Home / Romansa / Luka Cinta Istri Kedua / Bab 6. Terpaksa Setuju

Share

Bab 6. Terpaksa Setuju

Author: Sulistiani
last update Last Updated: 2025-06-25 14:57:56

"Ke ruangan saya, kita bicara berdua saja!" ucap Sandra.

Hana menganggukan kepala, ia tidak punya bukti yang cukup untuk membela diri membuktikan jika ia tidak bersalah dalam kejadian itu. Rekaman cctv yang menunjukan ia memberikan kunci pada lelaki tak di kenal malah semakin menyudutkannya, membuat semua orang percaya jika Hana berkomplot dengan para pencuri.

"Jika rekaman cctv itu di berikan pada polisi, pasti polisi juga mengira aku memang berkomplot dengan pencuri itu. Kenapa ada kejadian seperti ini ya Allah, bagaimana aku membuktikan jika aku tidak bersalah?" gumam Hana dalam hati sambil berjalan menuju ruang kerja Sandra.

Sesampainya di ruang kerja Sandra, suasana masih terasa tegang. Sandra meminta Hana duduk, gadis cantik itu pun langsung menuruti perintah atasannya.

"Hana, kenapa kamu melakukan semua ini. Keluar dari pekerjaan dan mencuri banyak sekali barang, sekarang dimana kamu dan pencuri itu sembunyikan barang-barang itu?" tanya Sandra masih berpura-pura menjadi korban.

"Saya benar-benar tidak melakukan itu, Bu. Saya gak kenal mereka, gak berkomplot dengan mereka, saya juga tidak tahu dimana mereka menyimpan barang-barang itu," ucap Hana dengan mata memanas karena ia masih saja tidak di percaya.

"Kenapa kamu masih mengelak? Bukti sudah jelas menunjukan kamu yang memberi kunci gudang pada orang itu. Semua pekerja di sini tahu kamu orang yang sangat aku percaya, jika kamu jujur maka hukumanmu bisa di ringankan," ucap Sandra.

"Hukuman? Hukuman apa maksud ibu?" tanya Hana dengan air mata mulai menetes di pipinya.

"Saya akan lapor polisi, ini bukan kasus kecil. Kerugian yang saya alami milyaran, kalau kamu tidak mau memberitahu dimana barang-barang itu di simpan, maka kamu harus di penjara!" ucap Sandra dengan nada mengancam.

Tubuh Hana melemas, ia tak ingin sisa hidupnya di habiskan di penjara. Ia sudah tak punya orang tua dan keluarga, berjuang sendiri untuk menyelesaikan pendidikan, hingga bisa bekerja dan menghidupi diri sendiri. Jika dia di penjara dan memiliki catatan buruk, setelah nya ia tidak akan bisa hidup dengan mudah lagi, Hana tidak ingin hidupnya yang susah akan semakin susah jika ia sampai di penjara atas kejahatan yang tak pernah ia lakukan.

"Bu, saya berani bersumpah demi Allah jika saya tidak melakukan semua itu. Saya tidak mau di penjara, saya mau melakukan apapun asal tidak di penjara," ucap Hana.

Sandra tersenyum tipis, bahkan senyum itu hampir tak terlihat oleh Hana. Akhirnya gadis itu mengeluarkan kata-kata yang Sandra tunggu. 'Mau melakukan apapun asal tak di penjara'.

"Kamu yakin mau melakukan apapun?" tanya Sandra.

"Iya, Bu. Saya tidak mau di penjara, saya juga tidak punya uang untuk ganti rugi jika kerugian itu mencapai milyaran rupiah, tapi saya mau melakukan apapun yang ibu perintahkan," ucap Hana dengan penuh keyakinan.

Ia pikir tak apa dianggap sebagai budak Sandra, asalkan ia tidak dipenjara dan tidak menggangu rugi. Namun, ucapan Sandra membuat Hana terkejut dan semakin di buat dilema.

"Baiklah, saya tak akan lapor polisi. Kamu tidak akan di penjara, saya juga tidak akan minta ganti rugi. Akan tetapi, kamu harus mau menikah dengan suami saya!" ucap Sandra.

"Apa?!" ucap Hana begitu terkejut.

"Menikah dengan suami saya, jadi istri kedua suami saya. Itu satu-satunya pilihan yang kamu punya jika kamu tidak mau di penjara dan tak perlu ganti rugi atas kerugian yang saya alami," ucap Sandra.

