"Ternyata kamu disini aku cari kamu kerumah tadi ibumu bilang kamu keluar." ucap Raka.
seorang pemuda yang sangat manis dengan tinggi yang semampai juga berkulit putih, dia adalah salah satu teman pria Alina sekaligus menjadi sahabat Alina sejak kecil. Hanya Raka yang mampu memahami Alina dan dia begitu sangat dekat dengan Alina dan keluarganya. Usia mereka tidak cukup jauh hanya berbeda satu tahun Raka di atas Alina yaitu 28 tahun."Kamu mau apa?" Tanya Alina mengintrogasi."Pasti mau ikut-ikutan ibu yah maksa aku buat menikah?" Tanya kembali Alina menatap sinis pria itu."Menikah? Jadi kamu dipaksa menikah lagi?"Tanya Raka terbelalak."Memang apa sih yang buat kamu tidak mau menikah?" Tanya Raka sembari berjalan perlahan mendekati wanita cantik dengan balutan hijab panjang itu, dan diapun duduk disamping alina."Aku tidak percaya cinta!" jawab tegas Alina."Lagipula untuk apa menikah kalau pada akhirnya malah bercerai," jawab Alina menatap kosong kedepan."Kamu tahu, tidak semua pernikahan itu akan berakhir dengan perceraian, jika kita menemukan pasangan yang tepat aku yakin suatu saat nanti tidak akan kata cerai yang terucap buktinya kakek nenek aku. " papar Raka mencoba membuat Alina mengerti."Tetap saja hal itu tidak menjamin karena kisah aku beda sama nenek kakek kamu." sahut Alina menatap kesal Raka."Yasudah kamu menikah sama aku aja , kita kan sudah sahabatan lama aku janji deh kita tidak akan bercerai," celoteh Raka menatap senyum Alina."Ihhhhh apaan sih kamu! Dikira ini lelucon aku serius!" tegas Alina semakin kesal."Kamu pikir aku bercanda?" Tanya Raka menatap kembali Alina.Alina dan Raka sudah berteman cukup lama bahkan mereka berjanji untuk menjadi sahabat selamanya. Namun itu hanya persahabatan masa kecil, seiring berjalannya waktu mereka tumbuh menjadi dewasa, Alina menjadi wanita yang sangat cantik dan mempesona dengan balutan hijab panjang dan senyum manis di bibirnya.Raka pun tumbuh menjadi seorang pria tampan yang sangat membuat siapapun wanita pasti akan jatuh hati padanya. akan tetapi, sampai dengan detik ini Raka memang sama sekali belum pernah memiliki seorang pacar sama halnya seperti Alina dia sendiri masih menunggu wanita yang ada di hadapannya jatuh hati kepadanya. Karena diam-diam selama ini Raka menyimpan hati pada sosok Alina.Sedangkan, dia tidak mampu untuk berbicara langsung kepada Alina karena, dia tahu Alina adalah wanita yang sangat keras pada pendiriannya bahkan ibunya pun selalu berusaha membujuk Alina agar mau menikah, walau melalui perjodohan ataupun membiarkan Alina memilih sendiri siapa pasangannya akan tetapi, dia tetap pada keputusannya tidak akan pernah menikah dengan siapapun bahkan dengan lelaki pilihan ibunya sekalipun.padahal, Raka sudah begitu sangat dekat dengan ibunya Alina bahkan, dia pun sudah mendapatkan lampu hijau dari ibunya agar mampu menaklukkan hati Putri semata wayangnya itu namun tetap saja hasilnya sia-sia karena Alina sama sekali tidak menaruh rasa apapun terhadap Raka atau memang Raka sendiri memang tidak tahu apa yang sebenarnya Alina rasakan selama ini."Kamu sendiri kenapa belum menikah?" Tanya Alina menatap Raka."Secara gitu Raka Hardiman, seorang pria tampan dan juga manis, belum lagi dia juga pemilik restoran Sunda terkenal , dan yang lebih menakjubkan dia lulusan sarjana aku yakin wanita ngantri panjang deh jadi istri kamu" papar Alina menggoda sahabatnya itu."Karena aku sudah jatuh cinta sama seorang wanita tapi aku tidak pernah tahu, apakah wanita itu memiliki perasaan yang sama." ucap Raka seketika membuat Alina terdiam.Ada rasa aneh yang seperti dirasakan Alina ketika Raka menyebutkan ada seorang wanita yang membuat dia jatuh cinta, Alina mungkin berpikir bahwa jika Raka nanti menemukan jodohnya dan menikah dengan wanita tersebut dia pasti akan kehilangan sosok sahabat yang selalu ada di sampingnya. Bahkan dalam keadaan sedih maupun senang Raka selalu ada untuk menghibur dirinya. mungkin, karena kehadiran Raka yang membuat Alina sendiri percaya bahwa masih ada sosok laki-laki yang baik di dunia ini meskipun dia masih berpikir bahwa ayahnya tetap jahat di matanya dan belum tentu orang lain pun akan sebaik Raka.Namun tetap saja, Alina mencoba untuk berjaga jarak dan