Beranda / Romansa / Love in Campus / Bersama Johan

Share

Bersama Johan

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-10 20:59:36

Hilda memutuskan bersama Johan entah akan dibawa ke mana tapi dirinya yakin jika Johan tidak akan berbuat seperti Charly, meski sebenarnya bersama Charly dirinya bisa mendapatkan uang lebih tapi untuk kali ini mungkin dirinya ingin sedikit tenang. Hilda menatap sekitar di mana benar adanya Johan mengajak keluar kota yang tidak jauh dari tempat mereka, Hilda hanya terdiam sampai mereka di hotel yang Hilda yakini sebagai tempat mereka tinggal selama di sini.

Johan menggenggam tangan Hilda ketika masuk ke dalam membuat berbagai pemikiran masuk di dalam kepalanya mengenai maksud dan tujuan dari Johan, menunggu kunci yang diberikan oleh pihak hotel tanpa melepaskan tautan tangan mereka. Suara seseorang memanggil nama Johan membuat mereka berdua menatap sang sumber suara, Hilda menatap Johan yang tampak tidak nyaman membuat dirinya bertanya – tanya.

“Sudah move on saja kamu” memberikan tatapan meremehkan “Mela mantan istri Johan dan kamu cewek bayaran atau memang kekasihnya?” menatap Hilda dari atas ke bawah “anak kuliahan dan tampaknya wanita bayaran” memberikan tatapan meremehkan pada Johan.

Hilda menatap datar pada Mela “siapa yang lebih rendah saya atau anda, seorang istri meninggalkan suaminya karena tidak bisa memberikan keturunan istri macam apa itu” tidak peduli dengan tatapan Mela yang yang masih meremehkan “dibandingkan dengan kamu yang tidak bisa memuaskan sama sekali dan sepertinya beruntung jika harus berpisah denganmu.”

Hilda menarik Johan agar pergi dari hadapan wanita yang mengaku sebagai mantan istrinya, di dalam lift tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Hilda tidak melepaskan genggaman tangan pada Johan seolah menguatkan bahwa ada dirinya yang bisa diandalkan, Johan yang menatap perbuatan Hilda dengan menahan senyum di mana bagi Johan adalah Hilda mempunyai sifat yang tidak diketahui orang lain yaitu perhatiannya yang tidak didapatkan dari Mela sang mantan istri. 

“Untung saja kamu sudah pisah sama dia.”

Hilda melangkah masuk ke dalam kamar dengan langkah kesal sedangkan Johan hanya diam menatap dari belakang, Johan mengikuti langkah Hilda hingga menuju kamar mandi. Tas yang berisi pakaian mereka yang ada dalam tas diletakkan Johan di salah satu sudut ruangan, Johan memang tidak memilih kamar yang besar karena hanya semalam di sini jadi untuk apa bayar mahal jika hanya digunakan untuk tidur. Pandangan Johan teralihkan ketika Hilda membuka pintu kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk, Johan tahu jika Hilda berusaha memuaskannya dengan memulai pekerjaannya. Tatapan Johan tidak lepas dari mengamati langkah Hilda kearah dirinya dengan langkah pasti, tangan Hilda memeluk Johan dari belakang yang dapat merasakan bukit kembar di punggungnya membuat milik Johan berdiri sempurna. Johan membalikkan badannya sehingga mereka berdua saling menatap satu sama lain, perlahan mencium bibir Hilda dengan tangan yang berada di leher Johan untuk memperdalam ciuman mereka berdua.

“Kita mulai sekarang?” Hilda menatap  Johan ketika melepaskan ciuman mereka berdua yang dapat terlihat bibirnya sedikit membengkak.

“Kita makan terlebih dahulu lebih baik kamu berpakaian dan aku membersihkan diri, tolong siapkan pakaian” mencium pipi Hilda sebelum melangkah ke kamar mandi “uangnya sudah aku transfer.”