Hana menunduk memainkan jarinya, sejak dulu ia tak menginginkan pernikahan dengan poligami. Ia merasa belum sanggup berbagi hati dengan wanita lain, terlebih lagi ia sudah tak punya keluarga, ia berharap jika menikah dengan seorang lelaki maka lelaki itulah menjadi sandaran untuknya. Namun, jika ia menjadi istri kedua untuk suami Sandra, maka harapannya itu sudah pasti tak akan terwujud.

Hana tahu betul, Sandra merelakan suaminya memiliki istri kedua karena ia tak bisa memberikan keturunan. Dari istri kedua suaminya itulah Sandra berharap ada keturunan untuk mereka, tetapi hati suaminya sudah pasti Sandra yang memiliki.

Semua karyawan tahu bagaiman besarnya cinta Irsyad pada Hana, jadi jika ia menjadi istri kedua Irsyad yang ia dapatkan hanyalah luka cinta.

"Bagaimana, Hana? Jadi kamu pilih menikah dengan suami saya atau lebih pilih hidup di penjara?" tanya Sandra membuyarkan lamunan Hana.

"Saya ... Saya ...." Bibir Hana kelu, seandainya bisa ia tak ingin memilih keduanya, jika bunuh diri tidak dosa mungkin ia sudah memilih lompat dari gedung itu untuk lari dari masalah yang sedang di hadapi.

"Kamu tenang saja, jika kamu menjadi istri kedua suamiku maka kamu tak perlu bekerja lagi. Aku dan suamiku akan jamin tempat tinggal, serta uang bulanan untuk kamu. Tugas kamu hanya satu, memberikan keturunan untuk kita!" ucap Sandra.

Hana masih diam, air matanya menetes. Ia masih belum rela jika harus menikah dengan lelaki yang tak mencintainya, apalagi pernikahan itu berniat untuk mendapat keturunan saja. Hana merasa hanya di jadikan mesin pencetak anak, sementara pernikahan yang ia bayangkan selama ini adalah pernikahan yang indah, dengan niat beribadah bersama kepada Allah, hingga mencari jalan bersama menuju Jannah.

"Kamu diam, aku tidak punya waktu banyak. Aku akan laporkan kamu ke polisi saja!" ucap Sandra lalu berdiri dan hendak keluar dari ruangannya.

Hana menegakkan punggungnya, lalu meraih tangan Sandra saat atasannya itu hendak berjalan melewatinya.

"Bu, jangan lapor polisi. Saya tidak mau di penjara, saya ... Saya mau menjadi istri kedua suami ibu," ucap Hana akhirnya tak punya pilihan lain.

Sandra tersenyum, sementara Hana terpejam dan membiarkan air mata menetes di pipinya.

Setelah kesepakatan itu, Sandra pun membawa Hana pulang. Kebetulan Hana sudah mengemas barang sebelumnya, sebab ia berniat berhenti bekerja. Namun, Hana tak pernah membayangkan jika kini ia pindah dan akan tinggal satu rumah dengan bosnya, tetapi dengan status berbeda. Bukan atasan dan karyawan, melainkan seorang madu dan istri pertama.

"Ini kamarmu, istirahat saja dulu. Nanti kalau mas Irsyad sudah pulang kerja kita ngobrol bersama," ucap Sandra menunjukan salah satu kamar tamu untuk di tempati Hana.

Gadis cantik itu masuk kedalam kamar, duduk diujung ranjang dan menghela nafas berat. "Ya Allah, salahkah keputusanku ini? Poligami memang halal, tapi mampukah aku menjalani pernikahan poligami ini?" gumam Hana dalam hati.

Waktu terus berputar, pagi berganti siang, siang berganti sore. Irsyad pulang kerja seperti biasa, setelah ia mandi dan istirahat, ia pun diajak makan bersama Sandra seperti biasa.

"Tunggu ya, Mas. Aku mau panggil seseorang dulu," ucap Sandra.

"Siapa?" tanya Irsyad seraya mengerutkan keningnya.

"Calon istri kedua kamu," ucap Sandra sambil tersenyum.

Irsyad yang tadinya tersenyum mendadak kehilangan senyumnya setelah mendengar ucapan Sandra, tak lama kemudian Sandra berjalan kembali menuju meja makan, di belakangnya seorang gadis cantik berhijab mengekori.

