Share

LUKA 18

"Udah nggak usah dibahas," ucapku kemudian. Pria itu malah terkekeh.

Pria itu menarik dua kursi ke arah meja. Kursiku lebih maju dibanding kursinya. Dia menjelaskan apa saja yang harus dipresentasikan hari ini. Untung report dari semua bagian sudah masuk.

"Bapak, email ke saya report per bagian, saya buatkan report cabangnya," ucapku padanya.

"Harus, bapak dan saya gitu ya. Kan nggak ada orang lain," protesnya.

"Terus apa? Honey?"

"Hehehe, boleh."

"Hihh, apaan lebay," ucapku. "Dah email aja," ucapku. "Sanaan dikit, napa?"

Pria itu seolah tak mendengarku, merapatkan duduknya padaku. Dia mulai membuka report nya dan mengirim bahan presentasi cabang yang aku butuhkan. Untuk beberapa saat aku disibukkan dengan laporan yang harus segera aku selesaikan itu.

Sampai akhirnya aku sadar, pria itu menopang wajahnya dengan tangan dan terus melihatku.

"Ada apa?" tanyaku padananya, grogikan jadinya. Pria itu hanya mengulum senyumnya tanpa menjawabku. Aku sengaja menut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
iiiihhh jijik kepedean amat siapa pula mau sama kamu PECUNDANG
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status