Hilda membuka ponselnya setelah Johan mengatakan hal tersebut dan masuk ke dalam kamar mandi, Hilda menutup mulut melihat jumlah nominal yang masuk ke dalam rekeningnya karena bagaimana bisa uang yang dikirim lebih dari apa yang diharapkan. Hilda sangat tahu jika Johan adalah orang yang sangat loyal dengan dirinya bahkan akan tetap memberikan meski Hilda tidak melakukan apa pun dengannya, Hilda segera menyiapkan diri sebelum Johan selesai menyelesaikan mandinya menggunakan pakaian yang berada dalam tas dan telah disiapkan oleh Johan sebelumnya.

“Sudah siap ternyata” menatap Hilda dengan tersenyum sambil mengambil pakaian yang telah disiapkan “kita akan bertemu dengan orang – orang dari rumah sakit.”

Hilda membelalakkan matanya mendengar perkataan Johan “aku bukan siapa – siapa kamu apa kamu tidak malu?” Johan mengangkat alisnya “aku tidak sebanding denganmu dan aku...”

Johan menghentikan perkataan Hilda dengan mencium bibirnya lembut “yang menentukan seseorang bukan orang lain karena mereka tidak mengenal kita jadi aku tidak peduli.”

Hilda akhirnya pasrah mengikuti langkah Johan bertemu dengan beberapa rekan kerjanya yang menyambut dirinya dengan hangat dan terbuka, pasangan mereka juga sangat ramah sedikit membuat Hilda bernafas lega. Hilda menatap sekitar karena merasa tatapan tajam mengarah pada dirinya dan akhirnya dirinya bisa mengetahui dari sudut matanya siapa yang menatap dirinya tajam, seketika Hilda merasa tidak nyaman dengan tatapan yang diberikan pada dirinya. Tatapan dari mantan istri Johan yang tadi bertemu dengan mereka di mana tatapan tersebut seolah tidak rela Johan bersama dirinya dan perasaan tersebut masih ada dalam diri Mela sang istri pada Johan. Hilda menatap pasangan Mela yang berada disampingnya yang terlihat seperti sosok senior dari Johan, Hilda merasa tidak mungkin Mela melepaskan Johan demi pria yang ada disampingnya.

“Hentikan tatapan itu yang akan membuat orang berpikir negatif,” bisik Johan membuat Hilda mengalihkan tatapan “pria itu adalah yang menghamilinya dan aku tahu ketika kita bertengkar dan mengakuinya, hubungan mereka sudah berjalan cukup lama dan alasan yang diberikan karena aku mandul.”

Hilda hanya diam “apa dia tidak mencintai pria itu?.”

Johan tersenyum “dia adalah istri ketiga dari pria itu yang tidak bukan adalah pemilik dari rumah sakit ini” Hilda membelalakkan matanya.

Hilda tidak menyangka jika mantan istri Johan sama dengan dirinya yang berlari ke pria lebih memiliki banyak harta, Hilda menatap pria tersebut dengan tatapan menilai dan membandingkan dengan ketiga pria yang bersama dirinya beberapa bulan ini belum juga Andrew yang masih memiliki keinginan bersama. Perbedaan besar antara dirinya dan Mela adalah Hilda belum menikah jadi dan pastinya harga lebih tinggi dibandingkan Mela tapi jika berbicara mengenai kemampuan di ranjang dirinya tidak bisa menilai jauh karena tidak tahu bagaimana Mela ketika di ranjang.

“Pastinya lebih panas kamu” Hilda mengalihkan pandangan ke Johan yang tersenyum manis “kamu di sini menemani aku bukan menatap mantan istriku.”

Hilda tersenyum tidak enak mendengar perkataan Johan “habis dari tadi melihat kearah sini” membuat Johan tersenyum simpul “bukankah lebih baik aku melayanimu di kamar dari pada bersama mereka yang membuatku tidak nyaman.”

