Sembilan bulan kemudian...
Krystal telah melahirkan anak kembarnya, sekarang wanita itu berada di ruang rawat dengan bayi kembarnya yang berada di sisinya.
Krystal masih tidak percaya bahwa saat ini ia telah menjadi seorang ibu dari dua anak sekaligus.
Saat Krystal melihat wajah anak-anaknya, air matanya menetes karena terharu, ia jatuh cinta pada putra dan putrinya pada pandangan pertama.
Setelah hari ini ia tidak akan kesepian lagi. Ia memiliki dua malaikat kecil yang akan menemani hari-harinya. Mengisi setiap kekosongan yang ia rasakan dengan kehadiran mereka.
Beberapa waktu lalu ia merasa khawatir tentang persalinan anak-anaknya. Ia takut jika terjadi hal buruk, di mana mungkin ia atau anak-anaknya tidak bisa diselamatkan.
Namun, semua kekhawatiran Krystal lenyap setelah ia mendengar suara tangis anak-anaknya yang dilahirkan melalui operasi.
Krystal merasa bahwa semua perjuangannya selama mengandung anak-anaknya telah terbayarkan ketika ia berhasil mendekap tubuh mungil putra dan putrinya.
Sementara itu di lantai lain rumah sakit itu, Sean sedang melakukan pemeriksaan, beberapa bulan lalu ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan sementara pada kakinya.
Untuk kesembuhannya, ia mundur dari jabatannya sebagai CEO di grup Lannister dan menyerahkan kepemimpinan perusahaan pada sang adik, Kylian Lannister.
Selama beberapa bulan ia menjalani berbagai macam pengobatan hingga akhirnya ia bisa berdiri. Tadi pagi, saat ia sedang ingin latihan berjalan ia tiba-tiba terjatuh karena masih belum mampu menyeimbangkan langkahnya.
Karena tidak ingin membuat orangtuanya khawatir, ia menurut ketika diminta untuk pergi melakukan pemeriksaan ke dokter. Dan hasilnya semuanya baik-baik saja.
Kelumpuhan yang dialami oleh Sean tidak membuat Sean merasa buruk. Ia tidak menyerah terhadap hidupnya karena ia tahu bahwa ia pasti akan sembuh. Selain itu ia memiliki orangtua dan adik yang selalu menyemangatinya dan meyakinkan dirinya bahwa ia pasti bisa kembali berjalan.
Pintu ruangan pemeriksaan terbuka, Sean melihat ke arah pintu dan menemukan adiknya sedang berjalan ke arahnya sekarang.
"Bagaimana kondisimu?" tanya Kylian, adik Sean.
"Tidak ada yang serius, semua baik-baik saja." Sean menjawab seadanya. "Kau seharusnya tidak perlu ke sini."
"Aku memiliki janji untuk menjemput Ellaine di rumah sakit ini, jadi sekalian aku mengunjungimu."
"Apakah Ellaine sakit?" tanya Sean mengenai kekasih adiknya.
"Tidak, dia menjenguk sahabatnya yang baru saja melahirkan."
"Sahabat Ellaine?" Sean mengerutkan keningnya. Ia mengingat seseorang yang merupakan sahabat Ellaine, apakah mungkin orang itu yang berada di rumah sakit.
"Krystal, kau mungkin mengenalnya. Dia seorang supermodel yang sangat terkenal."
Jadi benar-benar dia. "Bukankah dia belum menikah?"
"Ya."
Sean diam sejenak, ia menghitung kapan ia menghabiskan malam dengan Krystal. Dan ia menemukan bahwa ada kemungkinan itu anaknya.
"Kylian, apakah kau tahu siapa ayah anak Krystal?"
"Aku tidak tahu, Kak." Kylian tidak pernah menanyakan tentang hal ini pada Ellaine.
"Bisakah kau mencari tahu tentang hal itu?"
Kylian mengerutkan keningnya. Ia tidak menyangka jika kakaknya sangat tertarik mengenai hal itu. "Kenapa?"
"Aku pernah tidur dengan Krystal sembilan bulan lalu. Ada kemungkinan anak itu adalah anakku."
Kylian menatap kakaknya tidak percaya. Ia yang berpikir bahwa kakaknya tidak tertarik lagi pada wanita setelah kisah cintanya kandas bertahun-tahun lalu, tapi ternyata kakaknya pernah tidur dengan Krystal.
