Share

Enam Belas

*****HAPPY_READING*****

Kini, mereka akan bergegas pulang, karena hari sudah semakin sore. 

"Kak, gimana kalau kita makan di Resto Ayam Bakar yang di Jl.Permai?" tanya Indah.

"Kamu lapar?"

"Iya, Kak," jawab Indah memegang perutnya yang sudah berbunyi meminta makanan.

"Ya udah ayo," ajak Devan.

Tiba-tiba, Chika diam mematung, "Auuuwww," rintihnya.

"Kak Chika kenapa?" tanya Indah.

"Gak tau, kepalaku masih pusing."

"Ya ampun," ucap Indah khawatir, "Kak, tolong gendong Kak Chika," perintahnya.

"A--a--pa?" 

"Gendong lagi, ayo Kak," desak Indah.

Devan langsung memangku Chika menuju ke arah mobil mereka. Indah mengikuti mereka dari belakang.

"Kayaknya aku ada ide," ucap Indah mengeluarkan ponselnya.

Diam-diam, Indah mengabadikan moment itu dengan cara merekamnya lewat HP.

"Aaa, so sweet," gumam Indah.

"Kenapa, Ndah?" tanya Devan masih berjalan ke depan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status