Share

Curiga

Author: Jchan
last update Last Updated: 2021-10-05 18:13:11

Mendengar hal yang di sampaikan sang pelayan, Myli segera mengikuti sang pelayan dan berjalan di belakang nya.

Melihat Myli yang pergi dengan tergesa- gesa, membuat Bright juga beranjak mengikuti Myli dan meninggalkan Metta.

Nampak jelas di wajah Metta, ia sudah lelah selalu di abaikan oleh Bright.

Myli berjalan memasuki kamar yang ia tempati di ikuti oleh Bright di belakang nya.

"Bu Maria, maaf saya dari taman belakang. Maaf membuat anda menunggu." Ucap Myli menghampiri.

Namun pandangan Bu Maria tertuju pada seseorang yang ada di belakang Myli, tapi segera Bright memberikan kode pada Bu Maria agar diam dan jangan sampai Myli tau kalau Bright di belakang nya.

"Bu Maria?" Panggil Myli karena Bu Maria nampak tak fokus.

"Oh, benar. Maaf nona Myli, ngomong- ngomong ada perlu apa anda mencari saya?" Tanya Bu Maria mencoba memfokuskan diri nya.

"Bu, boleh saya meminta handphone saya kembali? Pinta Myli

"Maaf kan saya nona Myli, tapi yang memegang handphone anda sepertinya dokter Mike."

Myli hanya bisa menghela nafas karena betapa ingin ia mengambil handphone nya tapi ternyata handphone nya tak berada pada orang yang ia kira.

Setelah mendengar pembicaraan Myli dan Bu Maria segera Bright meninggalkan tempat dan segera pergi keruangan nya karena ia mendapat pesan dari Earth.

"Bagaimana penyelidikan yang kau lakukan Earth?" Tanya Bright pada Earth yang sudah berdiri di depan meja nya menunggu Bright.

"Ini gambar dari CCTV yang saya dapat dari daerah di mana kejadian waktu itu terjadi."

Earth menunjukkan beberapa lembar foto pada Bright.

Dengan seksama Bright melihat foto- foto tersebut, ada beberapa gambar yang tertangkap kamera CCTV seseorang berpakaian hitam dan memakai masker sehingga wajah nya tak terlihat keluar dari Gang di mana Bright tertusuk.

Selain seseorang yang memakai pakaian serba hitam tersebut, Brihght tertarik pada dua lembar foto yang Bright cukup familiar baginya.

"Ini.." Bright melemparkan foto yang ia pegang di atas meja agar Earth memeriksanya.

"Benar Tuan. Mereka anak buah Louis Alexander, dan wanita yang bersama mereka adalah.." Earth tak melanjutkan ucapan nya, Earth ingin Tuannya menebak sendiri orang yang ada dalam foto tersebut.

Bight bersandar dan menghela nafas panjang.

Bright mengerutkan kening nya melihat foto Myli yang nampak jelas sedang bersama anak buah Louis Alexander.

Louis Alexander merupakan rival Bright dalam dunia bisnis. Bright sangat menegenal seorang Louis Alexander, yang selalu melakukan segala cara agar tujuan nya tercapai.

Apapun yang membuat seorang Louis Alexander merasa terancam dan jelas menghalanginya, akan ia lawan dan ia singkirkan tanpa perlawanan.

"Apa kau juga menyelidiki dia?" Tanya Bright menunjuk foto Myli.

Earth membuka sebuah amplop lalu memberikan Bright sebuah berkas dan sebuah foto keluarga.

Bright mulai membuka lembaran- lembaran kertas yang di berikan Earth, membaca setiap informasi yang tertulis di dalam nya.

Kini raut wajah Bright berubah saat membaca keterangan bahwa orang tua Myli telah meninggal karena bunuh diri dan sekarang ia harus melunasi semua hutang yang di tinggalkan orang tuanya.

Setelah jelas membaca dengan seksama informasi yang ia terima dan sedikit penjelasan dari Earth, Bright meminta Earth untuk mengawasi Myli dan menyelidiki apa hubungan antara Myli dan kedua anak buah Louis Alexander.

"Kembalikan semua barang nya dan antarkan ia kembali ketempatnya. Dan saat kau membawanya keluar dari Mansion buat dia tertidur agar ia tak tau di mana letak Mansion kita ini. Sekarang kau boleh pergi."

"Baik tuan."

Segera Earth beranjak dan pergi dari ruangan Bright.

