Share

Love in The Dream (Bahasa Indonesia)
Love in The Dream (Bahasa Indonesia)
Penulis: Zenny Arieffka

PROLOG

Penulis: Zenny Arieffka
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-26 11:29:24

Brandon mulai mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mulai menyusup dalam cela-cela jendela kamarnya. Ahh... Siapa yang membuka gorden Kamarnya pagi-pagi seperti ini? Mama? tidak, itu tidak mungkin Mama, Mamanya hanya akan masuk ke dalam kamarnya ketika dirinnya sudah bangun dan keluar dari kamarnya.

Apa Aaron? Ahh tidak mungkin juga, Anak itu kan masih di luar negri. Akhirnya dengan kesal Brandon bangun dari tempat tidurnya. Dengan sedikit menyeret langkahnya Brandon mulai masuk kedalam kamar mandi. Ada yang berbeda dengan kamar mandinya. Ada dua handuk yang satu berwarna biru tua, yang di yakini sebagai miliknya, yang satu lagi berwarna merah muda. Punya siapakah handuk tersebut? Brandon menggelengkan kepalanya tak menghiraukan tentang handuk tersebut. Dia beralih kearah Wastafel untuk menggosok gigi. Lagi-lagi dirinya dikejutkan dengan adanya dua sikat gigi dalam satu wadah. Dua Gelas lucu untuk berkumur, dan juga ada beberapa Cream yang di yakini sebagai Cream untuk wanita.

Apa ada yang menjailinya saat ini? Apa dirinya sedang di kerjai atau sesuatu?

Dengan tergesa Brandon kembali keluar dari kamar mandi dan baru menyadari jika keseluruhan dekorasi kamarnya berubah menjadi warna Pink. Apa-apa’an ini? Pikirnya kemudian. Bahkan di ujung kamarnya pun terdapan Boks Bayi yang terlihat masih baru belum di gunakan. Boks Bayi? Apa dirinya salah masuk kamar tadi malam?

Brandon akhirnya keluar sambil memanggil-manggil Mamanya. Mama yang sangat di sayanginya.

“Mah... Mama... kenapa kamarku....” dan Brandon tak dapat melanjutkan kalimatnya ketika mendapati Mamanya sedang memasak dengan seorang wanita di dapur mereka, sedang Papanya sedang membaca koran dengan santainya. Siapa wanita itu? Tanya Brandon dalam hati tanpa menghilangkan rasa penasarannya.

Brandon mendekat kearah Mamanya dan wanita tersebut yang posisi mereka saat ini membelakangi Brandon. Nessa akhirnya membalikkan badannya mendapati Putera pertamanya dengan raut bingung.

“Sayang.. Kamu sudah bangun.. padahal tadi istri kamu sudah bangunin kamu sejak jam tujuh tadi loh...” Kata Nessa, ibunya, sambil membawa beberapa masakan ke meja makan.

Istri? Istri yang mana? Brandon bahkan merasa tak pernah menikah sebelumnya.

“Heii... Kamu sudah bangun?” Tanya suara lembut dari sosok wanita yang kini sudah menghadap kearahnya. Sosok wanita dengan wajah cantiknya yang selama ini menghiasi mimpi-mimpi dan fantasinya.

“Angel..” tanpa sadar Brandon menyebutkan nama wanita tersebut.

“Iya sayang... Aku tadi sudah bangunin kamu tapi kamu nggak mau bangun. Aku lapar, anak kita juga.” Kata wanita yang di sebut Brandon dengan nama Angel tersebut sambil mengusap perutnya yang sudah besar.

“Anak?” Tanya Brandon masih dengan raut bingung.

“Iyaa... anak kita...” kata wanita tersebut meyakinkan.

“Sudahlah Kak... Kak Angel nggak usah ngurusin Brandon lagi, mendingan ngurusin aku.” Itu suara si tengil Aaron. Tunggu dulu, Kenapa Aaron ada disini? Semuanya jadi tidak masuk akal untuk Brandon.

“Aaron.” Kata Dhanni meralat ucapan anaknya. Yaahh.. Aaron memang lebih suka memanggil Brandon hanya sebutan namanya saja, tanpa embel-embel Kakak dan sebagainya.

“Iya Pah.. Kak Brandon.” Aaron membenarkan perkataannya dengan sedikit kesal.

Brandon tidak menghiraukan Aaron dan keluarganya lagi, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah wanita di hadapannya tersebut, bagaimana wanita ini bisa begitu nyata di hadapannya, menjadi istrinya dan mengandung anaknya..? Itu.. Sepertinya tidak mungkin.

“Bisa kita bicara sebentar.?” Tanya Brandon pada wanita tersebut.

“Mau bicara apa?”

