Share

4. Ayo Menikah

Author: Yuyun Batalia
last update Huling Na-update: 2024-09-02 19:37:12

Hari   ini Krystal pergi ke pesta pernikahan  sahabatnya, Ellaine. Di sana ia   melihat Sean yang merupakan kakak dari  calon suami sahabatnya.

Ini   adalah pertemuan pertama Krystal  dengan Sean setelah hampir satu tahun   berlalu. Krystal sudah  menyiapkan dirinya untuk hari ini, dan ia   bersikap seolah tidak ada  apapun di antara mereka.

Saat Krystal sedang menikmati acara pesta itu, Sean datang mendekati.

"Lama tidak bertemu, Nona Krystal." Sean menyapa Krystal. Pria itu sudah bisa berjalan kembali.

Krystal mengalihkan pandangannya pada Sean lalu kemudian tersenyum ringan. "Lama tidak bertemu, Tuan Sean."

"Apakah kau memiliki sesuatu yang ingin kau katakan padaku, Nona Krystal?"

Krystal menatap Sean sedikit heran. "Apa yang ingin Anda dengar, Tuan Sean?"

"Malam    itu aku telah membantumu, tapi keesokan paginya kau pergi begitu  saja.   Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih padaku?"

Krystal    tersenyum geli. "Tuan Sean, Anda terlalu perhitungan, tapi itu memang    salahku karena tidak sopan. Kalau begitu saya mengucapkan terima  kasih   atas bantuanmu malam itu."

"Ya, sama-sama," jawab Sean. "Aku pikir masih ada hal lain yang juga perlu kau katakan padaku."

"Masih ada hal lain?"

"Sesuatu yang kau sembunyikan dariku."

Krystal    membeku, wajahnya yang tadinya tenang kini menjadi kaku. Apa   sebenarnya  maksud dari kata-kata Sean. Apakah mungkin Sean sudah tahu   bahwa mereka  memiliki anak bersama?

"Saat ini bukan waktu yang   tepat untuk  membicarakannya, mari kita bicara lagi nanti." Ini adalah   acara  pernikahan adiknya, jelas bukan waktu yang tepat baginya untuk    menyebutkan tentang anaknya karena suasana mungkin akan berubah menjadi    serius.

"Nikmatilah pestanya." Sean lalu meninggalkan Krystal yang sekarang merasa tidak nyaman.

Seperginya    Sean, Krystal terjebak dalam pikirannya sendiri. Tidak ada hal lain    yang ia sembunyikan dari Sean selain dari kebenaran bahwa mereka    memiliki anak.

Krystal tahu bahwa ia tidak akan bisa    menyembunyikan tentang anak-anaknya dalam waktu lama karena Kylian    adalah adik Sean. Ia sudah memikirkan kemungkinan Kylian bercerita pada    Sean tentang dirinya lalu kemudian Sean merasa curiga dan mulai    mencocokan beberapa hal.

Hanya saja ia tidak berpikir bahwa hal itu akan datang lebih cepat dari perkiraannya.

Jika    Sean memang mengetahui kebenarannya maka ia tidak akan menyangkal. Ia    tidak keberatan mengurus anak-anaknya bersama dengan Sean jika Sean    ingin bertanggung jawab pada anak-anak mereka.

Namun, jika Sean    berpikir untuk mengambil putra dan putrinya darinya maka ia pasti akan    bertarung sampai tetes darah terakhir dengan Sean.

Mereka  adalah   hartanya yang paling berharga, tidak akan ia biarkan siapapun  mengambil   mereka darinya termasuk ayah dari anaknya sendiri.

Krystal mengambil segelas wine, wanita itu  menenggak cairan di dalamnya untuk membuatnya merasa sedikit lebih baik.

Setelah pesta berakhir, Krystal kembali ke kediamannya. Wanita itu bergegas mencari anak-anaknya yang dijaga oleh Sylvia.

"Nona, Anda sudah kembali."

