Share

57.Pagi Terakhir

   Luapan emosi membelenggunya hingga ia tidak lagi paham, mana yang benar dan salah. Erangan kesakitan dan ucapan minta ampun seolah tidak berguna, rungunya menuli. Tatapan mata melebar, matanya memerah seperti kesetanan, tanpa gemetar sedikitpun. Emosi membludak merajai jiwa. Dia berteriak lantang menancapkan serpihan vas yang runcing ke leher lelaki di bawahnya. Darah mengucur, erangan sang pria tidak lagi terdengar. Sebagian darah itu terciprat, ke wajah dan mengenai tangannya juga. Axelle bangkit dia berdiri dalam samar kilatan petir menggelegar. Gorden berterbangan tersapu angin di mana jendela tidak lagi tertutup lantaran di jebol. Pikirannya kosong, yang teringat sosok sang bunda. Wanita yang ia hormati dan sayangi jatuh tersungkur dalam sekali tembak. Axelle lunglai berjalan menuruni tangga. Zeroun yang masih menangisi sang istri mendongak ketika melihat kali telanjang Axelle. Lelaki itu meletakkan pelan tubuh kaku sang istri.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status