Home / Romansa / Love Me Please / Awal Kesialan

Share

Awal Kesialan

last update Last Updated: 2021-03-01 23:32:08

Apakah ini akhir ceritaku?

Ku tahu Tuhan sayang semua hambanya.

Tuhan pasti tak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambanya.

~~~

Sepasang mata perempuan itu melihat mereka dengan perasaan tidak senang. Oh, lebih tepatnya melihat Hanna tidak senang.

"Awas kamu Hanna, kamu udah ambil Vikky yang seharusnya jadi punya ku, aku gak terima, padahal cantikan aku kemana mana," gumam perempuan tersebut.

"Hei Vhi, kamu ngapain disini?" tegur seseorang laki laki, menepuk pundak perempuan yang bernama Vhias tersebut.

"Eh ka, kaget loh aku, enggak ka, lagi liat pemandangan taman aja," jawab Vhias dengan kecanggungannya.

"Loh kok kakak ada disini? kakak gak kerumah sakit?" sambung Vhias.

"Gak boleh emangnya? Sekarang kakak jadi asisten dosen disini gantiin Bu Mei yang cuti istirahat pasca operasi," jawab lekaki itu, dan Vhias hanya menganggukan kepalanya.

"Kamu udah selesai mata kuliahnya kan? Yuk kita pulang!" sambung lelaki itu.

Vhias hanya bisa meng-iyakan permintaan kakaknya, walaupun dalam benaknya ada sedikit rasa penasaran terhadap Hanna.

~~~

"Kita duduk dimana ya enaknya?" tanya Hanna.

"Terserah kamu aja, aku mah ikutin apa mau kamu aja sayang."

"Yaudah disini aja deh, lagipula cuacanya juga lagi bagus buat duduk diluar," Hanna menggeser kursi dan kemudian duduk, diikuti oleh Vikky yang duduk di seberang Hanna.

"Aku mau bikin kamu bangkrut pokoknya!" sambung Hanna.

"Terserah kamu sayang yang penting jangan ngambek terus," Vikky mencolek pipi Hanna yang chubby.

"Yaudah aku pesen ya, pokoknya aku pesen banyak, bila perlu tempat ini aku pesen tapi kamu yang bayar."

"Iya iya sana pesen, tapi jangan lupa habisin ya."

"Pelayan," panggil Hanna.

