Share

Curiga

Mendengar hal yang di sampaikan sang pelayan, Myli segera mengikuti sang pelayan dan berjalan di belakang nya.

Melihat Myli yang pergi dengan tergesa- gesa, membuat Bright juga beranjak mengikuti Myli dan meninggalkan Metta.

Nampak jelas di wajah Metta, ia sudah lelah selalu di abaikan oleh Bright.

Myli berjalan memasuki kamar yang ia tempati di ikuti oleh Bright di belakang nya.

"Bu Maria, maaf saya dari taman belakang. Maaf membuat anda menunggu." Ucap Myli menghampiri.

Namun pandangan Bu Maria tertuju pada seseorang yang ada di belakang Myli, tapi segera Bright memberikan kode pada Bu Maria agar diam dan jangan sampai Myli tau kalau Bright di belakang nya.

"Bu Maria?" Panggil Myli karena Bu Maria nampak tak fokus.

"Oh, benar. Maaf nona Myli, ngomong- ngomong ada perlu apa anda mencari saya?" Tanya Bu Maria mencoba memfokuskan diri nya.

"Bu, boleh saya meminta handphone saya kembali? Pinta Myli

"Maaf kan saya nona Myli, tapi yang memegan handphone anda sepertinya dokter Mike."

Myli hanya bisa menghela nafas karena betapa ingin ia mengambil handphone nya tapi ternyata handphone nya tak berada pada orang yang ia kira.

Setelah mendengar pembicaraan Myli dan Bu Maria segera Bright meninggalkan tempat dan segera pergi keruangan nya karena ia mendapat pesan dari Earth.

"Bagaimana penyelidikan yang kau lakukan Earth?" Tanya Bright pada Earth yang sudah berdiri di depan meja nya menunggu Bright.

"Ini gambar dari CCTV yang saya dapat dari daerah di mana kejadian waktu itu terjadi." 

Earth menunjukkan beberapa lembar foto pada Bright.

Dengan seksama Bright melihat foto- foto tersebut, ada beberapa gambar yang tertangkap kamera CCTV seseorang berpakaian hitam dan memakai masker sehingga wajah nya tak terlihat keluar dari Gang di mana Bright tertusuk.

Selain seseorang yang memakai pakaian serba hitam tersebut, Brihght tertarik pada dua lembar foto yang Bright cukup familiar baginya.

"Ini.." Bright melemparkan foto yang ia pegang di atas meja agar Earth memeriksanya.

"Benar Tuan. Mereka anak buah Louis Alexander, dan wanita yang bersama mereka adalah.." Earth tak melanjutkan ucapan nya, Earth ingin Tuannya menebak sendiri orang yang ada dalam foto tersebut.

Bight bersandar dan menghela nafas panjang.

Bright menegerutkan kening nya melihat foto Myli yang nampak jelas sedang bersama anak buah Louis Alexander.

Louis Alexander merupakan rival Bright dalam dunia bisnis. Bright sangat menegenal seorang Louis Alexander, yang selalu melakukan segala cara agar tujuan nya tercapai.

Apapun yang membuat seorang Louis Alexander merasa terancam dan jelas menghalanginya, akan ia lawan dan ia singkirkan tanpa perlawanan.

"Apa kau juga menyelidiki dia?" Tanya Bright menunjuk foto Myli.

Earth membuka sebuah amplop lalu memberikan Bright sebuah berkas dan sebuah foto keluarga.

Bright mulai membuka lembaran- lembaran kertas yang di berikan Earth, membaca setiap informasi yang tertulis di dalam nya.

Kini raut wajah Bright berubah saat membaca keterangan bahwa orang tua Myli telah meninggal karena bunuh diri dan sekarang ia harus melunasi semua hutang yang di tinggalkan orang tuanya.

Setelah jelas membaca dengan seksama informasiyang ia terima dan sedikit penjelasan dari Earth, Bright meminta Earth untuk mengawasi Myli dan menyelidiki apa hubungan antara Myli dan kedua anak buah Louis Alexander.

"Kembalikan semua barang nya dan antarkan ia kembali ketempatnya. Dan saat kau membawanya ketuar dari Mansion buat dia tertidur agar ia tak tau di mana letak Mansion kita ini. Sekarang kau boleh pergi."

"Baik tuan."

Segera Earth beranjak dan pergi dari ruangan Bright.

*****

Sementara Myli yang berada di kamarnya sedang termenung memandang keluar jendela menatap lautan lepas yang berada di depan Mansion. Ombak yang nampak ganas sedang bergulung menghantam karang yag berdiri kokoh seolah menantang segerombolan ombak untuk menghantamnya.

Namun lamunanya harus berakhir karena Bu Maria sudah berdiri di belakang nya membawa ponsel serta tas yang berisikan pakaian yang ia kenakan saat datang pertama kali ke Mansion tersebut.

"Nona Myli, ini barang- barag anda. Sekarang anda bisa pulang." Ucap Bu Maria dengan wajah yang sedikit berbeda dari biasanya.