"Bagaimana bisa?"
Sean menceritakan yang terjadi malam itu. Dia dan Krystal tidak pernah bersinggungan sebelumnya, tapi sebagai seorang pria ia tentu pernah mendengar tentang Krystal dari beberapa teman-temannya.
Ia tidak tertarik pada Krystal saat teman-temannya tergila-gila pada Krystal, tapi malam itu saat melihat wajah Krystal yang begitu menggoda, ia tidak bisa menolak Krystal.
"Aku akan mencari tahu, tapi mungkin Ellaine juga tidak tahu. Jika dia tahu dia pasti akan mengatakan sesuatu. Aku bisa melakukannya dengan cara lain, aku akan mengambil rambut anak Krystal untuk melakukan tes DNA."
"Itu lebih baik."
"Bagaimana jika benar kau adalah ayah dari anak Krystal?"
"Aku akan bertanggung jawab, tidak mungkin aku akan membiarkan anakku berkeliaran di luar tanpa status yang jelas."
"Namun, melihat dari Krystal yang tidak meminta pertanggung jawaban, itu artinya dia tidak ingin menikah denganmu."
Sean diam, seorang Krystal jelas bisa memberikan segalanya bagi anaknya, itu mungkin satu alasan kenapa Krystal tidak meminta pertanggung jawaban darinya.
Namun, meski begitu ia pasti akan tetap bertanggung jawab. Anaknya harus mendapatkan status yang resmi.
"Mari bicarakan ini lagi nanti setelah hasilnya didapatkan."
"Baik," balas Kylian. "Kalau begitu aku pergi dulu."
"Ya."
**
"Ya, Kylian." Sean menjawab panggilan dari adiknya.
"Aku mengirimkan foto anak-anak Krystal padamu, kau bisa menilainya sendiri."
Tanpa membalas ucapan adiknya, Sean segera membuka foto yang dikirimkan oleh Kylian. Pria itu memperbesarnya. Dunianya seolah berhenti sejenak, Sean merasa bahwa ia tidak perlu melakukan tes DNA dengan anak-anak itu, dia yakin bahwa mereka adalah miliknya karena wajah mereka benar-benar mirip dengannya ketika masih bayi.
Sean tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaannya saat ini. Ternyata ia telah menjadi seorang ayah dari dua anak
"Mereka terlihat sepertiku."
"Ya, mereka benar-benar sepertimu," balas Kylian. "Aku telah memerintahkan Jacob untuk mengirim rambut salah satu dari mereka padamu. Mungkin Jacob akan sampai dalam beberapa saat lagi."
"Aku rasa tidak perlu melakukan tes DNA, aku yakin mereka adalah anak-anakku."
"Kau masih perlu melakukannya agar Krystal tidak bisa menyangkalnya."
"Kau benar."
"Jadi, apa yang mau kau lakukan sekarang?"
"Aku harus menikah dengan Krystal." Sean tidak perlu berpikir terlalu lama, bertanggung jawab adalah hal yang harus ia lakukan.
"Krystal tampaknya bukan seseorang yang mau terikat dalam sebuah pernikahan."
"Aku tahu, tapi aku pasti akan membuatnya menikah denganku bagaimana pun caranya."
"Baiklah, aku yakin Kakak pasti akan melakukan yang terbaik." Sebagai seorang paman, Kylian jelas ingin melihat keponakannya tumbuh dalam keluarga yang lengkap.
"Jangan memberitahu Ayah dan Ibu terlebih dahulu. Aku tidak ingin mereka meneror Krystal dan membuat Krystal merasa tidak nyaman." Sean tidak memiliki perasaan apapun pada Krystal, tapi karena Krystal adalah ibu dari anak-anaknya, maka ia perlu memikirkan suasana hati dan mental Krystal.
"Aku mengerti."
"Terima kasih karena telah membantuku."
"Aku adalah adikmu, sebagai saudara kita memang harus saling membantu," balas Kylian. "Baiklah, aku akan menutup panggilannya sekarang."
"Ya."
Panggilan itu segera berakhir. Sean kembali melihat ke foto bayi kembarnya. Hatinya terasa begitu hangat, ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada anak-anaknya.
Sekarang ia memiliki alasan yang kuat untuk segera sembuh. Ia harus segera bisa berjalan agar bisa datang pada Krystal dalam keadaan yang sempurna.
