Share

Hilang Ingatan

Penjaga membawa Lovetta ke rumah sakit, mengira jika ia mengalami serangan serigala. Membuat ia akhirnya bisa keluar tanpa mendapatkan masalah, dan mendapatkan perawatan serta menjelaskan pada penjaga apa yang sudah terjadi, meski Lovetta harus berbohong.

Setelah menyelesaikan semuanya, Lovetta pulang dengan aman. Hanya memberikan penjelasan sedikit kepada penjaga kebun binatang. Hal itu pun membuatnya tidak terkena masalah sama sekali.

Tetapi, tetap saja ingatan dia tidak hilang di mana dia bisa berbicara dengan serigala. Dan hal itu menjadi pengalaman yang benar-benar menakjubkan untuknya.

"Berarti, benar-benar aku ada hubungannya dengan para serigala itu, aku akan tunggu bulan purnama berikutnya," batin Lovetta yang kembali ke rumah dengan perasaan lega.

Pagi ia berangkat kuliah seperti biasanya, mencoba melupakan kejadian tempo hari yang benar-benar diluar nalar dan akal sehat.

Berusaha bersikap biasa saja, seakan-akan semua itu hanya mimpi dan tidak mau memikirkan lebih dalam lagi. Karena jelas hal itu membuatnya pun semakin pusing. Yang jelas, dia tinggal menunggu malam bulan purnama pasti hal aneh akan terjadi, hal itu pun membuat Lovetta kita kali ini benar-benar tidak ingin ambil pusing.

"Bagaimana?" tanya Dina yang merupakan teman sebangkunya pun penasaran dengan apa yang dilakukan Lovetta, yang saat itu bilang akan mencari tahu tentang panti asuhannya.

"Sudah tidak ada," jawab Lovetta yang memang tidak bertemu dengan siapa pun di panti yang sudah hancur itu.

"Lalu?" tanya Dina pemasaran.

"Ya sudahlah, dari awal juga aku sudah mendengar kabar tersebut. Jika panti asuhan sudah tidak ada airnya. Sudah berarti aku tidak bisa mencari tahu siapa orang tuaku," kata Lovetta sudah terlihat biasa saja, tidak terlihat murung ataupun gelisah seperti sebelumnya. Sehingga membuat Dina pun lebih lega, melihat Lovetta yang merupakan teman sebangkunya yang pendiam dan kadang bertanya hal aneh.

"Apa kau masih mencari tahu tentang serigala, ataupun cerita, atau film semacam itu aku kan tahu, kau suka sekali tentang film serigala, dan profesional tentang itu," kata Dina yang sering sekali mendengar tentang serigala akhir-akhir ini.

"Ya, kok benar. Aku sedang mencari tahu tentang serigala, karena aku mungkin sudah mulai suka dengan film serigala. Saat ini, jadi apa kau tahu sesuatu tentang bangas srigala," kata Lovetta yang jelas tidak mengatakan yang sebenarnya.

Dia lebih memilih, jika dirinya sedang menyukai film serigala. Daripada dia mengakui jika dirinya bisa berbicara dengan segala hal itu lebih tidak bisa diterima akal sehat. Maka dari itu, Lovetta pun benar-benar bercerita tentang film, bukan yang sebenarnya padahal hal-hal itu dialaminya langsung oleh Lovetta.

Tetapi, jika Lovetta bercerita tentang kenyataan tersebut, jelas sekali Dina tidak akan percaya dengan dirinya. Dan akan menganggapnya gila, maka dari itu dia berusaha bercerita dengan mengatasnamakan film fantasi.

"Tahu menurut buku yang aku pernah baca, kalau bangsa itu kuat setiap malam bulan purnama, akan semakin kuat dan tipe setia," kata Dina menjelaskan kepada Lovetta. Menurut buku cerita yang dia baca, dan memang Dina mengira sedang bertanya tentang cerita manusia serigala, sesuai dengan dongeng yang ada.

Jelas hal itu membuat Dina pun menceritakannya, dan memang tidak akan mungkin terjadi di dunia nyata. Karena hanya sebuah buku dongeng dan khayalan.