"Ya, Bibi. Apakah anak-anak sudah tidur?"

"Ya, Tuan kecil dan Nona muda sudah tidur."

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi ke kamar mereka."

"Ya, Nona."

Krystal    melanjutkan langkahnya, wanita itu masuk ke dalam kamar anaknya dan    menemukan bayi kembarnya tidur di dalam box bayi mereka masing-masing.

Suasana    hati Krystal menjadi lebih baik setelah melihat anak-anaknya.    Selanjutnya Krystal memutuskan untuk membersihkan tubuhnya, ia tidak    bisa menyentuh anak-anaknya sebelum membersihkan diri terlebih dahulu.

Setelah selesai mandi, Krystal berpakaian. Ia hendak pergi ke kamar anak-anaknya lagi, tapi sebuah panggilan menghentikannya.

Ia menjawab panggilan dari Daisy terlebih dahulu, sejak satu minggu lalu, Krystal telah kembali ke dunia model.

"Ada apa, Daisy?"

"Aku telah memeriksa beberapa kontrak yang cocok denganmu. Aku akan mengirimkan berkasnya melalui email."

"Baik."

"Hanya itu saja, selamat malam dan selamat beristirahat."

"Selamat malam, Daisy."

Panggilan itu berakhir, Krystal kemudian memeriksa kotak masuk emailnya. Di sana ada kontrak yang dikirimkan oleh Daisy.

Belum sempat Krystal membaca kontrak itu, pintu kamarnya diketuk dari luar. Berikutnya Sylvia masuk.

"Nona, ada tamu."

"Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini?"

"Tuan itu  mengatakan bahwa namanya adalah Sean Lannister."

Krystal segera meninggalkan kamarnya. Sean, untuk apa pria itu datang malam-malam ke tempatnya.

"Tuan Sean, apa yang Anda lakukan di tempat saya di jam seperti ini?" Krystal langsung bertanya.

Sean    menatap Krystal yang mengenakan gaun tidur, meski itu bukan gaun  tidur   seksi, tapi itu terlihat sangat bagus di tubuh Krystal.

"Bukankah masih ada hal yang perlu kita bicarakan."

"Dari sekian banyak waktu, Anda memilih di jam seperti ini, Tuan Sean?"

"Aku merasa ini adalah waktu yang tepat, dan aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi."

"Jadi, apa yang ingin Anda bicarakan?"

"Di mana anak-anakku?" Sean langsung pada intinya.

Krystal    sudah menduga hal ini, tapi ia masih merasa sedikit terkejut.    "Bagaimana Anda begitu yakin bahwa mereka adalah anak-anak Anda?"

"Aku melakukan tes DNA pada hari kelahiran mereka."

Jadi, rupanya Sean sudah mengetahuinya cukup lama. Sepertinya Sean memang menunggu waktu yang tepat untuk bicara dengannya.

"Anda mengetahui kebenarannya, lalu apa yang Anda inginkan sekarang?"

"Aku ingin bertemu dengan mereka."

"Saat ini mereka sedang tidur, jika Anda ingin melihat mereka maka ikuti saya."

Krystal    tidak akan menghalangi Sean bertemu dengan anak-anak mereka.   Sebelumnya  mereka tidak memiliki konflik sama sekali, jadi tidak ada   alasan  baginya untuk melarang Sean.

Sean memasuki kamar si   kembar, di  ruangan itu aroma bayi tercium. Sean masih melangkah,   mendekati dua box  bayi yang diletakan bersebalahan.

Ini adalah pertama kalinya Sean melihat anak-anaknya, ada perasaan yang tidak bisa ia jelaskan di dalam dadanya.

Usia anak-anaknya saat ini sudah memasuki dua bulan, mereka terlihat lebih berisi dari sebelumnya.

"Siapa nama mereka?" Sean mengalihkan pandangannya kembali pada Krystal.

"Brian Oliver, Brianna Olivia."

