Share

Bulan Madu di Prancis

Ervin pun harus rela membatalkan semua meeting di perusahaannya. Suami Lisa itu langsung pulang ke rumah untuk menemui istrinya.

Sesampainya di rumah, Ervin langsung meminta penjelasan dari Lisa. Dengan isak tangis, Lisa menjelaskan semuanya.

"Ini salahku, masa aku bisa ---"

Ervin memeluk istrinya agar bisa tenang, "Hari ini juga kita ke Prancis untuk menenangkan suasana dan sekaligus bulan madu."

Ervin pun bergegas ke bandara dan mereka berdua naik jet pribadi. Setelah 17 jam perjalanan yang melelahkan, akhirnya mereka sampai ke kota yang disebut kota paling romantis di dunia.

Sangat aneh, awalnya Lisa sangat tidak gelisah. Namun, rencana yang dikatakan oleh Ervin benar-benar dapat membuatnya tenang. Lisa memang merasa bodoh karena tidak kepikiran tentang cara yang jelas-jelas sangat mudah. Ya, cara untuk mengklarifikasi skandal video di akun mootobe-nya.

Ervin tersenyum melihat berita tentang dirinya yang masih heboh di Indonesia. Media berita pun sudah mengetahui bahwa Ervin melarikan diri dari Indonesia. 

"Haha, kesalahan Lisa bisa sangat menguntungkan perusahaan. Meski tidak terencana, kamu mau hadiah apa?" kata Ervin.

Lisa memegang perutnya, "Makanan, aku lapar banget!"

Ervin menggandeng tangan istrinya dan membawa pasangannya itu ke salah satu restoran mewah. Pasangan suami istri itu memesan coq au vin dan foie gras.

Selesai makan mereka memutuskan untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di Paris. Waktu masih sore dan Museum Louvre adalah tujuan pertama.

Sewaktu orang tuanya masih kaya, Lisa pernah ke Paris. Akan tetapi, dia tidak pernah ke Museum Louvre. Baginya museum adalah tempat yang membosankan dan tidak cocok bagi anak muda.

Lisa hanya sempat melihat Piramida kaca saja. Waktu itu pun dia hanya melihat sekilas karena asyik dengan temannya. Lisa dan teman-temannya sibuk melihat bule-bule yang masuk standar yang mereka suka.

Saat melihat dari dekat, Lisa baru menyadari bahwa bangunan itu lumayan indah. Ervin memegang tangan Lisa. Pasangan yang sedang bulan madu itu mematung selama 5 menit memandangi piramida-nya.

Sesekali mereka melirik ke satu sama lain, tapi saat mata mereka bertemu. Ervin langsung mencium bibir istrinya. Dia tidak peduli dengan kondisi di sekitar. Lagipula, hal itu sudah biasa di Eropa.

Pasangan yang sedang dimabuk asmara itu masuk ke dalam museum. Selama 2 jam, mereka melihat-lihat lukisan luar biasa indah yang ada di sana. Karya-karya dari seniman jenius yang membuat Lisa merasa diberkati setelah melihat keindahannya.

Sangat menakjubkan melihat lukisan yang ada di langit-langit gedung. Lukisan-lukisan yang tertempel di dinding juga sangat memanjakan mata. Salah satu lukisan yang paling populer di museum ini adalah lukisan Monalisa.

"Lucu ya, Lisa melihat Monalisa. Jangan-jangan kamu reinkarnasinya lagi?" ucap Ervin.

"Oke, aku bakalan potong alis biar mirip kayak dia. Emang kamu masih doyan?"

"Bagus, kamu bisa lihat setan nanti."

Lisa menarik dasi Ervin, "Kamu setan-nya."

Lisa melepas dasi Ervin. Pria yang menjadi suaminya itu mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa.

"Cium dong, kamu kan udah agresif narik-narik dasiku. Masa gak minta maaf. Aku maafin kalau kamu cium."

Lisa mencium pipi Ervin. Suami Lisa ingin mencium bibir istrinya. Akan tetapi, ada segerombolan anak dari Indonesia yang melihat mereka. Anak-anak itu pun sibuk menceritakan kejadian yang mereka lihat ke orang tua mereka.

Ervin dan Lisa pun melihat lukisan lain. Pasangan ini tidak mau mendengar omelan dari segerombolan orang di sebelah mereka. 

