Share

Lisa & 5 Suami
Lisa & 5 Suami
Author: Nixjo

Aku Suamimu

"Ah, tapi itu gak akan mungkin terjadi padaku," Lisa membalik halaman novel sambil rebahan di atas ranjang.

Lisa Safira adalah seorang wanita berusia 19 tahun yang tidak pernah pacaran dari lahir. Dia sangat suka membaca novel yang memiliki tema seorang CEO tampan yang jatuh cinta dengan gadis biasa.

Lisa kini membayangkan ada crazy rich yang mau menikahi dirinya. Dia pasti akan menjadi istri yang sangat beruntung. Punya tas bermerek, sepatu luar negeri, dan gaun-gaun yang indah. 

Lisa juga pasti bisa keliling dunia menggunakan jet pribadi.  Wanita ini membayangkan dirinya sarapan di Yunani, makan siang di Italia, BAB di Jerman, dan makan malam di Prancis. 

"Uh, pengen banget deh candle light dinner di Paris. Pasti romantis banget!"

Lisa membalikkan badan, tangannya mengangkat tinggi novel yang sedang dipegang. Setiap melihat adegan romantis, dia memeluk novel itu sambil tersenyum lebar. Giginya yang putih sampai mengering karena terlalu lama terkena udara.

Lisa membayangkan kalau yang sedang dipeluknya adalah pria tampan dengan tubuh yang kekar.

"Lisa, makan dulu!" 

Teriakan ibunya mengganggu Lisa yang sedari tadi berada di dunia khayal. Senyumannya tadi hilang, terganti dengan ekspresi cemberut dan sedikit rasa jengkel.

"Iya bentar, tanggung ini, Ma!"

"Cepat turun! Masih mending kamu dikasih makan di rumah ini!"

Lisa mengangkat tubuhnya dari tempat tidur dan langsung pergi ke dapur untuk mengambil makanan. Ekspresi kesal masih setia menghiasi wajah wanita yang berkulit putih ini.

Ketika membuka tudung saji dengan tangan kanan, rasa kesal Lisa semakin bertambah. Makanan yang tersedia di rumah itu hanyalah tempe, tahu, dan ikan asin.

Keluarga Lisa dulunya adalah orang kaya. Akan tetapi, mereka jatuh miskin karena orang tuanya bangkrut. 

Saat teman-temannya sedang menempuh pendidikan di universitas-universitas bergengsi di dunia, Lisa bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah bar.

Banyak temannya yang pamer bisa kuliah di universitas ternama di Indonesia. Jika berhasil diterima di universitas di luar negeri, temannya itu akan semakin merendahkan Lisa.

Beberapa temannya juga sering datang ke bar tempat Lisa bekerja untuk mengolok-olok pekerjaannya. Eh, itu bisa disebut sebagai teman?

Lisa kembali menutup makanan dengan tudung saji. Dia mengeluarkan HP dari kantong celana belakang. Jarinya mengarah ke aplikasi wingstagram. 

Dia melihat foto-foto temannya yang sedang makan ayam bakar, steak, dan KPC Bucket. Stories wingstagram temannya yang lain terlihat sedang makan kue. Temannya itu makan kue sambil memandang indahnya pantai di Bali.

Perasaan kesal Lisa bercambur aduk dengan perasaan sedih. Di saat teman-temannya bisa makan makanan yang enak. Sementara itu, dirinya hanya bisa makan makanan yang sama selama seminggu.

Lisa kemudian mengambil nasi, tahu, dan tempe dengan tidak perasaan tidak semangat. Dia tidak mengambil ikan asin karena tubuhnya akan gatal-gatal jika memakan makanan itu. 

Setelah selesai makan, Lisa pergi bekerja. Nasibnya sedikit beruntung karena hari ini tidak ada satu pun temannya yang datang ke bar. Lisa bersyukur bisa bekerja dengan tenang.

Lisa bekerja di bar ini dari jam 8 malam sampai jam 4 pagi. Beberapa pria hidung belang sering menggoda dirinya agar mau diajak ke hotel. Berdasarkan cerita dari rekan-rekan yang sering menerima tawaran tersebut, mereka bisa menghasilkan jutaan rupiah hanya dalam 1 hari.

Lisa tidak mau melakukan hal tersebut, wanita ini takut jika nantinya dirinya hamil. Anaknya akan dikatakan sebagai anak haram.