"Brian Oliver Lannister, Brianna Olivia Lannister." Sean menambahkan. Anak-anaknya pantas menyandang nama besar keluarganya.

Krystal    tidak begitu senang mendengarnya, tapi ia juga tidak bisa menentang    Sean. Nyatanya anak-anak mereka memang keturunan Lannister.

Karena    anak-anaknya sedang tidur nyenyak, Sean tidak akan mengganggu mereka.    Ia bisa datang di lain waktu untuk bermain dengan anak kembarnya.

"Mari lanjutkan pembicaraan di luar." Sean melangkah lebih dahulu dari Krystal. Mereka kembali ke ruang tamu.

"Ayo menikah." Sean tidak pandai berbasa-basi. Ia menyatakan keinginannya dengan lugas dan jelas.

Krystal    menatap Sean tidak percaya. Sean mengajaknya menikah hanya setelah   tiga  kali pertemuan singkat. Bukankah pria ini terlalu sembrono?

"Maafkan saya, Tuan Sean. Saya tidak memiliki keinginan untuk menikah." Krystal menolak.

"Nona    Krystal, apakah kau akan membiarkan mereka terus hidup dengan status    anak di luar nikah selamanya?" Sean menatap Krystal seksama.

Kata-kata Sean membuat Krystal terdiam.

"Aku    mengerti jika kau  memiliki prinsip tidak ingin memiliki hubungan  yang   terikat, tapi saat ini kau memiliki anak. Kau tidak bisa  mengedepankan   egomu dan mengabaikan hak yang seharusnya didapatkan  oleh anak-anak   kita.

Aku yakin kau adalah ibu yang baik, ibu  yang menyayangi   anak-anakmu. Aku berharap bahwa kau bisa lebih  berpikir ke depan tentang   apa yang akan mereka hadapi dengan status  mereka sebagai anak di luar   nikah.

Kau dan aku memang bisa  membesarkan mereka bersama tanpa   pernikahan, tapi aku yakin mereka  akan tumbuh jauh lebih baik dengan   orangtua yang terikat dalam status  yang resmi."

"Pernikahan bukan   sesuatu yang bisa diputuskan  dalam waktu singkat. Orang-orang yang   saling mencintai saja bisa  bercerai, lalu bagaimana dengan yang tidak   saling mencintai sama  sekali.

Untuk apa menikah jika pada akhirnya hanya akan bercerai?"

"Bagaimana    kau bisa tahu akhirnya sebelum mencoba?" balas Sean. "Tidak semua    pernikahan ada karena cinta, ada beberapa di antaranya karena kompromi.    Dan aku bersedia berkompromi denganmu selama-lamanya demi mereka.

Kita bisa menjadi pasangan suami istri yang akur meski tidak saling mencintai sama sekali."

Di    kalangan atas, cinta adalah hal kesekian. Ada begitu banyak  pernikahan   yang dilakukan karena kompromi, dan banyak di antara mereka  bertahan   sampai maut memisahkan.

Krystal diam, kata-kata yang  diucapkan   oleh Sean memang benar. Tidak semua pernikahan terjadi  karena cinta. Dan   tidak semua pernikahan juga berakhir dengan  perceraian.

"Aku  rasa  sudah cukup untuk hari ini. Pikirkan lagi  apa yang aku katakan.  Selain  itu, tidak ada ruginya menikah denganku.  Aku yakin, di kalangan  atas  hanya sedikit pria yang bisa menyaingiku."  

Krystal tidak  bisa  menyela kata-kata Sean, meski pria itu  terdengar narsis, tapi apa  yang  ia katakan memang benar. Di kalangan  atas, hanya sedikit pria yang  bisa  menyaingi Sean karena Sean sangat  baik dalam segala hal, entah  itu  penampilan, latar belakang atau  kecerdasan.

Setelah selesai   bicara, Sean meninggalkan penthouse  Krystal. Pria itu masuk ke dalam   mobilnya yang dikemudikan oleh Jacob,  asisten pribadinya.