“Kita ke kamarku dulu.” Kata Brandon sambil menarik tangan wanita tersebut. Ya tuhan.. Bahkan tangan itu terasa nyata dalam genggaman tangannya.

Brandon menutup pintu kamarnya dan mulai menatap tajam kearah wanita tersebut. Mengamatinya, mendekatinya pelan-pelan.

“Bagaimana kita bisa menikah? Dimana kita saling kenal, dan astaga.. Bagaimana mungkin kamu nyata?” tanya Brandon dengan sedikit frustasi.

“Kamu nggak ingat sama sekali?” tanya wanita itu dengan lembut. Brandon hanya menggeleng pasti. Yaa.. dirinya sama sekali tidak mengingat apa-apa, dirinya hanya mengingat jika wanita di hadapannya ini adalah wanita misterius yang selalu menghiasi mimpinya selama lima tahun terakhir.

“Mungkin ini akan mengingatkan Kamu.” Kata wanita tersebut sambil merangkulkan lengannya ke leher Brandon lalu mendaratkan bibir penuhnya kepada bibir Brandon. Ciuman tiba-tiba itu benar-benar mengejutkan untuk Brandon. Ciuman yang sangat intens dan begitu terasa nikmat untuknya. Brandon kini bahkan sudah memeluk tubuh wanita tersebut, membalas ciumannya, menikmati rasanya. Hingga rasa tersebut berubah sangat cepat menjadi Gairah. Brandon menginginkannya.

Dengan terengah Brandon melepaskan pangutannya. Menatap wajah merah padam dari wanita dihadapannya tersebut. “Angel...” kata Brandon dengan parau penuh gairah.

“Apa Kamu sudah mengingatku?” Tanya wanita tersebut dengan lembutnya.

Namun belum sempat Brandon menjawab, tiba-tiba wanita tersebut sedikit demi sedikit mengabur, tubuhnya mulai bercahaya, sedikit demi sedikit menjadi lebih terang dan lebih terang lagi hingga Brandon tak  mampu melihatnya.

“Angel..” Panggil Brandon ketika tubuh wanita tersebut sedikit demi sedikit menghilang dari pandangannya.

“Angel...” Lagi-lagi Brandon memanggil wanita tersebut kali ini sedikit lebih keras. Tapi ketika cahaya itu hilang dan ketika Brandon dapat mebuka matanya dengan sempurna, Brandon mendapati dirinya sendiri di tengah ruangan tersebut.

“Angel... Kamu dimana? Kamu dimana Sayang?” Teriak Brandon sambil mencari-cari sosok yang sangat di inginkannya tersebut.

“Angel... Angel....”

***

“Angellllllll.........” Teriak Brandon sambil terduduk lengkap dengan keringat dinginnya. Napasnya menggebu, matanya merah melebar. Brandon sadar jika dirinya baru bangun dari mimpi dalam tidurnya.

Ahh... Sial..!! Mimpi itu lagi. Umpatnya dalam hati.

Lalu Brandon kembali membaringkan Diri di ranjangnya, menatap jauh pada langit-langit kamarnya. Brandon meraba dadanya. Mimpi itu terasa begitu nyata.. jantungnya bahakn masih berdetak lebih cepat seakan ingin melompat dari tempatnya. Belum lagi rasa kehilangan saat melihat wanita tersebut menghilang begitu saja, benar-benar sangat menyakiti tepat di dadanya. Apa ini? Kenapa seperti ini???

Brandon memijit pelipisnya. “Angel... Apakah kamu nyata??” Lirihnya sedikit tak terdengar.

-TBC-

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Epilog

    Alisha membuka matanya ketika mencium Aroma harum dari arah dapurnya.. Ahh mungkin saat ini Brandon sedang membuatkan sarapan untuknya. Seketika itu juga Alisha bangun, mengusap perutnya yang sudah membesar, lalu menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dn menggosok gigi.Keluar dari kamar mandi Alisha langsung menuju ke dapur dimana Brandon sudah sibuk dengan kompor dan lain sebagainya. Sejak tau jika Alisha Hamil, brandon memang selalu memanjakannya. Ia benar-benar menjadi suami yang sangat perhatian dengan istri dan calon bayinya. Dan itu membuat Alisha berubah.Alisha yang mulanya memang selalu risih dengan kelakuan brandon yang sering mengumbar kemesraan kini malah berubah menjadi selalu ining di manja dan selalu ingin bermesraan dengan suaminya tersebut, mungkin karena Bayinya, mungkin karena hormon, atau mungkin juga karena perasaannya kini yang sudah semakin tak terbendung lagi dengan seorang Brandon Revaldi.Brandon benr-benar terlihat Gagah u