Ada seorang pelanggan yang memaksa Lisa untuk minum bersamanya. Pria itu memiliki perut buncit dan rambut di bagian depan kepalanya tidak ada.

Nama pelanggan tersebut adalah Taufik. Lisa awalnya menolak, tapi Taufik terus memaksa. 

"Minum atau saya suruh Farhan untuk memecat kamu!"

Sialan, ternyata Taufik adalah teman baik si pemilik bar. Bagaimana ini? Jika Lisa menolak maka dia bisa kehilangan pekerjaannya. Namun, jika dia minum maka dia bisa berakhir di kamar hotel untuk memuaskan gairah Taufik.

Taufik mengambil HP dari kantong celananya, "Farhan, kamu bilang bar ini bisa melayani pelanggan dengan baik. Eh, ini apa?! Jika pelayannya tidak mau melayani, sebaiknya kamu pecat saja!"

"Siapa pelayan yang bertindak kurang ajar seperti itu pada kamu? Berikan HP-nya ke dia."

"Bos kamu mau ngomong nih, Sayang." Taufik tersenyum saat memberikan HP itu ke Lisa.

"Hei! Kamu kalau disuruh sesuatu sama pelanggan harus mau. Selama kamu tidak dilecehkan, lakukan apa yang disuruh atau kamu saya pecat!"

Lisa hanya bisa diam setelah mendengar perkataan Farhan. Taufik pun tersenyum, dia menyuruh Lisa duduk dan meminum satu gelas alkohol yang tadi dituang oleh Lisa.

Walaupun bekerja di bar, tapi Lisa belum pernah minum alkohol. Terlihat ketakutan di wajah Lisa saat Taufik mendekatkan gelas ke hadapan bibirnya. 

Lisa membuka mulutnya sedikit untuk mencicipi minuman itu. Mata Lisa melotot sewaktu meminumnya. Dia berpikir jika alkohol rasanya pahit dan tidak enak. Akan tetapi, rasanya manis!

Lisa pun dengan berani meminum minuman itu sampai habis.

"Gimana? Enak, kan?" Taufik memasukkan lagi alkohol ke dalam gelas kosong yang sedang dipegang olehnya.

Mengetahui rasanya yang enak, kali ini Lisa mengambil gelas itu dari tangan Taufik dan langsung menghabiskannya.

Meminum dua gelas minuman yang kadar alkoholnya lumayan tinggi, Lisa merasa pusing dan kesadarannya menurun.

Rencana Taufik akhirnya berhasil. Pria brengsek itu membawa Lisa ke sebuah hotel bintang tiga. Sesampainya di sana, dia langsung membaringkan Lisa di tempat tidur.

Kini badan Taufik berada di atas tubuh Lisa. Pria itu tersenyum memandang wajah cantik wanita yang sedang terbaring di tempat tidur.

Melihat wajah Taufik yang jelek dan sedang berusaha menodai dirinya, Lisa  mendorong pria mesum itu. Tangan Lisa berusaha mengambil asbak yang terletak di meja. Wanita itu kemudian memukuli kepala Taufik dengan asbak.

Taufik tidak pingsan dan berusaha melawan balik. Lisa berlari menuju keluar kamar. Sial! Pintu kamar hotel tidak bisa terbuka!

Tampak ekspresi ketakutan di wajah wanita yang masih berusaha menaik turunkan gagang pintu. Lisa kemudian melihat kunci kamar yang terletak di meja dekat tempat tidur. Wanita itu bisa saja mengambilnya. Akan tetapi, Taufik sedang berusaha berdiri di samping tempat tidur.

Tanpa pikir panjang, Lisa berlari menuju meja tersebut. Taufik merasa heran dengan Lisa yang kembali datang padanya.

"Ah, bodoh amat lah. Pastinya kamu datang ke sini karena terpesona melihat tubuhku, hehe." Taufik membentangkan tangannya karena berpikir Lisa mau jatuh ke dalam pelukannya.

Setelah mengambil kunci, Lisa berlari lagi ke pintu hotel. Saat berada di luar kamar hotel, Lisa berteriak,

"Emangnya siapa yang terpesona dengan perut buncit orang tua kayak kamu! Najis tahu!"

