Share

Bagian 16

Nurin tetap terdiam, memandang kosong ke depan beberapa saat kemudian menunduk menekuri lantai. Aku gerah dengan sikapnya, seolah menunjukkan bahwa dia begitu terluka karena aku telah mengambil hartanya yang paling berharga, Mas Kusuma dan Nadin. Padahal saat kudatang, Mas Kusuma bukan milik siapa-siapa lagi.

“Mbak, pernikahan bukanlah suatu permainan untukku, yang bisa dimulai dan diselesaikan kapan saja. Di dalamnya, kita tidak hanya sedang berjanji kepada pasangan masing-masing tetapi juga kepada Sang Pencipta. Aku memang bukan wanita yang sempurna untuk mendampingi Mas Kusuma, mungkin secara fisik aku akan kalah saing dengan Mbak. Tapi aku punya cinta dan setia yang sempurna untuk Mas Kusuma,” sindirku.

Kalimat ini sebenarnya tidak hanya kutujukan kepada perempuan di sampingku itu. Tetapi juga kepada diri sendiri. Sebagai penguat untuk tetap bertahan dalam mahligai pernikahan kami.

Ya, aku memang bukan wa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
yuk bisa setelah ini cerita semuanya ke suamimu Anin
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Anindya telah membust keputusan yg tepat....demi keutuhan rumah tangganya
goodnovel comment avatar
Dewi Agustriani
semakin gereget ceritanya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status