Pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SMA di mulai hari ini. Nino yang sedari awal memiliki keinginan untuk menjadi arsitek, sangat serius menjalankan Ujian Nasional supaya mendapatkan nilai yang memuaskan.
Alya
7.30"Semangat ya Nino!masa depanmu di mulai hari ini,
melakukan kebodohan itu cukup satu kali. Jika kemarinkamu melakukan kebodohan dengan bermalas-malasan.Untuk hari ini, aku harap kamu bisa menatap masa depanlebih serius .Aku disini selalu berdoa, semoga kamu bisa mendapatkan
hasil yang terbaik.Itulah pesan yang dikirimkan Alya ke Nino, sebelum Nino melaksanakan ujian Nasional. Untuk anak-anak kelas satu dan dua memang di liburkan selama tiga hari.
Nino membaca pesan yang di kirimkan oleh oleh Alya. Anak itu tersenyum simpul saat membaca pesan itu, kemudian membalasnya.
Nino
7.32MaSuasana di SMA Bina Negeri pagi itu terlihat penuh kegembiraan, ucapan Syukur dan kebahagiaan terlihat di wajah anak-anak pagi itu.Wajar, karena mereka semua sudah mendengar pengumuman hasil dari ujian nasional mereka, mereka semua di nyatakan lulus.Alya menghampiri Nino dengan perasaan antara sedih dan bahagia. Sedih karena mulai tahun depan Nino sudah tidak sekolah disini lagi, dan gembiranya karena Nino lulus. Alya mendekati Nino dengan langkah kaki yang terasa sedikit berat, Alya melihat Nino tertawa lepas terlihat Nino sangat bahagia." Selamat yah " ucap Alya sembari menyodorkan telapak tangannya.Nino tersenyum dan menatap kekasihnya itu. Kemudian Nino menggandeng tangan Alya dan mengajaknya pergi. Nino mengajak Alya pergi ke pantai dan Nino tau Alya sedang galau .Nino menatap mata Alya dengan senyum di wajahnya."Kamu nggak usah sedih, walau kita nantinya jarang ketemu, tapi......" ucap Nino sambil menunjukan jari kehatinya '' kam
'' Nino, hari ini hari terakhir aku melihat kamu pake seragam ini. Mungkin nantinya aku bakal kangen kamu memakai seragam ini ''Terlihat ada kesedihan dalam diri Alya, Alya menunduk setelah berkata seperti itu. Nino tersenyum, kemudian ia mengangkat dagu Alya, sehingga mereka saling bertatap muka.Nino mengambil handphonnya, kemudian ia rangkul tubuh Alya dan mengambil foto beberapa kali.'' Aku kirim ke handphon kamu, buat kenang-kenangan '' ucap Nino sambil memegang handphonnya.'' Aku nggak mau, nanti aku malah kangen terus '' .Nino kembali tersenyum saat Alya cemberut seperti itu.'' Kalo kamu kangen sama aku, kamu tinggal telepon, kamu tinggal Chat aku, maka dengan segera aku akan hubungin kamu, kalau perlu aku akan datangin kamu ''.'' Al, Aku yakin kangen itu datanganya hanya sementara, karena aku nggak akan membiarkan kamu terus-terusan memendam rasa kangen. Begitu kamu kangen, sebisa mungkin aku akan ada di hadapan kamu, ka
'' Ya sudah kalian istirahat sana, kalian pasti cape,'' katanya kembali.'' Iya Nek, kalo begitu Nino istirahat dulu yah.'' Nino dan Lidya kemudian berdiri dan meninggalkan sang Nenek yang masih tetap terbaring di kasurnya. '' Nino masuk kesebuah kamar yang cukup bersih, karena sudah di bersihkan sebelumnya oleh asisten rumahtangga yang bekerja di sana. Kamar dengan dominasi cat berwarna putih, dan beberapa lukisan pemandangan, membuat suasana kamar itu menjadi lebih nyaman. '' Huuuuh...." Nino menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya keudara, setelah Nino melempar tubuhnya ke kasur. Sembari melepas lelah di tempat tidur, tiba-tiba terlintas wajah sang kekasih di otaknya. Nino bangkit, kemudian mengambil ponsel yang ia taruh di atas meja. '' Tuut,ttuuuut.'' Belum ada jawaban, Nino kemudian memencet nomor Alya sekali lagi. '' Tuuut...tuuut'''' Halo Nino'' Terdengar suara Alya di sebrang sana, suara
Alya dan kedua sepupunya berlari kecil di sepanjang jalan kampung, mereka bertiga menjadi perhatian orang-orang yang mereka lewati. Terutama Alya, setatus dia sebagai anak jakarta, membuat Alya menjadi pusat perhatian anak laki-laki yang melihatnya. Apalagi Alya memiliki fisik yang aduhai, tinggi semampai, rambut panjang, dan kulit putih yang menghiasa seluruh tubuhnya. 0838 xxxxKamu nggak berubah yah, cantik bahkan tambah cantik. Nomor itu kembali muncul di ponsel Alya, Alya mencoba melihat kesekeliling tempat itu, tapi tidak ada satu orangpun yang patut di curigai. '' kita pulang yu?'' ajak Alya, '' Kenapa teh, ini masih pagi.'''' Nggak apa-apa kita pulang aja yu.'' Alya tetap memaksa untuk pulang, dan terpaksa kedua sepupunya itu menuruti kemauan Alya. Ketakutan mulai menjalar di pikiran Alya, rasa taruma saat berpacaran dengan Haikal masih membekas dalam ingatannya. Alya dan kedua sepupunya pulang kerumah dan membawa ta
