Share

Bagian 22

Apa yang kamu lakukan, Firna?” teriak Rasti kesal.

“Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian berdua. Aku merasa, kamu terlalu egois, Mbak. Kita posisinya sama. Sama-sama menantu. Tidakkah kamu berpikir, bahwa aku juga kamu memiliki kewajiban yang sama? Membahagiakan Ibu. Mas Danang satu-satunya anak yang tersisa. Tidak mudah untuk Ibu memutuskan semua ini. Ada banyak hal yang beliau pertimbangkan. Aku juga menantunya sama seperti kamu, Mbak. Yasmin pun memiliki posisi yang sama dengan anak-anakmu. Jadi, jangan pernah menekan ataupun memaksa Mas Danang menjadi seorang pembangkang. Dan kamu, Mas, bila kamu menuruti apa yang dikatakan Mbak Rasti, maka tidak menutup kemungkinan kalau kita akan kembali kehilangan orang yang kita sayangi.” Ucapan Firna seperti sudah direncanakan. Ia mengungkapkan itu dengan sangat lancar, membuat Mas Danang menundukkan kepalanya.

“Firna, aku mohon, keluarlah dari kamar kami. Kamu hany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ris Nadeak Laoly
lebih baik cerai dari pd makan hati kasihan kejiwaan anak2 yg blm tau arti poligami lebih baik jujur kpd anak2 walaupun sakit kehilangan di awal tapi lambat laun mrk akan ngerti msh byk laki2 yg setia di luar sana yg pasti msh ada mertua yg bisa menyanyangi menantu dan cucu dgn ikhlas.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status