"Mas, ini calon istri keduamu. Hana sudah setuju untuk menikah dengan kamu," ucap Sandra.

Irsyad menatap Hana dengan tajam, gadis cantik itu hanya bisa menunduk dan meremas ujung bajunya. Lalu Irsyad menatap Sandra dengan pertanyaan bergelut di kepalanya. "Apa Sandra tak cemburu, kenapa dia terlihat begitu senang menyodorkan Hana padaku. Hana ini cantik, apa Sandra tak takut jika setelah menikah aku malah jatuh cinta pada Hana?" gumam Irsyad dalam hati.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
biarin j kalau sampe km bnr2 jatuh cinta Sama Hana aq lbh bersyukur krn pilihan Hana itu yg plng tepat buat km dan kalau sandra merasa tersingkirkan itu mah resiko dan karma dari perbuatan nya ke Hana
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 106. Happy Ending

    Setelah pesta sederhana usai, rumah peninggalan orang tua Irsyad kembali tenang. Lampu temaram menyinari kamar pengantin yang sudah dirapikan Bu Rum. Seprai putih bersih dengan bunga melati di atas bantal membuat suasana kamar terasa hangat dan penuh makna.Malam itu, Ihsan sengaja diajak Bu Rum tidur bersamanya agar Hana dan Irsyad bisa menikmati waktu berdua.Di Dalam KamarHana duduk di tepi ranjang dengan kebaya yang sudah ia ganti dengan daster lembut. Rambutnya yang basah usai keramas, Irsyad masuk, menutup pintu perlahan, lalu duduk di sampingnya."Akhirnya kita bisa duduk berdua tanpa gangguan," ucap Irsyad.Hana tersenyum malu, matanya menunduk. "Iya… rasanya masih seperti mimpi."Irsyad menggeser tubuhnya mendekat, meraih tangan Hana, lalu mengecup punggung tangannya penuh kelembutan. "Aku sudah lama menunggu momen ini. Aku ingin menebus semua waktu yang hilang, semua kerinduan yang terpendam."Irsyad perlahan mendekap Hana, merasakan tubuh istrinya yang sempat lama ia rindu

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 105. Memulai Hidup Baru

    Hari itu rumah peninggalan orang tua Irsyad terasa berbeda. Dinding-dinding tua yang dulu sepi kini dihiasi janur kuning sederhana, balon warna pastel, dan bunga kertas buatan tangan Bu Rum serta beberapa tetangga. Meja panjang di ruang tengah dipenuhi hidangan, nasi tumpeng, ayam goreng, sambal, kue tradisional, serta minuman segar. Walau sederhana, suasana begitu hangat.Irsyad berdiri di ruang tamu dengan jas sederhana, wajahnya tegang tapi bahagia. Hana duduk di samping Bu Rum dengan kebaya biru muda, jilbab rapi, senyumnya malu-malu.Ketika ruangan penuh saksi menjawab serentak, "Sah! Sah!"Hana menunduk, matanya berkaca-kaca. Air mata mengalir tanpa bisa ia tahan. Bu Rum meraih tangannya erat-erat. "Nak, akhirnya kau resmi jadi istri. Tak ada lagi yang bisa meragukan dan menghina mu, ibu ikut bahagia."Hana hanya bisa mengangguk, suaranya tercekat.Setelah AkadTepuk tangan kecil terdengar. Beberapa tetangga tersenyum haru. Marco, menghampiri sambil menyalami Irsyad."Selamat ya

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 104. Rumah Masa Kecil

    Setelah selesai berziarah dan berdoa bersama, Irsyad menyalakan mobil perlahan meninggalkan area pemakaman. Wajah Hana masih sembab, sesekali ia menatap keluar jendela, berusaha menenangkan perasaannya. Ihsan tertidur di pangkuan Bu Rum karena kelelahan, sementara suasana di dalam mobil begitu hening dan penuh perenungan.Tak lama, mobil berbelok memasuki sebuah gang kecil yang rindang. Pohon-pohon tua masih berdiri di kanan kiri jalan. Mobil berhenti di depan sebuah rumah sederhana dengan cat putih yang mulai pudar. Halamannya bersih, ada kursi kayu di teras, dan sebuah pohon mangga besar menaungi rumah itu.Hana mengernyit. "Ini rumah siapa, Mas?"Irsyad tersenyum tipis, mematikan mesin. "Rumah masa kecilku. Di sinilah aku tumbuh bersama Mama dan Papa dulu. Rumah yang selalu di tempati mama selama ini."Mereka turun bersama. Hana berdiri memandang rumah itu dengan perasaan hangat bercampur haru. Ada sesuatu yang begitu teduh dan damai dari rumah sederhana itu.Irsyad membuka pintu,

