Share

Bright Myers -2

Walaupun Bright sudah sadarkan diri, namun Myli masih tak bisa pulang karena malam sudah larut dan juga Bright masih menunggu hasil penyelidikan Earth.

Myli kembali ke kamar yang sudah di siapkan oleh Bu Maria. Sedangkan Bright yang seharusnya masih harus beristirahat malah sudah sibuk membolak-balik halaman berkas di ruang kerjanya di temani oleh dokter Mike.

Dokter Mike sudah lelah menyuruh Bright untuk beristirahat dan tak usah menghiraukan pekerjaan nya, namun apalah daya karena pada akhirnya Bright tak akan pernah mau mendengar ucapannya.

Dari pada berdebat, dokter Mike lebih baik mengawasi nya saja walaupun ia hanya duduk memainkan ponselnya.

"Kembali ke kamar mu. Kau sangat menggangu di sini." Ucap Bright mencoba mengusir dokter Mike.

"Bila kau ingin aku kembali ke kamar ku sebaiknya kau juga kembali ke kamar mu untuk beristirahat." Ucap dokter Mike.

Bright tak menghiraukan ucapan Mike, ia teap melanjutkan pekerjaannya sambil sesekali ia bersandar karena nyeri pada perut nya.

Bright dan dokter Mike sudah kenal mulai dari mereka saat masih kuliah.

Walaupun mereka berbeda jurusan namun karena hoby dan minat mereka pada photography mereka akhir nya bertemu di club dan sering hang out bersama.

Sedangkan dokter Metta merupakan teman sejurusan dokter Mike, dan mereka juga sering bersama mulai saat itulah dokter Mike memperkenalkan dokter Metta dan Bright.

Saat lulus kuliah, Mike dan Metta baru tau bahwa Bright adalah seorang pewaris tunggal keluarga Myers.

Hanya dua tahun Mike bekerja di sebuah rumah sakit besar hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tawaran Bright untuk menjadi dokter pribadi nya dan Bright juga mendirikan sebuah klinik untu Mike agar memudahkan Bright saat ada sesuatu terjadi padanya cukup pergi ke klinik Mike.

Sedagkan Metta bekerja di sebuah rumah sakit milik keluarga nya. Metta juga merupakan anak Milyuner. Kakeknya merupakan pendiri perusahaan OX-O SOLID yang bergerak di bidang Elektronik.

****

Di lain tempat, Myli gelisah dan tak dapat tidur. Ia gelisah memikirkan cara mendapatkan uang untuk melunasi hutangnya yang masih tersisa  dua ratus juta. Sedangkan tegak waktu nya tinggal beberapa hari lagi.

Lamunan Myli terpecah saat ia mendengar suara pintu kamar yang ia tempati terbuka. Myli sudah mematikan lampu kamar nya, ia ragu untuk bangun melihat siapa yang masuk ke kamar yang ia tempati. Langkah kaki semakin mendekat dari arah belakangnya, tak ingin ketahuan bahwa ia masih terjaga Myli segera memjamkan matanya dan berpura- pura tidur.

Orang yang masuk dalam ruangan Myli tak lain adalah Bright. Bright memutuskan kembali ke kamarnya dan meninggalkan Mike di ruang kerjanya karena Mike sudah tertidur pulas di sana. Karena ke kamarnya melewati tempat Myli berada, Bright memutuskan untuk masuk dan melihat Myli apaah ia sudah tidur apa belum. Dengan segelas air putih di tangan nya Brightmendekat ke arah tempat tidr Myli dan  meletakkan gelas yang berisi air putih tersebut  di atas nakas di sebelah tempat tidur Myli.

Bright mendekat, dan menarik selimut Myli untuk menutupi badan Myli dan duduk di tempat tidur Myli tepat di belakang Myli.

Bright menatap pundak Myli yang membelekangi nya tanpa suara. Setelah beberapa saat, Bright berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan Myli dan kembali ke kamarnya.

Myli tak meyadari kepergian Bright karena ia tertidur setelah tak lama ia menutup mata nya.

Malam berlalu dengan di temani awan hitam yang menutup langit dan bintang dan uraian air hujan yang cukup deras membasahi tanah.