"Beli unit penthouse yang berseberangan dengan milik Krystal," seru Sean.

"Baik, Tuan."

Sean    ingin berada lebih dekat dengan anak-anaknya, dengan tinggal di    seberang kediaman Krystal, ia bisa lebih mudah jika ingin melihat    anak-anaknya.

tbc

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Love After Marriage   Extra Part - Cinta dan kebahagiaan

    Usia pernikahan Sean dan Krystal kini sudah satu tahun. Acara perayaan ulang tahun pernikahan mereka telah dimulai. Para tamu undangan telah mengisi tempat yang disediakan untuk mereka.Krystal sebenarnya ingin memundurkan acara ini karena Sean yang baru mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, tapi Sean menolak dengan mengatakan bahwa kondisinya sudah jauh lebih baik. Jadi pada akhirnya pesta ulang tahun pernikahan itu tetap berjalan sesuai rencana awal.Tim medis disiapkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Sean.Sekarang Sean dan Krystal berada di depan keramaian. Sean mengenakan setelan berwarna hitam sementara Krystal mengenakan gaun putih yang bertabur permata.Sean dan Krystal tampak seperti sepasang pengantin, tapi bersama mereka ada si kembar yang saat ini usianya sudah lebih dari setahun. Mereka berempat tampak begitu sempurna, pasangan yang saling mencintai dan anak-anak yang ceria dan menggemaskan.Acara itu berjalan dengan sangat baik, Sean dan Krystal sekarang

  • Love After Marriage   42. Saling Mencintai Setelah Menikah (Tamat)

    Malam ini Sean kembali lebih terlambat dari biasanya, ia sudah memberitahu Krystal tentang hal ini karena ia memiliki pertemuan penting.Pukul sebelas malam Sean selesai, mobilnya sekarang sedang melaju menuju ke rumahnya. Sean mengeluarkan ponsel dari saku jasnya, pria itu segera menghubungi Krystal. "Belum tidur?""Belum, apakah pekerjaanmu sudah selesai?""Ya, aku sedang dalam perjalanan pulang sekarang.""Baiklah, hati-hati di jalan."Belum sempat Sean menjawab, suara benturan keras terdengar. Mobil Sean ditabrak dari belakang oleh sebuah truk yang tampak kehilangan kendali. Mobil Sean bergerak ke samping dan menabrak pembatas jalan dengan keras. Kepala Sean terbentur cukup keras, ia kehilangan kesadaran setelahnya. Krystal mendengar suara benturan itu. Ia memanggil Sean beberapa kali, tapi Sean tidak menjawabnya. Kepanikan mulai melanda Krystal, perasaannya tidak enak sekarang.Jacob ada di kursi depan di sebelah sopir, pria itu masih memiliki kesadaran meski kepalanya berdara

  • Love After Marriage   41. Merasa Dicintai

    Satu minggu berlalu, Sean mengajak Krystal untuk makan malam berdua saja. Sudah lama mereka tidak makan malam bersama di luar. Sean menunggu Krystal di bawah, usai menjawab panggilan pria itu menunggu Krystal di dekat tangga. Beberapa detik selanjutnya Krystal menuruni tangga.Sean terpana, ia tahu bahwa istrinya sangat cantik, tapi malam ini dengan gaun yang berwarna putih, Krystal tampak seperti seorang peri. Ia sangat memesona. Tangan Sean terulur ketika Krystal sudah sampai di depannya. Setelah Krystal memberikan tangannya mereka kemudian melangkah bersama. "Kau sangat cantik malam ini." Sean memberikan Krystal pujian.Krystal tertawa kecil, tawanya membuat ia berkali lipat menjadi lebih cantik. Entahlah, Sean sulit untuk menjelaskannya. "Sebenarnya aku tahu tentang hal ini, tapi aku sangat menghargai pujianmu." Kali ini Sean tertawa kecil. Istrinya tidak salah jika terlalu percaya diri, nyatanya ada jutaan orang yang memuji kecantikan Krystal. Dari semua penggemar Krystal, i