Myli mrasakan keanehan dari raut wajah Bu Maria, nAmaun ia tak ingin mengambil pusing, Myli hanya tersenyum hangat karena kini ia bisa kembali dan beraktifitas seperti biasanya.

"Terima kasih Bu Maria."

Myli memeriksa handphone nya dan sudah terdapat beberapa panggilan suara tak terjawab dari pak Mus.

Myli hanya membiarkan nya dan segera menyimpan ponsel nya dalam saku nya.

"Nona Myli, dokter Mike dan tuan Earth sudah menunggu di luar." Ucap Bu Marria.

"Baik bu, terima kasih karea selama saya di sini ibu memperlakukan saya dengan baik."

"Sama- sama nona Myli.'' Jawab Bu Maria sambil memeluk Myli.

Myli membalas pelukan Bu Maria. Sudah lama Myli tak di peluk, semenjak orang tuanya meninggal, tidak pernah lagi Myli merasakan pelukan yang membuatnya tenang.

Dengan di antarkan Bu Maria, Myli keluar dari Mansion menuju halaman depan.

Hanya ada Earth dan dokter Mike yang sudah menunggu.

Myli melihat sekeliling seperti mencari seseorang, namun sepertinya orang yang Myli cari tak ada.

"Kita berangkat sekarang?" Ajak dokter Mike, sambil memberikan permen pada Myli.

Tanpa curiga Myli mengambil permen yang di berikan dokter Mike dan segera masuk mobil.

Setelah masuk dalam mobil, Myli yang tak tau apa-apa langsung memakan permen yang di berikan dokter Mike.

Dokter Mike melirik Myli yang duduk di bangku belakang yang terlihat mengantuk.

"Obatnya bekerja dengan cepat" Batin Dokter Mike.

Tak lama mobil berkendara keluar dari Mansion, Myli sudah terlelap.

Mobil yang mereka kendarai segera melaju keluar Mansion.

Dokter Mike melirik Earth yang serius menyetir mobil, mencoba mencairkan suasana, dokter Mike mencoba menggoda Earth.

"Bukankah dia cantik?" 

Earth tak merespon. Ia tetap fokus pada jalan dan mempercepat laju mobil.

Dan akhirnya dokter Mike menyerah dan memilih diam dan menikmati perjalanan.

Setelah beberapa waktu berkendara, akhirnya mereka sampai di tempat Myli. Namun Myli belum sadar dari tidurnya setelah di berikan obat tidur yang di manipulasi jadi permen.

Selagi menunggu Myli bangun, Earth keluar mobil dan berjalan- jalan sekitar daerah tempat tinggal Myli, dan yang membuat wajah nya tiba- tiba di tekuk Earth melihat salah satu anak buah Louis Alexander sedang bolak balik. seperti menunggu seseorang.

Earth segera kembali ke mobil dan memberi tahu dokter Mike apa yang ia lihat.

Dokter Mike pun akhirnya mmbangunkan Myli.

"Myli, bangunlah. Kita sudah sampai di tempat tinggal mu." Ucap dokter Mike mencoba membangunkan Myli.

Dengan perasaan yang masih mengantuk Myli memaksa mata nya agar terbuka.

"Dimana kita dok?" Tanya Myli yang masih setengah sadar dari tidurnya.

"Kita sudah sampai di tempat mu. Bangun lah" Jawab Earth dengan jutek nya.

Myli keluar dari mobil dengan menggosok kedua matanya agar segera terjaga.

Myli tiba- tiba sadar sesuatu, ia pun segera berbalik dan menatap Earth dan dokter Mike seprti orang yang sedikit bingung.

"Dokterr Mike. Kenapa anda tau saya tinggal di mana? Apa saya pernah mengatakan pada anda kalau saya tinggal di sini?" Tanya Myli yang sudah mengerutkan kedua keningnya curiga.

Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Myli, tentu saaja membuat Mike kaget dan mencari alasan karena mereka tau di mana Myli tinggal tentu saja karena mereka menyelidiki Myli terlebih dahulu sebelum mereka mengantarkan nya pulang.

"Apa maksud mu dari mana aku tau kau tinggal di mana? Bukan kah tadi kau memberi tau kita di mana kau tinggal? saat di mobil, beberapa saat sebelum kau tertidur. Bagaimana? Apa kau ingat?" Dengan perasaan gugup dan terbata-bata Dokter Mike menjawab pertanyaan Myli agar berhenti mengerutkan kening nya curiga.

Namun nampaknya Myli memang anak yng masih polos. Ia percaya begitu saja degan apa yang di katakan dokter Mike pada nya.

Setelah berpamitan dengan dokter Mike dan Earth, Myli bergegas meninggalkan mereka dan segera menuju kamar nya.

Myli tak sadar bahwa dokter Mike dan Earth mengikuti nya dari belakang.

Dan Myli pun terkejut saat melihat Pak Mus sedang menunggunya dengan wajah cemas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status