Johan menarik pinggul Hilda agar lebih dekat dengannya “berapa lama kamu bisa bertahan?” membelai pipi Hilda pelan “sepertinya aku tidak sabar merasakan milik kita bersatu.”

Johan menarik Hilda untuk meninggalkan acara setelah berpamitan dengan beberapa rekan kerjanya, beberapa ada yang menggoda tapi ada juga tidak peduli dengan apa yang dilakukan. Johan tidak melepaskan genggaman tangannya dari Hilda seakan menegaskan pada semuanya jika mereka adalah sepasang kekasih yang tidak bisa diganggu oleh siapa pun saat ini, Hilda menatap Johan meyakinkan diri yang hanya diangguki.

“Jadi ini alasan kamu menolakku.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Love in Campus   Epilog

    Pernikahan yang berjalan hampir lima belas tahun berjalan sebagaimana pasangan pada umumnya, meski Samuel harus menunggu cukup lama serta meyakinkan Hilda bahwa pernikahan yang akan mereka jalani memang karena cinta bukan menebus perasaan bersalah. Hilda sendiri tidak pernah bertemu dengan Andrew semenjak meninggalnya Rebecca, entah apa yang terjadi pada kehidupan Andrew sendiri Hilda tidak tahu. Ronald mendapatkan hukuman yang selayak – layaknya dimana pastinya dikeluarkan tidak hormat dari universitas mengenai obat – obatan serta perlakuan pada wanita – wanita itu, kedua wanita yang menemani Ronald atau bisa dikatakan sebagai istri simpanan mengikuti proses terapi.Adrian bercerai dari Lina dengan hak asuh anak berada ditangan Lina, Bram sangat membantu dalam proses ini. Setahun setelah Lina resmi bercerai Bram melamarnya dan mereka mengadakan pernikahan, Hilda baru menyadari jika mereka adalah mantan kekasih dan Bram berusaha agar Lina kembali padanya. Ad

  • Love in Campus   Bersama Sica

    Keadaan Hilda tidak sama seperti kemarin karena sejak bertemu dengan Rebecca untuk terakhir kalinya membuat Hilda tidak bisa tidur dengan nyaman, hari ini sesuai rencananya bersama Samuel yaitu bertemu dengan putri mereka yang sudah dirindukan. Hilda menatap Samuel dengan ayahnya Kean sedang berbicara di meja makan, membuatnya perlahan mendatangi mereka berdua dengan memberikan ciuman singkat di pipi Kean.“Gadis kecil yang aku besarkan ternyata sudah menjadi seorang ibu” Hilda duduk disamping Samuel yang tersenyum simpul “saya tidak bisa mengatakan apa pun mengenai apa yang kamu katakan karena semua kembali pada Hilda dan pengalaman lamanya seharusnya sudah bisa membuat pelajaran berharga untuk dia dan juga kamu.”Samuel mengangguk “saya banyak menyesal setelah mengetahui itu semua.”“Jam berapa pesawatnya?” Melani menghentikan pembicaraan mereka semua “bukankah seharusnya kalian pergi sekarang?.”

  • Love in Campus   Perpisahan

    Wisuda yang Hilda datangi setidaknya bisa bertemu dengan kedua sahabatnya dimana salah satunya tampak berbeda, Alia terlihat tersenyum lebar dengan kelulusan ini. Hilda melihat ke tempat dosen dimana tatapan Jamal mengarah kearah mereka dengan tatapan cinta, mencoba mencari sumbernya yang seketika membuat Hilda mematung karena rasanya tidak mungkin mereka berdua memiliki hubungan, sekali lagi Hilda tidak peduli karena memang bukan urusannya.Berita mengenai Ronald tersebar luas dan cepat membuat Hilda bertanya – tanya mengenai tersangka yang melakukannya, tepukan ringan di bahunya membuat Hilda menatap sang pelaku yang tersenyum manis kearahnya. Hilda mengerutkan kening melihat sikap dari Tari ini, melalui gerakan matanya meminta Hilda ikut dengannya dan mau tidak mau melakukan hal yang sama, bersama Alia berjalan kesalab satu sudut untuk bercerita tapi Hilda tidak tahu apa yang ingin diceritakan oleh Tari.“Terima kasih membantu saat itu jika tidak bisa hancur masa depa