Setelah memesan mereka pun makan dan berbincang bincang, merajut kasih yang sudah 3 hari mereka tak jalin sembari membahas materi kuliah milik Hanna.

~~~

Waktu menunjukan pukul 15.30, tak terasa mereka sudah cukup lama duduk di restoran tersebut.

Hanna pun melihat jam yang terpampang berada di dinding restoran.

"Yang, ayo pulang udah sore, nanti aku dicariin."

"Iya iya, dasar bayi besar mamah," ledek Vikky.

"Mau sebesar apapun anak akan tetap menjadi anak kecil dimata orang tuanya, lagian aku anak perempuan satu satunya nanti kalo aku diculik om om gimana? Hayo?!" tanya Hanna sembari merapihkan buku yang ia taruh di atas meja dan memasukannya kedalam tas.

Vikky pun tertawa "Kamu, diculik? Hahahaaa.. Mana mau penculik nyulik kamu, secara makan kamu aja banyak kaya gini, yang ada nanti penculiknya rugi kali."

"Bodo, gak mau tau! Pokoknya aku mau pulang."

"Yah ambek lagi deh, yaudah ayo aku anter pulang, tapi aku bayar ini dulu ya."

Hanna hanya menganggukan kepalanya meng-iyakan perkataan Vikky.

Setelah membayar semua makanan itu, Vikky menggandeng tangan Hanna keluar dari restoran. Belum jauh dari pintu restoran, Hanna yang merasa ada yang janggal pun mulai merogoh sakunya celanan dan saku jaketnya .

"Loh, dimana ya? tadi perasaan di kantong deh," Hanna mulai panik.

"Kamu nyari apa, yang?" tanya Vikky terheran.

"Kayanya handphone aku ketinggalan deh di meja tadi," jawab Hanna yang masih memeriksa kantong celananya.

"Yang, tolong ambilin handphone aku ya di dalam, aku mau ke mini market seberang sana, mau cari cemilan buat ngerjain tugas dirumah nanti," sambung Hanna.

"Oke, nanti aku nyusul kesana"

Hanna dan Frans pun berpisah haluan, dan untuk bisa sampai ke mini market Hanna harus menyebrang jalan.

Setelah sampai di mini market Hanna memilah milih beberapa camilan dan kemudian membawanya ke kasir untuk dibayar.

"Hanna," suara berat khas seorang lelaki memanggilnya dari belakang.

"Bener kan ini Hanna?" Tanya lelaki tersebut.

"Hanna apa kabar?" sambungnya.

"Thomas, Baik Thom, kamu apa kabar? Gimana diluar negeri, enak gak?"

"Ya gitu gitu aja sih, kan aku kesana bukan buat main tapi belajar, Han."

"Iya sih, yaudah aku duluan ya, pacarku nunggu di seberang soalnya."

Hanna pun melenggang pergi keluar mini market setelah membayar semua cemilan tersebut.

"Hanna, disini," teriak Vikky dari sebrang jalan sambil melambai lambaikan tangannya.

Hanna pu merespon panggilan tersebut, ia pun menyebrangi jalan tanpa melihat rambu penyebrangan.

Tanpa Hanna sadari datang mobil melaju kencang.

Dan BRAAAKKKKK...

Tubuh Hanna pun tertabrak oleh mobil, Vikky yang melihatnya langsung berlari ke arah Hanna yang terkapar tepat di tengah jalan.

Vikky mulai panik, ketika melihat darah yang mulai mengucur keluar dari kepalanya Hanna.

"Tolong panggilkan ambulance!" tukas Vikky.

Tak berselang lama ambulance pun datang.

"Hanna, Hanna kamu harus bertahan sayang!" ucap Vikky yang mulai menggendong Hanna.

TBC

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Love Me Please   Apa ini!

    Jika jalan ku ini adalah perjuanganMaka semoga perjuanganku tidaklah sia siaJika hati ku adalah miliknyaMaka persatukan lah kami berduaPersatukan kami dalam ikatan suci~~~Apa kamu percaya bahwa kehidupan seseorang dapat berubah secara dramatis karna satu moment di saat itu juga?Ya... aku percaya, namun aku tak mengerti aku dimana, aku hanya tau pandanganku kabur dan aku terjatuh saat aku ingin mencari kebenaran tentang tambatan hatiku.Dan semoga saja ini bukan pertanda buruk untukku.Sesampainya dirumah sakit Elle menelepon Mamah Giselle dan Papah Alexander agar mengetahui bahwa anak semata wayangnya sedang tidak sadarkan diri dirumah sakit.Setelah mengetahui berita tersebut, tanpa pikir panjang orang tua Hanna pun segera buru buru ke rumah sakit untuk mengetahui kebenaran yang dikatakan oleh Elle.Setelah beberapa menit Elle yang cemas dan sudah berada di depan ruang UGD pun melihat kedatangan ora

  • Love Me Please   lagi?

