut. Begitu juga dengan saat ini. Dirinya terkejut setelah mengetahui suaminya adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal di Indonesia.

Perusahaannya bergerak di bidang rokok. Mengingat jumlah perokok sangat banyak di Indonesia maka tak heran perusahaannya sangat sukses.

Selain itu, perusahaannya juga memiliki banyak anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. 

Lisa teringat dengan HP yang ada di kamar. Dia pun bergegas mengambil HP tersebut untuk melihat isinya. Banyak foto dan video yang menunjukkan hubungan mereka dari SMA. Ada juga foto dan video saat mereka menikah.

Sangat menyenangkan sekali kehidupannya dan Lisa iri terhadap Lisa. HP itu berdering dan ada chat yang masuk dari Ervin. Isi chat-nya adalah,

'Lisa berhenti bercandanya ya, Sayang. Apa jangan-jangan kamu sedang buat video prank untuk akun mootube kamu?'

Lisa tidak membalas chat Ervin. Dia langsung membuka aplikasi mootobe. Banyak sekali notifikasi dari channel Mootobe miliknya. 

Isinya penuh pujian atas konten-konten yang diunggah olehnya. Banyak yang berterima kasih karena video-videonya sangat bermanfaat serta membuat banyak orang jadi PD. Lisa sangat heran, sejak kapan dia punya channel mootobe?

Ada lagi chat yang masuk dari Ervin yang isinya,

'Sayang, aku gak marah kalau kamu memang buat video prank. Ini malah semakin bagus. Dengan penonton videomu yang banyak. Kita bisa mempromosikan barang-barang dari perusahaan dan anak perusahaan di channel kamu.'

Daripada pikirannya tidak tenang karena pusing dengan semua ini. Lisa memutuskan untuk membuat video baru untuk mengisi channel mootobe-nya. Dia pun berusaha semaksimal mungkin agar hasilnya sangat bagus. 

"Oke, aku udah berusaha dan tinggal unggah videonya deh."

Baru 5 menit diunggah, notifikasi dari akunnya langsung banyak. Selain notifikasi jumlah like, notifikasi komenlah yang paling banyak muncul.

Awalnya Lisa senyum dengan percaya diri. Namun, senyum itu berubah 180 derajat karena komen cacian dan hinaan yang diberi oleh netizen.

Sedih sekali membaca komen mereka. Tidak sanggup rasanya membaca komen-komen yang lain. Lisa pun menghapus video tersebut. Akan tetapi, banyak netizen yang sudah mengunggah ulang videonya ke mootobe, fakebook, wingstagram, tiktiko, dll.

Bahkan, ada satu situs media yang menjadikan dirinya dan Ervin sebagai artikel berita. Setelah artikel itu terbit, banyak media yang juga ikutan menulis artikel dengan isi yang hampir sama.

Isi artikelnya hanya 2 paragraf saja dan selebihnya diisi oleh iklan. Mau baca beritanya secara penuh? Klik link selanjutnya yang jumlahnya bisa 100. 

Lisa pun sangat ketakutan sekali. Ervin, suaminya sendiri juga mempertanyakan tentang video tersebut. Saham perusahaannya anjlok sangat tajam. Citra Ervin juga tercoreng dan dia dikejar-kejar oleh wartawan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status