  • Love in Campus   Keluarga Adrian

    Perkataan orang tua Adrian membuat Hilda hanya tersenyum, Adrian hanya diam menatap Hilda penuh dengan penyesalan. Lina memegang tangan Hilda dengan tatapan memohon tidak jauh berbeda seperti yang dilakukan ibu dari Adrian, Hilda hanya menatap mereka sambil sesekali tersenyum. Dapat terlihat bagaimana wajah penuh harap mereka atas rumah tangga Hilda dan Adrian, tapi setiap memandang Adrian hanya penyesalan bukan cinta sama seperti Lina saat itu. Bram menatap ini semua dengan sabar karena beberapa kali Hilda memandangnya untuk memberi kode agar jangan bicara terlebih dahulu, membuat Johan mau tidak mau mengikuti permintaan Hilda.“Papa dan mama, maafkan Hilda yang meminta bercerai dari Mas Adrian karena Hilda sudah tidak bisa. Hilda tahu kalau pernah melakukan kesalahan pada Mbak Lina dengan merebut suaminya, tapi kali ini Hilda sadar apa yang dilakukan adalah salah.”“Tapi aku tidak suka sama wanita itu.”Hilda menatap Lina lembut “bukannya kamu dulu juga tidak suk

  • Love in Campus   Penolakan

    Sedikit keperluan dikampus membuat Hilda harus datang kesana seorang diri tanpa memberitahu kedua sahabatnya yang entah kemana, suasana kampus tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Tujuan Hilda adalah ruang tata usaha untuk mengambil berkasnya yang tertinggal, saat keluar dari kejauhan tampak Sisil dan Nuri sedang berbicara tapi Hilda tidak peduli dengan itu semua.“Ada yang ingin kubicarakan denganmu.”Hilda terkejut karena secara tiba – tiba kedua wanita ini berada dihadapannya, mengangkat alis untuk mengetahui maksud dan tujuan dari mereka berbicara dengan Hilda. Pandangan Hilda mengarah pada perut mereka yang masih terlihat rata, mereka memberi kode untuk mengikuti mereka dan ternyata tujuan ada cafe depan fakultas. Suasana tenang karena tidak ada pembicaraan sama sekali menunggu kedatangan pegawai cafe mengantarkan minuman dimeja mereka, Hilda sendiri tidak peduli dengan apa yang mereka katakan tapi bersiap merekam semuanya.“Jadi apa yang mau dibicarakan?

  • Love in Campus   Bersamamu

    Perkataannya tanpa berpikir pada Andrew mungkin akan memberi dampak terhadap keputusannya nanti, meninggalkan Andrew yang harus menjaga Rebeca dengan kembali ke tempat tinggal Samuel. Keputusan menjemput Sica memang sudah direncanakan sejak lama dan kali ini berangkat bersama Samuel selaku ayahnya, Johan menatap Hilda seakan memastikan bahwa keputusannya adalah benar.“Mungkin benar katamu karena bagaimana pun Samuel adalah ayah kandungnya dan selama ini menjaga anaknya dari kejauhan, jadi untuk apa aku melarang bertemu dengan Sica lagian orang tuaku ingin cepat bertemu dengan cucunya.”Johan menatap Hilda dengan tersenyum “peristiwa masa lalu kamu membawa perubahan dalam hidup dan harus melalui ini semua, tapi kamu melakukan untuk Sica bukan yang lain walaupun tidak bisa dikatakan benar. Aku juga salah memanfaatkan kamu hanya demi hasrat semata yang seharusnya bisa ditahan, Samuel setelah melihat Sica langsung berubah dengan tidak menyentuh wanita sama sekali.”“B

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status