*****

Sementara Myli yang berada di kamarnya sedang termenung memandang keluar jendela menatap lautan lepas yang berada di depan Mansion. Ombak yang nampak ganas sedang bergulung menghantam karang yag berdiri kokoh seolah menantang segerombolan ombak untuk menghantamnya.

Namun lamunanya harus berakhir karena Bu Maria sudah berdiri di belakang nya membawa ponsel serta tas yang berisikan pakaian yang ia kenakan saat datang pertama kali ke Mansion tersebut.

"Nona Myli, ini barang- barag anda. Sekarang anda bisa pulang." Ucap Bu Maria dengan wajah yang sedikit berbeda dari biasanya.

Myli mrasakan keanehan dari raut wajah Bu Maria, namun ia tak ingin mengambil pusing, Myli hanya tersenyum hangat karena kini ia bisa kembali dan beraktifitas seperti biasanya.

"Terima kasih Bu Maria."

Myli memeriksa handphone nya dan sudah terdapat beberapa panggilan suara tak terjawab dari pak Mus.

Myli hanya membiarkan nya dan segera menyimpan ponsel nya dalam saku nya.

"Nona Myli, dokter Mike dan tuan Earth sudah menunggu di luar." Ucap Bu Marria.

"Baik bu, terima kasih karea selama saya di sini ibu memperlakukan saya dengan baik."

"Sama- sama nona Myli.'' Jawab Bu Maria sambil memeluk Myli.

Myli membalas pelukan Bu Maria. Sudah lama Myli tak di peluk, semenjak orang tuanya meninggal, tidak pernah lagi Myli merasakan pelukan yang membuatnya tenang.

Dengan di antarkan Bu Maria, Myli keluar dari Mansion menuju halaman depan.

Hanya ada Earth dan dokter Mike yang sudah menunggu.

Myli melihat sekeliling seperti mencari seseorang, namun sepertinya orang yang Myli cari tak ada.

"Kita berangkat sekarang?" Ajak dokter Mike, sambil memberikan permen pada Myli.

Tanpa curiga Myli mengambil permen yang di berikan dokter Mike dan segera masuk mobil.

Setelah masuk dalam mobil, Myli yang tak tau apa-apa langsung memakan permen yang di berikan dokter Mike.

Dokter Mike melirik Myli yang duduk di bangku belakang yang terlihat mengantuk.

"Obatnya bekerja dengan cepat" Batin Dokter Mike.

Tak lama mobil berkendara keluar dari Mansion, Myli sudah terlelap.

Mobil yang mereka kendarai segera melaju keluar Mansion.

Dokter Mike melirik Earth yang serius menyetir mobil, mencoba mencairkan suasana, dokter Mike mencoba menggoda Earth.

"Bukankah dia cantik?"

Earth tak merespon. Ia tetap fokus pada jalan dan mempercepat laju mobil.

Dan akhirnya dokter Mike menyerah dan memilih diam dan menikmati perjalanan.

Setelah beberapa waktu berkendara, akhirnya mereka sampai di tempat Myli. Namun Myli belum sadar dari tidurnya setelah di berikan obat tidur yang di manipulasi jadi permen.

Selagi menunggu Myli bangun, Earth keluar mobil dan berjalan- jalan sekitar daerah tempat tinggal Myli, dan yang membuat wajah nya tiba- tiba tertekuk Earth melihat salah satu anak buah Louis Alexander sedang bolak balik. seperti menunggu seseorang.

Earth segera kembali ke mobil dan memberi tahu dokter Mike apa yang ia lihat.

Dokter Mike pun akhirnya mmbangunkan Myli.

"Myli, bangunlah. Kita sudah sampai di tempat tinggal mu." Ucap dokter Mike mencoba membangunkan Myli.

Dengan perasaan yang masih mengantuk Myli memaksa mata nya agar terbuka.

"Dimana kita dok?" Tanya Myli yang masih setengah sadar dari tidurnya.

"Kita sudah sampai di tempat mu. Bangun lah" Jawab Earth dengan jutek nya.

Myli keluar dari mobil dengan menggosok kedua matanya agar segera terjaga.

Myli tiba- tiba sadar sesuatu, ia pun segera berbalik dan menatap Earth dan dokter Mike seperti orang yang sedikit bingung.