tidak ingin perasaannya larut, lebih dari sekedar sahabat karena dia sadar jika suatu saat nanti dia dan Raka saling jatuh cinta hal itu malah akan berbahaya dalam hubungannya mungkin sebulan dua bulan tidak akan pernah mengalami masalah apapun namun bagaimana jika seperti ayah dan ibunya berawal dari sesuatu yang manis dan bahagia dan tetap saja berakhir dengan sebuah air mata hanya karena cinta yang mereka agungkan."Wah aku ikut bahagia sama kamu yah semoga kalian berjodoh." ucap Alina tersenyum bahagia."Kalau aku menikah duluan, lalu kamu sama siapa?" Raka kembali menanyakan pertanyaan yang membuat Alina diam terpaku."Ya tetap sendiri lah, pokoknya aku mau jadi jomblo seumur hidup, biar nanti dapat jodohnya di surga kalu didunia aku takut terluka." jawab Alina menyipitkan matanya didepan Raka.Alina memang sosok wanita yang begitu sangat dikagumi oleh Raka, selain Dia keras kepala dan sangat teguh pada pendiriannya dia juga adalah wanita yang memiliki pribadi yang baik dan termasuk wanita sholehah, impian semua orang pria karena dia sedikit paham agama meskipun memang masih belum banyak dan harus ada yang dia pelajari lagi tetapi sebagai seorang muslimah dia sudah cukup baik. karena pandangannya tentang jodoh dan pernikahan itu sangat luas dari sudut pandang yang berbeda dia pun bisa menjelaskan hal itu.Mungkin sampai detik ini Raka hanya bisa menjalin hubungan dengan Alina hanya sebatas sebagai sahabat kecil. namun, dia berharap jika suatu saat nanti Tuhan bisa mempertemukan dia kembali dengan Alina dengan versi terbaik.Dan mungkin takdir akan membawa Alina dan juga Raka bersatu bukan lagi menjadi seorang sahabat namun menjadi seorang pasangan yang saling mencintai satu sama lain dalam sebuah ikatan yang suci yaitu pernikahan. meskipun Raka sendiri tidak tahu apakah hal itu memang akan benar-benar terjadi dalam hidupnya karena secara alinea sekarang tidak pernah percaya dengan cinta seorang manusia bahkan, dia pun tidak pernah sedikitpun berbicara bahwa dia pernah merasakan jatuh cinta karena dia sangat tertutup tentang perasaannya sendiri meskipun itu terhadap Raka yang dia sudah kenal sejak kecil.Selama ini Raka tinggal di bogor bersama nenek dan kakeknya Alina tidak pernah tahu tentang latar belakang sahabatnya itu karena dia sendiri tidak peduli yang terpenting adalah Raka adalah orang yang sangat baik dengan dirinya, dan dia juga adalah pria yang sangat sopan dan menghargai apapun pendapat alina."Kak Devan, maafkan aku aku tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada hidup kak Devan aku pikir keadilan selama ini mencintai kalian yang ternyata dia adalah kak Raka." Ucap Nasya dengan menitikan air mata di hadapan Devan, Dia sangat merasa bersalah karena menjadi wanita yang tidak percaya dengan kekuatan cinta yang dia miliki Dan dia juga tidak bisa percaya dengan cinta yang Devan berikan padanya selama ini."Nasya, kamu tidak salah kok justru aku yang minta maaf sama kamu karena aku tidak bisa memenuhi janjiku tepat waktu untuk menemuimu saat itu aku dan raka justru mengalami kecelakaan dan membuat hidup kita benar-benar hancur sekarang satu-satunya cara bagaimana agar kita bisa menyelamatkan hidup kalian dan Aisyah. "Papar Devan dengan senyuman."Sudah, jangan bersedih seperti itu Kamu jelek tahu aku lebih suka lihat kamu tersenyum. "Goda Devan pada wanita yang dia cintai itu."Hmmmm, romantisnya sudah selesai ya sekarang waktunya kita memikirkan Bagaimana caranya agar me
"jadi, Aisyah adalah putriku dia Putri kandungku bersama dengan Alina? "Tanya Raka terbelalak ketika tahu bahwa kenyataannya selama ini dia memang sudah bertemu dengan Putri kandungnya."Iya Raka, Aisyah adalah putrimu bersama dengan Alina apa kamu ingat sebelum sebuah kecelakaan itu terjadi kamu mengantarkan aku pergi ke bandara agar aku bisa melamar Nasya segera mungkin tapi ternyata justru kecelakaan malah menimpa kita hingga akhirnya wajah kita malah rusak namun hal itu malah dimanfaatkan oleh Alicia yang ternyata selama ini berpura-pura gila di depan kita semua. "Jawab Devan seketika membuat kepala Raka pun sakit.Ingatan Raka perlahan mulai kembali dia tidak mampu menahan rasa sakit kepalanya kalau mengingat sedikit demi sedikit apa yang diucapkan oleh Devan, hingga akhirnya dia pun tersungkur ke lantai dan pingsan Devan tidak bisa berkutik karena dia diikat oleh Alisia."Raka, sadar aku mohon kamu sadar kita harus cepat-cepat pergi dari tempat ini sebelum Alicia kembali ataupun