Beberapa saat kemudian Jacob datang, pria itu membawa rambut salah satu anak Sean.
Sean mengambil rambutnya lalu menyerahkannya pada Jacob. "Lakukan tes DNA dengan rambut-rambut ini."
"Baik, Tuan."
"Kau bisa pergi."
"Ya, Tuan."
Keesokan harinya, hasil tes DNA telah didapatkan oleh Sean. Pria itu memegang dokumen yang diserahkan oleh Jacob padanya. Ia kemudian membacanya dengan teliti, baris demi baris.
Seperti yang sudah ia duga, ia benar-benar ayah dari anak-anak Krystal.
Sean tidak marah sama sekali pada Krystal karena wanita itu menyembunyikan fakta bahwa mereka memiliki anak bersama. Hanya saja ia sedikit menyayangkan pilihan Krystal, katakanlah bahwa Krystal sangat mampu merawat dan membesarkan anak-anak mereka sendiri, tapi itu tetap tidak adil bagi anak-anak mereka karena tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ayah.
Selain itu, anak-anak mereka tidak akan mendapatkan status yang jelas di mana mereka mungkin akan dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Namun, karena ia sudah menemukan kebenarannya. Ia tidak akan membiarkan putra dan putrinya tumbuh tanpa kasih sayang yang utuh dari orangtua mereka.
Ia juga tidak akan membiarkan Krystal merawat anak-anak mereka sendirian, ia akan menemai Krystal dalam setiap prosesnya.
Sean tidak tahu seberapa sulit meyakinkan Krystal agar bersedia menikah dengannya, tapi ia tidak akan menyerah demi anak-anaknya.
tbc
Usia pernikahan Sean dan Krystal kini sudah satu tahun. Acara perayaan ulang tahun pernikahan mereka telah dimulai. Para tamu undangan telah mengisi tempat yang disediakan untuk mereka.Krystal sebenarnya ingin memundurkan acara ini karena Sean yang baru mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, tapi Sean menolak dengan mengatakan bahwa kondisinya sudah jauh lebih baik. Jadi pada akhirnya pesta ulang tahun pernikahan itu tetap berjalan sesuai rencana awal.Tim medis disiapkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Sean.Sekarang Sean dan Krystal berada di depan keramaian. Sean mengenakan setelan berwarna hitam sementara Krystal mengenakan gaun putih yang bertabur permata.Sean dan Krystal tampak seperti sepasang pengantin, tapi bersama mereka ada si kembar yang saat ini usianya sudah lebih dari setahun. Mereka berempat tampak begitu sempurna, pasangan yang saling mencintai dan anak-anak yang ceria dan menggemaskan.Acara itu berjalan dengan sangat baik, Sean dan Krystal sekarang
Malam ini Sean kembali lebih terlambat dari biasanya, ia sudah memberitahu Krystal tentang hal ini karena ia memiliki pertemuan penting.Pukul sebelas malam Sean selesai, mobilnya sekarang sedang melaju menuju ke rumahnya. Sean mengeluarkan ponsel dari saku jasnya, pria itu segera menghubungi Krystal. "Belum tidur?""Belum, apakah pekerjaanmu sudah selesai?""Ya, aku sedang dalam perjalanan pulang sekarang.""Baiklah, hati-hati di jalan."Belum sempat Sean menjawab, suara benturan keras terdengar. Mobil Sean ditabrak dari belakang oleh sebuah truk yang tampak kehilangan kendali. Mobil Sean bergerak ke samping dan menabrak pembatas jalan dengan keras. Kepala Sean terbentur cukup keras, ia kehilangan kesadaran setelahnya. Krystal mendengar suara benturan itu. Ia memanggil Sean beberapa kali, tapi Sean tidak menjawabnya. Kepanikan mulai melanda Krystal, perasaannya tidak enak sekarang.Jacob ada di kursi depan di sebelah sopir, pria itu masih memiliki kesadaran meski kepalanya berdara