"Dokterr Mike. Kenapa anda tau saya tinggal di mana? Apa saya pernah mengatakan pada anda kalau saya tinggal di sini?" Tanya Myli yang sudah mengerutkan kedua keningnya curiga.

Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Myli, tentu saja membuat Mike kaget dan mencari alasan karena mereka tau di mana Myli tinggal tentu saja karena mereka menyelidiki Myli terlebih dahulu sebelum mereka mengantarkan nya pulang.

"Apa maksud mu dari mana aku tau kau tinggal di mana? Bukan kah tadi kau memberi tau kami di mana kau tinggal? saat di mobil, beberapa saat sebelum kau tertidur. Bagaimana? Apa kau ingat?" Dengan perasaan gugup dan terbata-bata Dokter Mike menjawab pertanyaan Myli agar berhenti mengerutkan kening nya curiga.

Namun nampaknya Myli memang anak yng masih polos. Ia percaya begitu saja degan apa yang di katakan dokter Mike pada nya.

Setelah berpamitan dengan dokter Mike dan Earth, Myli bergegas meninggalkan mereka dan segera menuju kamar nya.

Myli tak sadar bahwa dokter Mike dan Earth mengikuti nya dari belakang.

Dan Myli pun terkejut saat melihat Pak Mus sedang menunggunya dengan wajah cemas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Look and Love me, please!!   Perhatian kecil

    "Hei tuan saya tanya siapa anda?" Tanya Myli sekali lagi, tapi pria itu tak menjawab. Walaupun penglihatannya Rabun, Myli mencoba melihat sekeliling. Setelah sadar kalau dia hanya sendirian bersama pria yang tak ia kenal Myli panik dan segera berdiri. Namun pria yang berada di depannya segera menahan bahu nya, dan membuat Myli kembali duduk. Setelah membuat Myli kembali duduk, pria tersebut ikut duduk di samping Myli tanpa bicara ia hanya menatap tetesan air hujan di samping Myli. Myli takut, namun ia masih bersikap tenang dengan cara bergeser agar tak terlalu dekat dengan pria yang belum ia kenali tersebut karena matanya masih rabun setelah menangis. Malam semakin larut, Bus yang biasanya sudah datang dari tadi namun tak kunjung datang. Hujan mulai reda, dan kini hanya menyisakan hawa dingin. Myli merubah pikirannya untuk menggunakan bus untuk pulang hari ini. Myli segera berdiri dan menunggu taxi. Pria yang dari tadi bersama Myli ikut berdiri di samping Myli. "Apa kah k

  • Look and Love me, please!!   Luapan perasaan

    Lima belas menit berlalu Myli menangis sambil membersihkan luka Josh, dan Josh tak kunjung sadar. Dan akhirnya pak Mus datang membawa seorang dokter dan segera memeriksa luka- luka Josh. Untung nya Josh tak mengalami patah tulang. Hanya beebrapa robek di wajah dan lengan sebelah kanannya. Setelah luka- luka Josh di jahit dan mendapatkan penanganan, dokter meresepkan beberapa obat dan segera meninggalkan tempat dengan di antar oleh pak Mus. "Aku akan segera kembali. Kau bisa istirahat di kamar Josh. Disana kosong tapi mungkin agak sedikit berantakan." Pesan pak Mus meninggalkan Myli. Myli hanya mengangguk dan tetap berada di samping Josh menunggu nya sadar. Karena kelelahan akhir nya Myli tertidur di samping Josh. Josh akhir nya sadar karena ia merasakan sakit pada lengannya yang terluka. Seteleh melihat sekeliling Josh sekarang tau bahwa ia sudah berada di Apartemennya, dan di samping nya sudah ada Myli yang duduk sambil tidur menjaganya. Walaupun masih meraskan sakit, Jo

  • Look and Love me, please!!   Sebuah perjanjian

    Melihat ekspresi yang di tunjukkan Myli, membuat Louis Alexander mundur beberapa langkah dan kemudia tertawa, "Hahahaha. Hey Mus, lihat ekspresi wanita yang kau bawa ini. Aku bahkan tak melakukan apa- apa pada nya tapi dia sudah gemetar ketakutan, bahkan lihat matanya. Hahahahaha, sungguh lucu, mata nya mengeluarkan Air mata." Ucap Louis dengan nada mengejek. "Hey, tenanglah. Aku tak akan berbuat apapun padamu. Aku tak akan pernah tertarik dengan wanita yang berpenampilan seperti dirimu." Louis Alexander tak henti- henti nya menghina penampilan Myli. Bahkan Louis juga terlihat jijik dan benci dengan orang yang ada di hadapan nya sekarang. Myli tak mmbalas ucapan Louis, ia hanya menerima nya namun hati nya sangat sakit sehingga air mata nya mengalir tak tertahankan. Selain hinaan yang d ucapkan Louis, ia juga tak tahan melihat Josh yang tak sadarkn diri. "Tuan Alexander yang terhormat, maksud kedatngan saya ke sini ingin meminta keringanan dari anda. Saya tak peduli dengan apa