Devan salah, dia justru malah dijebak oleh perawat tersebut yang menjadi suruhan alesia bukannya diantar ke alamat yang dia inginkan, namun Devan justru disekap di sebuah ruangan yang entah di mana.Devan pun tidak mampu berkutik, karena dia tidak bisa melawan Alicia dalam kondisinya yang masih seperti ini."Maafkan aku pak Devan, aku sudah berjanji untuk tetap terus berada di pihak Mbak Alisia jadi aku tidak bisa berada di pihakmu. "Jawab perawat tersebut yang justru meninggalkan Devan sendirian.***Waktu terus berlalu, tidak terasa pernikahan Alina dan juga Fathir memang sudah dekat mereka sudah mempersiapkan segala persiapan pernikahan yang memang akan direncanakan dengan sangat sederhana Alina tahu ini bukan pernikahan pertama dalam hidupnya bukan seperti pernikahan bersama dia dengan Raka tapi mau tidak mau Alina memang harus menikah dengan Fathir agar Devan tidak lagi mengganggu kehidupannya.Sementara itu, Nasya memang memutuskan untuk menetap di Bandung dia tidak kembali ke J
Tok...tok... Pagi-pagi sekali, sudah ada tamu di rumah Alina dan di saat dia membukakan pintu ternyata itu adalah Devan. Alina mencoba menutup pintunya kembali karena dia tidak mau bertemu dengan Devan dia tidak mau lagi ada kesalahpahaman di antara mereka."Alina, Aku tahu kamu marah pada aku tapi aku minta sama kamu jangan menikah dengan Fathir dia bukanlah laki-laki yang baik aku takut jika dia menyakiti kamu lagi. "Teriak Devan di depan pintu rumah Alina."Sudahlah Devan lebih baik kamu pergi dari kehidupanku jangan pernah lagi ganggu aku dan juga Mas Fatir Aku akan menikah dengannya Bulan depan aku mohon terima keputusanku itu. "Jawab alina.Nasya melihat Alina berdiri di depan pintu, dia sekolah tidak mengizinkan seseorang masuk ke dalam rumah Nasya pun menghampiri Alina."Kenapa Kak Alina melakukan hal itu? ""Maksud kamu apa Nasya, Aku hanya tidak mau bertemu lagi dengan Devan Aku akan menikah dengan mas Fathir jika dia datang ke sini hanya untuk menemuiku lebih baik dia pergi
Devan perlahan mulai menggerakkan kakinya, dia ingin segera bisa bergerak dan keluar dari rumah ini pada dia mau menghentikan rencana Alicia yang sangat jahat."Selamat pagi Tuhan, Saya perawat baru di sini dan saya yang akan merawat Tuan Devan. "Ucap seorang wanita yang masuk ke dalam kamar Devan."Alicia ke mana? ""Nyonya Alisia sedang pergi, kemungkinan dia pergi sangat lama katanya ada sesuatu yang harus dia selesaikan. "Akhirnya Devan bisa sedikit lega, karena dia terbebas dari Alisia dan dia akan memikirkan cara untuk keluar dari rumah ini."Perawat itu pun memberikan sebuah nampan berisikan makanan, Irfan meminta dia keluar karena devan ingin berusaha keras untuk bisa menggerakkan kakinya, dia tidak menyangka akan tidur terlalu lama dalam koma, belum lagi yang ternyata wajahnya telah ditukar oleh sepupunya sendiri, karena ingin membalaskan dendamnya pada Alina.***"Kenapa kamu mengajakku ketemuan di restoran ini Alicia aku mah bagaimana kalau ada yang melihat kita?""Kamu t
Devan perlahan tersadar, dan mendapati dirinya berada di rumah sakit dia terus memagangi kepalanya, dan dia baru ingat bahwa tadi dia habis bertengkar dengan Fathir."Dokter Devan, lebih baik anda istirahat dulu soalnya tadi ada pingsan. "Ucap salah satu perawat menghampiri dirinya."Gimana dokter Fathir? ""Dokter Fathir tadi sudah izin untuk pulang dia meminta saya untuk merawat Pak Devan lagi pula, Ada apa yang terjadi sama dokter Devan kenapa bisa ada bertengkar dengan dokter Fathir? "Tanya perawat tersebut seolah sudah mengenal Devan dengan baik, karena memang Devan sendiri dulu pernah bekerja di rumah sakit ini merawat Alina namun yang ada di hadapan perawat tersebut memang bukanlah Devan yang asli dia hanyalah Raka yang wajahnya harus tertukar dengan Devan karena ulah Alisia."Maaf sus, tapi saya itu bukan dokter saya yang laki-laki biasa lagi pula kenapa pertanyaan Anda seperti itu seolah Anda mengenal saya dengan baik. "Ucap Devan."Jadi dokter Devan tidak ingat dengan saya?