Share

3. Tes DNA

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2024-09-02 19:36:55

Sembilan bulan kemudian...

Krystal telah melahirkan anak kembarnya, sekarang wanita itu berada di ruang rawat dengan bayi kembarnya yang berada di sisinya.

Krystal masih tidak percaya bahwa saat ini ia telah menjadi seorang ibu dari dua anak sekaligus.

Saat   Krystal melihat wajah anak-anaknya, air matanya menetes karena  terharu,  ia jatuh cinta pada putra dan putrinya pada pandangan pertama. 

Setelah  hari ini ia tidak akan kesepian lagi. Ia memiliki dua  malaikat kecil  yang akan menemani hari-harinya. Mengisi setiap  kekosongan yang ia  rasakan dengan kehadiran mereka.

Beberapa  waktu lalu ia merasa  khawatir tentang persalinan anak-anaknya. Ia takut  jika terjadi hal  buruk, di mana mungkin ia atau anak-anaknya tidak  bisa diselamatkan.

Namun, semua kekhawatiran Krystal lenyap setelah ia mendengar suara tangis anak-anaknya yang dilahirkan melalui operasi.

Krystal   merasa bahwa semua perjuangannya selama mengandung anak-anaknya telah   terbayarkan ketika ia berhasil mendekap tubuh mungil putra dan  putrinya.  

Sementara itu di lantai lain rumah sakit itu, Sean  sedang  melakukan pemeriksaan, beberapa bulan lalu ia mengalami  kecelakaan yang  menyebabkan kelumpuhan sementara pada kakinya.

Untuk   kesembuhannya, ia mundur dari jabatannya sebagai CEO di grup Lannister   dan menyerahkan kepemimpinan perusahaan pada sang adik, Kylian   Lannister.

Selama beberapa bulan ia menjalani berbagai macam   pengobatan hingga akhirnya ia bisa berdiri. Tadi pagi, saat ia sedang   ingin latihan berjalan ia tiba-tiba terjatuh karena masih belum mampu   menyeimbangkan langkahnya.

Karena tidak ingin membuat orangtuanya   khawatir, ia menurut ketika diminta untuk pergi melakukan pemeriksaan  ke  dokter. Dan hasilnya semuanya baik-baik saja.

Kelumpuhan yang   dialami oleh Sean tidak membuat Sean merasa buruk. Ia tidak menyerah   terhadap hidupnya karena ia tahu bahwa ia pasti akan sembuh. Selain itu   ia memiliki orangtua dan adik yang selalu menyemangatinya dan  meyakinkan  dirinya bahwa ia pasti bisa kembali berjalan.

Pintu ruangan pemeriksaan terbuka, Sean melihat ke arah pintu dan menemukan adiknya sedang berjalan ke arahnya sekarang.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Kylian, adik Sean.

"Tidak ada yang serius, semua baik-baik saja." Sean menjawab seadanya. "Kau seharusnya tidak perlu ke sini."

"Aku memiliki janji untuk menjemput Ellaine di rumah sakit ini, jadi sekalian aku mengunjungimu."

"Apakah Ellaine sakit?" tanya Sean mengenai kekasih adiknya.

"Tidak, dia menjenguk sahabatnya yang baru saja melahirkan."

"Sahabat   Ellaine?" Sean mengerutkan keningnya. Ia mengingat seseorang yang   merupakan sahabat Ellaine, apakah mungkin orang itu yang berada di rumah   sakit.

"Krystal, kau mungkin mengenalnya. Dia seorang supermodel yang sangat terkenal."

Jadi benar-benar dia. "Bukankah dia belum menikah?"

"Ya."

Sean diam sejenak, ia menghitung kapan ia menghabiskan malam dengan Krystal. Dan ia menemukan bahwa ada kemungkinan itu anaknya.

"Kylian, apakah kau tahu siapa ayah anak Krystal?"

"Aku tidak tahu, Kak." Kylian tidak pernah menanyakan tentang hal ini pada Ellaine.

"Bisakah kau mencari tahu tentang hal itu?"

Kylian mengerutkan keningnya. Ia tidak menyangka jika kakaknya sangat tertarik mengenai hal itu. "Kenapa?"

"Aku pernah tidur dengan Krystal sembilan bulan lalu. Ada kemungkinan anak itu adalah anakku."

Kylian   menatap kakaknya tidak percaya. Ia yang berpikir bahwa kakaknya tidak   tertarik lagi pada wanita setelah kisah cintanya kandas bertahun-tahun   lalu, tapi ternyata kakaknya pernah tidur dengan Krystal.

