Share

18 - Saya Buru-Buru, Bang!

Awalnya, Luna mengira setelah kristal matahari ada di tangannya ia bisa tidur dengan nyenyak. Namun,  ia keliru.

Kristal itu seharusnya sudah aman sekarang. Setelah sukses menjalankan aksinya, Luna memasukannya ke dalam tas sekolah. Tertutup kaus olahraga dan tersembunyi di antara buku-buku paket yang tebal. Sayangnya, Luna merasa tidak mengantuk lagi. 

Kedua matanya tidak mau diajak istirahat sampai jam tiga pagi. Luna merasa baru terlelap beberapa detik saat ia mendengar panggilan Papa dari balik pintu kamar.

“Buruan mandi, nanti kamu kesiangan lho.” kata Sadewa.

 Luna melirik jam wekernya dan mengerang. “Sekarang’kan masih jam setengah enam, pa.”

“Katanya mau ke kantor Papa dulu ambil batu. Kalau nggak, nanti kamu telat masuk sekolah.”

Luna mengerang lagi. Batu untuk pelajaran IPA hanya cerita bohong

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status