Lisa pun segera berlari sejauh mungkin dari hotel tanpa menggunakan sepatu atau sandal. Keluar darah dari kaki wanita itu. Kelelahan karena lari, Lisa duduk di depan emperan toko yang sudah tutup. Akibat kelelahan dan dampak dari alkohol yang masih tersisa di tubuhnya, wanita itu pingsan di situ.

****

Suara burung di pagi hari yang indah dan suara kokok ayam membangunkan Lisa dari tidurnya. Gadis itu berusaha mengingat kejadian yang dialaminya semalam. 

Mata Lisa memperhatikan keadaan di sekitarnya. Anehnya, dia tidak berada di tempat terakhir yang diingat olehnya.

Kedua tangan Lisa memegang kepalanya yang masih pusing. Lisa mengingat bahwa semalam dia pingsan di emperan toko. Akan tetapi, saat ini dia berada di sebuah ruang kamar.

Tubuhnya dibalut oleh selimut yang hangat. Lisa tidak bisa merasakan kehangatan selimut tersebut karena dirinya merasa ketakutan. Lisa takut jika di balik selimut yang sedang digunakannya, tubuhnya tidak menggunakan satu helai pun baju.

"Ah! Masa si Taufik brengsek itu berhasil menemukan aku semalam. Ja ... jangan-jangan dia berhasil menodai aku di sini?"

Wajah Lisa memucat saat mengatakan hal tersebut. Dia memeluk selimut itu sangat kencang.

Lisa mengambil napas, jantungnya berdetak sangat kencang saat hendak membuka selimut. 

"Ahh!"

Lisa berteriak karena tidak bisa melihat apa-apa. Hal itu terjadi karena dia menutup matanya sesaat setelah mengangkat selimut.

Lisa masih takut untuk membuka matanya. Jadi, dia meraba-rabah tubuhnya sendiri untuk memastikannya.

Lisa menyentuh bagian perutnya dan merasakan sesuatu yang aneh. Lembut sekali, baru kali ini dia memegang sesuatu yang selembut ini.

Lisa pun membuka matanya dan dia melihat baju tidur yang sangat indah melekat di tubuhnya. Bajunya sangat lembut, pasti baju ini sangat mahal!

Merk baju yang dikenakannya adalah Giccu. Salah satu merk yang terkenal mahal di dunia. Ada HP di atas meja yang terletak di dekat tempat tidur.

Lisa langsung mencari harga baju tidurnya. Astaga! Baju itu dihargai senilai 22 juta rupiah! 

Itu adalah gaji Lisa selama 10 bulan. Jika membeli itu maka Lisa harus rela tidak makan selama 1 tahun dipotong 2 bulan.

Dari dalam kamar mandi keluar seorang pria yang hanya menggunakan handuk. Lisa ketakutan, tapi matanya terus menuju ke pria tampan itu. Pria yang masuk ke dalam kriteria idaman Lisa selama ini.

Wajahnya sangat tampan, badannya sixpack, dan yang pasti rambutnya tidak botak. Berbeda sekali dengan makhluk hina bernama Taufik yang semalam berusaha menodainya.

Setelah sempat kagum dan terpana oleh penampilan fisik pria yang ada di hadapannya, Lisa langsung tersadar dan berlari menuju pintu kamar. 

"Kamu kok lari, Sayang?" Pria tersebut berusaha mengejar Lisa.

Tangan Lisa berhasil ditangkap oleh pria tersebut. Lisa pun berteriak,

"Lepas! Huhu, tolong lepasin tangan aku!"

Pria tersebut melepaskan tangannya dan berusaha memeluk Lisa. Gadis itu sangat ketakutan dan menyangka pria yang hendak memeluknya berusaha untuk menodai dirinya. Lisa kembali berlari, kali ini dia berlari menuju tempat tidur.

"Kamu kenapa, Sayang?" Pria yang hanya mengenakan handuk itu merasa sangat bingung.

"Apanya yang kenapa? Kamu mau memerkosa aku! Pergi sana, dasar brengsek!" Lisa menangis sambil melempar bantal ke pria yang sedang bertelanjang dada itu.

"Memerkosa? Aku ini suami kamu. Bagaimana mungkin aku memerkosa istri sendiri?" ucap Pria yang sedang kebingungan dan heran dengan ucapan Lisa.

"Hah? Suami? Aku aja belum pernah nikah. Gimana ceritanya bisa punya suami? Jangan bohong kamu!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status