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 103. Makam Mama Nur

    Malam itu, kontrakan kecil terasa lebih hangat dari biasanya. Hana duduk bersila di lantai, sedang melipat pakaian Ihsan. Di depannya, Irsyad menatap penuh perhatian sambil sesekali mengajukan pertanyaan kecil tentang kebutuhan rumah tangga.Setelah beberapa lama terdiam, Irsyad akhirnya angkat bicara dengan nada hati-hati."Hana, kalau kita menikah lagi kamu mau pesta pernikahan seperti apa? Aku akan lakukan semua yang kamu inginkan. Aku akan usahakan semampuku, Hana. Apapun yang kamu mau."Hana berhenti melipat, lalu mengangkat wajahnya. Ada cahaya sendu di matanya, bercampur dengan rasa takut dan kejujuran."Aku tidak butuh pesta mewah, Mas. Aku tidak peduli soal itu. Aku hanya ingin statusku jelas. Aku ingin jadi istri yang sah, bukan istri kedua, bukan istri simpanan. Hanya itu," jawab Hana dengan nada lirih.Irsyad meraih tangan Hana, menggenggamnya erat."Dan itulah yang akan aku wujudkan. Kamu satu-satunya wanita yang akan kucatat sebagai istriku. Tidak ada lagi yang lain, tap

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 102. Makin Parah

    Sore itu, cahaya matahari menembus sela-sela dinding kayu kontrakan sederhana. Hana duduk di lantai, masih memegang dokumen perceraian yang tadi ditunjukkan Irsyad. Kata-kata di dalam kertas itu terus terngiang di kepalanya. Ia tahu, apa yang selama ini ia ragukan perlahan terjawab.Irsyad duduk di hadapannya, wajahnya lembut. Ia menatap Hana seolah hanya ada satu orang yang penting di dunia ini."Hana... aku tahu hatimu masih terluka, tapi aku tidak akan berhenti berusaha. Aku tidak ingin sekadar menebus kesalahan, aku ingin memulai lagi dengan benar. Jika kamu mau, jika kamu bersedia menerima aku kembali, maka aku akan menikahimu lagi. Bukan hanya sebagai suami, tapi sebagai lelaki yang benar-benar menjadikanmu satu-satunya istri, sah secara agama dan negara."Hana tersentak, matanya berkaca-kaca. Ia menunduk, menggenggam ujung jilbabnya erat-erat."Hana. Aku ingin mewujudkan impian sederhanamu yang dulu sering kamu ceritakan. Punya keluarga kecil yang bahagia, suami yang menyayangi

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 101. Bukti Nyata

    "Aku serius, Hana. Aku tahu kamu masih ragu padaku dan kamu berhak merasa begitu. Aku sudah banyak salah, membuatmu menanggung beban sendirian. Namun Hana, aku benar-benar sudah tidak bekerja di kantor lama lagi. Aku resign."Hana terdiam, sedikit tidak percaya. Ia tahu posisi Irsyad saat ini di perusahaan adalah posisi yang diinginkan banyak orang. Tidak mudah berada di posisi itu, sehingga Hana merasa tak percaya Irsyad rela melepaskan pekerjaannya hanya untuk hidup bersama ia dan Ihsan yang belum jelas masa depannya seperti apa.Irsyad menatap Hana, melanjutkan ucapannya mencoba membuat Hana percaya padanya."Setelah resign, aku investasikan tabungan dan pesangon ke beberapa perusahaan swasta kecil. Tidak besar, tapi cukup untuk memulai. Aku tidak mau lagi terikat pada pekerjaan yang membuatku jauh dari kalian. Aku ingin hidup dekat denganmu, dengan anak kita."Hana menunduk, suaranya bergetar."Tapi aku... aku masih takut. Kamu sudah berjanji banyak kali, Mas. Lalu kenyataannya,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status