****

Pagi yang dingin mulai merayap, waktu masih menunjukkan pukul Enam. Bright sudah bangun dan sedang berjalan- jalan di taman belakang Mansion untuk menikmati wangi dan indahnya berbagai bunga yang ada di sana.

Dan Myli yang tengah mencari bu Maria untuk mengambil handphone nya kembali belum juga menemukan bu Maria.

Myli sudah lelah mengelilingi Mansaon yang sanga luas itu hingga akhirnya ia pun sampai di taman belakang Mansion di mana Bright berada.

Myli yang melihat Bright sedang memandang salah satu bunga mawar yang berwarna biru, tertegun sementara waktu melihat Bright yang bersinar di terpa cahaya matahari.

"Tampan" Batin Myli. 

Baru saat ini Myli memperhatikan Bright dengan seksama. 

Bright yang sadar bahwa dia sedang di perhatikan seseorang segara berbalik, dan mendapati Myli sedang menatapnya tak jauh dari tempatnya berdiri.

Myli yang merasa malu karena ketahuan menatap seseorang, segera berbalik dengan maksud ingin pergi, namun sayang nya langkah nya kurang cepat oleh Bright yang sudah menggenggam lengannya.

"Tunggu sebentar." Ucap Bright menahan langkah Myli agar tak pergi.

"Maaf kan saya Tuan Bright, saya tak bermaksud mengganggu anda. Saya mencari Bu Maria namun tak menemukan nya dan akhirnya saya sampai berada di sini." Jelas Myli dengan rasa gugup yang menyelimuti nya.

"It's okay" Ucap Bright sambil melepaskan tangan Myli

"Kalau begitu saya permisi."

Namun saat akan melangkah lagi, tangan Bright lagi-lagi menahannya.

Myli yang kaget tangan nya di tahan oleh Bright lagi, otomatis berbalik dan menatap Bright.

"Maaf, apa anda bisa melepaskan tangan saya?" Pinta Myli

"Ohh, sorry." Ucap Bright dan segera melepaskan Myli.

"Apa anda butuh sesuatu?" Tanya Myli.

"Tak ada." Jawab Bright singkat.

"Oh ya, ada perlu apa kau mencari Bu Maria?" 

"Saya ingin mengambil handphone saya." Jawab Myli.

"Kemari lah, tunggu Bu Maria di sini." Bright menarik tangan Myli agar mengikuti nya dan membawanya duduk di bangku di tengah-tengah bunga-bunga yang sedang bermekaran.

Myli hanya mengikuti tanpa melawan. Tapi yang membuat Myli merasa sedikit sungkan adalah, karena Bright memegang tangannya.

"Terimakasih Tuan." Ucap Myli.

Bright hanya memberikan Myli sunggingan. 

"Maaf Tuan Bright, apakah sekarang anda baik-baik saja?" Tanya Myli mencoba membuka pembicaraan.

Sambil memegang perut nya, Bright juga mengangkat baju nya memperlihatkan lukanya yang masih tertutup oleh kain kasa.

"Ini? It's okay. Sekarang sakit nya mulai berkurang." Jawab Bright.

"Benarkah? Bukan nya beristirahat kau malah ada di sini dengan pakaian sepery itu?" Tiba-tiba suara wanita memecahkan pembicaraan mereka berdua.

"Selamat pagi dokter Metta." Sapa Myli.

"Pagi Myli" sapa Metta balik dan berjalan mendekati Bright dan menyelimuti Bright dengan selimut berwarna biru muda.

"Apa yang kau lakukan di sini? Sepertinya kau terlalu banyak bergerak sebelum waktunya Bright." 

"Aku sudah baik-baik saja." Jawab Bright.

"Selalu seperti itu, Mike mengadu padaku katanya kau sibuk bekerja tadi malam."

"Dasar tukang ngadu. Berhentilah khawatir, sudah kubilang aku sudah baik-baik saja." Tegas Bright pada Metta.

Di tengah perdebatan antar teman tersebut, seorang pelayan laki-laki datang menghampiri Myli dan berbisik padanya seperti ada hal penting di sampaikan pada Myli.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status