"Bagaimana bisa?"

Sean   menceritakan yang terjadi malam itu. Dia dan Krystal tidak pernah   bersinggungan sebelumnya, tapi sebagai seorang pria ia tentu pernah   mendengar tentang Krystal dari beberapa teman-temannya.

Ia tidak   tertarik pada Krystal saat teman-temannya tergila-gila pada Krystal,   tapi malam itu saat melihat wajah Krystal yang  begitu menggoda, ia   tidak bisa menolak Krystal.

"Aku akan mencari tahu, tapi mungkin   Ellaine juga tidak tahu. Jika dia tahu dia pasti akan mengatakan   sesuatu. Aku bisa melakukannya dengan cara lain, aku akan mengambil   rambut anak Krystal untuk melakukan tes DNA."

"Itu lebih baik."

"Bagaimana jika benar kau adalah ayah dari anak Krystal?"

"Aku akan bertanggung jawab, tidak mungkin aku akan membiarkan anakku berkeliaran di luar tanpa status yang jelas."

"Namun, melihat dari Krystal yang tidak meminta pertanggung jawaban, itu artinya dia tidak ingin menikah denganmu."

Sean   diam, seorang Krystal jelas bisa memberikan segalanya bagi anaknya,  itu  mungkin satu alasan kenapa Krystal tidak meminta pertanggung  jawaban  darinya.

Namun, meski begitu ia pasti akan tetap bertanggung jawab. Anaknya harus mendapatkan status yang resmi.

"Mari bicarakan ini lagi nanti setelah hasilnya didapatkan."

"Baik," balas  Kylian. "Kalau begitu aku pergi dulu."

"Ya."

**

"Ya, Kylian." Sean menjawab panggilan dari adiknya.

"Aku mengirimkan foto anak-anak Krystal padamu, kau bisa menilainya sendiri."

Tanpa   membalas ucapan adiknya, Sean segera membuka foto yang dikirimkan oleh   Kylian. Pria itu memperbesarnya. Dunianya seolah berhenti sejenak,  Sean   merasa bahwa ia tidak perlu melakukan tes DNA dengan anak-anak  itu, dia  yakin bahwa mereka adalah miliknya karena wajah mereka  benar-benar  mirip dengannya ketika masih bayi.

Sean tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaannya saat ini. Ternyata ia telah menjadi seorang ayah dari dua anak

"Mereka terlihat sepertiku."

"Ya,  mereka benar-benar sepertimu," balas Kylian. "Aku   telah memerintahkan Jacob untuk mengirim rambut salah satu dari mereka   padamu. Mungkin Jacob akan sampai dalam beberapa saat lagi."

"Aku rasa tidak perlu melakukan tes DNA, aku yakin mereka adalah anak-anakku."

"Kau masih perlu melakukannya agar Krystal tidak bisa menyangkalnya."

"Kau benar."

"Jadi, apa yang mau kau lakukan sekarang?"

"Aku harus menikah dengan Krystal." Sean tidak perlu berpikir terlalu lama, bertanggung jawab adalah hal yang harus ia lakukan.

"Krystal tampaknya bukan seseorang yang mau terikat dalam sebuah pernikahan."

"Aku tahu, tapi aku pasti akan membuatnya menikah denganku bagaimana pun caranya."

"Baiklah, aku yakin Kakak pasti akan melakukan yang terbaik." Sebagai seorang paman, Kylian jelas ingin melihat keponakannya tumbuh dalam keluarga yang lengkap.

"Jangan   memberitahu Ayah dan Ibu terlebih dahulu. Aku tidak ingin mereka   meneror Krystal dan membuat Krystal merasa tidak  nyaman." Sean   tidak memiliki perasaan apapun pada Krystal, tapi karena Krystal adalah   ibu dari anak-anaknya, maka ia perlu memikirkan suasana hati dan mental   Krystal.

"Aku mengerti."

"Terima kasih karena telah membantuku."

"Aku adalah adikmu, sebagai saudara kita memang harus saling membantu," balas Kylian. "Baiklah, aku akan menutup panggilannya sekarang."

"Ya."

Panggilan   itu segera berakhir. Sean kembali melihat ke foto bayi kembarnya.   Hatinya terasa begitu hangat, ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada   anak-anaknya.

Sekarang ia memiliki alasan yang kuat untuk  segera  sembuh. Ia harus segera bisa berjalan agar bisa datang pada  Krystal  dalam keadaan yang sempurna.

Beberapa saat kemudian Jacob datang, pria itu membawa rambut salah satu anak Sean.