"Kalau mereka setia, berarti sekali cium langsung jadian dong," kata Lovetta yang benar-benar menganggap semua cerita Dina itu benar.

"Kau benar, dalam buku yang kubaca manusia serigala itu setia dengan pasangannya. Kalau mereka sudah ciuman, sudah jelas dong mereka pasangan. Jangan-jangan kau berpikiran jorok?" sindir Dina, yang melihat Lovetta begitu serius mendengarkannya. Padahal, jelas Dina pun tidak berniat bercerita tentang cerita fantasi yang jelas tidak benar.

"Tidak. Tidak ada, bagaimana bisa seekor serigala bisa mencium manusia," kata Dina terserah pada Lovetta yang makin kesini makin membuatnya benar-benar tidak mengerti dengan semua pertanyaannya, yang jauh dari kata serius.

Semua yang dikatakan novel tak terlihat sedang bercanda, dan sedang tidak serius sama sekali. Hingga membuat Dina pun coba menanggapinya sesuai dengan buku yang ia baca. Karena dia mengira Lovetta itu juga sedang bercerita tentang dunia fantasinya.

"Bukan manusia, tetapi manusia serigala. Kalau serigala beneran, mah, ya, bukan nyium yang ada dimakan tuh manusianya!" kata Dina menjelaskan pada Lovetta.

"Tuhkan benar," kata Lovetta yang merasa memang benar, jika serigala itu pun pasti akan memakan dirinya. Tetapi, jika mereka manusia serigala, pasti akan ada kebenarannya tentang mereka.

"Aku yakin, aku tidak mimpi dan semua itu nyata pasti manusia serigala itu ada," batin Lovetta yang kali ini benar-benar yakin dengan apa yang dia lewati saat berada di kebun binatang.

"Benar apa, sih? Ini kan cuman cerita film saja. Jangan dibawa di kehidupan nyata," kata Dina mulai tidak mengerti, dengan apa yang dikatakan oleh teman sebangkunya tersebut. Yang kadang-kadang menanyakan hal aneh, dan bercerita tentang cerita yang aneh pula. Hingga membuat Dina pun tidak terlalu mendengarkan perkataan Lovetta, karena jelas tidak nyata.

"Kau tidak tahu, kalau itu nyata," kata Lovetta lagi makin yakin. Tidak semua yang ia alami itu nyata. Jika manusia serigala itu ada hal itu pun membuat Lovetta kita harus benar-benar percaya, dan ingin tahu yang sebenarnya terjadi saat berada di kebun binatang. Walaupun, semua yang akan itu jelas dan hal inilah Lovetta benar-benar percaya itu bukanlah mimpi.

"Mulai, deh. Jangan berhalusinasi gitu," kata Dina kesal, yang mencoba untuk mengingatkan Lovetta, agar tidak terlalu berhalusinasi.

Makin hari Lovetta yang terlihat makin aneh, membuat Dina pun tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh sahabatnya tersebut. Apalagi, setiap hari dia selalu bertanya tentang serigala, dan cerita tentang manusia serigala yang benar-benar membuat Dina merasa jika Lovetta makin aneh.

"Yang kemarin aku ciuman dengan serigala, tetapi itu ciuman atau bukan, yah?" kata Lovetta makin membuat Dina kesal.

Dina menjitak dahi temannya itu, yang tidak berpikir logis dan sedang berkhayal agar dia sadar.

"Mulai halu lagi, deh. Sadar, woy! Mana ada ciuman sama serigala, yang ada itu mati tuh orang dimakan serigala," kata Dina kesal melihat Lovetta.

"Beneran serius! Tetapi, laku rasa itu ciuman terima kasih, deh," kata Lovetta yang membuat Dina tidak mengerti apa yang sedang dibicarakannya tersebut. Hal itu, jelas membuat Dina pun kesal dibuatnya.

"Ah, dah, lah, engga nyambung!" kata Dina pergi meninggalkan Lovetta sendirian.

Lovetta yang sedang mengingat kejadian tempo hari, ia yang masih teringat jelas di dalam benaknya, jika serigala itu benar-benar menciumnya. Dan itu terjadi kalau memang cerita yang dikatakan oleh Dina itu benar, mereka bisa jadi pasangan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status