  • Love After Marriage   40. Takut Kehilangan

    Suara penyiar berita di televisi terdengar di ruangan kerja Sean yang sunyi. Penyiar itu sedang melaporkan kondisi terkini sebuah kota yang beberapa saat lalu terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar.Di sana Sean terlihat mondar-mandir dengan wajah cemas. Pria itu memegang ponsel di tangannya, mencoba menghubungi Krystal yang saat ini tidak bisa dihubungi. Sedangkan Jacob, pria itu juga sedang berusaha untuk menghubungi Daisy, tapi seperti Krystal, Daisy juga tidak bisa dihubungi. Jacob mencoba menghubungi kenalannya yang lain yang berada di kota yang sama dengan kota yang didatangi oleh Krystal saat ini, akan tetapi tidak ada yang bisa ia hubungi juga. "Bagaimana Jacob?" tanya Sean. Pria itu merasa menatap Jacob tidak sabar."Tidak ada yang bisa saya hubungi, Tuan.""Sial!" Sean memaki kesal. "Siapkan pesawat, aku akan pergi ke kota itu sekarang juga!" Sean tidak bisa berada dalam posisi seperti ini. Ia sangat mengkhawatirkan Krystal dan takut terjadi apa-apa pada Krysta

  • Love After Marriage   39. Semuanya Akan Baik-Baik Saja.

    Sean telah mendengar kabar tentang ayah Edelweiss dari teman-temannya yang lain. Sean telah menganggap ayah Edelweiss hampir seperti ayahnya sendiri, ia tidak berharap bahwa hal ini akan terjadi pada pria itu. Namun, ia tidak bisa disalahkan dalam hal ini karena Edelweiss sudah keterlaluan. Jacob masuk ke dalam ruangan. "Tuan, Tuan Elion ingin bertemu dengan Anda.""Biarkan dia masuk." Sean yakin bahwa Elion pasti ingin membicarakan tentang Edelweiss lagi. Elion kemudian masuk setelah Jacob keluar. Wajah pria itu tampak letih dan kurang tidur."Sean, aku minta maaf karena harus datang menemuimu lagi." Elion merasa tidak enak, tapi ia harus mencoba untuk meminta keringan dari Sean lagi demi ayahnya."Ada apa?""Ayah terkena serangan jantung semalam. Dokter mengatakan bahwa ia tidak boleh mendapatkan serangan jantung lanjutan karena akan berakibat fatal. Sean, tolong, ayah menganggapmu seperti putranya sendiri. Satu kali ini saja tolong lepaskan Edelweiss."Sean juga masih punya hati

  • Love After Marriage   38. Berlutut

    "Sean, kau tidak bisa melakukan ini padaku!" seru Edelweiss panik. Ada sorot ketakutan di matanya."Aku bisa, dan akan segera aku lakukan, Edelweiss. Kau sudah mengganggu pernikahanku dengan Krystal dua kali. Untungnya aku dan Krystal bukanlah orang yang akan termakan berita palsu dan menyimpulkan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Apa yang sudah kau lakukan terhadapku dan Krystal benar-benar jahat dan sulit untuk dimaafkan.""Sean, aku mohon." Elion memohon. "Jika perlu berlutut, aku akan berlutut padamu.""Elion, untuk apa kau terus melindungi adikmu? dia harus mendapatkan balasannya karena telah berbuat jahat pada orang lain."Elion merasa sangat tersiksa. Ia sangat marah pada Edelweiss, tapi Edelweiss adalah adik satu-satunya yang ia miliki. Bahkan jika ia tidak ingin melindungi Edelweiss karena persaudaraan mereka, ia masih harus memikirkan perasaan orangtuanya."Elion, Paman dan Bibi juga memohon padamu." Ayah Edelweiss menatap Sean memelas. Hanya Edelweiss satu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status