'' Iya Pak saya.'' Tiba-tiba muncul anak laki-laki dari luar, dan mengagetkan semuanya. '' Maaf Pak, saya habis dari kantor mengurus kepindahan saya.'' Pak Wawan mengangguk,'' kamu Revan?'' tanya Pak Wawan.'' Iya Pak Saya Revan.'''' Kamu sudah memperkenalkan diri?'''' Belum Pak,'' jawab Revan singkat.'' Ya sudah kalo begitu, sekalian kamu kenalkan diri kamu ke teman-teman baru kamu.'''' Iya Pak baik.'' Revan kemudian berdiri depan kelas, dan mencoba memperkenalkan diri. '' Halo nama saya Revan Adelio, saya siswa pindahan dari bogor. Semoga teman-tema semua bisa menerima kehadiran saya di sini.'' '' Salam kenal Revan, '' sahut anak-anak secara bersamaan. '' Al itukan cowo yang waktu itu ketemu di mall,'' tutur Amel sambil mencolek Alya yang duduk di depan. Alya dan ketiga teman-temannya terpana, saat melihat cowok yang waktu itu ketemu di Mall, sekarang satu kelas dengan mereka. Alya dan ketig
Alya memang sejak kemarin belum berkomunikasi lagi sama Nino, Alya belum tau apakah Nino sudah balik lagi ke jakarta atau belum.'' Eh tapi Revan ganteng juga tau,'' celetuk Amel sambil mengunyah goreng pisang yang ada di tangannya.'' lo mah, dari awal ketemu sama Revan juga lo ngarep sama Revan kan?'' balas Rara yang duduk di hadapannya.'' Sama cowok ganteng siapa yang nggak ngarep, kecuali....'' Amel tidak melanjutkan perkataannya, ia malah melirik Rara yang sedang berdiri sambil menyeruput minumannya.Rara kembali duduk dan menatap Amel tajam, kemudian berkata,'' lo mau bilang gue nggak normalkan?'''' Gue nggak bilang gitu.'''' Mulut lo emang nggak mengatakan itu, tapi otak lo mengatakan iya..'''' Lo sensi banget si,'' kata Amel tersenyum.'' Gue tu bukannya nggak ngarep cowok ganteng, tapi gue lebih mengharapkan cowok gentle yang bersedia memperlakukan ceweknya dengan baik, dan nggak semua cowok ganteng itu bisa bersikap gentl
Alya keluar dari toilet, tapi kemudian langkahnya terhenti saat ia melihat Revan sedang berdiri di samping pintu Toilet .'' Lo ngapain di sini?'' tanya Alya ketus '' lo nggak liat ini toilet cewek, lo nggak bisa baca apa?'' tutur Alya sewot kemudian ia berjalan meninggalkan Revan.Revan tersenyum saat Alya ketus kepadanya, kemudian ia mengikuti Alya di belakang.Alya berhenti kemudian berbalik badan, ada amarah yang terlihat di wajahnya.'' Mau lo apa sih? kenapa ngikutin gue terus?.''Lagi-lagi Revan hanya tersenyum saat Alya bersikap ketus kepadanya.'' Nggak jelas tau nggak lo,'' hardik Alya kemudian pergi.Revan kembali berjalan di belakang Alya, ia mengikuti Alya yang masuk kedalam kelas.Alya menghempaskan pantatnya ke kursi, bola matanya kembali beradu dengan Revan yang lewat di hadapannya.Lima menit kemudian Pak Wawan wali kelas mereka masuk dan langsung berdiri di depan kelas.'' Assalamualaikum, selama
Flashback'' Nino, tante mau kejakarta sebentar yah, kasihan Papa kamu sendirian di jakarta,'' ucap tante Lidya saat Nino sedang berada di kamarnya.'' Iya tan, tapi Papa nggak apa-apakan?'' tanyannya, Nino merasakan ada sesuatu yang terjadi sama Papanya.''Oh enggak, Papa kamu baik-baik aja.'' sahut tante Lidya sambil menggelengkan kepala.'' Ya udah tante berangkat sekarang yah, takut kemaleman.'''' Iya tan.''Lidya kemudian keluar dari kamar dan mengambil tasnya. Lidya ke jakarta menggunakan mobil setelah Isya.'' Tut...tuut...tuut'''' Halo Bu,'' terdengar suara bi inah di sebrang sana.'' Bi Bapak gimana keadaannya?'''' Anu bu, Bapak belum sadarkan diri.'''' Ya Allah,'' lirihnya sembari memegang kening.Air mata tidak terasa sudah mengucur deras di wajah perempuan paruh baya itu , Ia tidak menyangka ini akan terjadi kepada suaminya.Papanya Nino terkena serangan jantung, setelah perusahaannya