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 29 - Akhir yang Manis

    Brandon masih saja mencumbu wanita yang kini berada di bawahnya, cumbuan yang sangat lembut dan menggairahkan. Bibir Basahnya itu bahkan sudah menjelajahi sekujur tubuh wanita yang kini sudah menjadi miliknya sepenuhnya.“Brand...”“Hemm..” Ucap Brandon masih tak mau menjauhkan bibirnya dari puncak payudara Alisha.“Hentikan itu Astaga..”Brandon menatap Alisha dan tersenyum geli melihat ekspresi kenikmatan yang terpancar dari raut wajah wanitanya tersebut.“Aku tidak akan berhenti sayang, Tidak akan pernah.” Lalu Brandon melanjutkan Aksinya kembali. Membuat Alisha memekik nikmat, Mendesah penuh gairah, hingga keduanya berakhir dengan lenguhan panjang masing-masing.Astaga.. bercinta dengan sang belahan jiwa benar-benar membuat Brandon menginginkan lagi dan lagi.***Brandon terbangun dengan ranjang yang sudah kosong di sebelahnya. Seketika itu Juga Ia terduduk dan mengedark

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 28 - Suami Istri

    Brandon menatap Wanita yang masih sibuk membereskan pakaiannya di sofa ruang inapnya. Ini Sudah dua Hari sejak Upacara pernikahan sederhana mereka. Brandon tak berhenti mengumpat dalam hati karena walau Ia kini sudah sah memiliki Alisha, nyatanya Ia belum bisa melakukan apa-apa karena masih di rawat di rumah sakit.Brandon selalu menegaskan pada dokter dan orang tuanya jika Ia sudah sembuh dan ingin pulang. Namun Dokter masih melarangnya. Dokter masih ingin memastikan jika tak ada yang serius dengannya karena Brandon terluka pada tempat yang sama.Akhirnya dengan bujukan Alisha, Brandon menyetujuinya dengan Syarat setelah keluar dari rumah sakit nanti, mereka akan langsung pergi berbulan madu.Dan yaa.. saat itu akhirnya datang juga Besok pagi. Malam ini adalah malam terakhir dirinya menginap di rumah sakit. Tak apa lah, Toh Alisha selalu tidur dalam pelukannya.Brandon masih tak berhenti menatap Wanita Cantik tersebut yang sedang konsentrasi dengan apa y

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 27 - Hari Pernikahan

    “Aku.. Aku Alisha.. Aku Angel Kamu..”“Angel?? Siapa Angel??”Ekspresi Alisha benar-benar seperti orang yang sedang Shock, Wajahnya memucat, Bibirnya terasa kering, Kakinya terasa gemetar. Brandon melupakannya, Brandon benar-benar tak ingat tentangnya, apa Brandon Amnesia?? Lalu bagaimana hubungan mereka selanjutnya?? Mengingat Itu kepala Alisha terasa pening, bayangannya mengabur dan Ia tak ingat apa-apa lagi.Nessa berteriak saat melihat tubuh Alisha tersungkur ke lantai, Gadis itu pingsan. Pun dengan dhanni dan Aaron, semua berlari ke arah Alisha.Dan Brandon pun juga..“Al...” Panggil Brandon dengan nada khawatirnya.Ia kemudian memangku kepala Alisha dan menepuk-nepuk pipinya. Brandon kini bahkan tak menghiraukan sakit yang Ia rasakan di kepala dan nyeri-nyeri di sekujur tubuhnya. Ia bahkan sudah melepas paksa jarum infus yang tadi berada di punggung tangan kirinya karena sangat khawatir dengan keadaa

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 26 - "Aku Angel-nya kamu"

    Alisha tak berhenti menangis saat Ia membantu para suster mendorong ranjang yang di baringi oleh Brandon menuju ke IGD. Sepanjang perjalanan tadi, alisha tak berhenti merutuki dirinya sendiri.Bodoh.. Bodoh.. Brandon saja mengenalimu, Kenapa kau tak dapat mengenalinya Al..???Selalu saja kata itu yang berputar-putar dalam benaknya.“Brand.. Please.. buka lagi matamu..” Alisha menangis sambil memohon kepada Brandon. Ahh lelaki ini benar-benar membuatnya takut. Seribu kali lipat lebih takut dari pada Lima tahun yang lalu.Akhirnya sampailah mereka di depan IGD. Alisha di haruskan menunggu di luar. Sebenarnya Ia tak ingin meninggalkan Brandon. Ya tuhan.. bagaimana mungkin ini terjadi untuk yang kedua kalinya dan semua itu karena kecerobohannya. Semoga saja tak terjadi apa-apa dengan Brandonnya kali ini.Alisha mengeluarkan ponsel Brandon yang sejak tadi sudah di genggamnya. Mencari-cari kontak keluarganya untuk segera di hubungi. Bagaimana

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 25 - Lima Tahun yang lalu...