Satu minggu berlalu, Sean mengajak Krystal untuk makan malam berdua saja. Sudah lama mereka tidak makan malam bersama di luar. Sean menunggu Krystal di bawah, usai menjawab panggilan pria itu menunggu Krystal di dekat tangga. Beberapa detik selanjutnya Krystal menuruni tangga.Sean terpana, ia tahu bahwa istrinya sangat cantik, tapi malam ini dengan gaun yang berwarna putih, Krystal tampak seperti seorang peri. Ia sangat memesona. Tangan Sean terulur ketika Krystal sudah sampai di depannya. Setelah Krystal memberikan tangannya mereka kemudian melangkah bersama. "Kau sangat cantik malam ini." Sean memberikan Krystal pujian.Krystal tertawa kecil, tawanya membuat ia berkali lipat menjadi lebih cantik. Entahlah, Sean sulit untuk menjelaskannya. "Sebenarnya aku tahu tentang hal ini, tapi aku sangat menghargai pujianmu." Kali ini Sean tertawa kecil. Istrinya tidak salah jika terlalu percaya diri, nyatanya ada jutaan orang yang memuji kecantikan Krystal. Dari semua penggemar Krystal, i
Suara penyiar berita di televisi terdengar di ruangan kerja Sean yang sunyi. Penyiar itu sedang melaporkan kondisi terkini sebuah kota yang beberapa saat lalu terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar.Di sana Sean terlihat mondar-mandir dengan wajah cemas. Pria itu memegang ponsel di tangannya, mencoba menghubungi Krystal yang saat ini tidak bisa dihubungi. Sedangkan Jacob, pria itu juga sedang berusaha untuk menghubungi Daisy, tapi seperti Krystal, Daisy juga tidak bisa dihubungi. Jacob mencoba menghubungi kenalannya yang lain yang berada di kota yang sama dengan kota yang didatangi oleh Krystal saat ini, akan tetapi tidak ada yang bisa ia hubungi juga. "Bagaimana Jacob?" tanya Sean. Pria itu merasa menatap Jacob tidak sabar."Tidak ada yang bisa saya hubungi, Tuan.""Sial!" Sean memaki kesal. "Siapkan pesawat, aku akan pergi ke kota itu sekarang juga!" Sean tidak bisa berada dalam posisi seperti ini. Ia sangat mengkhawatirkan Krystal dan takut terjadi apa-apa pada Krysta
Sean telah mendengar kabar tentang ayah Edelweiss dari teman-temannya yang lain. Sean telah menganggap ayah Edelweiss hampir seperti ayahnya sendiri, ia tidak berharap bahwa hal ini akan terjadi pada pria itu. Namun, ia tidak bisa disalahkan dalam hal ini karena Edelweiss sudah keterlaluan. Jacob masuk ke dalam ruangan. "Tuan, Tuan Elion ingin bertemu dengan Anda.""Biarkan dia masuk." Sean yakin bahwa Elion pasti ingin membicarakan tentang Edelweiss lagi. Elion kemudian masuk setelah Jacob keluar. Wajah pria itu tampak letih dan kurang tidur."Sean, aku minta maaf karena harus datang menemuimu lagi." Elion merasa tidak enak, tapi ia harus mencoba untuk meminta keringan dari Sean lagi demi ayahnya."Ada apa?""Ayah terkena serangan jantung semalam. Dokter mengatakan bahwa ia tidak boleh mendapatkan serangan jantung lanjutan karena akan berakibat fatal. Sean, tolong, ayah menganggapmu seperti putranya sendiri. Satu kali ini saja tolong lepaskan Edelweiss."Sean juga masih punya hati
"Sean, kau tidak bisa melakukan ini padaku!" seru Edelweiss panik. Ada sorot ketakutan di matanya."Aku bisa, dan akan segera aku lakukan, Edelweiss. Kau sudah mengganggu pernikahanku dengan Krystal dua kali. Untungnya aku dan Krystal bukanlah orang yang akan termakan berita palsu dan menyimpulkan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Apa yang sudah kau lakukan terhadapku dan Krystal benar-benar jahat dan sulit untuk dimaafkan.""Sean, aku mohon." Elion memohon. "Jika perlu berlutut, aku akan berlutut padamu.""Elion, untuk apa kau terus melindungi adikmu? dia harus mendapatkan balasannya karena telah berbuat jahat pada orang lain."Elion merasa sangat tersiksa. Ia sangat marah pada Edelweiss, tapi Edelweiss adalah adik satu-satunya yang ia miliki. Bahkan jika ia tidak ingin melindungi Edelweiss karena persaudaraan mereka, ia masih harus memikirkan perasaan orangtuanya."Elion, Paman dan Bibi juga memohon padamu." Ayah Edelweiss menatap Sean memelas. Hanya Edelweiss satu