공유

Ranjang Adonis

작가: Cindy Chen
last update 최신 업데이트: 2021-05-25 08:42:15

Claire tersenyum saat menekan tombol power pada game tersebut. Alat pemindai berbentuk bulat dengan lensa kamera di tengahnya mulai bergerak tegak.

Berdirilah dan menghadap ke arah kamera.

Claire mengikuti perintah si alat pemindai. Gadis itu berdiri menghadap ke arah kameranya. Seketika alat pemindai itu mengeluarkan semacam cahaya berwarna hijau yang bergerak dari ujung kepala Claire hingga ke ujung kakinya.

Pindaian selesai.

Claire kemudian membawa set permainan itu ke atas meja. Ia meniup debu yang menutupi permukaan meja lalu meletakkan alat berupa monitor dan keyboard joystick itu di atasnya. Claire kemudian membersihkan kursi yang ada di belakang meja itu sebisanya, sedikit terbatuk karena debu yang keluar saat ia melakukannya. Kemudian, ia pun duduk dengan nyaman di atas kursi, siap untuk bermain game. Ia pun menekan tombol ‘start’.

Selamat datang di The Myth. Selesaikan setiap level dalam game, barulah kamu bisa selamat.

“Haha... Mengerikan sekali!” seru Claire sambil terkekeh. Ia kemudian menekan tombol ‘next’.

Pilih karakter dewata sebelum memulai permainan. Rekomendasi: Aphrodite.

Layar monitor menunjukkan gambar Claire dengan pakaian dewi Aphrodite yang anggun dan seksi. Ia mengenakan gaun panjang berwarna putih dengan potongan leher rendah dan belahan rok yang tinggi memamerkan kakinya yang jenjang. Bagian pinggangnya diikat dengan semacam ikat pinggang berwarna emas, memberi aksen cantik pada bentuk tubuhnya yang indah. Di bagian lengannya ada gelang emas dengan permata berkilauan.

“Wow, aku menyukainya. Aku terlihat bagus,” gumam Claire. Tanpa berpikir panjang Claire memilih karakter yang direkomendasikan.

Level 1. Helen of Troy

Helen adalah wanita tercantik di bumi. Ia dihadiahkan oleh Aphrodite untuk Paris, Pangeran negeri Troya. Padahal, Helen adalah istri dari Menelaus, Raja Sparta. Hal ini memicu perang Troya yang sangat terkenal. Sebagai Aphrodite, temukan misimu dan menangkan level ini.

“Baiklah, mari kita mulai,” gumam Claire sambil menekan tombol play.

Permainan dimulai dengan adegan saat Aphrodite menerima apel emas dari Paris, sebagai tanda kalau Aphrodite adalah dewi yang tercantik di Olympus.

“Aku akan menghadiahkan wanita tercantik di bumi untukmu,” kata Aphrodite dalam game. Claire melebarkan matanya karena bahkan suara dan gaya bicara Aphrodite sama persis dengan dirinya.

“Game yang keren,” kata Claire lagi.

Ia melanjutkan permainan dan peperangan Troya pun dimulai. Sebagai Aphrodite, Claire berperang bersama Paris untuk mengalahkan Menelaus. Dengan tombol-tombol yang tersedia, Claire membuat Aphrodite melayang, menendang, mengeluarkan kekuatan dari tangan bahkan matanya. Gerakan cantik yang dibuat Aphrodite saat berperang memukau Claire.

Menelaus, Raja Sparta, hampir saja berhasil menghunuskan pedangnya ke dada Paris. Jika itu terjadi, Claire akan kalah pada level pertama. Namun Claire segera mengambil awan dari langit dan membungkuskannya ke tubuh Paris. Ia kemudian membawanya melayang dan mengembalikan Paris ke kota Troya.

Level 1 selesai. Melanjutkan ke level selanjutnya?

Tanpa ragu, Claire menekan tombol ‘selanjutnya’.

Level 2. The Adonis’s Love. Apakah Anda siap untuk memulai, Aphrodite?

“Tentu saja aku siap,” jawab Claire sambil menekan tombol ‘start’. Namun tiba-tiba, Claire merasa semuanya bergetar, seperti terjadi gempa. Dengan panik, Claire mencengkeram pegangan kursinya. Layar monitor mulai berkedip-kedip tidak karuan. Sensor pemindai dari kamera bulat itu pun berkedip-kedip tidak menentu.

Claire kemudian merasakan dirinya seperti tertarik ke arah layar monitor yang berkedip-kedip itu. Tarikannya begitu kuat sehingga ia harus berpegangan pada tepian meja.

“Tidak! Aaaahhh!!” teriaknya sambil berpegangan pada tepian meja. Tangannya mulai memerah karena berpegangan terlalu keras pada tepian meja. Kini kepalanya hanya berjarak satu centimeter saja dari layar monitor. Claire berteriak semakin kencang, ia tidak tahu harus minta tolong pada siapa.