  • Look and Love me, please!!   Louis Alexander

    "Myli!! Dari mana saja kau beberapa hari ini?" Ucap pak Mus menghampiri saat melihat Myli datang. "Pak Mus. Apa yang anda lakukan di sini? bukan kah perjanjiannya lima hari?" Jawab Myli gugup. "Aku tau, tapi Boss kami datang lebih cepat dari yang kami perkirakan. Dan sekarang ia berada di kantor memeriksa semua laporan pembayaran." Myli menggenggam tangan nya kuat, ia tau apa yang di maksudkan pak Mus, apabila Myli tidak membayar hutang nya sekarang yang kena imbasnya adalah pak Mus dan Josh. Myli tak punya pilihan lain saat ini. Ia harus menemui Louis Alexander dan meminta kerinanan secara langsung. "Pak Mus, saya ingin bertemu Tuan Louis Alexander." Pinta Myli. "What? Myli. Apa kau serius dengan apa yang kau minta barusan? Dengarkan aku, bukan kah aku dan Josh sudah memberi tau mu bagaimana dan seperti apa orang yang bernama Louis Alexander?" Jawab pak Mus. Sedikit terkejut dengan permintaan Myli, pak Mus nampak ragu- ragu ingin mempertemukan Myli dengan Boss nya yaitu

  • Look and Love me, please!!   Curiga

    Mendengar hal yang di sampaikan sang pelayan, Myli segera mengikuti sang pelayan dan berjalan di belakang nya. Melihat Myli yang pergi dengan tergesa- gesa, membuat Bright juga beranjak mengikuti Myli dan meninggalkan Metta. Nampak jelas di wajah Metta, ia sudah lelah selalu di abaikan oleh Bright. Myli berjalan memasuki kamar yang ia tempati di ikuti oleh Bright di belakang nya. "Bu Maria, maaf saya dari taman belakang. Maaf membuat anda menunggu." Ucap Myli menghampiri. Namun pandangan Bu Maria tertuju pada seseorang yang ada di belakang Myli, tapi segera Bright memberikan kode pada Bu Maria agar diam dan jangan sampai Myli tau kalau Bright di belakang nya. "Bu Maria?" Panggil Myli karena Bu Maria nampak tak fokus. "Oh, benar. Maaf nona Myli, ngomong- ngomong ada perlu apa anda mencari saya?" Tanya Bu Maria mencoba memfokuskan diri nya. "Bu, boleh saya meminta handphone saya kembali? Pinta Myli "Maaf kan saya nona Myli, tapi yang memegang handphone anda sepertinya d

  • Look and Love me, please!!   Bright Myers -2

    Walaupun Bright sudah sadarkan diri, namun Myli masih tak bisa pulang karena malam sudah larut dan juga Bright masih menunggu hasil penyelidikan Earth. Myli kembali ke kamar yang sudah di siapkan oleh Bu Maria. Sedangkan Bright yang seharusnya masih harus beristirahat malah sudah sibuk membolak-balik halaman berkas di ruang kerjanya di temani oleh dokter Mike. Dokter Mike sudah lelah menyuruh Bright untuk beristirahat dan tak usah menghiraukan pekerjaan nya, namun apalah daya karena pada akhirnya Bright tak akan pernah mau mendengar ucapannya. Dari pada berdebat, dokter Mike lebih baik mengawasi nya saja walaupun ia hanya duduk memainkan ponselnya. "Kembali ke kamar mu. Kau sangat menggangu di sini." Ucap Bright mencoba mengusir dokter Mike. "Bila kau ingin aku kembali ke kamar ku sebaiknya kau juga kembali ke kamar mu untuk beristirahat." Ucap dokter Mike. Bright tak menghiraukan ucapan Mike, ia tetap melanjutkan pekerjaannya sambil sesekali ia bersandar karena nyeri pada p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status