Sean mengambil rambutnya lalu menyerahkannya pada Jacob. "Lakukan tes DNA dengan rambut-rambut ini."

"Baik, Tuan."

"Kau bisa pergi."

"Ya, Tuan."

Keesokan   harinya, hasil tes DNA telah didapatkan oleh Sean. Pria itu memegang   dokumen yang diserahkan oleh Jacob padanya. Ia kemudian membacanya   dengan teliti, baris demi baris.

Seperti yang sudah ia duga, ia benar-benar ayah dari anak-anak Krystal.

Sean   tidak marah sama sekali pada Krystal karena wanita itu menyembunyikan   fakta bahwa mereka memiliki anak bersama. Hanya saja ia sedikit   menyayangkan pilihan Krystal, katakanlah bahwa Krystal sangat mampu   merawat dan membesarkan anak-anak mereka sendiri, tapi itu tetap tidak   adil bagi anak-anak mereka karena tidak bisa merasakan kasih sayang   seorang ayah.

Selain itu, anak-anak mereka tidak akan mendapatkan   status yang jelas di mana mereka mungkin akan dipandang sebelah mata   oleh orang lain.

Namun, karena ia sudah menemukan kebenarannya.   Ia tidak akan membiarkan putra dan putrinya tumbuh tanpa kasih sayang   yang utuh dari orangtua mereka.

Ia juga tidak akan membiarkan Krystal merawat anak-anak mereka sendirian, ia akan menemai Krystal dalam setiap prosesnya.

Sean   tidak tahu seberapa sulit meyakinkan Krystal agar bersedia menikah   dengannya, tapi ia tidak akan menyerah demi anak-anaknya.

tbc

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Love After Marriage   Extra Part - Cinta dan kebahagiaan

    Usia pernikahan Sean dan Krystal kini sudah satu tahun. Acara perayaan ulang tahun pernikahan mereka telah dimulai. Para tamu undangan telah mengisi tempat yang disediakan untuk mereka.Krystal sebenarnya ingin memundurkan acara ini karena Sean yang baru mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, tapi Sean menolak dengan mengatakan bahwa kondisinya sudah jauh lebih baik. Jadi pada akhirnya pesta ulang tahun pernikahan itu tetap berjalan sesuai rencana awal.Tim medis disiapkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Sean.Sekarang Sean dan Krystal berada di depan keramaian. Sean mengenakan setelan berwarna hitam sementara Krystal mengenakan gaun putih yang bertabur permata.Sean dan Krystal tampak seperti sepasang pengantin, tapi bersama mereka ada si kembar yang saat ini usianya sudah lebih dari setahun. Mereka berempat tampak begitu sempurna, pasangan yang saling mencintai dan anak-anak yang ceria dan menggemaskan.Acara itu berjalan dengan sangat baik, Sean dan Krystal sekarang

  • Love After Marriage   42. Saling Mencintai Setelah Menikah (Tamat)

    Malam ini Sean kembali lebih terlambat dari biasanya, ia sudah memberitahu Krystal tentang hal ini karena ia memiliki pertemuan penting.Pukul sebelas malam Sean selesai, mobilnya sekarang sedang melaju menuju ke rumahnya. Sean mengeluarkan ponsel dari saku jasnya, pria itu segera menghubungi Krystal. "Belum tidur?""Belum, apakah pekerjaanmu sudah selesai?""Ya, aku sedang dalam perjalanan pulang sekarang.""Baiklah, hati-hati di jalan."Belum sempat Sean menjawab, suara benturan keras terdengar. Mobil Sean ditabrak dari belakang oleh sebuah truk yang tampak kehilangan kendali. Mobil Sean bergerak ke samping dan menabrak pembatas jalan dengan keras. Kepala Sean terbentur cukup keras, ia kehilangan kesadaran setelahnya. Krystal mendengar suara benturan itu. Ia memanggil Sean beberapa kali, tapi Sean tidak menjawabnya. Kepanikan mulai melanda Krystal, perasaannya tidak enak sekarang.Jacob ada di kursi depan di sebelah sopir, pria itu masih memiliki kesadaran meski kepalanya berdara