Saat Claire membuka matanya, ia terkejut karena menyadari bagian dahinya menembus layar monitor yang seharusnya keras dan padat. Di saat yang sama, tarikan itu semakin kuat sehingga Claire tidak mampu lagi bertahan pada tepian meja. Ia tersedot masuk begitu saja ke dalam layar monitor. Seketika gempa berhenti dan layar monitorpun berhenti berkedip-kedip.

Level 2 dimulai.

Claire berteriak saat merasakan tubuhnya melayang melalui kegelapan. Ia terus terjatuh, entah kemana. Teriakannya bergema meskipun ia tidak bisa melihat dinding atau apapun di sekitarnya. Tiba-tiba deretan angka-angka berwarna hijau berseliweran di sekitarnya dan cahaya mulai muncul dari arah bawahnya.

Bruk!

Claire terjatuh di atas ranjang empuk berseprai sutera halus.

“Aphrodite, aku sudah lama menunggumu,” kata seorang pria yang ada di sebelahnya. Claire menoleh dan mendapati ada seorang pria yang sedang menatapnya. Pria itu mungkin adalah pria tertampan yang pernah Claire lihat dalam hidupnya. Matanya hijau gelap bagai batu zamrud, rambutnya coklat dipangkas rapi, wajahnya bagai dewa Yunani. Ia tidak mengenakan pakaian atasan, hanya mengenakan celana kain tipis berwarna putih. Tubuhnya yang atleltis itu membuat Claire menelan ludah.

“S-siapa kau?” tanya Claire bingung.

“Kamu tidak mengenaliku? Aku Adonis, putra angkatmu sendiri. Dan juga, penghangat ranjangmu,” jawab pria tampan itu.

“Apa?” tanya Claire bingung. Memang, ia tidak tahu banyak soal mitologi Yunani, dan kini sepertinya ia sedang bermimpi. Mungkin karena hari sudah malam tanpa sadar Claire tertidur? Entahlah, sepertinya itu adalah penjelasan paling logis yang bisa dipikirkan Claire saat ini.

Pria yang mengaku Adonis itu mendekat ke arahnya lalu mengambil kedua pergelangan tangan Claire dan menempelkannya ke atas ranjang. Ia kini berada sangat dekat dengan Claire, bahkan gadis itu kini bisa merasakan napasnya berhembus seperti nyata. Kini Claire mulai meragukan bahwa yang sedang dialaminya ini mimpi.

‘Apakah ini semacam mimpi erotis karena Claire baru saja putus cinta?’ Otak Claire mulai mengarang logika yang mungkin dapat diterima. Namun, sebelum sempat ia berpikir, Adonis sudah membuat otaknya lumpuh saat bibir hangatnya itu melumat bibir Claire dengan lembut. Ciuman itu membuat Claire terhipnotis. Claire memutuskan untuk menyerah dan menikmati apa yang dipikirnya adalah sebuah mimpi yang erotis dan panas.

“Mari kita selesaikan permainan ini,” katanya dengan suara setengah berbisik.

Adonis meninggalkan bibir Claire, membuat napas gadis itu terdengar tersengal. Ia kemudian menyusuri leher jenjang Claire dengan bibirnya yang hangat, membuat gadis itu mendesah penuh kenikmatan. Pria itu kemudian dengan lincah melucuti pakaian Claire yang hanya berupa kain-kain putih berlilit ikat pinggang emas. Bagai terlatih, Adonis mampu melucuti semuanya dengan mudah.

Ia kemudian berhenti untuk menatap tubuh Claire yang polos tak tertutupi sehelai kainpun. Pandangan matanya yang liar malah membuat Claire tergoda. Jantung Claire berdegup dua kali lebih cepat melihat mata indah itu dan cara pria itu menatapnya. Adonis tidak memberi kesempatan Claire untuk berpikir, ia langsung menikmati buah dada Claire dengan rakus. Claire mendesah, ia tak pernah mengalami mimpi seerotis ini.

“Oh... Oh my...” Claire meracau tak jelas saat merasakan sensasi yang ditimbulkan dari bibir Adonis di kulitnya. Namun Adonis tidak peduli, ia kemudian menyusuri setiap inci tubuh Claire dengan bibir dan lidahnya.

“Tunggu... ini bukan mimpi?” tiba-tiba Claire menyadarinya.

“Kita sedang bermain,” jawab Adonis.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Love in The Game (INDONESIA)   The End

    “Lepaskan aku! Aku ini calon presiden kalian! Lepaskan aku sekarang juga!” seru Boston Hopkins pada para polisi yang memborgol tangannya.“Anda berhak untuk diam. Semuanya bisa Anda jelaskan di pengadilan. Anda juga bisa menyewa pengacara untuk membela Anda,” jawab polisi itu.“Pengawal! Pengawal!” teriak Boston Hopkins dengan panik. Tetapi tidak ada satupun pengawal yang mendekat. Sebab Leon sudah menyuruh mereka pergi sejauh mungkin.Boston Hopkins terpaksa menyerah kepada para polisi. Ia masuk ke dalam mobil polisi dan dibawa pergi. Sepanjang perjalanan, orang-orang melemparinya dengan telur busuk. Polisi harus menertibkan masyarakat agar tidak melempari Boston dengan telur dan benda-benda lainnya. Boston tidak percaya ini benar-benar menimpa dirinya. Padahal selangkah lagi saj

