Share

Luka 65

"Pria mana yang bisa menolak dia? pria itu ada disampingmu. Bukan aku munafik, atau apalah. Aku sungguh tak tertarik padanya. Karena itu dia seperti terobsesi padaku." Mas Meletakkan kembali gelas yang masih dipegangnya di meja.

"Dia kan seksi." Aku mengangkat kedua alis dan menatapnya tajam. Sepertinya sudah kodratnya seorang perempuan memiliki rasa ingin tau yang besar. Atau lebih tepatnya suka memancing persoalan.

"Seksi menurut siapa dulu, kalau kamu tanya padaku, seksi itu ya kamu. Mata, hidung, bibir, dan ini." Senyum lebar terlihat di bibir itu, tangannya menunjuk setiap bagian yang disebutnya.

"Ish, gombal. Modus aja kan?" Bibirku, mengerucut, jauhlah milikku dibanding punya wanita itu.

"Biasa aja liatnya," ucapku saat mata itu tak melepas pandangannya dariku.

"Sakit sayang, Ih." Aku memukul pelan lengan itu, saat lagi-lagi dia menarik bibir bawahku dengan bibirnya . Mas Ryan hanya tertawa, melihatku mengusap pelan bibir bawah.

"Biar tambah seksi," ucapnya.

"Mana ada, jontor iy
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status