    Didepan sebuah cermin besar, Alisha menatap bayangannya sambil menghela nafas panjang. Ayo Al.. Kamu pasti bisa, kamu pasti bisa... kata-kata tersebut selalu di rapalkannya dalam hati sebelum melakukan tarian Balet.Setelah memejamkan mata dan berdoa, Alisha pun akhirnya melakukan tarian tersebut dengan sangat cantik dan indah. Tak ada satu kekuranganpun dalam gerakannya kaki-kakinya melangkah dengan sempurnya, lompatan-lompatan itu terlihat begitu menawan dan sangat indah.. hingga ketika musik terhenti, Alisha mendengar sebuah tepuk tangan datang dari dekat pintu keluar ruangan tersebut.Itu Anisha.. Kakak kembarnya..“Bagus sekali Al.. kamu memiliki kemajuan yang pesat.”“Kak Nisha kapan kemari??” Alisha meraih sebuah handuk kecil dan sebotol minuman yang berada di bangku di ujung ruangan.“Sejak tadi, saat kamu baru mulai menari. Aku benar-benar nggak nyangka, kamu yang sedikit jauh dari kata feminim ternyata

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 24 - "Apa kamu mengingatnya?"

    Ini sudah berhari-hari semenjal Alisha dan Brandon berpisah di depan rumah Alisha. Brandon sudah menghubungi Alisha berkali-kali tapi tetap saja wanita itu tidak mau mengangkat telepon dari Brandon.Brandon juga sudah berusaha menemuinya berkali-kali tapi Alisha selalu saja menghindarinya.Sedangkan Alisha sendiri, entahlah.. perasaannya masih tak menentu. Sebenarnya ia sangat merindukan Brandon, tapi di sisi lain, dirinya takut jika Brandon masih saja menghubung-hubungkannya dengan Angel.Saat ini Alisha masih sibuk dengan pekerjaannya. Membersihkan setiap sudut-sudut dari tempat kerjanya tersebut. Si Yogie, masih saja mengganggunya. Membuatnya semakin Ragu dengan Brandon. Dan membuatnya kesal dengan dirinya sendiri, kenapa juga Ia mau mendengarkan ucapan Yogie.??“Al.. Ayolah.. aku sudah menunggumu, jadi please, kita pulang bersama yaa..” Ajak Yogie lagi yang masih setia menempel di belakangnya.“Aku tidak menyuruhmu untuk menungguku.&r

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 23 - Kembalinya Kezia

    Brandon menghempaskn tubuhnya di Sofa ruang tamu miliknya. Sesekali Ia memijit pelipisnya, Kepalanya sedikit pening meemikirkan tingkah Alisha, apa yang di lakukan wanita itu?? Kenapa Dia berubah seperti itu??Tak lama, Nessa pu datang menghampiri Putera sulungnya tersebut. melihat wajah Brandon yang terlihat sedikit frustasi, Agaknya Nessa tau itu karena apaa, pasti karena Alisha. Nessa tadi bahkan merasakan ketegangan saat berada di dalam mobi dengan Brandon dan Alisha. Mereka pasti memiliki masalah, Pikir Nessa kemudian.“Brand.. Kamu sudah pulang Nak..”Brandon segera duduk lalu mengangguk lemah. “Iya Ma.. aku Capek makanya langsung pulang dan ngak berhenti di rumah Alisha.”Nessa menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Tidak, Bukan karena kamu capek, tapi karena kalian ada masalah kan??”Brandon mengangguk lemah. “Aku bingung apa yang terjadi dengannya Ma.. Dia aneh, marah-marah nggak jelas

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 22 - Rasa Ragu

    Hari demi hari di lalui Alisha dengan sangat membingungkan. Yaa Alisha kini bahkan semakin bingung dengan perasaannya sendiri. Setiap hari saat bersama dengan Brandon, lelaki itu tak luput dari menyebut nama Angel, Angel dan Angel.. Alisha kini bahkan sangat membenci nama tersebut.Belum lagi Yogie yang masih setia mengganggunya saat bekerja. Yogie bagaikan bensin yang di siramkan pada dirinya yang sudah ber api-api. Setiap hari dengan semangat Yogiee mnceritakan tentang ke gilaan Brandon dengan Angel, Gadis dalam mimpinya tersebut. Yogie bercerita seolah-olah Kezia -Sepupu Yogie sekaligus mantan tunangan Brandon- sangat menderita karena Brandon lebih memilih gadis dalam mimpinya tersebut dari pada wanita nyata yang sudah bertahun-tahun di cintainya.Harusnya Alisha tau jika Ia tak harus mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut Yogie, namun tetap saja, kata demi kata tersebut bersarang begitu saja dalam kepala Alisha. Memberikan sedikit demi sedikit kebenci

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status