Share

Luka 61

Suasana tegang menyelimutiku, demikian halnya semua yang ada disini. Prilly menyusul, duduk di pangkuanku.

Aku memejamkan mataku, saat akad nikah itu terucap dalam satu tarikan nafas. Pria di sampingku mengucapkan dengan jelas dan lugas. Suara "Sah." Terdengar memenuhi ruangan, berlanjut doa yang terlantun dari penghulu pernikahan yang di aminkan oleh semua yang ada di ruangan ini. Bulir bening meluncur tak dapat aku tahan, bukan sebuah tangis sedih. Tapi, sebuah tangis bahagia, yang tak dapat aku urai dengan kata-kata.

Sesaat setelahnya kami saling bertatap dalam bias cahaya dibalik mata basahku, dapat aku lihat wajah tampan itu tersenyum. Dua buah buku, berwarna coklat dan hijau dan juga beberapa berkas telah kami tanda tangani. Sebagai penegasan pernikahan kami sudah sah di mata Negara.

Bahu yang semula tegak tegang mulai turun, pertanda memudarnya ketegangan. Cincin disematkan di jari manisku, demikian juga dengannya. Aku mencium punggung tangan pria yang kini sah menjadi pemili
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status