  • Love After Marriage   41. Merasa Dicintai

    Satu minggu berlalu, Sean mengajak Krystal untuk makan malam berdua saja. Sudah lama mereka tidak makan malam bersama di luar. Sean menunggu Krystal di bawah, usai menjawab panggilan pria itu menunggu Krystal di dekat tangga. Beberapa detik selanjutnya Krystal menuruni tangga.Sean terpana, ia tahu bahwa istrinya sangat cantik, tapi malam ini dengan gaun yang berwarna putih, Krystal tampak seperti seorang peri. Ia sangat memesona. Tangan Sean terulur ketika Krystal sudah sampai di depannya. Setelah Krystal memberikan tangannya mereka kemudian melangkah bersama. "Kau sangat cantik malam ini." Sean memberikan Krystal pujian.Krystal tertawa kecil, tawanya membuat ia berkali lipat menjadi lebih cantik. Entahlah, Sean sulit untuk menjelaskannya. "Sebenarnya aku tahu tentang hal ini, tapi aku sangat menghargai pujianmu." Kali ini Sean tertawa kecil. Istrinya tidak salah jika terlalu percaya diri, nyatanya ada jutaan orang yang memuji kecantikan Krystal. Dari semua penggemar Krystal, i

  • Love After Marriage   40. Takut Kehilangan

    Suara penyiar berita di televisi terdengar di ruangan kerja Sean yang sunyi. Penyiar itu sedang melaporkan kondisi terkini sebuah kota yang beberapa saat lalu terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar.Di sana Sean terlihat mondar-mandir dengan wajah cemas. Pria itu memegang ponsel di tangannya, mencoba menghubungi Krystal yang saat ini tidak bisa dihubungi. Sedangkan Jacob, pria itu juga sedang berusaha untuk menghubungi Daisy, tapi seperti Krystal, Daisy juga tidak bisa dihubungi. Jacob mencoba menghubungi kenalannya yang lain yang berada di kota yang sama dengan kota yang didatangi oleh Krystal saat ini, akan tetapi tidak ada yang bisa ia hubungi juga. "Bagaimana Jacob?" tanya Sean. Pria itu merasa menatap Jacob tidak sabar."Tidak ada yang bisa saya hubungi, Tuan.""Sial!" Sean memaki kesal. "Siapkan pesawat, aku akan pergi ke kota itu sekarang juga!" Sean tidak bisa berada dalam posisi seperti ini. Ia sangat mengkhawatirkan Krystal dan takut terjadi apa-apa pada Krysta

  • Love After Marriage   39. Semuanya Akan Baik-Baik Saja.

    Sean telah mendengar kabar tentang ayah Edelweiss dari teman-temannya yang lain. Sean telah menganggap ayah Edelweiss hampir seperti ayahnya sendiri, ia tidak berharap bahwa hal ini akan terjadi pada pria itu. Namun, ia tidak bisa disalahkan dalam hal ini karena Edelweiss sudah keterlaluan. Jacob masuk ke dalam ruangan. "Tuan, Tuan Elion ingin bertemu dengan Anda.""Biarkan dia masuk." Sean yakin bahwa Elion pasti ingin membicarakan tentang Edelweiss lagi. Elion kemudian masuk setelah Jacob keluar. Wajah pria itu tampak letih dan kurang tidur."Sean, aku minta maaf karena harus datang menemuimu lagi." Elion merasa tidak enak, tapi ia harus mencoba untuk meminta keringan dari Sean lagi demi ayahnya."Ada apa?""Ayah terkena serangan jantung semalam. Dokter mengatakan bahwa ia tidak boleh mendapatkan serangan jantung lanjutan karena akan berakibat fatal. Sean, tolong, ayah menganggapmu seperti putranya sendiri. Satu kali ini saja tolong lepaskan Edelweiss."Sean juga masih punya hati

  • Love After Marriage   38. Berlutut

    "Sean, kau tidak bisa melakukan ini padaku!" seru Edelweiss panik. Ada sorot ketakutan di matanya."Aku bisa, dan akan segera aku lakukan, Edelweiss. Kau sudah mengganggu pernikahanku dengan Krystal dua kali. Untungnya aku dan Krystal bukanlah orang yang akan termakan berita palsu dan menyimpulkan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Apa yang sudah kau lakukan terhadapku dan Krystal benar-benar jahat dan sulit untuk dimaafkan.""Sean, aku mohon." Elion memohon. "Jika perlu berlutut, aku akan berlutut padamu.""Elion, untuk apa kau terus melindungi adikmu? dia harus mendapatkan balasannya karena telah berbuat jahat pada orang lain."Elion merasa sangat tersiksa. Ia sangat marah pada Edelweiss, tapi Edelweiss adalah adik satu-satunya yang ia miliki. Bahkan jika ia tidak ingin melindungi Edelweiss karena persaudaraan mereka, ia masih harus memikirkan perasaan orangtuanya."Elion, Paman dan Bibi juga memohon padamu." Ayah Edelweiss menatap Sean memelas. Hanya Edelweiss satu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status