  • Love in The Game (INDONESIA)   Chasing Boston

    Fox kembali berbaring di sofa meluruskan kakinya yang sakit. Claire membantu Fox dengan mengganjal kakinya dengan bantal agar bengkaknya tidak semakin parah.“Aku bisa membantu Leon,” katanya.“Kamu tidak akan bisa membantu kalau kamu belum sehat. Istirahatlah dulu, kamu membutuhkannya,” jawab Claire.Claire pergi ke dapur dan ia pun memanaskan air untuk membuatkan teh hangat untuk Leon. Masih ada teh yang belum basi di apartemen itu. Ia pun membawakannya untuk Leon. Pria itu bahkan belum beristirahat sejak tadi. Tubuhnya masih basah kuyup.“Terima kasih,” kata Leon sambil tersenyum. Senyuman yang selalu membuat jantung Claire berdegup dua kali lebih cepat.“Apakah kamu tidak bisa ber

  • Love in The Game (INDONESIA)   Nearly

    Claire berlari menuju ke arah jendela yang mulai terbakar itu, sementara Fox merangkak mengikuti Claire. Ia tidak mungkin diam saja, meskipun kini ia benar-benar tidak bisa melakukan apapun.“Leon!” seru Fox dengan suaranya yang parau. Rasa sakit di kepalanya semakin menjadi, sedikit lagi, ia tidak ingin pingsan sekarang. Ia harus membantu Claire dan Leon! Fox berusaha tetap sadar lebih lama, tetapi percuma saja. Sekejap kemudian segalanya menjadi gelap dan telinganya mulai berdenging. Fox jatuh dan tidak bisa mendengar atau melihat apapun lagi.“Leon!!” seru Claire.Ia hampir saja masuk ke dalam ketika tiba-tiba tangan Leon menggapai jendela. Saking terkejutnya, Claire hampir saja terjatuh.“Leon!” serunya lagi ketika ia sadar bahwa L

  • Love in The Game (INDONESIA)   Revealed

    Claire berlari menuju ke arah jendela yang mulai terbakar itu, sementara Fox merangkak mengikuti Claire. Ia tidak mungkin diam saja, meskipun kini ia benar-benar tidak bisa melakukan apapun.“Leon!” seru Fox dengan suaranya yang parau. Rasa sakit di kepalanya semakin menjadi, sedikit lagi, ia tidak ingin pingsan sekarang. Ia harus membantu Claire dan Leon! Fox berusaha tetap sadar lebih lama, tetapi percuma saja. Sekejap kemudian segalanya menjadi gelap dan telinganya mulai berdenging. Fox jatuh dan tidak bisa mendengar atau melihat apapun lagi.“Leon!!” seru Claire.Ia hampir saja masuk ke dalam ketika tiba-tiba tangan Leon menggapai jendela. Saking terkejutnya, Claire hampir saja terjatuh.“Leon!” serunya lagi ketika ia sadar bahwa L

  • Love in The Game (INDONESIA)   Saving Fox

    “Hey bro, kamu sudah lihat berita di televisi?” tanya salah seorang bodyguard yang sedang berjaga di markas tempat Fox menjalani hukumannya.“Sudah. Aku berpikir kita sebaiknya pergi sebelum polisi menangkap kita juga,” jawab bodyguard yang satunya.“Ssst!! Pelankan suaramu. Jika yang lain mendengar kita bisa dibunuh,” jawabnya.“Hey... let me go, please...” kata Fox mengiba pada kedua orang yang sedang berbisik-bisik itu.Dua orang itu berpandang-pandangan lalu melihat ke arah Fox.“Sorry, kid. Kalau kami melepaskanmu, kami pasti akan mati. Sekarang kecilkan suaramu atau kita akan dapat masalah!” seru orang itu dengan suara berbisik.

  • Love in The Game (INDONESIA)   Hypnotized

    Tidak butuh waktu lama, Claire dan Leon sudah sampai ke apartemen lama Leon. Mereka berlari menuju ke elevator setelah memarkirkan mobil di garasi pribadi Leon. Elevator pribadi itu langsung mengantarkan mereka ke apartemen Leon yang ditinggal dalam keadaan berantakan. Bekas-bekas peluru masih ada di tembok, kaca jendela yang pecah, bahkan bantal sofa yang berlubang.Leon tidak menunggu waktu lama, ia langsung berlari ke ruang kerja lamanya lalu mengeluarkan laptop milik Claire dan segala peralatan yang ia bawa di dalam tas. Claire langsung menyalakan TV untuk mendengarkan ada berita apa di televisi. Begitu dinyalakan, berita di televisi langsung menayangkan hal yang sudah Claire dan Leon duga sebelumnya.“Sejumlah pejabat negara mendatangi kantor polisi secara tiba-tiba hari ini. Belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian tetapi informasi yang bere

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status