Lisa dan Ervin tidak mungkin melihat semua karya yang ada. Butuh waktu selama 100 hari untuk melihat semuanya, itu pun tanpa istirahat dan makan. 

Lelah karena berjalan selama 2 jam, pasangan suami istri ini memutuskan untuk beristirahat di taman. Mereka duduk di sebuah bangku taman. Ervin   memeluk Lisa dan melanjutkan aktivitas mereka yang sempat tertunda. Ya, Ervin mencium bibir istrinya.

Berada di Prancis, mereka pun melakukan french kiss. Sinar matahari terbenam di dekat Menara Eiffel, menambah momen keromantisan dua sejoli yang tengah dimabuk asmara. 

Tak hanya sinar matahari, sorot cahaya lampu dari Menara Eiffel di malam hari juga sangat indah. Terpukau setelah melihat keindahan menara Eiffel yang berwarna jingga keemasan, Ervin lagi-lagi mencium bibir mungil istrinya.

Malam hari, Lisa dan Ervin memilih makan malam di Menara Eiffel. Mereka memilih restoran Le J*les V*rne yang berada di lantai 2 Menara Eiffel.

Suasana malam di Paris bisa dilihat dari sini. Pemandangan yang sangat indah dan makanannya juga sangat enak. Mereka memesan croustillant au chocolat, bacalao, scallop, dan roasted pigeon. Tak lupa, Ervin juga memesan wine termahal yang ada.

Ervin dan Lisa saling suap-suapan romantis. Saat Lisa memasukkan kue ke mulut suaminya, Ervin tersenyum dan berkata,

"Manis banget kue-nya, semanis senyum kamu."

Lisa sangat bahagia melihat Ervin yang memberikan tatapan cinta yang tulus. Baru kali ini dia merasakan ketulusan seorang pria. 

Selesai makan, Ervin langsung membawa Lisa ke hotel untuk 'belah duren' yang sudah dinanti-nantikan nya.

Sesampainya di kamar hotel, Lisa kembali merasakan trauma. Bayang-bayang si brengsek Taufik masih menghantui dirinya. Dia ketakutan, menangis, dan teriak sangat kencang.

Ervin berusaha untuk menenangkan Lisa. Memeluk tubuh Lisa dari belakang dan menepuk-nepuk lembut kepala istrinya. Sesekali dia mencium kepala Lisa. 

Berbeda dari Taufik, pelukan Ervin sangat hangat dan Lisa bisa merasa nyaman. Lisa pun tertidur dalam pelukan Ervin. Begitu juga Ervin yang ikutan tidur sambil memeluk gadis yang dicintainya itu.

Saat terbangun, Lisa merasa ada yang mengganjal di tubuhnya. Dia pun langsung bangkit dari tempat tidur. 

Dia melihat Ervin yang sedang tertidur pulas. Sangat tampan dan dia melihat ke arah bawah tubuh Ervin. 

"Oh, jadi pria memang bakalan begitu kalau lagi tidur," wajah Lisa memerah melihat celana Ervin.

Lisa melanjutkan perkataannya, "Duh pikiranku! Untung pakaian kami masih lengkap. Berpikiran positif ... berpikiran positif ... berpikiran positif."

"Berpikiran negatif juga boleh," Ervin mengucek-ngucek matanya dan sesekali menguap.

"Kyaa! Bikin kaget! Ya udah aku berpikiran negatif nih. Kamu berubah jadi kodok yang jelek!"

"Terus kamu cium, kan? Biar aku kembali jadi tampan kayak gini," Ervin memonyongkan bibirnya.

Lisa mencium bibir Ervin dan setelah itu dia berkata, "Aku cuma bisa sebatas ini. Aku belum siap untuk melakukan yang lebih."

"Ga masalah, aku akan tunggu sampai kamu siap. Hanya saja ada syaratnya. Pertama, kamu harus cium aku setiap hari dan yang ke-dua, apa alasan kamu teriak histeris saat aku mau melakukan sesuatu yang lebih dari ciuman?"

Lisa menatap jam dinding untuk memikirkan alasan yang tepat. Apa yang harus dikatakan oleh Lisa? Sebagai seorang istri, sudah seharusnya Lisa melayani suaminya di ranjang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status