    Ketika kamu jatuh cinta kepada seseorang.Kamu akan tiba tiba memliki "kekuatan" untuk bertahan.Namun kamu juga akan tiba tiba memiliki ke "kelemahan".Cinta adalah dimana saat kita bertemu untuk pertama kalinya.Dan kemudian merencanakan banyak pertemuan yang amat kebetulan.Cinta itu mengalir bagaikan air, namun juga menyesatkan bagaikan fatamorgana.Yakinlah pada Tuhan, karna setiap manusia di ciptakan saling berpasangan.~~~Pagi menjelang, seminggu pun berlalu, Elle yang diam diam mecari tahu tentang Dokter Kevin pun mendapatkan jawabannya, Kevin menderita Gagal Ginjal, yang mengharuskannya untuk cuci darah minimal 1 kali dalam seminggu, dan memang benar apa yang di katakan Vhias, keadaan dokter kevin pun semakin parah.Elle pun tak tinggal diam, seperti kebiasaannya, jika ia tak bisa menyampaikan apa yang akan ia sampaikan pasti ia akan menulis surat, dan menaruhnya di tempat yang sekiranya terlihat oleh Hanna, ta

  • Love Me Please   Bagaimana Keadaan Mu

    jika memang ini adalah mimpitolong bangunkan akukarna mimpi ini begitu terasa nyatatapi amat menyakitkanbegitu indah tapi sulit di tela'ahbegitu manis tapi begitu sulit dimengerti~~~Hanna semakin bimbang dengan perasaannya ketika mengetahui bahwa orang yang ia sukai adalah kakak dari orang yang telah merenggut cinta terdahulunya.Berbeda dengan Elle, ia justru menghawatirkan keadaan Dokter Kevin sekarang ini."Han," panggil Elle."Dokter Kevin sakit apa ya?" sambungnya."Ntah lah, aku gak perduli juga.""Kenapa gitu Han? Bukannya kamu suka sama Dokter Kevin?""Tapi bisa saja kan mereka bersekongkol untuk membuat ku sakit hati, secara mereka kan adik kakak," Ucap Hanna yang merasa kecewa"Gak gitu juga Han, kamu gak boleh buruk sangka dulu, nanti aku cari tau dulu deh, semoga aja yang di bilang sama Vhias itu gak benar.""Iya semoga saja ya Elle, aku takut jika itu benar ke

  • Love Me Please   Gundah

    Jika ku bisa memilihKu ingin kau menjadi sang pemilik hatiJika ku bisa memintaKu ingin kau menjadi sang penjaga ragaKenyataan tak seindah dunia beserta isinyaTapi jika kita mensyukurinyaKenyataan itu akan menjadi moment yang berharga~~~Seminggu lebih telah berlalu, keadaan Hanna pun semakin membaik, tapi gundah di hatinya semakin menjadi.Seminggu ini Hanna tak melihat keberadaan Dokter Kevin di kampusnya, bahkan ia tak lagi kelihatan mengajar sehabis jamuan makan malam itu."Kamu nyadar gak Elle, Dokter Kevin sekarang gak keliatan di kampus ya? udah seminggu lebih loh padahal," tanya Hanna."Apa? Kamu kangen?" ledek Elle."Dih... Mana ada ya! aku cuma gak enak aja, soalnya sehabis makan malam, besok paginya kan jadwal dia mengajar di kampus tapi dia gak dateng, aku takut kata-kata Papah bikin dia sakit hati aja," jawab Hanna."Gak mungkin lah Han, mungkin dia lagi gak enak badan

  • Love Me Please   Aaaaa

    Tuhan.Engkau Maha baik.Engkau tau yang terbaik untuk hambaMu.Jika memang dia yang terbaik untuk ku.Tunjukkanlah jalan untuk kami bersama.Buka kan lah hati kami.Agar kami bisa bergandengan tangan.seperti yang Kau telah tuliskan di garis tangan ini.~~~Dentuman suara piring dan alat makan terdengar disana, menyelimuti keheningan yang mendera di ruang makan.Hanna memakan makanannya dengan hati-hati, oh mungkin lebih tepatnya agak sedikit risih karna Dokter Kevin diam diam mencuri pandangan ke arahnya, saat Hanna sedang menyantap makanan yang ada di piringnya.Elle dan Mamah Giselle sibuk dengan makanannya masing-masing.Sedangkan Papah Alexander melihat kecanggungan antara dua orang tersebut, ia pun tersenyum karna diam diam Dokter Kevin memerhatikan putri sematawayangnya itu."Apakah anda sudah mempunyai pacar Dok?" tanya Papah Alexander memecah keheningan di ruangan itu.Dokter Kevin tersadar

  • Love Me Please   Gemuruh hati

    Tuhan,Jika rasa ini memang untuknyaKuatkanlah rasaku untuk bisa sampai kepadanyaJika rasa yang dia miliki bukan untukkuTolong hilangkanlah sebelum rasaku semakin besarKarna aku belum siap untuk sakit yang kedua kalinya~~~Jam makan malam pun tiba, semua sajian sudah disiapkan di atas meja makan.Tinggal menunggu para sang penyantap makanan untuk berkumpul di meja makan.Seperti biasa semua sajian ini Elle dan bi Jenab lah yang memasak dan menata makanan di meja makan."Sepertinya ada yang kurang?" tanya Elle.Hanna meningintip dari balik tembok memperhatikan Elle dan Bi jenab berdiskusi tentang makanan."Kenapa kalian tidak mengajak aku untuk memasak?" tanya Hanna."Tidak! Tetaplah disitu, dan jangan kemana-mana," tukas Elle.Terakhir kali Hanna mencoba untuk memasak sendiri, bukannya hidangan lezat yang mereka dapatkan, melainkan dapur yang hampir terbakar oleh ulahnya Hanna dan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status